Bab 5 ~ Menikah

"Oh pantesan dia jalan tanpa nyaut gue, ternyata dia ke arah VIP!, ha ha ha, care juga lo Ken, gue kira lo ga mikir anak orang ha ha, ya udah berarti gue ga usah pesan buat Dira," ucapnya sambil mengambil piring dari penjual nasi goreng.

Di sisi lain Kendrick pun memasuki ruangan VIP kembali.

"Kebetulan tukang nasi goreng salah ngasih pesanan, cepat ambil!" Titah Dokter Ken dengan segala kilahnya sambil menyodorkan satu bungkus nasi dalam sebuah plastik.

Nadira pun dengan terpaksa mengambil nasi tersebut, namun di balik hatinya penuh rasa bersyukur.

Kebetulan perut gue lapar hihi, Thanks dokter jutek nan dingin sedingin kulkas. Batin Nadira saat mengambil nasi dari tangan Dokter Ken.

"Terimakasih Dok," jawab Nadira.

Dokter Ken pun berlalu dari hadapan Nadira saat nasi itu telah berada di tangan Nadira, tanpa menjawab sedikitpun ucapan Nadira.

Dokter itu tersenyum ketika hendak menutup pintu, saat Ken melihat Nadira menyuapkan nasi ke dalam mulutnya. Kemudian menutup pintu itu secara perlahan.

Ketika selesai makan Nadira pun membuang bungkus nasi itu ke tong sampah dan meminum air yang tersedia di ruangan tersebut.

Keesokan harinya di pagi hari, Nadira sedang berdiri di dekat nakas, hendak meminum air sebelum melakukan aktifitasnya, dan saat hendak mengambil gelas, ada barang terjatuh, Nadira pun hendak memungutnya. Namun gerakan tangan dan tubuhnya terjeda tatkala dia melihat tangan Bapaknya bergerak, dan secara perlahan kedua kelopak matanya pun terbuka sempurna.

"Ba-Bapak ..., Bapak sudah bangun?" Tanya Nadira dengan perasaan yang sangat bahagia sambil berjalan mendekati Bapaknya.

"Nara ...," lirih Azzam Radiman.

"Bapak mau minum?" Tanya Nadira saat mendengar suara lirih Bapaknya sambil tangannya mengambil gelas yang berisi air.

"Tidak ..., ohoo! ohoo!" Azzam pun terbatuk saat hendak berbicara.

Nadira dengan cekatan memberikan air minum setetes demi setetes. setelah itu Nadira segera menghubungi Kendrick, namun teleponnya pun tidak tersambung.

"Dih Dokter aneh, di hubungi sepenting ini ga aktif," keluh Nadira dengan langsung memutuskan sambungan teleponnya.

Kemudian dia menghubungi Dokter Thomas. Telepon itupun tersambung, dan diangkat oleh Thomas.

"Iya Hallo Dira, ada apa?" Tanya Thomas dengan bersahabat.

"Pak ..., Bapakku sudah siuman, mohon segera ke sini!, tolong Bapak cek karena beliau batuk-batuk Pak!" ucap Nadira dengan dengan rasa khawatir yang berlebihan.

"Oh ok, tunggu!, saya dan Ken akan segera ke sana!" ujar Thomas yang langsung menutup teleponnya dan bergegas keluar bersama Ken.

"Ada apa Thom?" Tanya Ken penuh rasa khawatir sambil berjalan dengan cepat mengekori Thomas.

"Please bilang gue Thomas!" tegas Thomas yang tidak setuju.

"Ok, Thomas ada apa ini?" Tanya Ken kembali.

"Ayahnya Nadira siuman, dan entah apa yang di ucapkan Nadira tadi kurang jelas, hanya saja dia meminta kita perlu untuk memeriksanya," sahut Thomas tak kalah panik sambil berjalan cepat ke arah ruangan Azzam.

Sesampainya di ruangan Azzam, Kendrick pun langsung memasuki ruangan VIP tersebut dengan sedikit kasar.

"Ken, bisa pelan dikit kaga? panik banget lo?" Tegur Thomas dengan menggelengkan kepalanya saat melihat Ken yang membuka pintu.

Ken tak mendengarkan ocehan Thomas dia berjalan terus mendekati pasien.

"Pagi Pak, bagaimana kondisi Bapak? apa ada yang terasa sakit?" Tanya Ken dengan begitu ramah.

Heran ramah banget kalau ke pasien, lah ke gue Alhamdulillah. Batin Nadira dengan geram.

"Alhamdulillah ga ada Dok, Ohoo! Ohoo!" Ujar Azzam yang kembali terbatuk.

Kendrick pun langsung memeriksa, kemudian "Resep ini tebus sekarang ke apotek!" Setelah menulis resep di sebuah kertas kemudian diberikan kepada Nadira.

Nadira pun mengambil secarik kertas lalu beranjak dari duduknya, Kemudian melangkahkan kakinya, dan menutup pintu ruangan tersebut dan berlalu dari ruangan itu menuju apotek.

Dua jam kemudian Nadira kembali dari apotek namun sebelum membuka pintu lebar-lebar dia mendengar seseorang.

"Saya terima nikah dan kawinnya Nadira Keisha Azzura binti Azzam Radiman dengan mas kawin tersebut dibayar tunai." Pria tersebut pun mengucapkan dengan lantang.

Nadira bergetar mendengar ijab kabul atas nama dirinya. Saking kagetnya Nadira dia pun terdiam membisu di tempat, jantungnya berdetak kencang, Nadira tidak menyangka Bapaknya akan melakukan pernikahan tanpa dirinya, ingin sekali menangis dan menjerit hingga akhirnya dia berlari menuju sebuah taman yang berada di rumah sakit tersebut.

Setibanya di taman Rumah sakit, di dalam kesendiriannya, isak tangisnya pun pecah seketika dengan tangan menutupi seluruh wajahnya.

"Kenapa Bapak tega melakukan ini tanpa melakukan persetujuan denganku? Apa Bapak sudah tidak menganggapku lagi?, kenapa?" Ucap Nadira lirih masih dalam tangisnya.

"Siapa pria itu? apa aku mengenalnya ...?, oh tidak ... apa yang harus aku lakukan? tidak mungkin aku marah kepada bapakku? tapi apa maksudnya?" Nadira berdecak kesal, dengan penuh emosi yang mengungkung dirinya, matanya kini sembab oleh derai air mata yang tiada hentinya.

Nadira pun menghela napas panjang mencoba menetralkan perasaan yang bercambuk dalam dirinya kemudian dia berdiri, "aku harus segera kembali, mungkin saja aku bisa mengetahui siapa pria tersebut dan Apa maksud Bapak menikahkanku secara diam-diam begini?" Gumamnya sambil bergegas kembali keruangan di mana Bapaknya di rawat.

Nadira pun kini telah sampai di depan ruangan Bapaknya, sebelum memasuki ruangan tersebut, Nadira terlebih dahulu menghela nafas panjang, berusaha menetralisirkan perasaannya, berharap bisa lebih tenang dalam menghadapi segalanya.

Handle pintu pun di buka secara perlahan oleh Nadira.

"Eh ada suster," sapa Nadira yang dikira ada sosok pria yang duduk di hadapan Bapaknya namun ternyata malah ada seorang suster yang sedang mengganti cairan infus milik Bapaknya.

Di mana pria itu? apa gue salah dengar? ... tidak ... itu jelas sekali? tapi sekarang ke mana pria itu?. Batin Nadira penuh pertanyaan dengan raut wajah berusaha untuk setenang mungkin.

"Dari mana ... Nara?" Tanya Sang Ayah dengan lembut.

"Habis nebus obat Pak," sahut Nadira tak kalah lembutnya.

"Bapak sudah makan belum?" Tanya Nadira berbasa-basi.

"Duduk dulu sini, Bapak mau berbicara!" ajak Azzam dengan menggerakkan tangannya.

Nadira pun duduk di samping Bapaknya.

"Nara ... ini ada uang, ambillah!" seru Azzam dengan lembut.

"Uang apa ini Pak?" Tanya Nadira dengan degupan jantung yang tidak biasa.

"Ini uang mahar, maaf Bapak telah menikah kan mu tanpa persetujuanmu!" Tutur Azzam terjeda untuk mengambil nafas.

Jadi Benar gue udah nikah?. Batin Nadira

Nara pun langsung menghembuskan nafasnya untuk menenangkan dirinya. Lalu Nadira pun menghitung uang yang ada di tangannya.

lima puluh satu ribu seratus lima puluh rupiah. Mahar gue?. Batin Nadira saat melihat uang yang berada di tangannya. Kembali Nadira menghela nafas panjang.

"Siapa nama suami Nara, Pak?" Tanya Nadira penuh keseriusan dengan suara yang tertahan.

"Na-namanya ... en—." Azzam terhenti berbicara dan langsung menutup matanya begitu saja.

Bersambung ...

Episodes
1 Bab 01 ~ Hari pertama co-ass
2 Bab 2 ~ Hari yang buruk
3 Bab 3 ~ Di temani si manusia kutub
4 Bab 4 ~ Kepedulian
5 Bab 5 ~ Menikah
6 Bab 6 ~ Meninggal
7 Bab 7 ~ Pemakaman
8 Bab 8 ~ Prank
9 Bab 9 ~ Obrolan Cewek
10 Bab 10 ~ Kegalauan Nadira
11 Bab 11 ~ kekhawatiran Nadira
12 Bab 12 ~ Pasien Bandel
13 Bab 13 ~ Kejutan
14 Bab 14 ~ Sang Kutub Mencair
15 Bab 15 ~ POS
16 Bab 16 ~ Ketakutan Nabila
17 Bab 17 ~ Modus
18 Bab 18 ~ Thomas Emosi
19 Bab 19 ~ Kedatangan Oliya
20 Bab 20 ~ Ken terbakar api Cemburu
21 Bab 21 ~ Membujuk Ken
22 Bab 22 ~ Kepedulian Teman
23 Bab 23 ~ Perhatian Kendrick
24 Bab 24 - Sarapan bersama
25 Bab 25 ~ Thomas Alergi
26 Bab 26 ~ Nyawa hampir melayang
27 Bab 27 ~ Abang Jojo
28 Bab 28 ~ Menemani di rumah Nadira
29 Bab 29 - Tejebak situasi
30 Bab 30 - Penjelasan
31 Bab 31 ~ Administrasi
32 Bab 32 ~ Bertemunya keluarga Oliya
33 Bab 33 - Sepenggal cerita tentang Ken
34 Bab 34 - Rumah Ken
35 Bab 35 - Persiapan Dinas
36 Bab 36 ~ PMS
37 Bab 37 - Gangguan Oliya di pedesaan
38 Bab 38 ~ Obrolan tanpa kejelasan
39 Bab 39 ~ Jebakan Oliya terhadap Nadira
40 Bab 40 ~ Di lindungi 2 Pria
41 Bab 41~ Sibuk dengan pemikirannya masing-masing
42 Bab 42 ~ Nadira meminta keadilan
43 Bab 43 ~ Mencoba Romantis
44 Bab 44 - First Kiss
45 Bab 45 ~ Pertanyaan Random
46 Bab 46 ~ Bermimpi
47 Bab 47 ~ Keadilan bagi Nadira
48 Bab 48 ~ Flashback
49 Bab 49 ~ Pak Ken is Hero
50 Bab 50 ~ Penyenderaan Perawat Gadungan
51 Bab 51 ~ Ken menegur Nadira
52 Bab 52 ~ Ken mengembalikan Mood Nadira
53 Bab 53 ~ Ken melepas pakaian Nadira
54 Bab 54 ~ Kejutan di kamar Ken
Episodes

Updated 54 Episodes

1
Bab 01 ~ Hari pertama co-ass
2
Bab 2 ~ Hari yang buruk
3
Bab 3 ~ Di temani si manusia kutub
4
Bab 4 ~ Kepedulian
5
Bab 5 ~ Menikah
6
Bab 6 ~ Meninggal
7
Bab 7 ~ Pemakaman
8
Bab 8 ~ Prank
9
Bab 9 ~ Obrolan Cewek
10
Bab 10 ~ Kegalauan Nadira
11
Bab 11 ~ kekhawatiran Nadira
12
Bab 12 ~ Pasien Bandel
13
Bab 13 ~ Kejutan
14
Bab 14 ~ Sang Kutub Mencair
15
Bab 15 ~ POS
16
Bab 16 ~ Ketakutan Nabila
17
Bab 17 ~ Modus
18
Bab 18 ~ Thomas Emosi
19
Bab 19 ~ Kedatangan Oliya
20
Bab 20 ~ Ken terbakar api Cemburu
21
Bab 21 ~ Membujuk Ken
22
Bab 22 ~ Kepedulian Teman
23
Bab 23 ~ Perhatian Kendrick
24
Bab 24 - Sarapan bersama
25
Bab 25 ~ Thomas Alergi
26
Bab 26 ~ Nyawa hampir melayang
27
Bab 27 ~ Abang Jojo
28
Bab 28 ~ Menemani di rumah Nadira
29
Bab 29 - Tejebak situasi
30
Bab 30 - Penjelasan
31
Bab 31 ~ Administrasi
32
Bab 32 ~ Bertemunya keluarga Oliya
33
Bab 33 - Sepenggal cerita tentang Ken
34
Bab 34 - Rumah Ken
35
Bab 35 - Persiapan Dinas
36
Bab 36 ~ PMS
37
Bab 37 - Gangguan Oliya di pedesaan
38
Bab 38 ~ Obrolan tanpa kejelasan
39
Bab 39 ~ Jebakan Oliya terhadap Nadira
40
Bab 40 ~ Di lindungi 2 Pria
41
Bab 41~ Sibuk dengan pemikirannya masing-masing
42
Bab 42 ~ Nadira meminta keadilan
43
Bab 43 ~ Mencoba Romantis
44
Bab 44 - First Kiss
45
Bab 45 ~ Pertanyaan Random
46
Bab 46 ~ Bermimpi
47
Bab 47 ~ Keadilan bagi Nadira
48
Bab 48 ~ Flashback
49
Bab 49 ~ Pak Ken is Hero
50
Bab 50 ~ Penyenderaan Perawat Gadungan
51
Bab 51 ~ Ken menegur Nadira
52
Bab 52 ~ Ken mengembalikan Mood Nadira
53
Bab 53 ~ Ken melepas pakaian Nadira
54
Bab 54 ~ Kejutan di kamar Ken

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!