Semua staf dan pegawai telah berbaris dengan rapi saat kemarin mendengar intruksi bahwa CEO mereka akan datang hari ini. CEO yang selama ini tak pernah menampakkan batang hidungnya itu tiba-tiba datang dan bikin geger perusahaan, mereka menebak-nebak bagaimana rupa bos mereka yang tak pernah menampakkan dirinya selama ini (pada penasaran). Selama ini hanya sekertaris Yun yang mewakili dalam setiap acara atau apa pun itu yang berurusan dalam pekerjaan perusahaan.
"Kita berdiri sampai kapan?" Bisik Sila, kakinya mulai kesemutan berdiri hampir dua jam, molor dari jadwal yang udah ada.
"Iya, katanya mau datang jam delapan pagi ni udah mau jam sepuluh." Sahut Kirana melihat jam di tangannya.
"Kalian jangan berisik." Tegur pengawas saat mendengar bisik-bisik mereka. Ia melirik ke arah jam dan mengerutkan dahinya, udah telat dua jam dari jadwal semula dan itu bikin semua geger.
Tak lama sebuah mobil mewah muncul, pengawas Yoga memberikan intruksi untuk bersiap-siap di tempat mereka masing-masing menyambut kedatangan CEO mereka yang misterius.
Seorang laki-laki muda dengan setelan jas hitam turun dari mobil, langkahnya begitu tenang. Sekertaris Yun berdiri dibelakang dan berjalan mengikuti langkahnya. Semua mata memandang kearahnya dengan kagum, sosok yang jauh sekali dari bayangan mereka sebelumnya. Selama ini mereka membayangkan CEO mereka sudah berumur dan berperawakan gendut.
Memiliki postur tubuh atletis dengan tinggi kira - kira 190, mempunyai wajah tampan dan rahang yang kokoh, kulit putih bersih tanpa cela, mata yang tajam seperti mata elang dan bibir merah merekah layaknya bintang iklan lip balm. Bukan cuma pegawai wanita yang terkagum-kagum, para pegawai cowok juga mengagumi ketampanan bos mereka tersebut. Lebih tepatnya jadi model atau selebritis, mungkin itu yang ada dalam pikiran mereka.
"Ya ampun.... Bos kita keren banget...." Kata Vivian mengecilkan suaranya saat barisan bubar. "Gak nyesel gue kerja disini."
"Gue juga gak ngira bos kita kayak artis yang kita lihat di tv-tv." Celetuk Sofia.
"Bener banget, gue yakin kalo dia belum nikah. Kan ada kesempatan buat gue."
**********
Rega menghampaskan dirinya pada sofa empuk di ruangannya, melepas penat setelah penerbangan yang cukup jauh ia lalui.
"Tuan, mau minum apa?" Tanya sekertaris Yun melihat bosnya tampak kelelahan.
"Air mineral dingin." Katanya menyandarkan kepalanya pada pinggiran sofa.
"Hari ini cancel semua jadwal." Perintahnya sebelum sekertaris Yun keluar dari ruangan mengambilkannya air minum.
Hari pertama menginjakkan kaki ditanah kelahirannya itu akan ia gunakan berziarah kemakam bundanya. Selama berada di Sydney, Rega hanya beberapa kali menziarahinya dan kini ia akan melakukannya sesering mungkin setelah menetap disini.
Kecelakaan maut yang telah merenggut nyawa orang begitu ia sayangi itu telah meninggalkan luka begitu dalam baginya dan papanya hingga memutuskan untuk meninggalakan tanah dan rumah yang penuh kenangan bersama blBunda. Selama ini ia menjalankan perusahaan yang Papa berikan itu dengan cara menyerahkan semua tugas pada orang kepercayaannya yaitu sekertaris Yun tanpa pernah melibatkan langsung dirinya.
Ia hanya akan datang sesekali menandatangani berkas penting dan rapat mendesak, selebihnya ia percayakan pada sekertarisnya itu. Rega melihat bercak darah pada tangannya yang telah mengering, ingatannya kembali pada gadis berseragam yang ia tabrak tadi pagi.
Gadis cerewet yang ia temui dan membuatnya pusing, gadis pertama yang berani melawannya dan mengindahkan perkataannya dan gadis pertama yang memanggilnya dengan sebutan Om
apakah benar ia setua itu?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 334 Episodes
Comments
Anita Anggraini
disini semua meninggal Krn kecelakaan yess 🙄🙄
2021-03-18
1
Putri Sriwahyuni
190 cm 😯😯😯😯 lebih tinggi dari oppa kim woo bin
2020-08-04
7
Ariska adi
om
2020-08-04
3