Aliran Energi

Pengelana suci dikabarkan menghilang beberapa tahun yang lalu dan keluar dari dunia persilatan.

menyerahkan sekte pengemis suci pada murid nya Kuanyu.

Pengelana suci dikenal tak pernah punya keluarga dan selalu hidup menyendiri

"hahahaha"

"jangan sungkan begitu Lao Chen"

"kami hanya sedikit bermain main"

tetua Ho tersenyum dan melirik Mai Chen.

"jika tuan muda Mai Chen kurang berkenan beri aku waktu 12 malam maka kau boleh dengan bebas memberi pelajaran pada bocah ini"

sambung tetua ho.

Inyoko hanya bisa terdiam dan menelan ludah nya atas pernyataan tetua Ho tersebut.

"apakah 12 malam kemudian nasibku akan lebih baik lagi??"

Inyoko bergumam dalam hati.

"maafkan kami tetua kami tidak berani lancang kepada tetua,tapi jika tetua berkehendak kami tak berani untuk menolak nya"

Lao Chen menjawab.

"baik lah aku akan kembali lagi ketempat ini 12 malam dari sekarang"

"sekarang waktunya kami undur diri"

Ucap tetua Ho dan langsung mengajak Inyoko pergi dari tempat itu.

"baik tetua sampai ketemu lagi"

jawab Lao Chen dan cucu nya Mai Chen.

setelah keluar dari gerbang kota Inyoko masih penasaran dan bertanya kepada tetua Ho, tentang siapa dia sebenar nya dan mengapa dia mau menolong Inyoko yang bukan siapa-siapa.

tetua Ho hanya berkata dia tidak suka melihat orang-orang lemah yang di tindas semena-mena oleh orang yang punya kekuasaan dan kekuatan.

Akan tetapi Inyoko tetap tidak tau siapa sebenarnya tetua Ho dan pengaruh nya dalam dunia persilatan.

bagi Inyoko tetua Ho hanya lah orang tua yang baik dan sudah menolong nya.

Inyoko berjanji dalam hati akan selalu mengikuti dan melayani orang tua itu.

Tidak beberapa lama mereka berjalan.

"kita sudah sampai"

ucap tetua Ho.

Mereka tiba disebuah sungai di pinggir hutan yang berada tak jauh dari kota naga.

"anak muda dari tadi kita berjalan aku belum sempat bertanya siapa nama mu??"

tanya tetua Ho sambil tersenyum.

"Namaku Inyoko Karasaki"

jawab Inyoko singkat.

"hmmm..nama yang unik"

tetua Ho sedikit heran dengan nama yang disebutkan Inyoko.

"ya memang nama yang berbeda,karena orang tua ku bukan lah keturunan bangsa Ming"

jawab Inyoko

tetua Ho mendekati inyoko kemudian menyentuh nadi ditangan inyoko.

Dan kemudian dia tertawa geli setelah membaca nadi energi yang dimiliki Inyoko.

"hahahaha jangan kan Mai Chen cucu si gagak tua Lao Chen,berkelahi dengan anak kecil saja kau akan babak belur Inyoko"

ucap tetua ho mengejek.

Inyoko hanya bisa tersenyum kecil menanggapi apa yang baru saja diucapkan salah satu sepuh sekte aliran putih itu.

"benar tetua dari kecil aku sudah hidup sendiri,orang tua ku meninggal waktu perang besar terjadi,sekalipun aku tidak pernah belajar bela diri"

"Aku selalu jadi mainan orang-orang karena kelemahan ku itu"

balas Inyoko,kemudian wajah nya berubah menjadi muram.

"jangan sedih bocah aku akan buka aliran energi mu yang tersumbat."

"dalam 12 malam kau akan aku ajari satu jurus untuk menghadapi Mai Chen"

"sekarang duduk diatas batu itu"

tetua Ho menunjuk sebuah batu di tengah sungai.

setelah Inyoko duduk bersila diatas batu sungai itu,tetua Ho mengikuti Inyoko dengan cara berjalan diatas permukaan air.

kejadian yang sungguh membuat Inyoko terpana dan kagum kepada tetua Ho.

"plaaak..plakk"

suara pukulan ke kepala Inyoko

"kau jangan melamun Inyoko"

ucap tetua Ho setelah memukul kepala inyoko dengan sebatang ranting.

dan Inyoko hanya bisa tersenyum malu.

kemudian tetua Ho memulai proses pembukaan aliran energi Inyoko

tetua ho menempelkan telapak tangan nya dipunggung Inyoko.

terlihat bulatan cahaya putih disekitar telapak tangan tetua Ho yang menempel pada punggung Inyoko.

awal nya Inyoko merasakan sesuatu yang hangat mengalir dalam tubuh nya tetapi setelah beberapa lama berubah menjadi rasa sakit yang dahsyat,seluruh tubuh nya terasa seperti ditusuk oleh ribuan jarum.

setelah hampir setengah jam lalu tetua Ho melepaskan tangan nya,dan Inyoko memuntahkan gumpalan lendir berwarna merah gelap dari mulut nya.

dan akhir nya Inyoko tumbang tak sadarkan diri.

Setelah beberapa jam pingsan Inyoko tersadar,dan ketika membuka mata nya ia melihat hari sudah gelap dan beberapa meter dari tempatnya terbaring terlihat kepulan asap dari api unggun yang menyebarkan aroma sedap dan membuat perut nya kembali teringat akan rasa lapar.

karena memang seharian ini Inyoko belum mengisi perut nya dengan apa pun.

"hmmm"

"kau sudah sadar bocah"

"kemarilah"

Inyoko terkejut mendengar suara tetua Ho memanggilnya.

Tanpa basa basi inyoko dengan cepat menuju api unggun didekat tetua Ho.

mata nya membelalak melihat ikan sungai berukuran cukup besar sedang dibakar diatas api unggun itu.

dengan spontan tangan Inyoko bergerak hendak mengambil ikan bakar tersebut.

"plak...plak.."

tetua Ho langsung memukul tangan inyoko yang hendak mengambil ikan bakar itu.

"kau pikir ikan itu aku bakar untuk mu bocah"

"aku sudah bersusah payah mendapatkan nya"

"jika kau mau cari sendiri"

teriak tetua Ho sambil menunjuk ke arah sungai.

Inyoko merasa bingung,dalam hatinya bergumam penuh kesal

"kakek tua ini ternyata cukup pelit"

"plak..plak"

kembali ranting kayu melayang memukul kepala Inyoko

"tidak usah kau mengumpat dalam hatimu bocah"

ucap tetua Ho.

"bagaimana caraku mencari ikan sementara aku tak punya peralatan nya"

"apalagi hari sudah gelap begini,bagaimana caraku melihat ikan didalam sungai"

balas Inyoko.

tetua ho hanya tertawa

dan kemudian berkata

"kau diberikan lima alat indra inyoko"

"pergunakanlah itu"

"alat indra mu lebih berguna dari senjata apapun yang ada di dunia ini"

Inyoko masih terdiam penuh kebingungan dengan apa yang baru saja diucapkan ileh tetua Ho itu.

tak lama kemudian tetua Ho masuk kedalam sungai danmemejamkan matanya,tak lama tangan nya masuk kedalam sungai menangkap sesuatu.

Inyoko hanya terpana melihat kejadian di depan mata nya,tanpa peralatan dan mata tertutup dengan keadaan sungai yang gelap tetua Ho berhasil menangkap ikan ukuran besar dengan tangan kosong.

"Plak..plaaak"

seperti biasa ranting kayu kembali melayang dikepala Inyoko

"kau sungguh manusia pemalas dan suka melamun bocah"

suara tetua Ho menyadarkan inyoko dari lamunan nya.

"hahahaaha"

"terimakasih tetua,dengan begini aku tidak perlu repot-repot mencari ikan nya"

"mari sini biar aku urus ikan yang ada di tangan tetua"

ucap Inyoko sambil tersenyum penuh nafsu

"bocah sinting !!! siapa bilang ini untuk mu??"

"sudah aku katakan ikan yang aku tangkap hanya untuk ku"

"jika kau mau dan tidak ingin kelaparan cari sendiri disungai itu"

"aku sudah menunjukkan cara nya padamu"

"plaak..plaak..."

ranting itu terlihat semakin akrab dengan kepala Inyoko.

sambil mendengus Inyoko masuk kedalam sungai mencari ikan untuk meredakan lapar yang sudah begitu menyiksa nya.

sementara tetua Ho kembali ke perapian membakar ikan yang ada ditangan nya.

Terpopuler

Comments

Haenus Sabahudin

Haenus Sabahudin

mantap...ini bru kisah kolosal yg rasional krnmmula mmulai dr awal

2021-02-13

0

Bobbye Agues

Bobbye Agues

1566 up

2021-01-13

0

bekok

bekok

Mantap

2020-10-25

0

lihat semua
Episodes
1 Awal Permulaan
2 Pertemuan Hati Naga
3 Jati Diri Terungkap
4 Aliran Energi
5 panca indra dan mematikan nya
6 Tetua Ho sekarat
7 Harimau Putih
8 Gunung Salju Abadi
9 Ujian pertama dan kakek gwen
10 Gunjek sang monster agung dan dunia dewa ular
11 Jiwa Gelap Pertapa Ular
12 Kerasukan!!!
13 Pusaka Pertapa Naga
14 Energi Aneh
15 Pohon Mata Dewa Iblis
16 Meninggalkan Gunung Salju Abadi
17 Ilmu Langkah Dewa
18 Bertemu Harimau Putih (Lagi)
19 Inyoko tertipu
20 Energi Murni
21 Kitab Ilmu Cu cirian & Tarian Dewa Pengemis
22 Latihan awal
23 Tinju Langit Raja Pengemis
24 Serigala Jendral Iblis
25 Serigala iblis neraka
26 Aura Biru Pertapa Naga
27 Menuju Wisma Keluarga Chen
28 Pertapaan dan meditasi
29 Raja Dewa Seribu Obat
30 Inyoko !!!
31 Pertemuan Sahabat di Wisma Chen
32 Bertemu nya Para Jagoan
33 Istana Kaisar dan Pemberontak
34 Pertarungan dimulai
35 Pertarungan Sampai Mati
36 Pelarian
37 Kesedihan
38 Pagoda Obat - Batu Penyembuh Giok Hijau
39 Proses perubahan
40 Rajawali Dewa Perang
41 Rajawali Dewa Perang II
42 Hati Rajawali dan Sepuh Suci
43 Pembebasan Rajawali
44 Rajawali Terbang
45 Ilmu Tenaga Dalam Harimau Putih
46 Paviliun dan Fan Ning
47 Terbang Bersama Fan
48 Menyentuh Hati Fan
49 Emosi Pendekar Muda
50 Saudara Baru dan Awal Serangan
51 Meninggalkan Kota Ma Er
52 Rencana Berubah & Keluarga Dehn
53 Kota Bha Tham dan Benih Cinta
54 Serangan Di Gerbang Kota
55 Setelah Serangan
56 Perjalanan Menuju Lembah Salju
57 Desa Terpencil
58 Reuni Hewan Pertapa
59 Dimensi Alam Pikiran
60 Menggerakkan Hati Penguasa Bumi
61 Monster Laba-Laba dan masa lalu
62 Racun Monster Laba-Laba
63 Dilema dan Prahara
64 Inyoko Vs Kakek Gwen
65 Jiwa Harimau Putih
66 Kesedihan terdalam
67 Memasuki Kota Dhu Mai
68 Mencari Informasi
69 Lee Phas dan Jendral Khe Pin Dhing
70 Tubuh Iblis VS Darah Putih Pertapa Suci
71 Pelarian (Kembali)
72 Pertemuan dan persiapan pelarian
73 Bantuan Tiba
74 Usai Perang dan Dunia Iblis Gelap
75 Jalan Penuh Darah Dimulai
76 Babak Baru
77 Dinasti Juryan
78 Pertarungan Pendekar
79 Dua Monster
80 Raja Pertapa Iblis dan Dewa Pertapa Suci
81 Kemarau dan Negara Paja Bing Nguang
82 Suku Awai dan Klan Karasaki
83 Pengaruh Ghun Thang
84 Nionyo Vs Thu Ngau
85 Kemunculan Inyoko
86 Tubuh Iblis Abadi
87 Kekuatan dan Kha Suik
88 Pertarungan Suci Pendekar
89 Menggerakan Hati
90 Tamu Istana Juryan
91 Gagalnya Perdamaian
92 Saudara Seperguruan
93 Ditanah Balai Ga Dhang
94 Ibukota Mang Kuak
95 Perang dimulai kembali
96 Pertempuran di Tembok Kota
97 Arah Pertempuran
98 Bergabungnya Kekuatan Baru
99 Inyoko dan Tung Gak
100 Pertarungan Otot Murni
101 Ham Pai,Selamat Tinggal
102 Cinta
103 Kembali Ke Dhu Mai
104 Emosi dan Air Mata
105 Luka di Hati
106 Meningkatkan Tenaga
107 Juryan,Ham Pai,dan Dhu Mai
108 Perjalanan di Mulai
109 Siasat Sang Jendral
110 Penjara Bawah Tanah
111 Kerajaan Lha Do Khu Tu
112 Tubuh Ilusi Iblis
113 Kemenangan Yang Menyedihkan
114 Setelah Perang
115 Tanah Sunyi
116 Tanah Sunyi dan Gua Es Leluhur
117 Jurus Tapak Suci
118 Wabah Misterius
119 Kembali Kedunia Dewa Naga
120 Pertapa Serigala Le Nyai
121 Ghon Jong
122 Sumber Wabah
123 Fa Lha Sik dan Le Nyai
124 Serigala Le Nyai
125 Leluhur Pertapa
126 Dimensi Dunia Pertapa dan Kota A Ngek
127 Jalan Keluar
128 Perdana Mentri Ghun Thang
129 Strategi Perang
130 Sebelum perang
131 Siasat Perang sang Jendral
132 Siasat Perang sang Jendral II
133 Strategi Jitu Musuh
134 Cahaya Energi Pertapa
135 Kekuatan
136 Klan Ular dan Perang
137 Prajurit Darah Iblis
138 Membuktikan Kekuatan
139 Men Dhi Wu vs Inyoko
140 Dewa Pertapa Iblis
141 Membebaskan Jiwa
142 Ular Hijau
143 Pesan Kakek Dha Us
144 Tembok Timur Kota Dhu Mai
145 Phi Thoek VS Sing Gha Lang
146 Tembok Timur Berdarah
147 Tangisan Pendekar
148 Pertarungan Inyoko
149 Awal Pengembaraan
150 DESA ILUSI SILUMAN
151 Jurus Pengemis Menggetarkan Nirwana
152 Kejutan di Puncak Gunung
153 Manusia Gunung
154 Kuil Suci Dewi Ular
155 Kekuatan Misterius Pasa La Ngang
156 Perpaduan Dua Sosok
157 Penggabungan Energi Inyoko
158 Hilang nya Segel Dewi Ular
159 Kekuatan Siluman Kelabang
160 Wujud Asli Siluman Kelabang
161 Ba Nun Dan Rakensu
162 Tanggung Jawab Besar
163 Empat Sosok Kekuatan
164 Golok Pusaka Kembali
165 Hutan Misteri
166 Sang Dewi Mimpi Sam Pa Deh
167 Gairah Sepasang Manusia
168 Dunia Mimpi
169 Siluman Kelelawar
Episodes

Updated 169 Episodes

1
Awal Permulaan
2
Pertemuan Hati Naga
3
Jati Diri Terungkap
4
Aliran Energi
5
panca indra dan mematikan nya
6
Tetua Ho sekarat
7
Harimau Putih
8
Gunung Salju Abadi
9
Ujian pertama dan kakek gwen
10
Gunjek sang monster agung dan dunia dewa ular
11
Jiwa Gelap Pertapa Ular
12
Kerasukan!!!
13
Pusaka Pertapa Naga
14
Energi Aneh
15
Pohon Mata Dewa Iblis
16
Meninggalkan Gunung Salju Abadi
17
Ilmu Langkah Dewa
18
Bertemu Harimau Putih (Lagi)
19
Inyoko tertipu
20
Energi Murni
21
Kitab Ilmu Cu cirian & Tarian Dewa Pengemis
22
Latihan awal
23
Tinju Langit Raja Pengemis
24
Serigala Jendral Iblis
25
Serigala iblis neraka
26
Aura Biru Pertapa Naga
27
Menuju Wisma Keluarga Chen
28
Pertapaan dan meditasi
29
Raja Dewa Seribu Obat
30
Inyoko !!!
31
Pertemuan Sahabat di Wisma Chen
32
Bertemu nya Para Jagoan
33
Istana Kaisar dan Pemberontak
34
Pertarungan dimulai
35
Pertarungan Sampai Mati
36
Pelarian
37
Kesedihan
38
Pagoda Obat - Batu Penyembuh Giok Hijau
39
Proses perubahan
40
Rajawali Dewa Perang
41
Rajawali Dewa Perang II
42
Hati Rajawali dan Sepuh Suci
43
Pembebasan Rajawali
44
Rajawali Terbang
45
Ilmu Tenaga Dalam Harimau Putih
46
Paviliun dan Fan Ning
47
Terbang Bersama Fan
48
Menyentuh Hati Fan
49
Emosi Pendekar Muda
50
Saudara Baru dan Awal Serangan
51
Meninggalkan Kota Ma Er
52
Rencana Berubah & Keluarga Dehn
53
Kota Bha Tham dan Benih Cinta
54
Serangan Di Gerbang Kota
55
Setelah Serangan
56
Perjalanan Menuju Lembah Salju
57
Desa Terpencil
58
Reuni Hewan Pertapa
59
Dimensi Alam Pikiran
60
Menggerakkan Hati Penguasa Bumi
61
Monster Laba-Laba dan masa lalu
62
Racun Monster Laba-Laba
63
Dilema dan Prahara
64
Inyoko Vs Kakek Gwen
65
Jiwa Harimau Putih
66
Kesedihan terdalam
67
Memasuki Kota Dhu Mai
68
Mencari Informasi
69
Lee Phas dan Jendral Khe Pin Dhing
70
Tubuh Iblis VS Darah Putih Pertapa Suci
71
Pelarian (Kembali)
72
Pertemuan dan persiapan pelarian
73
Bantuan Tiba
74
Usai Perang dan Dunia Iblis Gelap
75
Jalan Penuh Darah Dimulai
76
Babak Baru
77
Dinasti Juryan
78
Pertarungan Pendekar
79
Dua Monster
80
Raja Pertapa Iblis dan Dewa Pertapa Suci
81
Kemarau dan Negara Paja Bing Nguang
82
Suku Awai dan Klan Karasaki
83
Pengaruh Ghun Thang
84
Nionyo Vs Thu Ngau
85
Kemunculan Inyoko
86
Tubuh Iblis Abadi
87
Kekuatan dan Kha Suik
88
Pertarungan Suci Pendekar
89
Menggerakan Hati
90
Tamu Istana Juryan
91
Gagalnya Perdamaian
92
Saudara Seperguruan
93
Ditanah Balai Ga Dhang
94
Ibukota Mang Kuak
95
Perang dimulai kembali
96
Pertempuran di Tembok Kota
97
Arah Pertempuran
98
Bergabungnya Kekuatan Baru
99
Inyoko dan Tung Gak
100
Pertarungan Otot Murni
101
Ham Pai,Selamat Tinggal
102
Cinta
103
Kembali Ke Dhu Mai
104
Emosi dan Air Mata
105
Luka di Hati
106
Meningkatkan Tenaga
107
Juryan,Ham Pai,dan Dhu Mai
108
Perjalanan di Mulai
109
Siasat Sang Jendral
110
Penjara Bawah Tanah
111
Kerajaan Lha Do Khu Tu
112
Tubuh Ilusi Iblis
113
Kemenangan Yang Menyedihkan
114
Setelah Perang
115
Tanah Sunyi
116
Tanah Sunyi dan Gua Es Leluhur
117
Jurus Tapak Suci
118
Wabah Misterius
119
Kembali Kedunia Dewa Naga
120
Pertapa Serigala Le Nyai
121
Ghon Jong
122
Sumber Wabah
123
Fa Lha Sik dan Le Nyai
124
Serigala Le Nyai
125
Leluhur Pertapa
126
Dimensi Dunia Pertapa dan Kota A Ngek
127
Jalan Keluar
128
Perdana Mentri Ghun Thang
129
Strategi Perang
130
Sebelum perang
131
Siasat Perang sang Jendral
132
Siasat Perang sang Jendral II
133
Strategi Jitu Musuh
134
Cahaya Energi Pertapa
135
Kekuatan
136
Klan Ular dan Perang
137
Prajurit Darah Iblis
138
Membuktikan Kekuatan
139
Men Dhi Wu vs Inyoko
140
Dewa Pertapa Iblis
141
Membebaskan Jiwa
142
Ular Hijau
143
Pesan Kakek Dha Us
144
Tembok Timur Kota Dhu Mai
145
Phi Thoek VS Sing Gha Lang
146
Tembok Timur Berdarah
147
Tangisan Pendekar
148
Pertarungan Inyoko
149
Awal Pengembaraan
150
DESA ILUSI SILUMAN
151
Jurus Pengemis Menggetarkan Nirwana
152
Kejutan di Puncak Gunung
153
Manusia Gunung
154
Kuil Suci Dewi Ular
155
Kekuatan Misterius Pasa La Ngang
156
Perpaduan Dua Sosok
157
Penggabungan Energi Inyoko
158
Hilang nya Segel Dewi Ular
159
Kekuatan Siluman Kelabang
160
Wujud Asli Siluman Kelabang
161
Ba Nun Dan Rakensu
162
Tanggung Jawab Besar
163
Empat Sosok Kekuatan
164
Golok Pusaka Kembali
165
Hutan Misteri
166
Sang Dewi Mimpi Sam Pa Deh
167
Gairah Sepasang Manusia
168
Dunia Mimpi
169
Siluman Kelelawar

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!