Berganti Pasangan Episode 4

kamar Alvaro

Kamar yang cukup berantakan akibat Alvaro mengamuk dan melempar barang yang ada di dalam kamar itu

Alvaro Morata

(Menatap bingkai foto ditangan) Aku minta Sha Hiks....

Alvaro Morata

Aku benar-benar salah Hiks....

Flashback on

Hotel

Alvaro Morata

Sayang, dari tadi kau sangat mengganggu ku (membuka matanya)

Alvaro Morata

(kaget dan langsung menjauh) Shirna!!!

Shirna Kamila gurtama

kakak kenapa begitu kaget?

Alvaro terus menarik handuk dan melilit di pinggangnya, dan berdiri mundar-mandir mencuba mengingat kejadian antara dia dengan calon iparnya

Alvaro Morata

Pasti ini salah faham kan, atau ada yang menjebak kita (menatap shirna yang dari tadi diam)

Shirna Kamila gurtama

Tidak kak, semalam kita sama-sama mabuk, dan tanpa sedar melakukannya

Alvaro Morata

Bagaimana bisa aku melakukannya!! Aku bahkan tidak mengingat apapun

Shirna Kamila gurtama

Jadi kakak tidak mau mengakui perbuatan kakak semalam (menangis)

Shirna Kamila gurtama

kakak yang memaksa ku semalam, dan berjanji akan bertanggung jawab Hiks...

Shirna Kamila gurtama

Walaupun aku mabuk, aku masih ingat jelas perkataan kakak

Shirna Kamila gurtama

Tapi bodohnya aku malah menyerahkan semua pada kakak Hiks...

Alvaro Morata

Shirna aku dengan kakak mu tinggal menghitung hari, kami akan menikah

Shirna Kamila gurtama

Terus kamu mau apa? Melupakan kejadian semalam?

Flashback off

Alvaro Morata

(mengusap air matanya) Aku harap si satpam itu, bisa membahagiakan mu

Arkan adalah seorang satpam di perusahaan Morata, ia itu perusahaan milik keluarga Alvaro

Keesokan pagi

⏰

Shaina Khalisya gurtama

(terbangun dan mematikan jam)

Shaina pun ingin beranjak, namun ia merasakan sesuatu yang melingkar di pinggangnya, ia pun menoleh kebelakang

Ia perlahan mengangkat tangan suaminya, dan beranjak ke kamar mandi

Arkan

(membuka matanya dan tersenyum)

beberapa minit kemudian

Arkan

(menuruni tangga dan sudah bersiap)

Shaina Khalisya gurtama

(meletakkan diatas meja)

Arkan

Selamat pagi

Shaina Khalisya gurtama

(tersenyum) Pagi, ayo kak serapan

Arkan

iya..

Shaina Khalisya gurtama

gelas di taruhnya mana? Soalnya dari tadi aku cari gak ketemu hanya satu

Arkan

(duduk dan minum) Cuma satu gelasnya

Shaina Khalisya gurtama

Apa!!? Kalau aku tau seperti ini, akan ku bawah gelas dan piring ibu yang hanya di jadikan perhiasan (batin)

Arkan

kenapa diam, ayo duduk disini, temani aku serapan (menepuk sempingnya)

Shaina Khalisya gurtama

(perlahan duduk) Kenapa di rumah kakak hanya ada satu gelas dengan satu piring

Arkan

Aku melas cuci piring, lagi pula, aku hanya tinggal sendirian, (menyerahkan gelas)

Arkan

kita bisa minum di satu gelas, rasanya akan lebih nikmat, ayo cuba

Shaina Khalisya gurtama

(menatap Arkan lalu gelas)

Arkan

tidak mau?

Shaina Khalisya gurtama

(Merai gelas dan minum)

Arkan

Enak kan?

Shaina Khalisya gurtama

(hanya mengangguk)

Arkan

Satu lagi, jangan panggil aku kakak, aku bukan kakak mu

Shaina Khalisya gurtama

Terus mau panggil apa? Paman?

Arkan

(memagang dagu istrinya) Aku bukan paman mu, aku ini suami mu

Shaina Khalisya gurtama

(melepaskan tangan Arkan) Aku panggil nama saja

Shaina Khalisya gurtama

Aku keatas dulu (beranjak pergi)

Arkan

Aku berangkat dulu (agak teriak dan berlalu pergi)

bersambung