Aku berjalan menuju halaman belakang setelah menyelesaikan pekerjaan memasak sarapan di dapur.
Pagi ini aku memasak sarapan untuk keluarga Atmadja sendiri tanpa bantuan Mbok Darmi.
Sengaja aku melarangya membantu karena kedua mertuaku pergi ke Solo shubuh tadi untuk menghadiri pernikahan anak dari koleganya.
Dengan kepergian Ayah dan Bunda mertua ku, maka tidak ada larangan ini itu untukku.
Bukan karena Bunda jahat atau cerewet, tapi memang Bunda selalu melarang aku melakukan pekerjaan sendiri. Berat kata Bunda....nanti capek, kan kamu harus belajar begitu katanya.
Sungguh betapa sayangnya beliau dengan menantu kecilnya ini, aku sangat terharu.
Dan lagi mumpung ini hari minggu, suamiku pasti bangun siang.
Cie....cie...cie... suami😉😉
Bukan berarti bangun siang yang sesungguhnya.
Kenapa begitu??
Aku sebenarnya tahu dia juga bangun pagi untuk sholat shubuh, namun setelahnya pasti tidur lagi atau kalo nggak dia ngendon di kamar untuk menghindariku.
Mengingat itu akupun sadar diri untuk mengurangi ritme pertemuan dengannya.
Sebisa mungkin aku mencari kesibukan jika kami berada dalam satu rumah, ini kulakukan agar dia merasa nyaman di rumahnya sendiri.
...🍭🍭🍭🍭...
Setelah Ayah mertuaku mengetahui aku suka menanam, beliau membelikanku rangkaian media tanam dari pipa untuk menanam dengan sistem hidroponik.
Hidroponik adalah sistem menanam dengan memanfaatkan air tanpa menggunakan tanah dengan menekankan pada kebutuhan nutrisi bagi tanaman.
Sistem bertanam hidroponik semakin digandrungi masyarakat Indonesia, khususnya yang tinggal di daerah perkotaan.
Sistem bertanam yang mengandalkan air sebagai tenaga utama ini bisa memberikan hiburan tersendiri di tengah penatnya pekerjaan.
Begitupun bagiku, semoga bisa memberikanku kesibukan dan memberi manfaat yang positif untukku.
Ayah memberiku alat dengan sistem menanam hidroponik adalah di samping tempat yang tidak memungkinkan juga karena sistem hidroponik sangat mudah untuk merawatnya sehingga cocok untukku membagi waktunya.
Oh betapa baiknya semua orang di rumah ini, kecuali....
Yah si kulkas dua pintu, suamiku.
Ah tidak boleh begitu Ta, kamu harus bersyukur, bathinku mengingatkan....
Rangkaian pipa itu sudah sudah terpasang maka kemaren sore Pak Ujang menempatkan di halaman belakang.
Sekarang aku tinggal menyiapkan media tanam dan benihnya.
Jika tanah yang biasanya menjadi media tanam, maka pada sistem hidroponik menggunakan media tanam non tanah. Media tanam ini berguna untuk menopang akar dan membantu kelancaran pertumbuhan tanaman. Air berguna sebagai sumber nutrisi.
Di sini aku menggunakan rockwool, jika dilihat dari bentuknya, rockwool merupakan sekumpulan serat yang dikumpulkan hingga membentuk busa. Terbuat dari lelehan batu gunung berapi seperti batu basal, media tanam ini ramah lingkungan. Rockwool cocok digunakan untuk menanam sayur dengan periode tanam yang nggak terlalu lama.
Hal yang membuat rockwool menjadi primadona media tanam hidroponik adalah kemampuannya untuk mengikat akar dan menyerap nutrisi yang diberikan dari udara. Udara bisa disimpan dengan komposisi yang baik pula. Rockwool juga bisa digunakan sejak masa penyemaian benih hingga proses pembesaran tanaman kita. Dengan begitu, kita tidak perlu memindahkan tanaman ke media tanam lain yang berukuran agak besar.
Karena rockwool masih berupa lembaran seperti busa maka aku memotong dadu sebesar kurang lebih 3cm.
Setelah aku rasa cukup, aku memasukkan benih satu persatu ke dalam rockwool.
Pada tahap ini sangat membutuhkan kesabaran serta ketelitian.
Aku memasukkan beraneka macam benih sayuran.
Ada benih kangkung, bayam, pokcoi, caisim, selada seledri dan benih daun mint.
Selanjutnya aku memasukkan ke dalam lubang tanam yang tersedia. Satu persatu kumasukkan hingga semuanya habis.
Ternyata capek juga...
Huahh...punggungku pegal sekali, kugerakkan bahuku ke kanan dan ke kiri untuk mengembangkan otoku yang kaku.
Ku hentikan aktivitasku, kemudian memberesi semua peralatan dan kutoleh ke kanan dan ke kiri.
"Heh....ternyata aku hanya sendiri di rumah ini"
Saat adzan dhuhur berkumandang akupun masuk ke kamar untuk membersihkan badan dan sholat dhuhur.
Lagi dan lagi.... laki - laki yang telah sah menjadi suamiku itu tidak menampakkan batang hidungnya.
Ya Allah sampai kapan hamba-Mu ini harus bersabar.
...🍭🍭🍭🍭...
"Assalamualaikum", terdengar suara cempreng Naura memasuki rumah.
"Walaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh", aku menjawab sambil menuruni tangga terakhir.
"Mbak Tita bikin kue yokkk", ajak Naura sambil mengangkat tinggi dua kantong belanjaan di tangannya.
Aku mendekatinya, "Kue apa, buat apa?", tanyaku heran.
"Huh....Rara ada tugas percobaan bikin kue, nanti dipraktekkan di sekolah", Naura menjawab sedikit kesal sepertinya.
"Mbak Tita kan jago bikin kue, ajari yang paling mudah aja", gadis itu berharap.
"Kata siapa?", kok bisa tahu, aku membatin
"Bunda", jawab gadis yang baru menginjak remaja itu
"Emangnya kapan prakteknya?", aku bertanya lagi.
"Minggu depan Mbak....makanya ajarin yang mudah aja biar Rara bisa hapal caranya", gadis manis nan centil adik iparku itu meminta kepadaku.
Aku sedikit berfikir, kemudian aku memutuskan mengajarinya membuat muffin.
Aku kira itu jenis kue yang cukup sederhana dan mudah untuk membuatnya.
Akhirnya kami berdua berkutat di dapur dengan segala keremponganya khas anak ABG.
...🍭🍭🍭🍭...
"Mbak Tita sini deh", Naura mengajakku duduk di depan TV
"Hasilnya cantik gak bantet, rasanya juga enak", Naura berkata sambil menyemil muffin hasil buatan kami.
Akupun tersenyum kemudian duduk di sampingnya.
"Alhamdulillah", aku bersyukur melihat dia puas dengan hasilnya.
"Gimana....mudahkan membuatnya. Mengingat langkahnya juga gak kesulitan kan?", tanyaku pada adik iparku itu.
"Gak...sangat mudah, Mbak Tita keren...", dia mengacungkan jempolnya ke arahku.
Akhirnya kami berdua mengobrol ke sana kemari sambil menikmati muffin di depan TV.
...🍭🍭🍭🍭...
Aku duduk sendiri di kursi ruang keluarga sambil menonton televisi.
Naura izin tidur di rumah Dian sepupunya yang duduk di kelas yang sama dengannya. Katanya Naura sudah meminta izin ke Bunda. Dan Bunda memperbolehkan karena, Naura memberi alasan untuk menyelesaikan tugas bersama yang akan dikumpulkan Senin besok.
Untuk kedua mertuaku yang sudah aku anggap sebagai orang tuaku sendiri itu ternyata belum bisa pulang. Mereka tidak diperbolehkan pulang oleh empunya acara. Katanya harus mengikuti resepsi, padahal resepsi sampai malam. Mungkin besok baru pulang, begitu kata Bunda saat menghubungiku by phone.
Sebenarnya Mbok Darmi dan mbak Rani ada, namun mereka di belakang. Mungkin mereka sedang menyelesaikan tugas tugasnya atau mungkin sudah tidur untuk istirahat.
Biarlah mereka juga butuh istirahat, aku tidak mau egois.
Sebentar apakah aku sudah memberi tahu siapa mbak Rani??!
Mbak Rani adalah ART keluarga Atmadja juga, namun mempunyai tugas yang lain. Seperti membersihkan rumah, menyapu halaman , menyetrika dan lain -lain.
Sedang Pak Ujang mengantar Ayah dan Bunda ke Solo.
Jadilah aku sendirian di sini, ditemani televisi yang aku tak tahu apa isi cerita didalamnya karena aku tidak bisa fokus. Pikiranku terbang entah kemana.
Aku hanya memencet tombol remote silih berganti.
Sambil menunggu Kennan suamiku pulang.
Kulirik jam di dinding menunjukkan angka 08.00, sebenarnya belum terlalu malam. Tapi apalah daya mata ini sudah tidak bisa diajak kompromi.
Aku matikan televisi, kemudian menutup wadah kue yang berisi muffin buatanku dengan Naura tadi siang.
Aku beranjak menuju kamar tidur, biarlah mungkin Kennan akan pulang malam lagi.
Aku memasuki kamar, kuambil air wudhu dulu sebelum merebahkan tubuhku di pinggir ranjang.
Aku tidur dengan posisi miring dengan memunggungi suamiku jika dia ada disebelahku.
Aku tidak mematikan lampu kamar, itu kebiasaan ku selama aku menjadi seorang isteri yang selalu ditinggal sampai larut malam.😂
Aku lelah.....
🍨🍨🍨🍨
ART \= Asisten Rumah Tangga
Like
Vote
Komen
Tambahkan favorit❤
Tengyu so much sudah mau mampir😍😍😍
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 276 Episodes
Comments
Tintin Suasih
saluut,,detail kalo ada kosakata yg jarang dpke,langsung di urai...mangaat trus thoor...👍👍💪💪💖
2022-05-05
1
Elizabeth Zulfa
istri idaman tp sayang g dianggap..
2021-08-28
2
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦a͒r͒r͒o͒w͒ 🏹
Istri idaman
2021-08-15
2