"Bang_ke.... laper nggak?" tanya Naura seraya menghampiri Tita dan Kennan yang masih anteng duduk di singgasana pengantinnya.
"Kenn... Nou... dijaga tu mulut jangan suka lompat pager" sahut laki - laki yang sudah bergelar sebagai suami dari Tita Andriana. Seraya dengan sengaja menekankan kata kenn dengan geram.
Naura mencebik sambil berujar, " tetep sama aja kan....bahkan lebih sopan lo... pakek Bang, daripada Ken... Ken... kan durhaka gue nyolot panggil Abang sendiri gak ada santunnya. Ye kan.... ye kan...."
"Hissshhh..... dasar adek gak pernah makan bangku sekolahan, emang gue bang_ke ikan apa?!" Kennan ngedumel sambil melotot ke arah adeknya yang masih saja mengganggu kakaknya.
"Mau makan kagak?!... mumpung Rara mau ambilin nich...., gratis lo Bang kagak minta angpo nih....."
"Okelah....ambilin Abang lontong sate ya, kuahnya dikit aja. Jangan lupa sambel kacangnya. Satenya 10 tusuk, buah melon juga. Eitss sama air putih ya Nou....GPL" Kennan memberi adeknya instruksi sambil memandang pojok makanan yang digelar bunda di meja prasmanan.
Walau sebenernya bukan Bunda juga yang menata semua makanan di meja itu.
Jelaslah bagaimana bunda punya waktu menata makanan sebanyak itu. Yang pasti Bundalah yang memberi mandat buat menyediakan semua makanan itu, Ya,,,kaan... secara memang bunda yang punya acara😊
Naura mengacungkan jari tangannya serta menggabungkan jempol dan telunjuk untuk membentuk lingkaran sebagai tanda ok atas perintah abangnya tersayang. Emang tersayang,,,,,, ya iyalah kan BANGKEnnan abang satu - satunya. Selain Kak Vina yang notabene adalah saudara tertua Naura yang berjenis kelamin sama seperti dirinya. Yaitu perempuan.
Tita merasa iri dengan kedekatan mereka, walaupun absurd seolah mereka bertengkar tapi mungkin itu cara mereka saling memperhatikan dan menyayangi satu sama lain.
Tak ayal itu membuat Tita teringat akan mendiang kakaknya. Seandainya kakaknya masih hidup, mungkin kita juga akan banyak bercanda, saling menggoda, dan bahkan mungkin juga diwarnai dengan pertengkaran - pertengkaran kecil khas anak remaja. Hanya senyum getir yang kini dia rasakan hingga membuat dadanya serasa sesak seakan memberontak untuk meluruhkan air matanya.
"Ehmm...." Naura berdehem sambil mendekati Tita.
"Mbak Tita,,,, mau makan juga?! makan apa?! Biar Rara ambilin sekalian..." seraya bertanya kepada kakak iparnya.
Tita tersentak karena sedari tadi dia hanya memperhatikan kedua kakak adek yang sedang berinteraksi tersebut.
Sambil menempelkan jari telunjuk serta mengetuk - ketukkan ke bibirnya, seakan berpikir tentang makanan apa yang diinginkan Tita menjawab, "Hemmm.... air putih aja cukup"
"Yakiinn....!!!" Naura mengerutkan dahinya seraya berucap, "Mbak Tita gak laper...., gak pengen icip sesuatu gitu?!"
Naura menolehkan kepala seakan menunjukkan kepada Tita untuk memandang ke meja prasmanan yang menyediakan aneka makanan berat maupun kue serta buah yang menggoda menurut Naura.
"Makanlah sedikit Mbak,,, nanti Embak sakit lo, dari pagi belom makan kan?! Rara ambilan sate seperti Abang ya. Mbak Tita suka sate ayam ato kambing?"
Tita menggeleng, "Enggak Naura, Embak belom pengen makan. Nanti saja mbak ambil sendiri"
"Hissss....mbak Tita tu ya, nanti Rara bilangin Bunda kalo menantunya gak mau makan. Mau Bunda ngomel kagak jelas panjang kali lebar kali tinggi!!"
"Sudahlah Nou,,, orang kagak mau makan jangan dipaksa. Nanti mubazir, mending kasih ke orang - orang yang membutuhkan saja" sahut Kennan sarkas sambil melirik Tita yang notabene adalah isteri sahnya yang dinikahi Kennan beberapa jam lalu.
"Abang lappferr" Kennan berujar sambil menepuk nepuk perutnya yang mau tak mau membuat Tita memandangnya dengan pandangan tidak terima.
Dengan hati yang gondok akhirnya Tita meminta Naura untuk mengambilkan sekalian apa yang diinginkan untuk sedikit mengganjal perutnya.
Dengan tersenyum, "Baiklah... embak minta kue lapis sama risol ya Nau" ujar Tita.
"Ahshiaapppp" Naura mengangkat telapak tangannya kemudian menempelkan ke pelipis. Tanda kalau dia siap mengambilkan pesenan dari kedua penganten baru itu.
Setelah itu Naura membalikan badannya menuju deretan makanan yang tersaji di atas meja prasmanan.
Setelah Naura menjauh dari mereka dan hanya tinggal sang pengantin berdua, Tita membuka mulut untuk menyindir suaminya.
"Tadi aja ngomongnya gak mau makan, giliran ditanya Naura aja gercep"
Bagaimanapun Tita adalah seorang perempuan, perempuan pasti akan merasa sakit hati jika tidak dianggap bahkan berasa seperti tidak ada dan tidak ada gunanya. Padahal dia sudah bertanya dengan baik dan berhati hati. Dia juga berusaha untuk mencairkan suasana agar kecanggungan diantara keduanya berkurang.
"Kenapa....sakit ati....serasa gak dianggep?!! Syukurlah kalo nyadar..... " Kennan berujar tanpa mau peduli dengan perasaan istrinya.
Bahkan dia tidak sedikitpun memalingkan wajah dari ponsel yang sedang dipegangnya.
Mendengar perkataan suaminya yang sarkas, Tita merasa seperti hatinya ditusuk sembilu.
Sakit.....Pakek banget....
Kalau saja dia bisa memilih, dia lebih baik memilih untuk tidak menikahi putera dari Bunda Vida.
Tapi apalah daya keputusan sudah diambil dan tidak mungkin untuk menolak ataupun membatalkan pernikahan ini.
Tita memegangi dadanya yang berasa sesak, seolah dia sulit untuk bernafas. Bahkan dia berusaha menahan air matanya untuk tidak keluar meluruh kepipinya.
Dia hanya bisa menunduk, menahan napas, mengatur ritme kerja jantungnya agar tidak bergemuruh dan mengeluarkan amarah yang menyerupai gunung merapi yang erupsi.
Tita berusaha menyadari bahwa dia sudah tidak ada siapa siapa, dia sendiri. Dia harus mampu bertahan sesakit apapun itu. Bukankah dengan menikah dia tidak kebingungan tempat tinggal, bahkan dia bisa mendapatkan tempat tinggal yang layak di sebut sebagai rumah.
Pelan - pelan Tita mengusap dadanya sambil mengatur deru nafasnya. Heemmm.... istighfar Tita.
"Nii....Bang dihabisin jangan buang - buang makanan", Naura menyodorkan sepiring lontong sate yang menyerupai gundukan gunung tangkupan perahu.
Hehehhhh...saking banyaknya porsi yang dia ambilkan untuk abangnya. Tak lupa sepiring kecil buah melon potong dan sebotol air mineral diberikan kepada abangnya.
Kemudian Naura mengambil sepiring kecil yang berisi kue pesananku, sebotol air mineral dan juga semangkuk kecil soup ayam dan menyerahkan kepadaku seraya berkata, "Bunda yang nyuruh Rara bawa soup ini buat mbak Tita, katanya biar embak sedikit mengganjal perut. Bunda takut mbak Tita sakit".
Akupun menerima pemberiannya, " Makasih sayang, kamu baek dech,,,,," dengan pelan ku towel pipinya yang cabi dan dia pun nyengir serta pura - pura mengaduh kesakitan sambil mengelus pipinya yang kuyakin tidak sakit.
" Ya udah, aku tinggal ya mbak,,,,,"
"Bang makan yang banyak, biar sehat kuat...!"
Naura berujar sambil ngeloyor pergi menjauh.
Lelaki itu hanya diam tidak merespon, hanya menatap adeknya dengan pandangan dingin sambil mengigit satenya.
Akupun memakan soupku dalam diam sambil menunduk, sesekali kulirik laki - laki disampingku yang telah sah menjadi suamiku ini.
Bukan berarti aku langsung jatuh cinta kepadanya walaupun aku memang memuji ketampanannya.
Untuk ukuran anak SMU, dia tinggi setidaknya lebih dari 180cm, mungkin. Badannya atletis mungkin dia suka olahraga. Kulitnya putih bersih bak oppa oppa korea.
Menurutku dia merawat dan menjaga penampilannya, secara memang dia anak orang kaya. Dipadukan dengan setelan jas yang melekat pas di badannya membuat kadar ketampanannya menghipnotis kaum hawa untuk tidak berhenti memandangnya.
Hidungnya mancung, matanya teduh dengan warna pupil hitam legam, bibirnya tipis kemerahan. Mungkinkah dia bukan perokok? entahlah secara anak jaman sekarang gitu lohh.
Rambutnya hitam sedikit berombak, kok aku bisa tau... iyalah secara dia sempat membuka pecinya sebentar untuk merapikannya. Sepertinya 100% perfect.
Tapi.... sikapnya yang dingin dan kurang bersahabat itu yang mengurangi penilaianku untuknya.
Dan sepertinya dia orang yang keras hati juga egois.
Hah......bisakah aku menjalani hari - hariku bersamanya?!
Membayangkan saja membuat aku bergidik.
🍨🍨🍨🍨
Hallo readers....
Tengyu yang sudah mau mampir ya
Bantu vote, like n komen ya😍
Gambar ilustrasi Nam Joo Hyuk as Kennan Wijaya Atmadja
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 276 Episodes
Comments
¸.•♥•.¸¸.••[SKY]•♥•.¸¸.•♥•🎤🎧
mntap critany
2022-10-17
2
Moms_Anang&Ainun
berasa reunian star up kuuuuy....tinggal bang dimple aja yg belon nongol🙊😆
2021-08-18
3
Moms_Anang&Ainun
berasa reunian star up kuuuuy....tinggal bang dimple aja yg belon nongol🙊😆
2021-08-18
2