Tunangan Pilihan Orang Tua | Lizkook
Part 5
Tibalah hari yang Asha coba tunda dalam hati.
Hari keberangkatannya ke kota lain, untuk mengejar pendidikan di kampus impiannya.
Asha melangkah keluar rumah dengan langkah yg tak ringan.
Rumah yg selama ini menjadi tempat tawa, hangatnya keluarga, dan suara suara yg kini mulai terasa nyaring dalam rindu yg bahkan belum benar benar dimulai.
Asha berpamitan dengan satu per satu anggota keluarga, pelukan dan senyuman yg terpaksa mereka tahan agar tak larut dalam air mata.
Pagi itu, Asha berangkat diantar oleh Kennan—sang kakak yg paling pengertian.
Hari ini cukup sepi tanpa nyinyiran dan komentar usil dari Raven.
Bukan karena Raven mendadak berubah manis, tapi karena hari ini ia sudah kembali ke rutinitas kampusnya yang berada tak jauh dari rumah.
Berbeda dengan Raven, kampus Asha berada di kota lain.
Tak terlalu jauh memang, tapi cukup membuatnya harus tinggal sendiri di tempat baru.
𝑨𝒔𝒉𝒂 𝑮𝒓𝒂𝒛𝒊𝒆𝒍𝒍𝒂 𝑴
Padahal Asha bisa nyetir sendiri, gak perlu sampai dianter.
( gumam Asha sambil melirik Kennan )
Kennan mengemudi dengan tenang, satu tangan di setir, satu lagi kadang mengganti lagu di radio.
𝑨𝒔𝒉𝒂 𝑮𝒓𝒂𝒛𝒊𝒆𝒍𝒍𝒂 𝑴
Jadi ngerepotin kan..
𝑲𝒆𝒏𝒏𝒂𝒏 𝑬𝒖𝒈𝒊𝒏𝒐 𝑴
( hanya tersenyum dan melirik sebentar lalu kembali fokus ke jalan )
Hey hey Asha~ kamu itu gak bikin repot, Sha.
𝑲𝒆𝒏𝒏𝒂𝒏 𝑬𝒖𝒈𝒊𝒏𝒐 𝑴
Mana mungkin kakak biarin princess kecilnya kakak nyetir sejauh ini sendirian?
𝑲𝒆𝒏𝒏𝒂𝒏 𝑬𝒖𝒈𝒊𝒏𝒐 𝑴
Mobil kamu bakalan sampai nanti malam ya, jadi tenang aja.
𝑲𝒆𝒏𝒏𝒂𝒏 𝑬𝒖𝒈𝒊𝒏𝒐 𝑴
Semua udah kakak urus.
𝑨𝒔𝒉𝒂 𝑮𝒓𝒂𝒛𝒊𝒆𝒍𝒍𝒂 𝑴
Huhu... how lucky I am to have brother like you.
𝑲𝒆𝒏𝒏𝒂𝒏 𝑬𝒖𝒈𝒊𝒏𝒐 𝑴
( tersenyum kecil )
Rasanya malah kakak yg lebih beruntung, Tuhan akhirnya kasih kakak adik perempuan secantik, seimut, dan sepintar kamu.
𝑨𝒔𝒉𝒂 𝑮𝒓𝒂𝒛𝒊𝒆𝒍𝒍𝒂 𝑴
Ah Kak Ken emang paling jago kalo soal... membeberkan fakta!
( tersipu malu )
Tawa ringan tapi penuh rasa.
Momen singkat di dalam mobil itu terasa seperti ruang kecil yg menyimpan banyak kenangan.
Sesampainya di apartemen, Kennan langsung sigap membantu menurunkan koper dan kardus.
Meski tak berkata banyak, gerak geriknya memperlihatkan betapa ia ingin memastikan semuanya baik baik saja sebelum pergi.
𝑨𝒔𝒉𝒂 𝑮𝒓𝒂𝒛𝒊𝒆𝒍𝒍𝒂 𝑴
Kak Ken beneran gak mau nginep dulu?
𝑨𝒔𝒉𝒂 𝑮𝒓𝒂𝒛𝒊𝒆𝒍𝒍𝒂 𝑴
Emang gak capek?
𝑲𝒆𝒏𝒏𝒂𝒏 𝑬𝒖𝒈𝒊𝒏𝒐 𝑴
( tersenyum lebar )
Udah biasa.
𝑲𝒆𝒏𝒏𝒂𝒏 𝑬𝒖𝒈𝒊𝒏𝒐 𝑴
Kamu tenang aja, lagian besok pagi kakak ada meeting jadi harus pulang cepet.
𝑨𝒔𝒉𝒂 𝑮𝒓𝒂𝒛𝒊𝒆𝒍𝒍𝒂 𝑴
( mengangguk pelan )
Sebelum pamit, Kennan meraih pucuk kepala Asha dan mengelusnya lembut.
𝑲𝒆𝒏𝒏𝒂𝒏 𝑬𝒖𝒈𝒊𝒏𝒐 𝑴
Kamu baik baik ya disini.
𝑲𝒆𝒏𝒏𝒂𝒏 𝑬𝒖𝒈𝒊𝒏𝒐 𝑴
Kalo ada apa apa, langsung telpon!
𝑨𝒔𝒉𝒂 𝑮𝒓𝒂𝒛𝒊𝒆𝒍𝒍𝒂 𝑴
Siap, boss! 🫡
( memberi hormat kecil dengan gaya bercanda )
𝑨𝒔𝒉𝒂 𝑮𝒓𝒂𝒛𝒊𝒆𝒍𝒍𝒂 𝑴
Kakak hati hati dijalan ya! jangan lupa kabarin kalo udah sampe rumah.
𝑲𝒆𝒏𝒏𝒂𝒏 𝑬𝒖𝒈𝒊𝒏𝒐 𝑴
Iyaa princess~
Sebelum benar benar pergi, Kennan sempat menoleh lagi.
𝑲𝒆𝒏𝒏𝒂𝒏 𝑬𝒖𝒈𝒊𝒏𝒐 𝑴
Yg akur sama partner kamu, ya!
Kennan terkekeh kecil saat mengatakan itu, seperti menyimpan sesuatu yang belum sempat diucapkan.
ʟɪᴋᴇ · ᴠᴏᴛᴇ · ꜰᴀᴠᴏʀɪᴛ · ꜰᴏʟʟᴏᴡ · ᴄᴏᴍᴍᴇɴᴛ
💌 ᴅᴜᴋᴜɴɢᴀɴ ᴋᴇᴄɪʟᴍᴜ ʙᴇʀᴀʀᴛɪ sᴇʟᴀʏᴀᴋ ᴅᴜɴɪᴀ ʙᴀɢɪᴋᴜ.
— ᴡɪᴛʜ ʟᴏᴠᴇ, ʟᴜɴᴇʟᴀɴᴀ 🌙
Comments