Foolish Love Part 1

"Eric!"

Eric langsung menghela nafasnya, dia tahu siapa yang datang dan itu membuatnya benar-benar frustasi. Dia tidak mau menoleh karena dia tahu yang datang adalah gadis yang membuatnya tidak tenang sampai kelas 12 ini. Ya, Eric sudah naik kelas, dia selalu bertemu dengan gadis yang mengejarnya tanpa henti.

Ravindra Chandra yang biasa dipanggil Marvin, teman Eric berusaha menahan tawanya ketika melihat Eric langsung meletakkan kepalanya di meja, seakan-akan dia tidur. Marvin memegang lengan Eric dan berbisik

"Pacar lo, si Vina yang dateng."

"Eric!! Vina bawain bekal buat Eric, Eric pasti suka. Huh.. Hampir aja Vina telat tadi, bel bunyi 1 menit lagi."

Elvina meletakkan sekotak bekal di meja Eric. Eric membuang nafas, menatap Elvina datar. "Gue gak mau, bawa pergi."

"Ih.. Kok enggak mau sih Vina usaha loh buat--"

"Bawa pergi atau gue buang?" potong Eric tajam dan itu membuat seisi kelas memandang mereka.

Elvina tersentak mendengar pertanyaan itu. Ini pertama kalinya Elvina membuatkan bekal untuk Eric, biasanya dia hanya membawakan susu dan roti, jadi Elvina ingin Eric menerimanya.

Elvina mengeleng. "Eric harus terima!"

"Oke."

Eric mengambil bekal itu dan berjalan menuju ke tempat sampah. Eric sudah muak dengan Elvina rasanya. Elvina menatap Eric dengan tatapan berkaca-kaca, dia begitu yakin Eric tidak akan membuang bekal yang sudah dia buat dengan susah payah itu, bahkan jarinya terbeset pisau.

"Eric! Gila lo ya?!" ucap Ravindra.

Sayangnya, Eric tidak peduli. Eric melepaskan pegangannya di kotak bekal itu membuat mata Elvin seketika memejam dengan air matanya yang turun, namun kotak bekal itu dipegang oleh seseorang membuatnya tidak masuk ke tempat sampah itu.

Eric lekas menoleh ke arah laki-laki disampingnya dengan tatapan tajam. "Siapa lo?"

Elvina yang memejamkan matanya, perlahan mulai membukanya dan menemukan bekalnya di tangan laki-laki yang tidak dia kenal.

"Anak baru." Anak baru itu mengambil bekal itu. "Kalau enggak mau bekalnya, mending buat gue, sayang dibuang, kebetulan gue belum sarapan. Boleh gak?"

"Serah."

Eric memutar arah, namun baru saja dia melangkah 1 kali, langkahnya terhenti melihat Elvina yang menatapnya dengan mata memerah. Mata Eric membulat, Elvina menangis? Ini pertama kalinya Eric melihat Elvina menangis.

"Weh! Siapa sih yang kasih nih bekal ke cowok ini?"

Elvina mengalihkan pandangannya ketika mendengar suara itu. Elvina memandang ke arah anak baru itu. "Aku," ucapnya membuat anak baru itu menoleh ke arahnya.

Anak baru itu tersenyum, lalu menghampiri Elvina. "Nih bekal lo, saran gue, lo kasih ke orang yang bisa hargain lo."

Elvina tersenyum kecut, sedangkan Eric tidak peduli. "Buat kamu aja."

Anak baru itu terkejut. "Lo kira gue mau? Gue tadi cuman--"

"Enggak kok, buat kamu aja. Lagipula Eric enggak mau."

"Eric?" Anak baru itu menoleh ke arah Eric. "Jadi namanya Eric?"

Eric membalas tatapannya dengan tajam. Sebelum dia memutuskannya dan duduk di kursinya.

"Kamu mau gak?" Elvina berbicara. "Kalau enggak mau, mending dibuang aja."

"Gila ya?! Kenapa dibuang?" tanyanya terkejut. "Oke! Gue bakalan makan."

Kring!!..

"Tapi pas istirahat," lanjutnya membuat Elvina tertawa kecil. "Makasih ya. Siapa nama lo?" tanyanya sembari mengulurkan tangannya.

Elvina membalas uluran tangan itu. "Elvina Chalondra. Kamu bisa panggil ViVna atau panggilan lain yang kamu mau."

"Elvina? Bagus juga," komentarnya.

"Kalau kamu? Nama kamu siapa?"

Anak baru itu mendekat ke telinga Elvina. "Raymond, panggil aja gue Ray. Gue bisik-bisik biar lo jadi orang yang pertama yang tahu nama gue."

Elvina tersenyum, lalu mengangguk. Dia bersyukur karena Raymond datang tepat pada waktunya.

•Foolish Love Part 1•

"Keira."

"Raymond."

Jam istirahat tiba, Elvina segera memperkenalkan Raymond dengan Keira. Keira adalah sahabatnya sejak SMP, tentu saja Keira sudah tahu mengenai kisah cinta Elvina dan Eric itu. Mereka di kantin, memutuskan makan bersama. Raymond memakan bekal dari Elvina.

"Makasih karena lo udah tolongin si Vina dari si sinting itu. Sayang tadi gue telat," cibirnya. Keira juga sudah tahu apa yang terjadi sebenarnya antara Elvina dan Eric tadi pagi.

"Kei.."

"Syut!" Keira menatap Elvina dengan jari telunjuk di bibirnya membuat Elvina diam. "Gak tahu gue hati lo darimana terbuatnya, Na. Sabar banget lo hadapin kutu kambing kek dia."

"Ya, masama. Memangnya napa sih? Kayaknya Elvina naksir banget," ucap Raymond sembari menyeruput es jeruknya.

"Udah cinta mati keles!" cibir Keira. "Dia udah suka Eric dari kelas 10, tapi enggak berani ungkapin sampai dia kelas 11, sekalian bilang terima kasih ke Eric karena udah tolongin dia dari preman-preman. Tapi semenjak itulah, Eric nyiksa banget si Elvina ini."

"Oh." Raymond menoleh ke arah Elvina yang hanya memyeruput minumannya. "Udah sih, udah kayak gitu, mending ditinggal. Kasihan hati lo, sakit dia."

"Tapi hatinya cuman milih si Eric. Gimana dong?"

"Operasi hati gih, ganti hatinya."

"Ih!! Mana bisa!"

Dengan kesal, Elvina mencubit pelan lengan Raymond disusul tawaan mereka bertiga. Rasanya Elvina benar-benar senang memiliki teman baru seperti Raymond.

"Ada Eric."

"Eric?"

Bisikan itu membuat Elvina menoleh dan menemukan Eric sedang berjalan sembari membawa piring berisi makanan bersama Ravindra. "Ada Eric! Tunggu bentar ya." Elvina berdiri, bergegas menghampiri Eric.

"Weh! Vina!" Raymond tidak berteriak ketika Elvina sudah di hadapan Eric. "Napa sih? Heran gue, padahal tadi pagi abis nangis."

"Biasa. Tuh anak hatinya gak tahu darimana, disakitin berkali-kali, tetap aja hampirin." Keira meletakkan gelas itu di meja kantin. "Awas aja tuh Eric buat ulah lagi!" ucapnya sembari menatap Eric dan Elvina tajam.

"Eric, baru makan?" tanya Elvina dengan senyuman manis.

"Ada mata kan? Masih berfungsi kan?"

"Ya udah, enggak usah ngegas, kan mastiin." Elvina berusaha bercanda. "Eric mau gak makan sama Vina?"

"Nggak."

"Ih! Jangan gitu dong! Ada si Keira sama--"

"KEIRA?!"

Teriakan itu bukan dari Eric, melainkan Ravindra. "ERIC!" Ravindra langsung menarik Eric yang baru melangkah 2 langkah. "Ayok! Gue mau samperin ayang Keira."

"Apaan sih? Mau pergi, pergi sendiri aja! Ravindra!"

Eric berusaha memberontak ketika Ravindra menariknya ke arah Keira dan Raymond. Keira yang melihatnya langsung menepuk jidat. "Ya Tuhan.. Kenapa harus Ravindra?!" gerutunya kesal.

Sedangkan Elvina, dia tersenyum melihat Ravindra menarik Eric dan memaksanya duduk disamping Raymond. Sedangkan Ravindra sendiri, duduk di samping Keira. Untung saja ada Ravindra.

"Lo ngapain duduk sini?" tanya Keira tajam.

"Duduk disamping ayang Keira."

"Nenek lo ayang! Pergi! Ini tempatnya Elvina!"

"Ih... Gak papa loh, Vina gak masalah juga. Iyakan Vina?"

Elvina mengangguk.

"Tuh!"

Keira menghela nafas kesal, memilih untuk kembali menyeruput minumannya, sedangkan Ravindra tersenyum penuh kemenangan.

"Ambilin kursi buat Vina! Lo mau buat dia duduk begitu terus?" ucap Keira.

"Nggak papa, aku--"

"Gak usah," potong Raymond, dia berdiri. "Duduk aja disini, Na."

"Hah? Tapi--"

"Udah!"

Raymond memaksa Elvina duduk disamping Eric. "Gue ambil bangku dulu." Raymond menarik bangku yang tak jauh darinya, lalu duduk disamping Elvina. "Beres masalah."

Elvina tersenyum dan mengangguk. "Makasih Ray," ucap Elvina dibalas kedipan mata Raymond membuat Elvina hanya bisa tersenyum.

Elvina menoleh ke arah Eric yang sekarang memakan makanannya tanpa nafsu, tapi walau begitu Elvina tetap nyaman memandangnya. Elvina rasanya tidak bisa marah kepada Eric, apapun perbuatan Eric kepadanya.

"Ekhem!" Keira tiba-tiba berdehem membuat semua orang menoleh ke arahnya.

"Ayang Kei--"

"Diem!"

Ravindra diam ketika Keira sudah menatapnya dengan tatapan tajam. Keira memandang Eric yang tidak mengubris deheman Keira.

"Raymond, enak gak makanan Elvina?"

Raymond terkejut ketika Keira tiba-tiba bertanya kepadanya. Dia lekas mengangguk. "Enak kok."

"Iyalah enak! Jari si Elvina aja sampe kebeset pisau karena berusaha buatin makanan di tengah kesibukan kayak gitu. Cuman ada orang yang gak tahu terima kasih aja, mau buang makanan itu."

Eric terdiam sejenak mendengar ucapan Keira. Sempat terkejut mendengar Elvina terluka. Tapi tidak lama, dia kembali melanjutkan makannya.

Tidak menyerah, Keira kembali berbicara. "Tadi pagi Elvina aja enggak sempet obatin karena salepnya abis, tahu sendiri kalau mamanya sibuk kerja. Nggak ada rasa bersalah lagi tuh orang."

Eric berusaha tidak mengubrisnya. Memang Elvina cenderung lebih sering sendirian di rumah karena ayahnya memang meninggal semenjak Elvina menginjak umur 5 tahun, sehingga ibunya yang menggantikan posisi ayahnya sebagai CEO.

"Udah Keira," ucap Elvina membuat Keira memutar bola mata malas.

Jujur saja, Eric juga tidak mengerti kenapa dia bisa lepas kendali seperti tadi pagi. Eric berusaha tidak menggubris Keira, tapi dia heran karena Elvina tidak marah kepadanya, kenapa Elvina tidak marah kepadanya dan malah membelanya lagi? Gadis itu memang aneh.

.

.

.

.

.

.

•To Be Continue•

Tolong like, comment, dan kalau suka follow ya. Menurut kalian, gimana part ini?

Terpopuler

Comments

anotherbyl

anotherbyl

Hai hello Kak!! Aku ralat komenku yang di bab prolog😁😁😁😁 aku jatuh cinta nih sama karyamu xixixi.. Jangan lupa feedback yuk!

2020-12-24

0

Adel

Adel

mampir di karyaku juga ya thor yang berjudul RINDUKU DI UJUNG SURGA....


Trims...

2020-12-23

0

Leni Negare

Leni Negare

makin seru😍😍

2020-12-22

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Foolish Love Part 1
3 Foolish Love Part 2
4 Foolish Love Part 3
5 Foolish Love Part 4
6 Foolish Love Part 5
7 Foolish Love Part 6
8 Foolish Love Part 7
9 Foolish Love Part 8
10 Foolish Love Part 9
11 Foolish Love Part 10
12 Foolish Love Part 11
13 Foolish Love Part 12
14 Foolish Love Part 13
15 Foolish Love Part 14
16 Foolish Love Part 15
17 Foolish Love Part 16
18 Foolish Love Part 17
19 Foolish Love Part 18
20 Foolish Love Part 19
21 Foolish Love Part 20
22 Foolish Love Part 21
23 Foolish Love Part 22
24 Foolish Love Part 23
25 Foolish Love Part 24
26 Foolish Love Part 25
27 Foolish Love Part 26
28 Foolish Love Part 27
29 Foolish Love Part 28
30 Foolish Love Part 29
31 Foolish Love Part 30
32 Foolish Love Part 31
33 Foolish Love Part 32
34 Foolish Love Part 33
35 Foolish Love Part 34
36 Foolish Love Part 35
37 Foolish Love Part 36
38 Foolish Love Part 37
39 Foolish Love Part 38
40 Foolish Love Part 39
41 Foolish Love Part 40
42 Foolish Love Part 41
43 Foolish Love Part 42
44 Foolish Love Part 43
45 Foolish Love Part 44
46 Foolish Love Part 45
47 Foolish Love Part 46
48 Foolish Love Part 47
49 Foolish Love Part 48
50 Foolish Love Part 49
51 Foolish Love Part 50
52 Foolish Love Part 51
53 Foolish Love Part 52
54 Foolish Love Part 53
55 Foolish Love Part 54
56 Foolish Love_ENDING
57 Foolish Love_Extra Part
58 FOOLISH LOVE SEASON 2
59 Secret
60 Draky
Episodes

Updated 60 Episodes

1
Prolog
2
Foolish Love Part 1
3
Foolish Love Part 2
4
Foolish Love Part 3
5
Foolish Love Part 4
6
Foolish Love Part 5
7
Foolish Love Part 6
8
Foolish Love Part 7
9
Foolish Love Part 8
10
Foolish Love Part 9
11
Foolish Love Part 10
12
Foolish Love Part 11
13
Foolish Love Part 12
14
Foolish Love Part 13
15
Foolish Love Part 14
16
Foolish Love Part 15
17
Foolish Love Part 16
18
Foolish Love Part 17
19
Foolish Love Part 18
20
Foolish Love Part 19
21
Foolish Love Part 20
22
Foolish Love Part 21
23
Foolish Love Part 22
24
Foolish Love Part 23
25
Foolish Love Part 24
26
Foolish Love Part 25
27
Foolish Love Part 26
28
Foolish Love Part 27
29
Foolish Love Part 28
30
Foolish Love Part 29
31
Foolish Love Part 30
32
Foolish Love Part 31
33
Foolish Love Part 32
34
Foolish Love Part 33
35
Foolish Love Part 34
36
Foolish Love Part 35
37
Foolish Love Part 36
38
Foolish Love Part 37
39
Foolish Love Part 38
40
Foolish Love Part 39
41
Foolish Love Part 40
42
Foolish Love Part 41
43
Foolish Love Part 42
44
Foolish Love Part 43
45
Foolish Love Part 44
46
Foolish Love Part 45
47
Foolish Love Part 46
48
Foolish Love Part 47
49
Foolish Love Part 48
50
Foolish Love Part 49
51
Foolish Love Part 50
52
Foolish Love Part 51
53
Foolish Love Part 52
54
Foolish Love Part 53
55
Foolish Love Part 54
56
Foolish Love_ENDING
57
Foolish Love_Extra Part
58
FOOLISH LOVE SEASON 2
59
Secret
60
Draky

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!