Rumah Cinta

AUTHOR POV

Setelah kejadian itu, Cinta memutuskan resign dari kantor Alfin. Walaupun Alfin sudah berusaha keras untuk menghalangi niat Cinta, gadis itu tetap kekeh dengan pendiriannya untuk resign dari kantor itu.

Bukan tanpa alasan Cinta keluar dari kantor itu, Cinta sedang ingin menenangkan hati dan pikirannya yang sedang kalut. Cinta benar-benar tidak menyangka jika wanita yang telah merenggut kebahagiaannya adalah ibu kandung Alfin. Kalau boleh jujur, Cinta mulai nyaman berteman dengan Alfin, namun rasa sakit hati Cinta terhadap mama Alfin yang jauh lebih besar, membuatnya harus menjauh dari laki-laki itu. Menurutnya, jika dia tetap berteman dengan Alfin dan berada di dekat laki-laki itu, luka yang sudah coba ia tutupi selama hampir tujuh belas tahun bukan tidak mungkin akan terbuka kembali.

Tidak, bukan karena Cinta juga membenci Alfin. Melainkan ia hanya tidak ingin mengingat-ingat masa lalunya yang cukup buruk akibat ulah mama Alfin yang sudah tega merebut papanya dan menghancurkan kebahagiaan dan masa kecilnya.

Tidak hanya resign, di kampus juga Cinta sangat menghindari Alfin. Bahkan Cinta juga memutuskan keluar dari UKM Bulutangkis demi bisa menjauh dari Alfin. Hatinya begitu berat melakukan hal itu mengingat bulutangkis adalah olahraga favoritnya, bahkan Cinta juga sering menjadi pemain andalan jika kampusnya mengikuti kompetisi bulutangkis. Aldo yang awalnya juga merasa berat hati mengizinkan Cinta keluar dari UKM yang ia pimpin, akhirnya mencoba berbesar hati menerima keputusan Cinta karena ia tau betul jika keputusan yang sudah Cinta buat tidak akan bisa ia halangi. Gadis itu adalah gadis yang cukup tegas dan selalu konsisten dengan apa yang sudah ia ucapkan.

Cinta begitu sulit menerima kenyataan jika wanita yang menjadi biang dari hancurnya masa kecilnya adalah ibu kandung dari sahabat barunya, terlebih lagi perasaan Cinta juga sangat terluka saat mengetahui orang yang ia cintai telah mengkhianatinya dengan adik beda ibu dengannya. Cinta begitu shock hingga ia tak ingin bertemu lagi dengan Dimas. Semua kontak laki-laki itu ia blokir, tak ada akses lagi untuk Dimas menemui dan menghubungi Cinta.

Beberapa hari lalu, Dimas sempat datang ke rumah Cinta untuk menemui gadis itu, namun Cinta menolak untuk menemuinya. Dijas mencoba memaksa untuk menemui Cinta, namun mama Cinta yang memang sudah mengetahui apa yang sudah terjadi antara Dimas dan Cinta dari Alfin, langsung menghalangi Dimas. Dengan tegas mama Cinta menolak dan melarang Dimas untuk menemui Cinta lagi. Mama Cinta juga meminta Dimas agar laki-laki itu tidak lagi mengganggu putri kesayangannya.

Di tempat lain, Alfin benar-benar merasa frustasi karena Cinta yang selalu saja menghindarinya. Alfin benar-benar tidak mengetahui alasan gadis itu melakukan hal itu padanya. Rasa cinta yang ia rasakan untuk gadis itu mungkin semakin hari semakin mendalam, hingga Alfin merasa gila karena gadis itu yang saat ini sangat sulit ia jangkau.

Sudah beberapa kali Alfin mencoba menemui Cinta ke rumahnya ataupun ke toko kue mamanya, namun tak pernah sekalipun ia berhasil menemui Cinta.

Alfin yang tidak ingin terjerumus ke dunia malam lagi demi Cinta, memilih menghabiskan waktunya di kantor hingga larut malam, hal itu ia lakukan dengan harapan bisa melupakan gadis yang saat ini telah mampu menguasai hati dan pikirannya.

Hingga suatu hari seseorang yang tak lain adalah pak Ilham menemuinya di kantornya, dengan sikap tenang dan tak menunjukkan raut kegalauan di mukanya, Alfin langsung menyambut kedatangan pak Ilham, "Ada yang bisa saya bantu? Hingga anda repot-repot datang ke kantor saya seorang diri?" tanya Alfin setelah mempersilahkan pak Ilham untuk duduk.

"Apa kamu mengetahui alamat Cinta dan juga mamanya? Saya sudah mencoba bertanya pada Dimas dan menyuruh anak buah saya untuk mencari mereka, namun hasilnya nihil," jawab pak Ilham.

"Ya saya tau dimana alamat Cinta, tapi sepertinya Cinta tidak ingin bertemu dengan anda," ucap Alfin sedikit ketus.

"Apa maksud kamu?" tanya pak Ilham dengan mengerutkan dahinya, pertanda tak paham maksud ucapan Alfin.

"Bukan apa-apa. Baiklah saya akan mengantarkan anda ke rumah Cinta, tapi jika Cinta dan mamanya tidak ingin bertemu dengan anda, saya harap anda tidak memaksakan keinginan anda," jawab Alfin seraya menutup semua berkas yang ada dihadapannya.

"Oh ya, bukankah Dimas mengetahui alamat rumah Cinta, kenapa anda tidak memintanya pada Dimas?" tanya Alfin melanjutkan ucapannya.

"Kamu tidak perlu mengajari saya akan hal itu, Cinta anak saya, jadi saya lebih tau apa yang harus saya lakukan," jawab pak Ilham dengan nada ketus yang langsung direspon dengan senyuman sinis oleh Alfin.

"Dan tentang Dimas, semenjak hari itu Dimas sangat susah dihubungi, bahkan sudah beberapa hari dia tidak masuk," lanjut pak Ilham.

"Baiklah, mau berangkat sekarang atau nanti?" tanya Alfin.

"Sekarang!" jawab tegas pak Ilham.

Mereka berdua akhirnya menuju rumah Cinta dengan mengendarai mobil pak Ilham. Awalnya Alfin ingin mengendarai mobilnya sendiri, namun atas permintaan pak Ilham, mereka pun menggunakan mobil pak Ilham.

Dalam perjalanan, tidak ada satupun dari mereka yang memulai pembicaraan. Alfin yang sibuk dengan pikirannya tentang Cinta, dan pak Ilham yang sedang sibuk menerka-nerka tentang perasaan Alfin pada Cinta. Pak Ilham bukannya tidak peka, ia laki-laki normal sama seperti Alfin, jelas ia paham betul jika Alfin sangat mencintai putri kesayangannya itu. Dari awal ia mengetahui tentang Alfin dan Cinta, pak Ilham dapat melihat betapa besarnya cinta Alfin untuk putrinya, Cinta. Pak Ilham begitu bersyukur jika Cinta memang tengah dekat dengan Alfin, ia yakin jika Alfin adalah laki-laki yang baik dan mampu menjaga Cinta melebihi dirinya.

"Bagaimana hubunganmu dengan Cinta?" tanya pak Ilham yang mencoba memecah keheningan di dalam mobil nya.

Sambil tersenyum getir Alfin menoleh pada pak Ilham yang saat ini memang sama-sama berada di jok belakang kemudi, sedangkan yang mengemudikan mobil tersebut adalah sopir pribadi pak Ilham. "Jujur saja, saya dan Cinta bukanlah sepasang kekasih. Bahkan dia bukanlah calon istri saya," ucap Alfin membuat pak Ilham menatapnya dengan penuh tanda tanya.

"Waktu itu saya hanya membantu menyelamatkan harga diri Cinta dihadapan Dimas. Makanya saya bilang kalau dia adalah calon istri saya," jawab Alfin.

"Jadi Dimas dan Cinta memang ada hubungan sebelumnya?" tanya pak Ilham menyauti jawaban Alfin.

"Bukan hanya ada, tapi saat semuanya terbongkar, bahkan Cinta dan Dimas masih memiliki hubungan," jawab Alfin membuat dada pak Ilham bergemuruh. Dalam hati kecilnya, ia merutuki kebodohannya, karena lagi-lagi ia menyakiti Cinta dengan memaksa Dimas untuk menikahi Karin hanya demi kesalahan yang tidak sepenuhnya Dimas lakukan.

Bukannya ia tak mengetahui. Justru karena mengetahui tentang apa tang telah Karin lakukan hingga Dimas mampu melakukan hal itu pada Karin. Demi keegoisan Karin dan keinginannya untuk menjadikan Dimas menantunya, pak Ilham justru merusak kebahagiaan Cinta sekali lagi. Namun ia tak bisa berbuat banyak. Bagaimanapun juga, Karin juga putrinya, dan Dimas juga telah menodai Karin. Mengembalikan Dimas pada Cinta juga rasanya akan sia-sia jika mengingat sifat ambisius Karin yang menurun dari Kartika. Ia paham betul jika Karin tidak akan membiarkan siapapun yang menghalangi niatnya untuk memiliki sesuatu. Bahkan Karin juga tidak akan segan berbuat kasar pada orang yang mencoba menghalanginya, dan pak Ilham tidak ingin jika nantinya Karin akan menyakiti Cinta jika ia nekat mengembalikan Dimas pada Cinta.

.

.

.

.

.

hai... aku kembali setelah seminggu lebih hibernasi karena bu de ku yang udah rawat aku dari kecil meninggal dunia...

hari ini aku berusaha up sebisa ku... jadi maap yak kalo up nya masih dikit...

Insyaallah next aku akan up lebih banyak lagi...

makasih yaa yg udah setia nungguin lanjutannya... 🤗🤗🤗

oh ya, jangan lupa follow akun ig author yaa...

@fielsya_naima

ig itu aku khususin untuk promo novel2ku di sini...

jangan lupa juga klik like, vote dan komennya yaa...

tengkyu... 🤗🤗🤗

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***