"Kennan.... Tita.... ayok berdiri, kita foto - foto bareng biar ada kenangannya. Siapa tahu nanti kita akan merindukan kisah ini hehehehehhhh", seru kak Vina dengan seenaknya menggandeng tangan Tita biar mau beranjak dari singgasana pengantinnya.
"Nann.... taruh Hapemu...." kak Vina melotot ke arah Kennan. " Kalo lo gak mau taroh, Kakak banting tu hape biar remuk trus jadiin satu sama adonan ote - ote." sambil sedikit menyeret Kennan yang ogah ogahan untuk berdiri.
Walaupun dengan berat hati, akhirnya Kennan berdiri dan berjalan mengikuti kakaknya.
Alhasil kak Vina berjalan di tengah antara Tita dan Kennan dengan sebelah kiri menggenggam tangan Tita dan tangan kanan menyeret tangan Kennan.
Mereka menuju spot foto yang sudah didekor dengan indah. Spot foto ala prewed artis artis gitu.
Tembok dengan ditempel kain berwarna abu - abu diberi hiasan lampu lampu kecil yang menyala redup juga ada bunga melati, mawar putih dan juga lily putih yang merupakan kesukaan bunda Vida.
Disekitar bunga juga diberi daun daunan untuk mempercantik rangkaian bunganya. Bunga yang dipakai adalah bunga segar, kebayang dong harum semerbak dan segernya suasana pada spot itu.
Kak Vina menyuruhku dan Kennan berdiri di depan spot itu dengan Kennan disebelah kanan dan aku di sebelah kiri. Tak lupa kak Vina mengatur posisi kami agar tampak cantik untuk difoto. Bahkan dengan sedikit memaksa kak Vina mendekatkan kami tanpa ada jarak, hal itu membuat badanku meremang karena bersentuhan dengan lelaki itu.
"Kennan,,,, pegang dong tangan si Tita. Nah gitu.....
Sekarang hadap hadapan, tatap tatapan ya....
Kenn.... serius natapnya yang bener, jangan kayak terpaksa gitu ah,...... "
"Ini anak kenapa malu maluin sih, kayak kagak pernah foto aja.... rileks dab...... rilekssss"
"Tita.....jangan nunduk tatap suaminya dengan mesra, gak usah malu. Udah sah juga, jangan takut gitu deh......"lagi kak Vina ngomel ngomel sambil mengarahkan mas mas tukang fotonya.
"Kennan.....Tita.... senyuuummmm....!!!! hadehhhh kak Vina tepok jidat.
Hiss.... Kak Vina tak tau aza, aku kan grogi, takut serius ini....mana lelaki itu menggenggam tanganku dengan erat. Sepertinya sengaja untuk membuatku tidak nyaman dan memancing emosiku, bathinku.
"Cukup mas" seru kak Vina.
" Ayo semua,....yang mau foto sama pengantin. Sini....keburu sore ini." lagi kak Vina memaksa kami untuk tetap berpose layaknya sepasang pengantin yang bahagia lahir dan batin.
Emang aku tak bahagia,,,,,
Ehhh.....
...🍭🍭🍭🍭...
Untuk pertama kali Ayah dan bunda yaitu orang tua dari suamiku, serta adek bungsu suamiku yaitu Naura.
Selesai berfoto bersama... Ayah dan Naura meninggalkan kami, akan tetapi bunda masih disini dan meraih kedua tanganku,,,apa yang kemudian terjadi?!! Dengan lembut bunda menempelkan kedua tanganku untuk menggandeng lengan kiri lelaki itu.
Tak ayal membuat lelaki itu menoleh dan memandangku yang sudah terlihat bergelayut manja disisi lengan kirinya. Akupun terhenyak karena tanpa sengaja berbarengan denganku yang sedang menatap kedua tanganku yang telah bergelayut pada lengan kokoh itu.
Terdengar lembut bunda bersuara, "Dipegang yang kenceng... biar suaminya enggak lari...."
Ehh... bunda ngomong apa sih, kan akunya jadi malu.....
Dan sepertinya lelaki itu sedikit terkaget dengan ucapan bunda seraya berkata, "Bunda apaan sih....."
"Jangan dilepaskan nan..., awas...." seru bunda seolah marah jika Kennan melepaskan pegangan tangan isterinya.
Kemudian keluarga kak Vina dengan mas Kevin suaminya serta duo krucil beda umur dan beda jenis kelamin yang imut dan menggemaskan, menurutku.
"Nah.... gitu dong Ta....yang kenceng, biar Kennan gak kemana - mana" goda mbk Vina kepadaku sambil tersenyum dan melirik tanganku yang melekat sempurna pada lengan kokoh ini, seolah menggambarkan bahwa kita memang sepasang kekasih saling mencintai yang mampu mengikat hubungan sampai ke jenjang pernikahan.
"Senyumnya jangan sampai ilang ya.... tuh kan manis.....Sweeettt deh adek kakak yang ganteng inih...", mbk Vina mencubit kedua pipi suamiku sebelum menjauh yanga membuat empunya pipi meringis.
"Heeeissshhh...... Kakak apaan sih ini, masak menari diatas penderitaan adeknya.....heeehhhh", mencebik suamiku setelah dicubit oleh kakak perempuannya.
Kami pun melanjutkan berfoto dengan berbagai pose dan bergantian dengan para tamu.
Karena tamu yang diundang adalah saudara dari ayah dan bunda akhirnya kita semua bergiliran untuk berfoto karena semua ingin berpose dengan keluarga inti masing - masing.
Kebayang kan betapa lama dan menyiksanya, setidaknya untukku. Karena mau tak mau aku harus mempertahankan senyum manis dan pose mesra kita.
Kita.... iya kita....
...🍭🍭🍭🍭...
"Lepasin tangan gue...hissss.... keenakan lo yaaa". lelaki itu berseru lirih di dekat telingaku.
Akupun refleks memalingkan wajahku untuk menatapnya, dan bersamaan dengan dia yang masih membisikkan kata, "Sukak dapet kesempatan nempel - nempel sama cogan kayak gueh...!!"
Gerakan ku yang refleks membuat kami saling menatap dengan jarak yang sangat dekat bahkan hidung kami sempat bersentuhan walau hanya sepersekian detik.
Sheeettt...
Ceklek....ceklek...ceklek...
Bahkan momen itu tertangkap oleh mas mas tukang foto yang disewa oleh kak Vina dari studio foto yang lumayan punya jam terbang tinggi
"Haaah" akupun memalingkan wajahku setengah terkaget oleh bunyi kamera tadi.
Mungkin saat ini pipiku sudah merona kemerahan karena malu dan... entahlah dadaku bergejolak tak beraturan.
Kubuang muka ke kiri sambil melepaskan tanganku dari lengan kokoh itu kemudian berganti dengan memegang dadaku yang berdebar - debar seolah mengejekku atau menertawai keterpanaanku pada sosok lelaki yang kini menjadi suamiku itu.
Aku akui, wajah itu membuat aku terpana. Rahang keras yang terpahat sempurna, dengan perpaduan hidung mancungnya, sorot mata tajam tapi meneduhkan itu membuat hatiku berdesir. Sesaat mata itu mengingatkanku pada seseorang tapi siapa...entahlah....
Aku hanya bisa menundukkan wajahku untuk menutupi kegugupan dan rasa yang bercampur aduk yang membuncah di dadaku.
...🍭🍭🍭🍭...
"Selamat ya mas... mbak..."
"Selamat semoga jadi keluarga yang sakinah...."
"Selamat Nann.... pernikahan itu proses untuk menjadi dewasa..."
"Selamat ya sayang,,,,, Tante doakan kalian sakinah mawaddah warahmah..."
"Selamat ya Mas Kenn...."
"Happy wedding ya dab....."
"Selamat...ya...."
Banyak ucapan dari tamu undangan yang hanya dipenuhi dengan saudara sendiri itu, sekalian mereka berpamitan untuk pulang.
Kamipun berdiri berdampingan kembali sambil menyalami mereka.
Dan sesekali dia, lelaki itu menyahut dengan tersenyum menawan, ehhhh....
"Iya....."
"Sama...sama..."
"Terimakasih Om... Tante...."
"Makasih....Dab....Nok...."
"Inggiih.....Makasih Pakdhe..... Budhe...."
"Ya....see....u..."
"Inggih Monggo...."
"Iya......."
Sedangkan aku hanya menampilkan senyum manis,,,,, semanis buah semangka yang merah merekah hah...ha...hhhh sembari menyalami mereka.
...🍭🍭🍭🍭...
"Ahhhh.....akhirnya selesai juga. Capek gue...". Sambil berlalu pergi tanpa peduli denganku.
Lelaki yang bergelar suamiku itu meninggalkan aku sendiri tanpa berpamitan ataupun mengajakku untuk pergi dari sini. Bahkan untuk sekedar menoleh atau menatap pun tidak sama sekali.
"Dasar lelaki tak punya hati nurani", desisku lirih.
Aku pun beranjak untuk meninggalkan tempat ini.
Baru saja kakiku melangkah, ternyata heelsku tersangkut dengan kabel lampu yang terurai di bawah kakiku.
Mau tak mau aku pun menunduk untuk melepaskan kabel yang melilit heelsku. Untung saja peristiwa itu tidak sampai membuat aku terjungkal ataupun kesetrum. Hihihihhi.....
Setelah terlepas, aku mendongakkan kepalaku dan berdiri untuk melangkahkan kakiku, melanjutkan niatku yang tertunda.
Akan tetapi urung aku melangkahkan kakiku, karena mataku tertuju pada sebuah tulisan yang tertempel pada background spot foto tadi.
...HAPPY WEDDING...
...KENNAN WIJAYA ATMADJA...
...&...
...TITA ANDRIANA NUGRAHA...
"Kennan Wijaya Atmadja..... ohh, namanya Kennan?! pantes saja Naura menyebutnya Bang_ke.... dan dia lelaki itu, suamiku menekan huruf nn nya. Dia pasti merasa tersinggung tiap kali adeknya menyematkan nama itu." aku pun tersenyum tipis sembari berjalan pergi.
"Hemmm.... tunggu....tunggu.....
Kennan Wijaya Atmadja,,,,
Kennan Wijaya.... Kenn Atmadja.... Kennat.....!!!" aku berjalan pelan sambil mengetuk pelan bibirku seakan mencoba mengingat nama itu. Nama itu seperti familiar bagiku.....
Eemmm...... dimana ya, siapa ya, ahh.... entahlah....
🍨🍨🍨🍨
ote - ote \= sejenis makanan yang berisi adonan terigu dikasih irisan wortel, kubis, atau apapun yang berupa sayuran, kemudian digoreng. ( bakwan sayur kali yaaaa😁)
dab \= sejenis panggilan untuk laki laki di daerah jogja. pengganti mas, bang, untuk mengakrabkan diri
Inggih monggo \= bahasa jawa halus untuk mengiyakan. biasanya digunakan untuk menghormati orang yang lebih tua
Like
Vote
Komen
Tambahkan favorit❤
Tengyu so much sudah mau mampir😍😍😍
Ilustrasi foto pernikahan Bang_Kenn sama Tita....dengan background Abu - Abu.
Minus jilbab yak...othor belum pinter edit pict hehehe....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 276 Episodes
Comments
Ida Stela
baru tau ada kosakata 'dab' dan artinya pdhl aku orang smrng lo kok baru dnger ya
2021-08-31
3
atmaranii
mgkin mrka pernah knal wktu kcil
2021-07-16
2
Nin_Kth
ote ote kalo di Jateng mungkin yang Author Maksud Piya Piya
2021-06-15
2