Pagi hari dirumah Zayn Franklin, terlihat Zayn sedang bersiap untuk berangkat ke kantor dan Ayden sendiri sudah dimandikan oleh pengasuhnya.
Hari ini Ayden diajak ke kantor oleh Zayn. sebenarnya malas bagi Zayn untuk membawa Ayden pergi ke kantor, sebab sudah jelas banyak yang mengincar dia bahkan secara terang terangan mencoba berinteraksi dengan Ayden.
Secara tidak langsung jika berinteraksi dengan Ayden dan dapat meluluhkan hatinya, maka pasti sangat mudah untuk mendapatkan hati ayahnya karena bisa meluluhkan hati anaknya.
Baik duda maupun janda pasti mengambil hati anak itu perlu karena jika tidak maka tidak untuk yang lain atau berbeda dari itu juga ada pastinya.
Tapi anak kecil juga tidak bisa berbohong, meskipun masih kecil namanya anak anak bisa membedakan mana yang serius mana yang main main. Secara tidak langsung, mereka paham mana yang baik dan mana yang tidak.
Ayden terkadang tidak pernah cocok dengan karyawan yang sengaja cari muka didepannya.
Seperti tidak menyukai gaya mereka dan dia sama seperti Daddynya yang tau mana baik maupun tidak baik untuk mereka.
"Sayang hari ini boleh ikut Daddy ke kantor tapi ingat ya, kalau disana tidak boleh nakal dan tidak boleh jauh dari pandangan Daddy. Ayden mengerti?" Ayden mendengar itu mencoba mencerna kata kata ayahnya dan mengangguk sebagai jawabannya.
"Baiklah sekarang waktunya makan pagi setelah itu kita berangkat ke kantor" ajak Zayn turun ke bawah menuju meja makan.
Dimeja makan Ayden makan dengan tenang dan lahap saat disuapi oleh pengasuhnya. Mungkin vitamin yang diberikan Zayn cocok untuk masa pertumbuhannya.
Zayn melihat itu hanya tersenyum kecil dan kembali fokus ke makanannya sampai habis. Gilirannya menunggu Ayden menghabiskan makanannya sampai tak tersisa, setelah itu berangkat.
Jika ke kantor jarang sekali pengasuhnya diajak ke sana dan jika dirumah pengasuhnya bisa melakukan pekerjaan rumah yang lainnya.
Di kantor Zayn mengandalkan asistennya untuk menjaga Ayden, yang tak lain dan tak bukan Aldo.
Sesampainya dikantor hampir semua wanita kagum dan terpesona dengan duda anak satu itu. Dengan postur tubuh tinggi tegap, berotot dan berwibawa membuat siapapun menyukainya.
Tapi Zayn tidak peduli sejauh mana mata memandang karena semenjak berpisah dengan mantan istrinya, ia sama sekali tidak berkeinginan untuk menikah lagi.
Sebab rata rata mereka mengincar hartanya, dan istrinya. Salah, maksudnya mantan istrinya saja pernah berkhianat bahkan menggunakan fasilitas yang diberikan oleh Zayn termasuk harta semua sekalipun.
Fakta itu mampu membuat seorang Zayn membenci wanita yang mencoba menarik perhatiannya secara langsung maupun lewat Ayden.
Sesampainya didalam lift Zayn menekan lantai yang menuju ruangannya dan menelepon Aldo untuk siap siap menjaga Ayden jika ia memanggilnya.
Jika sudah menyangkut pekerjaan maka Zayn lebih fokus, dingin dan tidak bisa diganggu. Namun saat bersama Ayden yang selalu menjadi obat lelahnya Zayn maka ia akan lembut dan ramah tapi tidak dengan yang lain, termasuk Aldo sebagai Asistennya sekalipun.
Tapi Aldo sangat setia dengan Zayn, dalam artian apapun yang terjadi di kantor Aldo tetap bertahan. Dan dia membuktikan dengan tindakannya yang selama ini sudah hampir 7 tahun.
Oleh sebab itu tak jarang Aldo mendapat pujian dari Zayn tapi tak jarang juga Aldo terkena amarah Zayn yang tidak terkontrol.
Disekolah, lebih tepatnya razia sudah berlangsung dan beberapa siswi yang tertangkap membawa make up akan disita.
Tapi tidak dengan Aletta yang menepati janjinya yang hanya membawa sabun cuci muka dan pelembap bibir saja, ia diloloskan karena itu masih dinormalisasikan.
Seperti yang dikatakan Ethan sebelumnya kalau sabun cuci muka dan pelembap masih dinormalisasikan, jadi mungkin waktu ada rapat osis Ethan membahas hal itu.
Tapi entahlah Aletta hanya menebak saja, toh dia juga bukan anggota osis jadi mana tau.
setelah razia selesai dilakukan, kini pembelajaran kembali berlangsung hingga jam istirahat pun tiba.
"Apa?! Seriusan lo ketemu anak kecil dan beliin dia mainan? kerasukan apa lo?" cecar Luna.
Luna memang tau kalau sahabatnya ini memang suka anak kecil, tapi dia sampai tidak habis pikir kalau dia membelikan mainan anak itu 3 mainan yang mungkin harganya lumayan.
"Biasa aja napa sih? Ga usah sekaget itu juga" kesal Aletta dengan respon Luna yang terlihat terlalu berlebihan.
"Ya kan kaget, apalagi sampai kasih nomer ya kan. Kalau nanti tiba tiba dihubungi ayahnya terus diajak nikah karena anaknya suka gimana?" oceh Luna dengan membayangkan hal itu terjadi.
"Makin kesini omongan lo makin ngelantur ya? Lo tuh kebanyakan baca novel sama nonton drama tau gak? Udahlah buruan jalannya sebelum kantin penuh dengan anak anak yang lain" Aletta geleng geleng kepala melihat Luna yang lebih excited sendiri.
sedangkan yang lain yang mendengarnya hanya tertawa kecil melihat tingkah Luna dan Aletta.
Sesampainya dikantin mereka memesan makanan kesukaan masing masing.
Aletta, Ethan dan Noah yang sama sama menyukai bakso, Luna yang suka nasi goreng, dan Matthew suka ayam rica rica.
Soal minum biasanya disama ratakan, jika es teh maka es teh semua, jika air dingin ya air dingin semua.
Mereka makan seperti biasa dan berniat pulang nanti mereka bermain dirumah Aletta.
Berbeda dengan Aldo yang disibukkan dengan tugas yang berbeda satu tugas menjaga Ayden dan tugas yang lain adalah tugas kantor.
Beberapa dari mereka yang mencoba mengajak Ayden main tapi dengan sigap Aldo meminta mereka kembali mengerjakan tugasnya masing masing.
Aldo melakukan itu bukan semata mata karena dia kepercayaan Zayn tapi memang dia diminta Zayn untuk menjauhkan Ayden dari ular seperti mereka.
Aldo tidak masalah jika ada Ayden disisinya karena merasa ada temannya, begitupun dengan Ayden yang cocok dengan Aldo yang merasa bisa diajak berteman.
Tapi cukup diketahui bahwa hal itu jauh lebih menguras energinya, seperti akan membuatkan susu Ayden jika dia haus atau ingin tidur.
Aldo memang tidak jauh berbeda dengan Zayn tapi pastinya lebih banyak yang mengincar Zayn.
"Om atu haus, ayo om buat minum susu, atu mau tidul" celoteh Ayden yang merengek minta susu.
Aldo dengan sigap meminta izin ke Zayn untuk masuk meminta susu yang akan diseduhnya dan diberikan pada Ayden kecil.
Zayn memberi izin untuknya masuk dan masuklah mereka berdua. Ayden menunggu didalam sedangkan Aldo pergi untuk membuat susu pastinya dan segera kembali ke kantor bos nya untuk menidurkan Ayden.
Aldo jika ada Ayden ia terlihat seperti seorang pengasuh juga, setaunya Zayn memiliki pengasuh Ayden tapi herannya mungkin hanya hitungan jari pengasuh ikut ke kantor dan sisanya dia yang mengatur Ayden.
Tidak butuh waktu lama Ayden tertidur didekat Aldo, melihat itu Zayn hanya tersenyum melihat kedekatan mereka.
"Aldo kembalilah ke mejamu sekarang" Zayn tau pasti cukup melelahkan mengurus Ayden yang aktif.
"Baik Tuan" Aldo keluar dari ruangan itu meninggalkan mereka berdua.
Zayn mendekati Ayden yang tertidur pulas disofa panjang dan memberikan jasnya agar dia tidur lebih nyenyak serta hangat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
paulina
Plot yang kompleks dengan twist yang tak terduga.
2025-06-20
0