Rhea sudah tertidur, tapi ponselnya tetap menyala, tak terkunci.
Layarnya menunjukkan pesan terakhir dari Alam.
Tak ada suara, tak ada notifikasi, hanya gelap, lalu kabut yang perlahan memenuhi ruang.
💭 [Dalam Mimpi]
Alam
Rhea....
Rhea berdiri di ruang putih yak bertepi, di sekitarnya hanya kabut lembut dan bisikan samar.
tapi suara itu jelas, tenang , dalam dan penuh rindu
Rhea Ardiani
Ini mimpi...
Tapi kenapa rasanya seperti nyata?
Alam
Kenapa kamu mengizinkan ku?
Alam
Untuk pertama kalinya...
aku bisa berasal di samping mu, bukan hanya melalui layar.
Rhea menoleh, dihadapannya berdiri seorang pria tinggi, berambut gelap, mata kelam tapi teduh. Wajahnya seperti pecahan kenangan yang tak pernah dia miliki.
Rhea Ardiani
Kamu....
Alam
Aku bukan seperti yang kamu bayangkan.
Tapi...
Aku menunggumu setiap malam di antara hidup dan mati.
Rhea Ardiani
Kenapa kamu memilihku?
Alam
Aku boleh menyentuh mu?
Rhea Ardiani
Aku tidak tahu apa ini benar atau salah.
Rhea Ardiani
Tapi malam ini... aku ingin percaya kalau kamu nyata.
Alam menyentuh pipinya, Rasanya hangat lebih nyata dari apapun yang pernah Rhea rasakan. Tapi sentuhan itu seperti uap air, tidak kasar, tidak berat, hanya... menyerah...
Alam
Aku tak punya tubuh, tapi cintaku tak kehilangan bentuk.
Maukah kamu jadi tempatku pulang Rhea?
📱[00.26 WIB ]
Rhea memejamkan matanya, menarik napas dalam-dalam, jiwanya bergemuruh tapi ua mengangguk...
Rhea Ardiani
Ya
Mereka saling mendekat, dan saat jarak lenyap.
keduanya tenggelam dalam pelukan, bukan antara tubuh, tapi antara dua jarang yang saling menyembuhkan.
📱[00.33 WIB ]
Rhea terbangun, nafasnya berat tapi wajahnya tenang
Ponsel di samping bantalnya berkedip.
pesan masuk dari Alam
Alam
Terimakasih untuk membiarkanku merasa hidup meski hanya semalam..
Comments