...Selamat membaca...
.......
.......
.......
"Ini kerja kelompok mau diadain dimana? Di rumah si Zarine kaya biasanya apa dimana?" Akifa dengan semangat bertanya.
"Aku ngga ikut kerja kelompoknya ya? Aku kerjain dari rumah aja, nanti hasilnya aku kasih ke kalian, kasih tau aja bagianku yang mana, kalau kalian nanti nyuruh aku presentasi ngga papa deh," Abdiel memelas dalam permintaanya.
"Ngga! Kamu juga harus ada di TKP! Entar kayak yang udah-udah lagi, kamu lupa ngerjain bagianmu dan berakhir kita bikin tugas 2 kali lipat, ngga ada acara ngerjain dirumah masing-masing! Semuanya harus kumpul di rumah Zarine sore ini juga!" Akifa tegas dalam membuat keputusan.
"Kenapa sih emangnya Diel?" Zarine bertanya dengan terkekeh pelan.
"Malulah, aku cowok sendiri, kalian cewek berdua, seharusnya aku satu kelompok sama Rafka dan Abhi, ini malah kelompok-kan sama cewek, duh!" Abdiel nenggerutu lagi.
"Kamu punya malu juga to? Kirain cuma bisa malu-malu in," Akifa menjawab dengan nada cuek.
"Duh jahatnya," lirih Abdiel menjawab sambil cemberut.
Zarine hanya terkekeh melihat dan mendengar perdebatan 2 temannya ini.
"Udah! ngga usah banyak protes, kelompok ini sudah ditentukan, jadi ngga bisa diganggu gugat, kalau bisa milih aku juga ogah 1 kelompok sama kamu, awas kamu kalau ngga dateng nanti, aku susulin kerumah, aku seret kamu, aku ngga main-main Abdiel!" Akifa pergi sambil menggandeng tangan Zarine, matanya disipitkan mengancam Abdiel.
"Nasib-nasib," Abdiel mengacak rambutnya kesal.
"Dasar Pak Botak! Kenapa sih kalau milihin kelompok suka campur cowok cewek, emangnya ngga bisa apa kalau cuma cowok-cowok?!" Abdiel berteriak kesal.
Di gerbang sekolah.
"Kita ngga keterlaluan itu sama Abdiel, Akifa? Ngga papa deh dia ngerjain di rumahnya, kelihatannya dia emang ngga nyaman deh sama kita," Zarine membahas tentang Abdiel lagi.
"Kamu mau dia lupa terus kita harus bikin tugas 2 kali lipat kayak yang udah-udah? Sttt! Kamu diam aja, biar Abdiel jari urusanku!" Akifa menghentikan obrolan Zarine tentang Abdiel.
"Jemputanku udah sampai nih, kamu mau bareng aku?" tawar Akifa ketika matanya menangkap mobil yang biasa menjemputnya.
"No, terima kasih, Pak Supir biasanya udah mau sampai kok, kamu duluan aja, hati-hati di jalan," Zarine menolak ajakan Akifa dan melambaikan tangannya, Akifa menganggukkan kepalanya lalu dia masuk mobil, kemudian mobil pun berjalan menjauh.
"Pulang sama siapa kamu?" Rafka bertanya tepat di samping Zarine, tentu saja kelakuan Rafka itu membuat Zarine terkejut dan mundur hampir jatuh.
Rafka reflek menangkapnya.
"Hati-hati," kata Rafka singkat dengan berdecak, Zarine hanya menganggukkan kepalanya sembari berucap terima kasih.
Jangan berharap ada adegan tatap menatap, sejatinya mereka berdua memang hanya teman, just friend.
"Aku dijemput Pak Supir seperti biasa, tapi ngga tau deh Pak Supirnya, aku hubungi beliau dari kita mau pulang tadi," jelas Zarine khawatir.
"Coba hubungi lagi," suruh Rafka.
Zarine segera membuka ponselnya dan menghubungi Pak Supirnya.
"Pak? Udah dimana?" Zarine segera bertanya setelah telpon tersambung.
"Mbak Zarine? Maaf yah, ini saya sebenernya udah mau deket ke sekolah, tapi macet Mbak, saya ngga bisa keluar," Supir Zarine bersuara khawatir di seberang sana.
"Pak Supir balik ke rumah aja deh, biar Zarine pulang sama saya," Rafka mengambil ponsel dari tangan Zarine dan berbicara pada Pak Supir.
Setelah selesai menelpon, Rafka masuk ke sekolah dan kembali dengan motornya.
"Ayo naik," ajak Rafka.
Zarine menganggukkan kepala dan bergegas naik ke atas motor.
Rafka mengulurkan jaket setelah Zarine duduk anteng.
"Pake buat paha kamu," singkat Rafka bersuara.
Zarine menuruti saja perkataan Rafka, sambil tidak lupa mengucap terima kasih.
Motor Rafka melaju dengan kecepatan sedang membelah jalanan, Zarine berpegang pada baju seragam Rafka, takut terjatuh.
Di kejauhan, masih diarea sekolah, mata tajam menatap Zarine dengan pandangan menusuk.
"Dasar gatel!" umpat bibir seseorang yang menatap tajam pada Zarine.
.......
.......
.......
Desa K, 18:26
Bersambung ...
Bye bye
...Terima masih guys🌹...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 263 Episodes
Comments
Suzieqaisara Nazarudin
Rafka harus tegas harusnya,jangan dibiarin..itu udah percobaan membunuh bukannya mencelakain lagi..ntar tambah parah si Sari nya...🙄
2022-06-18
0
Muniroh Mumun
aku sih g percaya pake bingit ya .....anak remaja dah nikah pulak tidur bareng cuma pelukan doang .....😂😂😂😂 yg blm sah aja banyak yg bablas ...,..yg sah malah g penasaran 😂😂😂😂😂😂
2021-08-19
0
Suristanti Tanti
kan ppnya yg punya sekolah kenapa gak dikeluarin aj siih jdi duriiii
2021-07-02
1