chapter 8

Nadin tak henti-hentinya tersenyum menatap pantulan cermin yang memperlihatkan dirinya. Ia menghela nafas puas melihat penampilan yang meninggalkan kesan anggun pada gaun yang dikenakan.

“Wow Nadin kamu cantik banget.” pekik nya senang. Ia melangkah mendekat kearah pintu, lalu memutar sekilas engsel pintu hingga bunyi terdengar, tanda bahwa benda di depannya sudah terbuka.

Andrian berdiri di hadapan kamar hotel yang Nadin tempati hanya untuk sehari saja. Segera Andrian melangkahkan kakinya semakin dalam, tak lupa ia tutup pintu kamar hotel tersebut.

“Dokter.” gumam Nadin tak percaya memandang pria yang satu minggu lagi akan menjadi suaminya.

Andrian memejamkan matanya meredakan nafsu yang tiba tiba memuncak. Hei bung siapapun yang melihat penampilan Nadin saat ini pasti akan terkesima. Apalagi para kaum adam.

“Ganti pakaianmu sekarang! ” tekan Andrian menatap mata Nadin yang memiliki kesan sayu.

“Ih gamau! ” balas Nadin refleks mengangkat dagunya angkuh. “Emang Nadin sejelek apasih dok?! Masa harus ganti baju lagii.” lanjutnya cemberut.

“Gausah berisik kamu. Sekarang cepet ganti bajunya!” ujar Andrian acuh. Tangannya mendorong pundak Nadin dengan mudah, hingga tubuh molek itu terhuyung kebelakang.

“Saya tunggu disini, kamu ganti baju di kamar mandi!” lanjut Andrian tak terbantahkan. Nadin menggeleng keras, dengan tangan yang bersedekap dada.

“Kamu mau ke ulang tahun ayah atau ke diskotik hah?! ” sentak Andrian tegas.

Nadin menelan ludahnya takut. Matanya yang tadi melotot garang sekarang berubah menjadi tatapan sayu, yang sangat menggoda, untuk Andrian .

“Ini bajunya ga terlalu terbuka ko...” ujar Nadin pelan sambil menundukkan wajahnya. membuat Andrian lagi lagi harus menahan sesuatu yang sudah membrontak dibawah sana.

“C'mon Andrian, lu udah ga bangun lama. Jangan cuman gara gara bocah ingusan itu,jadi bangun!” batin Andrian refleks berteriak.

“Kalo ga ganti kita gajadi pergi.” tekan Andrian kekeuh dengan pendiriannya. Nadin memberengut kesal, sambil mengangkat wajahnya lalu melangkah mendekat pada Andrian.

“Dokter tuh kenapasih? liat nih! liat — bajunya ga terlalu terbuka tau!” Nadin merentangkan kedua tangannya, lalu memutar tubuhnya. dan berhenti dengan memunggungi posisi Andrian sekarang.

Glek.

“Sampai hitungan kedua kamu ga ganti, saya tinggal kamu disini.” titah Andrian tak terbantahkan. Nadin mendesah pasrah, lalu mulai mencari- cari pakaian nya dengan absurd. Berulang kali ia menunjukkan gaun pestanya yang sudah ia bawa dari rumah untuk persiapan acara ini, dan Andrian selalu saja menggeleng.

“Yang ini?! ” tanya Nadin gemas dengan Andrian yang duduk santai sembari menatapnya dengan tatapan tajam.

Tidak ada ada sautan dari Andrian. namun pria itu mengangguk sekilas, lalu kembali menundukkan pandangannya ke layar ponsel. Mengabaikan tatapan kesal Nadin yang sudah mencapai ubun-ubun.

Dengan cuek, Nadin melucuti pakaian nya sendiri tanpa rasa malu. Toh, pikirnya Andrian juga tidak akan sadar.

Lush

Lush

Suara jatuhnya pakaian membuat Andrian mendongak.

"Shit." umpat Andrian menganga melihat pemandangan di depannya.

Nadin yang memunggungi Andrian kini membungkuk, mengambil bekas pakaiannya yang baru ia lepaskan. Lagi lagi, Andrian harus menelan ludah nya dalam. Dada ranum Nadin yang menggantung, bergoyang mengikuti pergerakan gadis itu yang tampak grasak-grusuk saat mengganti pakaiannya.

5 menit.

Lima menit Andrian sangat menyiksa adik kecil nya. Menit yang berlalu bagaikan jam, yang membuatnya harus menahan hasrat terpendam. Matanya sedari tadi tak beralih sedikit pun dari seorang gadis yang sekarang, sedang berusaha menarik resleting pada bagian punggung nya.

Naluri laki laki nya langsung keluar. Membuatnya tak sadar sekarang ia sudah berada beberapa senti meter dari jarak Nadin yang masih memunggungi nya.

“Eh..”

Nadin melonjak lonjak berusaha menggapai bagian resleting nya yang jauh dari jangkauan tangan nya.

“Sst! ” bisik Andrian membungkam rintihan Nadin yang tampak kesusahan. Tanpa ba-bi-bu Andrian mendekat, meraih pinggang gadis itu, dengan sebelah tangan nya yang besar.

Sreett

Nadin menahan nafasnya merasakan kulit jari Andrian yang otomatis dapat ia rasakan di punggung nya. Wajahnya sudah merah padam sekarang, mendapatkan sentuhan- sentuhan kecil di punggung nya.

“Nadin.”

“I-iya dok? ”

Andrian tersenyum culas mendengar jawaban cepat Nadin. Ia tahu, bahwa bukan dirinya saja yang gugup disini. Namun, perempuan di depannya pun juga. Bedanya, Andrian pandai menutupi rasa gugup nya, namun berbanding terbalik dengan Nadin sekarang.

Andrian merapatkan jarak tubuh diantara mereka. Tangan nya merengkuh kedua sisi pinggang Nadin dengan kedua tangannya. Secara sengaja, ia permainkan sedikit gerakan tangan nya ketika ingin mencapai perut nadin. Dengan mencengkram tangannya pada sisi perut nadin.

“Kamu sangat cantik malam ini.”

Bisik Andrian dengan suara nya yang terdengar serak. Pipi Nadin bersemu, tubuhnya seolah enggan untuk melepaskan diri dari pelukan Andrian. Walau nyatanya Nadin tau, bahwa seharusnya mereka tidak boleh melakukkan skinship sebelum resmi menikah.

“Dokter juga sangat tampan..” cicit Nadin malu malu.

Andrian bersumpah, ia sangat tidak ingin merusak suasana dengan tawa nya yang ingin meledak karena mimik wajah Nadin.

Tanpa berlama-lama, atau instruksi apapun. Andrian mengangkat tubuh Nadin dalam gendongan nya. Dengan cara yang spontan, Nadin langsung mengalungkan kedua tangan nya pada leher Andrian. Ketika pria itu menggendongnya ala bridal style.

Andrian sendiri pun tak tahu, mengapa ia ingin menggendong Nadin. Mungkin, karena perasaan gemasnya pada Nadin. Ataupun. sudahlah, Andrian enggan memikirkan hal itu. Yang terpenting sekarang adalah, Andrian harus berusaha menjaga kuat hatinya agar tidak jatuh hati pada Nadin.

Terpopuler

Comments

Yunerty Blessa

Yunerty Blessa

jangan bilang kalo Andrian sendiri sudah jatuh cinta pada Nadin

2023-07-20

0

Alinanggana

Alinanggana

aku dlu dh pnah baca tp kyaknya dl agak detail kayaknya

2021-08-03

0

Heri Mahesa

Heri Mahesa

jatuh hati juga gak papa kok dok he he😃😃😃

2021-03-15

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!