Menuju Tahta Naga

Menuju Tahta Naga

Bab 1. Undangan

Evindro terkejut melihat banyak pendekar yang berbondong-bondong menuju Makam Kuno. Kemudian Joni menjelaskan mengenai situasi Makam Kuno.

"Sebenarnya aku juga tidak menyangka kalau sekarang Makam Kuno telah diambil alih Pemerintahan Sulawesi. Hal ini terjadi sejak kepulangan para pendekar Sulawesi dari kota Bengkulu. Mereka tiba-tiba mendatangi Makam Kuno dengan cara yang tergesa-gesa, sehingga terjadi pertarungan karena masing-masing pendekar ingin memasukinya duluan dan tidak menginginkan siapapun yang mengikutinya."

"Berita ini sampai ke telinga Gubernur Sulawesi, dan setelah Gubernur Sulawesi menggelar rapat darurat, akhirnya diputuskan bahwa hanya orang yang mendapat undangan dari Pemerintahan Sulawesi saja yang diperbolehkan memasuki lokasi Makam Kuno."

Evindro menyimak penjelasan Joni dengan seksama. "Lantas apakah engkau memiliki undangan tersebut?

Joni tersenyum bangga. "Kau masih meragukan kemampuanku? Aku mampu melakukan apapun dengan menguasai Kitab Kaisar Naga. Engkau sendiri menyadarinya bukan?"

Evindro menggaruk kepalanya yang tidak gatal. "Aku tidak mengerti yang kau katakan, Joni. Sepertinya aku tidak mau tau, sekarang bisakah engkau memberikan undangan tersebut kepadaku?"

Joni mengeluarkan sebuah kartu dari sakunya. "Ini, aku berikan undangannya, berlaku untuk dua orang."

Evindro memandangi kartu yang diberikan oleh Joni. "Apakah engkau tidak ikut? Jika kartu ini hanya berlaku untuk dua orang, aku tidak bisa meninggalkan Yessi."

Yessi tersentuh mendengarnya. "Owh gantengnya Yessi, benarkah yang engkau katakan?  Engkau tidak bisa jauh dariku?"

Evindro langsung mendaratkan kitakan ke kepala Yessi. "Jangan terlalu Ge'er kamu, aku hanya tidak menginginkan kebebasan kamu, karena terlalu berbahaya."

Yessi mengusap kepalanya, Joni menyaksikan kejadian itu sedikit tertawa. "Evindro, kamu membebani dirimu sendiri. Oh iya, ketahuilah. Jika aku bisa dengan mudah memberikan kartu undangan kepadamu, menurutmu apakah aku terlalu arogan?"

Evindro tersenyum. "hahahaha. Aku mengerti. Baiklah, sampai bertemu di Makam Kuno."

Evindro mengajak Yessi meninggalkan Joni dan Kaisar Kecil. Dengan petunjuk dari peta yang telah diberikan oleh Joni, Evindro melesat terbang dengan cepat menuju kawasan Makam Kuno.

Dari kejauhan, Yessi melihat ada berpuluh-puluh pendekar berdiri berbaris ke arah satu tempat. "Evindro, coba kau lihat di sana. Apakah mereka para pendekar yang sedang mengantri memasuki kawasan Makam Kuno?"

Evindro mengangguk. "Dugaanmu benar, Yessi. Aku bisa memastikan kebenarannya karena mereka semua membawa senjata masing-masing."

Yessi mengumpat dalam hati, teringat Makam Kuno tempat dia dikurung, Makam Kuno yang berada di kota Batam. "Dasar manusia aneh, apa sebenarnya yang mereka cari? Paling mereka akan mendapatkan benda pusaka yang serupa dengan seruling milikku."

Evindro mengetahui apa yang diomeli oleh Yessi. "Jangan bawel, mereka mungkin seperti yang engkau pikirkan, tetapi tidak denganku. Aku memiliki sebuah misi disini."

Di antrian pendekar, mereka berjumpa dengan Joni yang sudah berada pada barisan antrian. Di sana juga mereka berjumpa dengan Bastian dan seluruh pendekar yang pernah Evindro hadapi baik di kota Kalimantan maupun di kota Bengkulu.

Setibanya di depan gerbang Makam Kuno, Evindro dan Yessi langsung ikut mengantri.

Sebastian melirik ke samping Evindro, tapi tidak berbicara, tapi tatapan inilah yang membuat Evindro merasakan perasaan aneh. Jangankan melihat wajah Sebastian yang tersenyum dan mudah didekati, malahan Evindro merasakan dari orang ini sebuah ancaman yang berbahaya.

Sebastian kemudian di tegur oleh Macan Ompong, "Panglima! Mungkin orang seperti itu yang  harus kamu temui!"

“Direktur Arya, ini undangan saya…” Tanpa menunggu Arya Dwipangga berbicara, Sebastian langsung menyerahkan undangan tersebut kepada Arya Dwipangga.

Keluarga Arya adalah keluarga yang memenangkan tender dalam pengelolaan Makam Kuno.

Arya Dwipangga melihat undangan itu dan tidak berkata apa-apa, tapi wajahnya menjadi jelek.

Pembukaan kunjungan untuk hari ini sebenarnya hanya uji coba, sebelum membuka kunjungan makam kuno secara resmi.

Dalam uji coba ini, bertambahnya orang-orang ini secara tiba-tiba membuat Arya Dwipangga merasa tertekan, terutama orang tua di belakang Sebastian.

Kekuatan orang tua ini sebanding dengan Arya Dwipangga. Jika dia benar-benar menemukan harta karun yang tak tertandingi di Makam Kuno, dan pihak lain menjadi serakah, dia mungkin tidak bisa menengahinya.

Namun, karena ada undangan untuk memasuki lokasi Makam Kuno, Arya Dwipangga tidak bisa menghentikan yang lain untuk ikut serta, dan sekarang dia hanya bisa mengawasi secara bertahap.

“Panglima Bastian, Panglima Bastian, Anda tidak bisa masuk tanpa undangan.”

Tiba-tiba ada suara seseorang berseru, dua penjaga di pintu tiba-tiba berteriak, dan dilihatnya Bastian bergegas masuk.

“Panglima Bastian…”

Melihat ini, Arya Dwipangga bergegas menemuinya, melambaikan tangannya, dan memerintahkan kedua penjaga itu mundur.

“Ayah, kenapa kamu ada di sini?” Sebastian juga melangkah maju dan bertanya dengan bingung.

Bastian mengabaikan mereka, tetapi menatap Evindro dengan pandangan yang sinis. Ketika semua orang melihat Bastian menatap Evindro, mereka semua bingung. “Tuan Evindro, kenapa Panglima Bastian melihatmu seperti ini?”

Gendis bertanya pada Evindro dengan suara rendah.

“Bagaimana aku tahu, mungkin karena aku tampan!” Evindro tersenyum ringan.

Gendis tidak percaya dengan apa yang dikatakan Evindro, tapi Evindro tidak mau mengatakan alasan sebenarnya, jadi Gendis tidak bertanya lagi.

Setelah menatap Evindro beberapa saat, Bastian membuang muka, lalu berkata kepada Sebastian, “Sebastian, kemarilah!”

Bastian memanggil Sebastian ke samping, lalu berkata dengan ekspresi muram.

“Dalam penjelajahan ini, engkau akan melihat saya menemukan kesempatan untuk membunuh Evindro.”

Sebastian tercengang. “Ayah, apa yang Evindro lakukan? Apakah orang ini telah memprovokasi kita sebagai Keluarga Pemerintahan?”

Sebastian bingung, bagaimana mungkin ayahnya tiba-tiba ingin menghadapi Evindro ini, mengingat Evindro tidak terlalu kuat, dan tidak ada yang istimewa darinya.

“Jangan membantah, sebaiknya kamu hanya melakukan apa yang aku perintahkan, tapi jangan bunuh dia, apakah engkau sudah memahami?” Bastian bertanya.

“Baiklah kalau begitu!” Sebastian mengangguk.

Merasakan kemarahan dan niat membunuh ayahnya, Sebastian tidak bisa mengerti bagaimana Evindro ini bisa memprovokasi ayahnya.

Setelah memberikan instruksi kepada Sebastian, Bastian mendekati Arya Dwipangga dan berbisik, “Direktur Arya Dwipangga, apa yang akan terjadi pada Evindro selama penjelajahan nanti, saya harap Anda tidak ikut campur.”

“Panglima Bastian, apa maksudmu? Kamu ingin membunuhnya?” Arya Dwipangga sedikit mengernyit.

“Tuan gubernur baru saja menjelaskannya. Jika kamu mencoba membunuhnya sekarang dan ternyata tidak berhasil, akan sangat sulit bagi kami untuk melakukannya.”

“Direktur Arya jangan khawatir, saya tidak akan membunuhnya, saya hanya menghilangkan keahliannya.” Bastian berkata, lalu mengeluarkan cincin bermatakan zamrud, dan diam-diam memasukkannya ke dalam saku Arya Dwipangga.

Arya Dwipangga sudah melihatnya, jadi dia mengangguk dan berkata, “Selama engkau tidak membunuhnya, aku akan berpura-pura tidak melihat apa pun.”

Bastian memelototi Evindro lagi lalu pergi.

Tidak ada yang tahu apa yang terjadi dengan Bastian, karena hanya Evindro sendiri yang tahu. Tampaknya Bastian sudah mengetahui sendiri tentang pembunuhan lima penjaga Keluarga Pemerintahan.

Mata Sebastian yang menatap Evindro saat ini juga penuh permusuhan.

Arya Dwipangga melihat jam tangannya, lalu membetulkan pakaiannya dan berkata, “Sekarang waktu pendaftaran sudah habis, setelah memasuki area pendaftaran, semua orang harus berhati-hati, didalam penuh bahaya, saya harap kalian tidak gegabah, lakukan urusan masing-masing, jangan berbelas kasih kepada yang lain."

"Jika anda menyentuh sesuatu, jika anda secara tidak sengaja memicu jebakan di dalamnya, tidak ada yang akan menyelamatkan anda, putuskan sendiri pilihan kalian apakah kalian ingin tetap hidup atau mati. …”

Episodes
1 Bab 1. Undangan
2 Pintu Masuk Makam Kuno
3 Bab 3. Membalas Dendam
4 Bab 4. Joni Menengahi
5 Bab 5. Bukan Permata
6 Bab 6. Joni Melindungi Evindro
7 Bab 7. Lebah Beracun
8 Bab 8. Tekanan Yang Sangat Kuat
9 Bab 9. Evindro Tidak Terlihat
10 Bab 10. Lukisan Sungai Seribu Mil
11 Bab 11. Evindro Mematung
12 Bab 12. Merebut Lukisan
13 Bab 13. Provokasi Sebastian
14 Bab 14. Kehilangan Tenaga Dalam
15 Bab 15. Silahkan Mencoba
16 Bab 16. Cincin Samudera
17 Bab 17. Markas Penjaga Makam
18 Bab 18. Yuki Dan Maelin
19 Bab 19. Meminta Lukisan
20 Bab 20. Salah Faham
21 Bab 21. Rencana Meninggalkan Sulawesi
22 Bab 22. Formasi Sihir
23 Bab 23. Serangan Di Markas Partai Pengemis
24 Bab 24. Jurus Pamungkas
25 Bab 25. Menyerap Energi
26 Bab 26. Kekalahan Arya Wiguna
27 Bab 27. Darah Yuki
28 Bab 28. Kedatangan Santang
29 Bab 29. Arogansi Santang
30 Bab 30. Kematian Santang
31 Bab 31. Demi Rahasia
32 Bab 32. Penculikan Yuki
33 Bab 33. Mencari Yuki
34 Bab 34. Tidak Ada Bukti
35 Bab 35. Hadiah Besar
36 Bab 36. Terkenal
37 Bab 37. Tawaran Santung
38 Bab 38. Gelang Semesta
39 Bab 39. Pulau Naga
40 Bab 40. Jaminan Kepatuhan Evindro
41 Bab 41. Acara Lelang
42 Bab 42. Rencana Santung
43 Bab 43. Mengkhawatirkan Maelin
44 Bab 44. Perpaduan Dua Naga
45 Bab 45. Kekalahan Arya Pattaya
46 Bab 46. Mencoba Melarikan Diri
47 Bab 47. Kecemasan Airish
48 Bab 48. Putar Balik
49 Bab 49. Empat Pendekar Riau
50 Bab 50. Memanfaatkan Andrew
51 Bab 51. Lembah Pengobatan
52 Bab 52. Tantangan Baru
53 Bab 53. Turnamen
54 Bab 54. Taruhan
55 Bab 55. Sombong
56 Bab 56. Lima Kesempatan
57 Bab 57. Merendahkan
58 Bab 58. Aku Belum Mati
59 Bab 59. Menggila
60 Bab 60.Botol Kaca
61 Bab 61. Lonceng Tembaga
62 Bab 62. Mengaku Kalah
63 Bab 63. Membakar Darah
64 Bab 64. Dirantai
65 Bab 65. Empat Jaka Bersaudara
66 Bab 66. Pintu Masuk Padepokan Naga
67 Bab 67. Reputasi
68 Bab 68. Menyelundupkan Pembunuh
69 Bab 69. Raja Barat Laut
70 Bab 70. Takur
71 Bab 71. Sok Akrab
72 Bab 72. Menara Ajaib
73 Bab 73. Kode Rahasia
74 Bab 74. Menara Penindas Iblis
75 Bab 75. Bergumam
76 Bab 76. Tulang Belulang Nenek Moyang
77 Bab 77. Kematian Iskandar
78 Bab 78. Memulihkan Diri
79 Bab 79. Pendekar Samurai
80 Bab 80. Kemarahan Alek
81 Bab 81. Siti Masitoh
82 Bab 82. Alex Tiba Di Lembah Pengobatan
83 Bab 83. Kecemasan Zara
84 Bab 84. Gadis Penjual Bunga
85 Bab 85. Sandera
86 Bab 86. Hanya Kotoran Busuk
87 Bab 87. Membayar Arogansi
88 Bab 88. Lengan Yang Patah
89 Bab 89. Cari Toples
90 Bab 90. Membuat Tongkat
91 Bab 91. Tidak Akan Menahan Diri
92 Bab 92. Kartu As
93 Bab 93. Energi Tidak Terbatas
94 Bab 94. Hadiah
95 Bab 95. Peringkat Tersembunyi
96 Bab 96. Memulai Pembangunan
97 Bab 97. Keluarga Bakrie
98 Bab 98. Rahasia Menara Ajaib
99 Bab 99. Mengungkap Rahasia
100 Bab 100. Tehnik Aneh
101 Bab 101. Kesempatan Bagus Untuk Berlatih
102 Bab 102. Formasi Eksekusi Abadi
103 Bab 103. Kedok
104 Bab 104. Tergiur
105 Bab 105. Mengambil Alih
106 Bab 106. Evindro Mendahului
107 Bab 107. Lelaki Tua
108 Bab 108. Banyak Yang Mencari
109 Bab 109. Mencari Ketenangan
110 Bab 110. Warisan
111 Bab 111. Persiapan Melaut
112 Bab 112. Pembunuh Bayaran
113 Bab 113. Hanya Mengagumi
114 Bab 114. Hanya Mengagumi
115 Bab 115. Tangan Berdarah
116 Bab 116. Pulau Tengkorak
117 Bab 117. Kartu As Bion
118 Bab 118. Memanfaatkan Andrew
119 Bab 119. Lingkaran Perak
120 Bab 120. Palu Raksasa
121 Bab 121. Bukan Batu Biasa
122 Bab 122. Senjata Penyedot Bumi
123 Bab 123. Andrew Mati Ditangan Evindro
124 Bab 124. Daftar Pendekar Tanpa Tanding
125 Bab 125. Mengandalkan Dicky
126 Bab 126. Serbuk Metafisik Control
127 Bab 127. Jebakan
128 Bab 128. Tidak Pengaruh
129 Bab 129. Pil Palsu
130 Bab 130. Stupa
131 Bab 131. Bertarung Sampai Mati
132 Bab 132. Kerjasama Dua Keluarga Bangsawan
133 Bab 133. Tidak Peduli Reputasi Dan Ketenaran
134 Bab 134. Kematian Dicky
135 Bab 135. Lembah Empat Pendekar
136 Bab 136. Mencari Pemimpin Lembah Empat Pendekar
137 Bab 137. Memasang Formasi Sihir
138 Bab 138. Kedatangan Graham
139 Bab 139. Mengumpulkan Perwakilan Padepokan
140 Bab 140. Keluarga Terbesar Sulawesi
141 Bab 141. Naga Kuat Tidak Bisa Mengalahkan Ular
142 Bab 142. Perbedaan Kekuatan
143 Bab 143. Menyerbu
144 Bab 144. Tamparan Pemutus Jiwa
145 Bab 145. Pria Yang Cukup Jantan
146 Bab 146. Menyerahlah Dengan Patuh
147 Bab 147. Lebih Kuat Dari Gunung
148 Bab 148. Orang Jahat Saling Berkelahi
149 Bab 149. Tujuan Kedatangan
150 Bab 150. Inti Emas
151 Bab 151. Bukan Waktu Yang Tepat
152 Bab 152. Keroyokan
153 Bab 153. Simbol Perunggu
154 Bab 154. Naga Emas
155 Bab 155. Menunggu Kematian
156 Bab 156. Penjara Bawah Tanah
157 Bab 157. Melenyapkan Keluarga Santang
158 Bab 158. Kultivator Iblis
159 Bab 159. Simbol Perunggu Gagal Mendekati
160 Bab 160. Bergabung
161 Bab 161. Memilih Mati
162 Bab 162. Tidak Semudah Itu
163 Bab 163. Istana Lotus Merah
164 Bab 164. Bianca
165 Bab 165. Mirza Astra Doddy
166 Bab 166. Menyelamatkan Elvina
167 Bab 167. Istana Hewan Surgawi
168 Bab 168. Paling Benci Diancam
169 Bab 169. Kematian Ryan
170 Bab 170. Goa Meditasi
171 Bab 171. Mencari Jati Diri
172 Bab 172. Bukan Manusia Ataupun Hantu
173 Bab 173. Dadang Dumadi Tiba-tiba Menyerang
174 Bab 174. Pertarungan Antara Master Guru
175 Bab 175. Sudah Muak Sejak Dulu
176 Bab 176. Darlen
177 Bab 177. Balas Dendam Darlen
178 Bab 178. Perampok
179 Bab 179. Evindro Sudah Mati
180 Bab 180. Ternyata Kamu Belum Mati
181 Bab 181. Menciptakan Badai Petir
182 Bab 182. Rindu
183 Bab 183. Ambisi Hera
184 Bab 184. Tehnik Pesona
185 Bab 185. Panik
186 Bab 186. Menerobos Ranah Master Guru
187 Bab 187. Tujuan Tuan Gubernur
188 Bab 188. Ardi Yang Iri Pada Evindro
189 Bab 189. Tuan Gubernur Membujuk Evindro
190 Bab 190. Menantang Seluruh Komunitas
191 Bab 191. Segel Iblis
192 Bab 192. Menerobos Tahap Jiwa Baru
193 Bab 193. Ada Hubungannya Dengan Rahasia Evindro
194 Bab 194. Ini Adalah Kekuatan
195 Bab 195. Ledakan Diri Darlen
196 Bab 196. Meledakkan Diri
197 Bab 197. Pendekar Tujuh Roh Jahat
198 Bab 198. Tercengang
199 Bab 199. Kamu Terlalu Gila
200 Bab 200. Lima Menit
201 Bab 201. Pil Hitam
202 Bab 202. Mantra
203 Bab 203. Diundang Tuan Gubernur
204 Bab 204. Identitas Tuan Gubernur
205 Bab 205. Bidak Batu Giok
206 Bab 206. Mengeluarkan Mantra Sihir
207 Bab 207. Mantra Penjernih Hati
208 Bab 208. Kepala Pelayan Keluarga Pedang Tunggal
209 Bab 209. Tubuh Yang Abadi
210 Bab 210. Merebut Gelang Semesta
Episodes

Updated 210 Episodes

1
Bab 1. Undangan
2
Pintu Masuk Makam Kuno
3
Bab 3. Membalas Dendam
4
Bab 4. Joni Menengahi
5
Bab 5. Bukan Permata
6
Bab 6. Joni Melindungi Evindro
7
Bab 7. Lebah Beracun
8
Bab 8. Tekanan Yang Sangat Kuat
9
Bab 9. Evindro Tidak Terlihat
10
Bab 10. Lukisan Sungai Seribu Mil
11
Bab 11. Evindro Mematung
12
Bab 12. Merebut Lukisan
13
Bab 13. Provokasi Sebastian
14
Bab 14. Kehilangan Tenaga Dalam
15
Bab 15. Silahkan Mencoba
16
Bab 16. Cincin Samudera
17
Bab 17. Markas Penjaga Makam
18
Bab 18. Yuki Dan Maelin
19
Bab 19. Meminta Lukisan
20
Bab 20. Salah Faham
21
Bab 21. Rencana Meninggalkan Sulawesi
22
Bab 22. Formasi Sihir
23
Bab 23. Serangan Di Markas Partai Pengemis
24
Bab 24. Jurus Pamungkas
25
Bab 25. Menyerap Energi
26
Bab 26. Kekalahan Arya Wiguna
27
Bab 27. Darah Yuki
28
Bab 28. Kedatangan Santang
29
Bab 29. Arogansi Santang
30
Bab 30. Kematian Santang
31
Bab 31. Demi Rahasia
32
Bab 32. Penculikan Yuki
33
Bab 33. Mencari Yuki
34
Bab 34. Tidak Ada Bukti
35
Bab 35. Hadiah Besar
36
Bab 36. Terkenal
37
Bab 37. Tawaran Santung
38
Bab 38. Gelang Semesta
39
Bab 39. Pulau Naga
40
Bab 40. Jaminan Kepatuhan Evindro
41
Bab 41. Acara Lelang
42
Bab 42. Rencana Santung
43
Bab 43. Mengkhawatirkan Maelin
44
Bab 44. Perpaduan Dua Naga
45
Bab 45. Kekalahan Arya Pattaya
46
Bab 46. Mencoba Melarikan Diri
47
Bab 47. Kecemasan Airish
48
Bab 48. Putar Balik
49
Bab 49. Empat Pendekar Riau
50
Bab 50. Memanfaatkan Andrew
51
Bab 51. Lembah Pengobatan
52
Bab 52. Tantangan Baru
53
Bab 53. Turnamen
54
Bab 54. Taruhan
55
Bab 55. Sombong
56
Bab 56. Lima Kesempatan
57
Bab 57. Merendahkan
58
Bab 58. Aku Belum Mati
59
Bab 59. Menggila
60
Bab 60.Botol Kaca
61
Bab 61. Lonceng Tembaga
62
Bab 62. Mengaku Kalah
63
Bab 63. Membakar Darah
64
Bab 64. Dirantai
65
Bab 65. Empat Jaka Bersaudara
66
Bab 66. Pintu Masuk Padepokan Naga
67
Bab 67. Reputasi
68
Bab 68. Menyelundupkan Pembunuh
69
Bab 69. Raja Barat Laut
70
Bab 70. Takur
71
Bab 71. Sok Akrab
72
Bab 72. Menara Ajaib
73
Bab 73. Kode Rahasia
74
Bab 74. Menara Penindas Iblis
75
Bab 75. Bergumam
76
Bab 76. Tulang Belulang Nenek Moyang
77
Bab 77. Kematian Iskandar
78
Bab 78. Memulihkan Diri
79
Bab 79. Pendekar Samurai
80
Bab 80. Kemarahan Alek
81
Bab 81. Siti Masitoh
82
Bab 82. Alex Tiba Di Lembah Pengobatan
83
Bab 83. Kecemasan Zara
84
Bab 84. Gadis Penjual Bunga
85
Bab 85. Sandera
86
Bab 86. Hanya Kotoran Busuk
87
Bab 87. Membayar Arogansi
88
Bab 88. Lengan Yang Patah
89
Bab 89. Cari Toples
90
Bab 90. Membuat Tongkat
91
Bab 91. Tidak Akan Menahan Diri
92
Bab 92. Kartu As
93
Bab 93. Energi Tidak Terbatas
94
Bab 94. Hadiah
95
Bab 95. Peringkat Tersembunyi
96
Bab 96. Memulai Pembangunan
97
Bab 97. Keluarga Bakrie
98
Bab 98. Rahasia Menara Ajaib
99
Bab 99. Mengungkap Rahasia
100
Bab 100. Tehnik Aneh
101
Bab 101. Kesempatan Bagus Untuk Berlatih
102
Bab 102. Formasi Eksekusi Abadi
103
Bab 103. Kedok
104
Bab 104. Tergiur
105
Bab 105. Mengambil Alih
106
Bab 106. Evindro Mendahului
107
Bab 107. Lelaki Tua
108
Bab 108. Banyak Yang Mencari
109
Bab 109. Mencari Ketenangan
110
Bab 110. Warisan
111
Bab 111. Persiapan Melaut
112
Bab 112. Pembunuh Bayaran
113
Bab 113. Hanya Mengagumi
114
Bab 114. Hanya Mengagumi
115
Bab 115. Tangan Berdarah
116
Bab 116. Pulau Tengkorak
117
Bab 117. Kartu As Bion
118
Bab 118. Memanfaatkan Andrew
119
Bab 119. Lingkaran Perak
120
Bab 120. Palu Raksasa
121
Bab 121. Bukan Batu Biasa
122
Bab 122. Senjata Penyedot Bumi
123
Bab 123. Andrew Mati Ditangan Evindro
124
Bab 124. Daftar Pendekar Tanpa Tanding
125
Bab 125. Mengandalkan Dicky
126
Bab 126. Serbuk Metafisik Control
127
Bab 127. Jebakan
128
Bab 128. Tidak Pengaruh
129
Bab 129. Pil Palsu
130
Bab 130. Stupa
131
Bab 131. Bertarung Sampai Mati
132
Bab 132. Kerjasama Dua Keluarga Bangsawan
133
Bab 133. Tidak Peduli Reputasi Dan Ketenaran
134
Bab 134. Kematian Dicky
135
Bab 135. Lembah Empat Pendekar
136
Bab 136. Mencari Pemimpin Lembah Empat Pendekar
137
Bab 137. Memasang Formasi Sihir
138
Bab 138. Kedatangan Graham
139
Bab 139. Mengumpulkan Perwakilan Padepokan
140
Bab 140. Keluarga Terbesar Sulawesi
141
Bab 141. Naga Kuat Tidak Bisa Mengalahkan Ular
142
Bab 142. Perbedaan Kekuatan
143
Bab 143. Menyerbu
144
Bab 144. Tamparan Pemutus Jiwa
145
Bab 145. Pria Yang Cukup Jantan
146
Bab 146. Menyerahlah Dengan Patuh
147
Bab 147. Lebih Kuat Dari Gunung
148
Bab 148. Orang Jahat Saling Berkelahi
149
Bab 149. Tujuan Kedatangan
150
Bab 150. Inti Emas
151
Bab 151. Bukan Waktu Yang Tepat
152
Bab 152. Keroyokan
153
Bab 153. Simbol Perunggu
154
Bab 154. Naga Emas
155
Bab 155. Menunggu Kematian
156
Bab 156. Penjara Bawah Tanah
157
Bab 157. Melenyapkan Keluarga Santang
158
Bab 158. Kultivator Iblis
159
Bab 159. Simbol Perunggu Gagal Mendekati
160
Bab 160. Bergabung
161
Bab 161. Memilih Mati
162
Bab 162. Tidak Semudah Itu
163
Bab 163. Istana Lotus Merah
164
Bab 164. Bianca
165
Bab 165. Mirza Astra Doddy
166
Bab 166. Menyelamatkan Elvina
167
Bab 167. Istana Hewan Surgawi
168
Bab 168. Paling Benci Diancam
169
Bab 169. Kematian Ryan
170
Bab 170. Goa Meditasi
171
Bab 171. Mencari Jati Diri
172
Bab 172. Bukan Manusia Ataupun Hantu
173
Bab 173. Dadang Dumadi Tiba-tiba Menyerang
174
Bab 174. Pertarungan Antara Master Guru
175
Bab 175. Sudah Muak Sejak Dulu
176
Bab 176. Darlen
177
Bab 177. Balas Dendam Darlen
178
Bab 178. Perampok
179
Bab 179. Evindro Sudah Mati
180
Bab 180. Ternyata Kamu Belum Mati
181
Bab 181. Menciptakan Badai Petir
182
Bab 182. Rindu
183
Bab 183. Ambisi Hera
184
Bab 184. Tehnik Pesona
185
Bab 185. Panik
186
Bab 186. Menerobos Ranah Master Guru
187
Bab 187. Tujuan Tuan Gubernur
188
Bab 188. Ardi Yang Iri Pada Evindro
189
Bab 189. Tuan Gubernur Membujuk Evindro
190
Bab 190. Menantang Seluruh Komunitas
191
Bab 191. Segel Iblis
192
Bab 192. Menerobos Tahap Jiwa Baru
193
Bab 193. Ada Hubungannya Dengan Rahasia Evindro
194
Bab 194. Ini Adalah Kekuatan
195
Bab 195. Ledakan Diri Darlen
196
Bab 196. Meledakkan Diri
197
Bab 197. Pendekar Tujuh Roh Jahat
198
Bab 198. Tercengang
199
Bab 199. Kamu Terlalu Gila
200
Bab 200. Lima Menit
201
Bab 201. Pil Hitam
202
Bab 202. Mantra
203
Bab 203. Diundang Tuan Gubernur
204
Bab 204. Identitas Tuan Gubernur
205
Bab 205. Bidak Batu Giok
206
Bab 206. Mengeluarkan Mantra Sihir
207
Bab 207. Mantra Penjernih Hati
208
Bab 208. Kepala Pelayan Keluarga Pedang Tunggal
209
Bab 209. Tubuh Yang Abadi
210
Bab 210. Merebut Gelang Semesta

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!