Change The Ending For Vio!
Ch4. Dia si tokoh antagonis
Seminggu berlalu, kegiatan yang ku lakukan hanya makan dan belajar. Ternyata karena kondisi tubuh Vio, untuk sementara waktu aku melakukan home schooling.
Dan karena aku bukan Vio yang dulu lagi, aku memahami pelajaran dengan cepat yang membuat guru privat Vio cukup terkejut dengan perkembangan belajar Vio.
Dokter Fernand
Anda belajar dengan cepat Nona Vio
Vio kecil
Terimakasih, Dokter.
Entah bagaimana, tapi Dokter Fernand bisa berkunjung ke rumah. Dengan alasan untuk memeriksa kesehatan ku.
Yang pasti itu hanya alasan, karena tujuan utama Dokter Fernand adalah untuk bertemu Mama Vio.
Mama Vio
Putri Mama memang sangat pintar
Aku tersenyum, menanggapi pujian Mama.
Berselang beberapa menit, pintu ruangan terbuka dan menampilkan seorang anak remaja lelaki.
Aku baru ingat, Mama beberapa hari yang lalu bercerita kalau aku memiliki saudara angkat laki-laki yang bernama Lennox.
Dengan senyuman di bibirnya, dia mendekat ke arahku.
Vio kecil
Halo, Kak Lennox
Mata Lennox kemudian teralihkan kepada Dokter Fernand
Lennox
Apa yang anda lakukan disini?
Dokter Fernand
Saya datang untuk memeriksa Nona Vio
Terlihat wajah Lennox tampak tak senang dengan kehadiran Dokter Fernand.
Mama Vio
Mama keluar dulu ya nak. Semangat belajarnya!
Dokter Fernand
Karena urusan saya sudah selesai, saya pamit undur diri. Jaga kesehatan Anda, Nona.
Mereka berdua kemudian keluar dari ruang belajar ku, dan menyisakan aku bersama guru privat dan tentu saja Kak Lennox
Lennox mendekat dan duduk di sebelahku.
Lennox
Kalo ada yang susah, tanyain aku aja.
Aku mengangguk sebagai balasan dari ucapannya.
Waktu makan malam tiba. Setelah seminggu berada di rumah, akhirnya aku bisa kembali bertemu sosok Ayah Vio di meja makan.
Mama Vio
Makan yang banyak sayang~
Ayah Vio
Bagaimana dengan kesehatan kamu Vio?
Vio kecil
Aku udah sehat, Ayah.
Ayah Vio
Bagaimana dengan pelajaran kamu Lennox?
Lennox
Semua lancar, Yah...
Setelahnya, hanya denting sendok dan garpu yang terdengar. Kami makan dengan senyap.
Minggu demi minggu berlalu, akhirnya setelah 1bulan, aku diperbolehkan untuk pergi ke sekolah lagi.
Vio kecil
Sumpah! Ini sekolah atau istana presiden?
Sekarang tepat di depanku, berdiri sebuah gedung besar yang menjulang tinggi.
Vio kecil
Sekolah elite nih...Ternyata emang ada sekolah kelas atas kayak di film-film.
Tiba-tiba ada yang menabrak diriku, hingga aku sedikit terhuyung.
? ? ?
Jangan menghalangi jalan.
Siswi itu menatapku sekilas, kemudian berjalan meninggalkan ku.
Vio kecil
Apaan sih bocah!
Vio kecil
Masih kecil tapi aura jahatnya udah keliatan...
Mengabaikan rasa jengkel ku, tanganku masuk ke dalam saku rok, kemudian mengeluarkan secarik kertas yang terlipat.
Aku pun masuk ke dalam gedung tersebut, menanyakan letak kelasku pada guru yang lewat, dan akhirnya berhasil mencapai ruang kelas.
Tak terasa jam istirahat pun tiba. Aku memutuskan untuk pergi ke kantin sekolah.
Vio kecil
Ini.... jalannya kemana ya?
Aku berjalan tanpa arah, dan justru tersesat di depan ruang perpustakaan.
Vio kecil
Harusnya aku cari tau dulu soal sekolah Vio...
Tentu karena Vio adalah karakter figuran di novel, masa lalu atau asal usul Vio tidak terlalu diperlihatkan.
Novel itu hanya menerangkan tentang tokoh utama protagonis dan sedikitnya tentang si tokoh antagonis.
Karakter figuran seperti Vio, bisa dikatakan hanya numpang nama di novel.
Perutku yang berbunyi membuatku tersadar dari lamunanku.
Vio kecil
Dimana kantinnya sih?!
Aku menoleh saat mendengar suara anak lelaki di sampingku.
Vio kecil
Ah...iya...kayaknya...
Dia tampak tersenyum kecil
Vio kecil
Iya saya murid baru
???
Oh...pantesan. Disini bukan kantin, tapi perpustakaan.
???
Kalo kamu laper, kamu bisa ke kantin. Gak ada yang bisa kamu makan di perpustakaan, kecuali buku.
Vio kecil
Aku gak makan buku
Terdengar tawa yang berasal dari anak lelaki itu.
???
Ya udah, aku anter ke kantin. Ikut aku.
Karena rasa lapar yang sudah tidak bisa di tahan, akhirnya aku mengikuti anak lelaki tersebut.
Vio kecil
Kakak siapa ya? Kelas berapa?
Tanyaku, di sela-sela kami berjalan menuju kantin.
Daxton
Aku Daxton, kelas 6 A.
Vio kecil
Aku Vio, kelas 5 B.
Setelah 5 menit berjalan akhirnya aku sampai di kantin sekolah.
Vio kecil
Ini mah bukan kantin biasa, ini kayak cafe elit.
Vio kecil
Oh...bukan apa-apa. Terimakasih sudah nganter saya Kak. Saya makan dulu
Belum aku melangkahkan kakiku, seseorang menabrakku dari arah depan. Beruntung Daxton menangkap pergelangan tangan ku.
Vio kecil
Jalan masih luas, ngapain sengaja nabrak? Rabun?
Vio kecil
Udah sipit, rabun lagi. Kayaknya harus dibawa ke dokter...
? ? ?
Hah? Kamu siapa sih?
? ? ?
Beraninya anak kecil kayak kamu ngatain aku?!
Daxton
Jangan ribut di kantin, kamu tau etika kan?
Dengan tatapan tajam, siswi itu menatapku. Kemudian melengos pergi begitu saja.
Vio kecil
Maaf Kak, saya malah buat keributan...
Daxton
Enggak kok, Dayana emang sering cari masalah sama orang.
Vio kecil
Hah? Siapa tadi?
Daxton
Siswi tadi namanya Dayana, sekelas sama aku.
Sebentar....rambut pirang dan mata biru....
Vio kecil
Dia dari keluarga mana Kak?
Daxton
Dari Keluarga Whitmore.
Nama itu....Dayana Whitmore... Argh! Sial! Dia si tokoh antagonis!
Daxton
Kamu gak jadi makan?
Aku tersenyum dan mengangguk.
Bodo amat soal si antagonis, yang penting adalah makan dulu!
Comments