Berharap Maaf Cinta

Setelah aku mengetahui rahasia Alfin yang menghamili gadis lain, aku mulai menyusun rencana untuk membuat Cinta membenci Alfin.

Lo cari lawan yang salah, Alfin, ~ batinku, sambil tersenyum penuh kemenangan.

"Cinta, kamu cuma milikku, dan kamu harus secepatnya kembali padaku, sayang," gumamku pelan.

Dalam perjalanan pulang, pikiranku melayang pada rencana balas dendamku untuk Alfin hingga getaran ponsel menyadarkanku.

dddrrrtttt...dddrrrtttt.. dddrrrtttt...

Ku lihat kearah ponselku untuk melihat siapa yang menelponku. Dan di sana tertera nama Karin. Sungguh sangat malas aku berbicara pada wanita licik itu. Namun, karena berkali-kali membuat telingaku panas dan memutuskan untuk mengangkat telfonnya, karena jika tidak, wanita itu pasti akan bertindak nekad dengan datang langsung ke rumahku, dan kalau sudah begitu, dia pasti akan mengadu yang tidak-tidak pada mama.

"Iya, halo, ada apa, Rin?" tanyaku setelah mengangkat telfon Karin.

"Kak Dimas ada dimana sih? Lagi ngapain? Aku telfon dari tadi juga gak diangkat-angkat,"

"Aku lagi nyetir, Rin. Telfon nanti lagi ya, kalau sudah di rumah nanti aku kabari," ucapku dan langsung mematikan sambungan telfonnya.

Aku malas jika harus berlama-lama mengobrol dengannya, karena pasti dia akan membahas tentang pernikahan yang sama sekali tidak aku inginkan.

♥️♥️♥️

AUTHOR POV

Fery begitu merasa bersalah pada Alfin dan juga Felly, karena memang saat itu ia melakukan itu pada Felly tanpa menggunakan pengaman, dan saat itu Felly juga sedang mabuk berat karena frustasi memikirkan Alfin yang sudah tidak memperdulikannya lagi.

Malam itu, Fery datang ke club seorang diri karena Rio dan Alfin sedang sibuk dengan urusannya masing-masing. Alfin yang sibuk dengan pekerjaannya, dan Rio yang sibuk menjadi budak cintanya Salsa.

Di club itu, Fery melihat Felly seorang diri di meja bar dengan keadaan sudah sempoyongan dan saat Fery mendekat, seorang bartender mengatakan jika Felly sudah minum sangat banyak hingga membuat gadis itu dalam kondisinya saat ini.

Felly terus saja memanggil-manggil nama Alfin, hingga terdengar sangat pilu untuk siapa saja yang mendengar suara Felly saat itu. Tanpa pikir panjang, Fery pun mengangkat tubuh ramping Felly dan memasukkannya ke dalam mobil miliknya.

Selama perjalanan, Felly terus saja memanggil nama Alfin, membuat Fery yang kala itu tengah bersamanya berdecak kesal, entah karena cemburu atau karena Fery kesal karena dirinya sama sekali tak dianggap, padahal tidak hanya sekali Fery menyelamatkan Felly, namun gadis itu tetap saja hanya memperdulikan Alfin.

"Iya, Fel, ini gue, Alfin, udah ya jangan gini lagi, gue udah di sini, sekarang lo tidur, bentar lagi kita nyampek," ucap Fery berbohong dan mengaku bahwa dirinya adalah Alfin.

Awalnya Alfin sangat bingung harus membawa Felly kemana, karena ia tidak memiliki fasilitas apartemen seperti Alfin. Membawa Felly pulang ke rumahnya juga itu sangat mustahil mengingat saat ini orang tuanya sedang berada di rumah.

Namun sebuah pemikiran yang menurut Fery tepat, terlintas begitu saja dalam otak Fery. Ia akan membawa Felly ke apartemen Alfin, setidaknya, untuk saat ini, hanya tempat itulah yang aman untuk membawa seorang gadis. Dari pada membawa gadis itu ke hotel dan tertangkap paparazi jelas itu akan membuat orang tuanya dan keluarga Felly malu.

Sebelumnya Alfin sudah mengirim pesan singkat pada Alfin untuk meminjam salah satu apartemen milik sahabatnya itu, tentu saja apartemen yang ia pinjam hanya yang biasa mereka gunakan untuk mengadakan party, beruntungnya Alfin memberikan izin kepada Fery untuk membawa Felly ke apatemen miliknya, karena Fery yang menceritakan tentang kondisi Felly saat ini.

Sesampainya di apartemen milik Alfin, Fery langsung menggendong tubuh ramping Felly ala bridal style membuat siapapun yang melihatnya pasti akan mengatakan jika mereka adalah pasangan yang sangat romantis.

Fery meletakkan tubuh Felly dengan perlahan keatas kasur, di salah satu kamar di apartemen itu, namun, Felly yang saat itu masih dalam keadaan mabuk, mengira jika laki-laki dihadapannya saat ini adalah benar-benar Alfin dan membuatnya menahan Fery yang hendak beranjak hingga tubuh Fery terjatuh tepat diatas tubuh Felly.

Fery yang merupakan laki-laki normal jelas tidak akan menyiak-nyiakan kesempatan yang sudah ada di depan matanya, terlebih memang sudah sangat lama Fery tidak melepaskan hasratnya semenjak kedua temannya itu sangat sulit untuk diajak berkumpul.

"Alfin, ayo sentuh aku, sayang, aku sangat merindukanmu," ucap Felly dengn suara yang sudah berat.

Ucapan Felly tentu saja membuat hasrat Fery yang sudah ia tahan sejak beberapa minggu terakhir, langsung memuncak, dan malam itu Felly dan Fery melakukannya dengan penuh gairah.

♥️♥️♥️

ALFIN POV

"Al, maafin gue," ucap Fery.

"Lo gak perlu minta maaf sama gue, bro, harusnya lo minta maaf ke Felly dan jelasin semuanya ke dia tentang kejadian malam itu, jadi dia gak salah paham begini," ucapku.

"Gu-gue gak berani, bro," ucap Fery.

Bugh...

"Brengsek, lo! Lo berani berbuat harusnya berani bertanggung jawab! Lo tau, karena ulah lo, gak cuma Felly yang dirugiin, tapi juga Alfin, tau gak!" seru Rio setelah melayangkan satu bogem mentah di pipi mulus sahabatnya itu, karena memang sudah geram pada Fery setelah mendengar pengakuan Fery.

"Rio, cukup! Inget, kita ini sahabat. Oke dia salah, tapi harusnya kita ngasih dia kesempatan dan membantu dia menyelesaikan masalah ini," ucapku melerai Rio yang hendak melayangkan pukulannya lagi ke wajah Fery.

"Gak pa pa, Al, gue salah, jadi gue emang pantes dapetin itu dari Rio," ucap Fery yang sudah menundukkan wajahnya.

"Sekarang apa keputusan, lo?" tanya Rio dengan nada tegasnya.

"Sorry, Yo, gue gak belum mutusin apa-apa. Jujur gue gak siap kalau harus nikahin Felly sekarang," ucapan Fery benar-benar menyulut emosi Rio dan aku sendiri tentunya. Namun, aku berusaha sebisa mungkin untuk meredam emosiku. Karena aku yakin, jika aku tidak dapat mengontrolnya, sudah aku pastikan jika Fery tidak hanya akan aku tinju, tapi dia juga pasti akan sampai masuk rumah sakit.

"****! Lo cuma mau enaknya doang! Lo gak mikir waktu itu kalau apa yang lo lakuin akan berakibat sefatal ini? huh?" ucap Rio.

Aku berusaha menengahi kedua sahabatku ini, memang benar jika diantara kami bertiga, hanya Rio lah yang bisa dibilang lebih alim. Oleh karena itu, Rio benar-benar emosi saat mendengar pengakuan Fery. Karena selama ini, Rio selalu berpesan pada kami untuk tidak menyakiti hati perempuan, cukuplah kami bermain-main dengan mereka, tapi jangan pernah sesekali menyakiti mereka.

Kami bertiga terus saja mencari jalan keluar terbaik untuk masalah Fery dan Felly, sampai akhirnya aku dan Rio memutuskan bahwa Fery harus jujur kepada Felly, entah mereka akan menikah atau tidak, yang jelas Fery harus tetap bertanggung jawab atas anak dalam kandungan Felly.

**♥️♥️♥️

AUTHOR POV**

Beberapa hari telah berlalu, Alfin yang semakin frustasi karena Cinta yang semakin sulit ia jangkau akibat ulah sahabatnya yang sudah membuat kesalah pahaman antara dirinya dengan Cinta akhirnya memaksa Fery untuk menjelaskan semuanya pada Felly dan juga Cinta hari itu juga.

Semua persiapan sudah Alfin lakukan, mulai dari kapan dan dimana mereka akan bertemu, dan bagaimana agar Cinta mau datang ke tempat itu, semuanya sudah Alfin rencanakan dengan baik dan matang.

"Halo, gimana? Salsa mau kan bantuin kita?" tanya Alfin pada Rio yang berada diseberang telfon.

"Bantuin kita? Bantuin lo kali, Al, hahahaaa," ucap Rio sambil terkekeh.

"Gue gak ada masalah apapu ya sama Cinta, jadi yang butuh bantuan Salsa itu, lo bukan gue," lanjut Rio membuat Alfin berdecak kesal.

"Sialan, lo! Terserah, lo deh! Tapi yang jelas Salsa mau kan bawa Cinta ke apartemen, lo?" tanya Alfin memastikan.

"Hahahaa, iya, dia mau, tapi dia gak janji kalau Cinta mau ikut. Secara kan lo tau sendiri gimana keras kepalanya tuh cewek," ucap Rio yang diiyakan oleh Alfin.

Setelah selesai menghubungi Rio untuk memastikan kehadiran Cinta, Alfin langsung menghubungi Felly dan meminta gadis itu datang menemuinya di apartemen milik Rio, dan tanpa pikir panjang Fellypun mengiyakan permintaan Alfin.

Beberapa jam telah berlalu, dan Alfin dengan harap-harap cemas menanti kedatangan Cinta. Laki-laki itu berharap jika setelah hari ini Cinta bisa memaafkan dirinya dan mau dekat kembali dengannya.

.

.

.

.

.

😭😭😭

ternyata aku belum bisa up banyak karena memang lg sibuk dan fokus masih terpecah...

tapi tolong tetep like, vote, dan komen yak...

setidaknya itu bikin author tetap semangat...🤗🤗🤗

jangan lupa juga follow akun ig author yak @fielsya_naima... tengkyu... 🤗🤗🤗

Terpopuler

Comments

Khanza

Khanza

udah like,komen,vote ya fiel

2020-02-21

0

Parasitisme

Parasitisme

penulisanmu sudah rapi fie 😊
oh iya, kenapa ga alvin aja yg sikat tu felly 😂😂..


smngat ya . smoga sukses 🙏

2020-02-19

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!