Pertemuan Kembali?

"Maaf... Aku akan ganti rugi. Katakan bos kakak minta berapa?" Ucap Alexa berlakon menjadi anak remaja yang sesungguhnya saat ini.

"Jadi, masih remaja. Apa kamu tidak punya surat ijin mengemudi?" Tanya orang itu yang mungkin bekerja sebagai sopir atau asisten.

"Mungkin punya, mungkin juga tidak. Aku sendiri tidak tahu." Jawab jujur Alexa yang memang lupa mencari identitas diri pemilik tubuh.

"Huh... Sebentar, jangan coba-coba melarikan diri. Saya akan bicara dulu dengan bos saya." Ucap pria muda berbadan tegap itu.

Kemudian pria itu menuju ke mobil dan seperti sedang berbicara sesuatu. Tak lama pintu mobil belakang terbuka dan keluarlah seseorang.

Tap

Tap

Tap

Seorang pria dewasa berambut coklat, dengan rahang tegas yang dipenuhi bulu-bulu halus. Dan tatapan mata tajam seolah hanya dari mata saja bisa menembus jantung lawan bicara.

"Jadi siapa yang sudah menabrak mobil saya." Suaranya terdengar sexy. Alexa yang mendengar sampai menelan ludah, sebagai seorang wanita dewasa.

"Haii... Om... Maaf ya sudah merusak mobilnya. Bilang saja mau minta ganti rugi berapa, nanti saya transfer langsung." Ucap Alexa.

"Om...? Kamu kira saya sudah setua itu?" Ucapnya tidak senang.

Alexa pun keluar dari mobilnya dan memperhatikan seksama pria yang mobilnya sudah dia buat rusak.

Deg

"Pria ini, bukankah dia...?"

'Kenapa memandangku seperti itu anak kecil, sudah lihat jika saya tidak setua yang kamu lihat tadi. Saya rasa kedua mata kamu rabun, mobil di depanmu tidak terlihat dan wajahku pun kamu bilang tua." Ucapnya kesal.

"Maaf jadi ini bagaimana urusannya, saya harus cepat pulang sebelum Papa saya pulang lebih dulu."

"Berikan kartu identitasmu, kamu boleh pulang dulu. Tapi urusan kita belum selesai. Kamu harus tetap menggantikannya, saya tahu pasti kamu akan mengadu pada orang tuamu."

"Tidak, aku tidak perlu meminta uang pada mereka. Karena tanpa orang tua itu, aku masih bisa tetap hidup." Jawaban Alexa membuat pria itu melihatnya aneh.

"Anak ini punya masalah dengan keluarganya, sebenarnya dari keluarga mana dia." Ucap pria dalam hati.

"Ini kartu identitasku, kalau begitu aku pulang dulu ya Abang." Tanpa peduli komentar pria itu lagi, Alexa masuk ke mobilnya lalu menancap gas. Mobil yang akan membawanya pada masalah saat pulang ke rumah hari ini.

"Alexa Olivia Johnson, anak yang tidak dianggap oleh keluarga Johnson." Gumam pria bermata coklat terang.

"Sam, besok hubungi Darius Johnson. Katakan kita akan meminta ganti rugi 1 unit mobil baru." Ucap pria bernama Axton Orlando. Seorang CEO berhati dingin, yang masih berstatus single di umur yang sudah menginjak 29 tahun.

Samuel Guhan pria 28 tahun merupakan asisten pribadi sekaligus sahabat Axton sejak masih kuliah dulu. Samuel adalah saksi bagaimana Axton selalu bersikap tegas anti negosiasi, jadi bisa dipastikan akan ada perdebatan sengit esok hari. Sam harus bisa menjadi seorang wasit.

"Baik, mau diatur bertemu di mana? Rumah, kantor atau restoran?"

"Hmm... Sepertinya berkunjung di rumah mereka nanti malam tanpa pemberitahuan akan lebih seru. Sam kamu tahu apa yang harus kamu lakukan bukan?" Tanya Axton lagi.

"Tentu saja, mencari alamat kediaman Johnson akan lebih mudah dari pada mencari tambatan hati. Eh..."

"Sepertinya kamu sudah mulai error, ayo cepat kembali ke kantor."

Sesampainya di rumah, Alexa datang bertepatan dengan Alex yang baru pulang dari Sekolah. Entah benar baru pulang, atau mampir keluyur. Terserah, Alexa tidak peduli dengan saudara kembarnya yang bodoh itu.

"Dari mana kamu, bolos sekolah tapi keluyuran. Dan apa yang sudah kamu lakukan pada mobil Chelsea, kenapa bisa hancur begitu?"

Ya, mobil yang dipakai oleh Alexa adalah mobil milik Chelsea. Lebih tepatnya mobil yang dibelikan orang tuanya untuk Chelsea, sedangkan Alexa yang putri kandung tidak dibelikan apa pun. Bahkan mereka dengan tega menyuruh Alexa naik bus untuk pergi ke sekolah. Alexa tidak tahu kunci mobil siapa saat dia menemukannya tadi.

Kunci itu jatuh di dekat tangga, yang entah sejah kapan berada di sana. Yang jelas, Alexa butuh kendaraan dan kebetulan kunci mobil tergeletak di lantai.

"Oh... Ini mobil si benalu. Bagus deh, dengan begini dia tidak bisa keluyuran mencari mangsa. Apa kamu sudah dapat kabar, dia sedang hamil saat ini?"

"Dan kamu yang baru mencicipi satu malam diharuskan bertanggung jawab. Hahaha... Rasanya aku ingin tertawa, sial benar nasib kamu Alex. Harus menjaga dan merawat anak orang lain. Drama yang sengaja diulang, sungguh membosankan." Ucap Alexa.

Alex nampak mengepalkan kedua tangannya dengan wajah memerah. Jelas saat ini remaja itu sedang marah.

Masih dengan sisa tawa mengejek, Alexa melenggang begitu saja dari hadapan saudara kembarnya. Merasa geli nasib percintaan remaja yang satu itu. Dia yang dulu saat menjadi Alana hingga mati belum pernah jatuh hati. Kecuali pada seorang pria yang bahkan namanya saja dia tidak ketahui. Pertemuan tak terduga 2 tahun lalu.

Makan malam sudah hampir tiba, dan seperti pagi tadi Alexa tidak bersedia lagi menjadi babu di keluarganya sendiri. Hingga akhirnya, Mama Andini mengalah. Dia yang memasak untuk seluruh keluarganya. Kecuali untuk putri kandungnya sendiri, Alexa.

"Wah, makan malam nih. Kok hanya ada 4 piring. Pasti aku tidak ikut dalam hitungan."

"Tahu diri juga kamu." Sindir Mama Andini menatap sinis Alexa.

"Aku tuh sudah sudah sejak awal tahu diri, yang hamil di luar nikan ini yang tidak ada rasa malunya sama sekali. Apa Tuan Darius sudah mengetahui kebenaran putri kesayangan kalian? Dia hamil anak guru di Sekolah yang sudah punya istri."

Papa Darius menatap tajam istri dan putri angkatnya yang hanya diam menunduk tanpa berani bicara.

"Dan yang aku dengar Alex akan dipaksa untuk bertanggung jawab. Jadi selamat ya untuk kalian beli rongsokan satu dapatnya sekarung." Ucap Alexa lalu melangkah pergi.

"Mau kemana malam-malam?" Tanya Papa Darius menghentikan langkah Alexa.

"Pergi cari makan, bukankah tidak ada piring untukku itu artinya aku tidak diperbolehkan makan di rumah ini. Jadi karena aku juga lapar, apa salahnya makan di luar sambil nongkrong siapa tahu ada pangeran berkuda yang akan memungut cinderela terabaikan sepertiku." Ucapan pedas Alexa tentu menusuk hati bagi yang punya hati.

Sayangnya, di rumah sebesar itu sebagian penghuninya adalah manusia tanpa hati, tanpa otak tapi sangat disayangkan mereka masih punya jantung.

Tapi baru saja Alexa mencapai pintu ingin membukanya, suara bel berbunyi. Dan mau tidak mau dengan malas Alexa pun membukanya.

"Mau cari siapa?" Tanya Alexa pada seorang pria yang membelakanginya.

"Mau cari orang tua kamu." Jawab tamu tak diundang itu.

"Oh... Tentang ganti rugi? Silahkan saja masuk, mereka sedang makan malam bersama. Kalau begitu aku pergi dulu ya abang tampan, aku lapar di rumah sendiri gak dikasih makan." Ucap Alexa.

"Kalau begitu, tunggu kita akan makan malam bersama setelah ini."

"Ayo masuk, saya ingin berbicara dengan mereka sekarang." Ucapnya lagi.

"Hmmm... Baiklah kalau begitu." Jawab Alexa mengikuti kemauan pria itu.

"Tuan Darius, Nyonya Andini ada tamu untuk kalian. Segera keluar temui, karena setelah ini aku akan pergi bersamanya." Ucap Alexa mengundang penasaran semua orang, terutama Chelsea yang menatap penuh dengki.

Tidak banyak bertanya, bahkan makanan di piring baru sesuap dimakan Papa Darius sudah beranjak pergi ke ruang tamu diikuti Mama Andini, Alex dan tentu Chelsea.

Seorang pria tampan berdiri tegak menatap dingin pada keluarga Johnson.

"Kenalkan saya Axton Orlando meminta putri kalian sebagai ganti rugi karena telah menabrak mobil saya."

"Meminta maksudnya bagaimana?" Tanya Papa.

"Saya akan menikahinya, dan membawanya pergi dari rumah yang tidak memberinya makan." Ucap dingin Axton.

Ya, keinginan Axton berubah, tadinya dia ingin meminta ganti 1 unit mobil baru yang harganya mencapai 300 milyar. Tapi saat mendengar gadis secantik ini tidak diberi makan membuat Axton meradang.

"Memang mobil apa yang sudah di tabrak Kak Lexa, kenapa harganya mahal sekali?" Tanya Chelsea.

"Bugatti La Voiture Noire." Jawab Alexa lantang tanpa rasa bersalah.

"Dan mobil kamu yang dipakai menabraknya tadi siang." Sahut Alex menatap Chelsea dengan tatapan entah.

"APA...? KURANG AJAR." Ceplos Chelsea.

"Hmm... Keluar juga bau busuknya."

Terpopuler

Comments

MataPanda?_

MataPanda?_

semangat trus kak gk sabar nunggu lanjutanya up banyak²kak
☕☕☕🍩🍩🧁🧁 di kasih kopi dulu sama kue biar selalu ada ide 😀😀

2025-07-05

1

partini

partini

pantas marah baru otw 29 kalau 35 boleh lah Lex dia di panggil om 😂😂😂
ehhh ko ganti nya malah yg lain

2025-07-05

0

iin marlina

iin marlina

semakin seru

2025-07-05

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!