Chapter 2 - Awal Baru Yuuto

Keesokan harinya sama seperti biasanya, Kobayashi-san berangkat ke sekolah dengan ku, dan ajaibnya Nishimura-san tidak muncul di pagi hari ini.

Apa dia terlambat atau sedang berada dalam masalah? Jika begitu maka ini yang terbaik, akhirnya pagi hari ku tidak ada suara Nishimura-san yang suka bergosip itu.

Yang membuatku malas pergi bersama dengan Nishimura-san adalah dia suka bergosip dengan Kobayashi-san, meskipun Kobayashi-san tidak menganggap serius perkataan Nishimura-san tapi yang menjadi masalahnya adalah aku yang mendengar setiap pembicaraan mereka seperti 3 ukuran perempuan dan rahasia perempuan lainnya.

Itu sungguh memalukan, tapi ada kesenangan tersendiri untuk seorang anak laki-laki yang sedang puber seperti diriku ini.

" Etto… Amagiri-kun, nanti sehabis pulang sekolah kau ada waktu?. "

" Hmm… bagaimana ya? Pulang sekolah sepertinya akan sibuk, soalnya aku harus mengantar dan menjaga perempuan yang bernama Hina Kobayashi. "

" Jadi kau tidak sibukkan?. " Katanya dengan cemberut.

" Ya, seperti itulah. "

Dan disaat yang bersamaan dia memberiku bekal makan siang dan dengan malu - malu dia berkata.

" Hari ini… bolehkah kita makan di atap?. "

" Di atap ya? boleh saja, tapi mungkin ada banyak orang disana, apa kau yakin?.

Tiba-tiba wajah Kobayashi-san merah padam, mungkin aku tahu apa yang dia pikirkan. Memasuki kawasan yang di penuhi dengan hasrat cinta yang membara dari murid-murid yang sedang bersama pacarnya mungkin akan sedikit mengganggu mereka. Aku tahu itu... Jadi jawabannya tidak boleh.

" Kalau begitu, seperti biasanya saja dikelas. " Kata Kobayashi-san dengan malu-malu.

" Kobayashi-san, kau sedikit aneh hari ini, apa terjadi sesuatu?. " Tanyaku dengan sedikit khawatir dan bersamaan dengan itu aku mengambil kotak bekal dari Kobayashi-san.

" Eh? Tidak ada apa - apa kok, apa aku terlihat begitu aneh?. "

" Ya… sedikit. Tapi itu tidak terlalu aneh, yang harus kita pedulikan sekarang adalah kalau kita tidak bergegas nanti kita akan terlambat. Ayo cepat. " Aku pun mempercepat langkah ku.

" Muu, jangan menghindari pertanyaan ku Amagiri-kun. "

Ya, ini adalah kebiasaan sehari-hari kami, berbicara tentang satu sama lain. Menghabiskan waktu bersama di sekolah sampai pulang sekolah dan juga mengantarnya pulang.

Jika dilihat dari sudut pandang orang lain, mungkin kami sudah dianggap memiliki hubungan yang lebih dari sekedar teman. Ya itu tidak masalah bagiku, jika Kobayashi-san terganggu dengan hal itu aku akan memperjelas nya kepada semua orang kalau aku dan dia hanya sekedar teman masa kecil saja, tidak lebih dari itu.

Saat pada jam makan siang, kami pun makan berdua di ujung kelas, lebih tepatnya di bangku belakang milikku. Kami berdua memakan bekal buatan Kobayashi-san dan sama seperti biasanya bekal ini sangatlah enak.

Dia mungkin bisa menjadi seorang istri idaman semua laki - laki, meskipun agak ceroboh. Sampai dia bertemu dengan seseorang yang penting dikehidupannya aku akan tetap bersama dengan Kobayashi-san.

Karena aku sudah memutuskan untuk melindunginya, keluarga Amagiri terkenal dengan kesetiaannya dan sifat itu juga menurun ke generasi berikutnya, aku dan kakakku contohnya.

Berbicara tentang kakakku, saat ini dia sedang berada di akademi milik pemerintah, yaitu Akademi Pemburu Iblis Burung Gagak, aku tidak tahu apa saja yang mereka pelajari disana tapi yang jelas mereka berlatih untuk membasmi para iblis yang ada di dunia ini.

" Apa kau tahu Amagiri-kun?. "

Aku pun tersadar dari lamunanku dan menoleh ke sumber suara yang berada dihadapan ku saat ini. Kobayashi-san tersenyum manis dan berkata.

" Saat kau melamun seperti itu, entah kenapa aku sangat menyukainya, aku pernah berpikir bahwa suatu saat kau akan meninggalkan ku sendirian, awalnya aku takut tapi setelah bersamamu selama bertahun-tahun entah kenapa aku jadi sedikit lega. "

" Kau bicara apa? Aku tidak akan pergi kemana-mana sebelum kau mendapatkan orang yang penting dikehidupanmu, aku akan tetap berada di sisimu selalu. " Kataku dengan melahap sosis gurita buatannya.

" Terima kasih. "

Meskipun dia teman masa kecil ku dia tidak tahu kalau aku dan kakakku adalah calon pemburu iblis, entah dia merahasiakannya atau apa, tapi yang jelas aku ingin menikmati hari-hari tenang ini bersama dengannya.

Meskipun begitu...

Hari ini dia benar-benar aneh, dan aku harap dia tidak semakin bertambah aneh dikemudian hari, aku takut kebodohannya semakin bertambah.

Tapi itu tidak mungkin kan? Hari demi hari dia berkembang dengan pesat, kecerobohannya tidak lagi terlihat di beberapa hari yang lalu. Ini sebuah perkembangan yang sangat mengagumkan. Aku ingin melihatnya menjadi wanita yang sempurna.

Setelah jam makan siang usai, kami duduk kembali ke bangku masing-masing. Cahaya oranye mulai terlihat setelah dua hingga tiga jam terlampaui.

Bunyi lonceng yang terdengar dari speaker kelas kami menandakan akhirnya pembelajaran. Dan tanpa aku sadari Kobayashi-san tidak ada di bangkunya. Aku pun tidak panik dan berpikir mungkin dia sedang menunggu ku di gerbang sekolah.

Aku yang meyakini hal itu pun bergegas merapikan meja ku dan menggaet tas ku dan pergi keluar kelas, namun saat hendak menuruni tangga, Nishimura-san datang kepadaku.

" Oh Nishimura-san? Apa ada perlu dengan ku?. "

" Sebenarnya aku tidak terlalu suka ikut campur, tapi ini permintaan darinya. Kau dipanggil Hina-chan di gedung belakang sekolah, ada yang ingin dia bicarakan. "

" Kenapa dia ada disana? Kalau begitu terima kasih, aku kira dia menungguku di gerbang sekolah. "

" Jika kau membuatnya menangis, akan aku hajar kau. " Katanya dengan tangan kanan yang dikepal nya.

" Entah kenapa perkataan mu merujuk ke sesuatu yang tidak dapat dimaafkan. "

" Pergilah, dia sedang menunggu mu. "

" Baik - baik, sampai jumpa. "

Aku pun menuruni tangga menuju ke gedung belakang sekolah dan berharap Kobayashi-san masih disana, saat tiba di gedung belakang sekolah aku melihat seorang yang aku kenal. Dia adalah Kobayashi-san, dia sedang menundukkan kepalanya seperti sedang mengkhawatirkan sesuatu, terlihat diwajahnya yang begitu resah.

" Kobayashi-san, kenapa kau ada disini?. " Panggil ku dari jauh.

Dia pun menoleh dengan senyuman yang merekah di wajahnya, dan dia pun melambaikan tangannya serta memanggil namaku.

" Amagiri-kun!! Disini!!!. "

" Ya ampun, kau sungguh merepotkan. "

Saat aku berjalan kearahnya tiba - tiba dengan sekejap suara dentuman keras dengan kepulan asap terjadi di belakang Kobayashi-san. Melihat hal itu dengan wajah yang terkejut, aku dengan segera membuang tas ku dan berlari menuju ke Kobayashi-san dengan maksud untuk…

Menyelamatkannya.

Namun saat kepulan asap itu menghilang gerak kakiku semakin melambat seakan-akan ada yang menghalangi ku untuk mendekatinya. Ya… Saat ini Kobayashi-san sedang di cekik oleh tangan besar berwarna hitam itu. Beberapa detik berlalu sosok tersebut muncul dari kepulan asap tersebut.

Memiliki satu tanduk dengan mata yang merah menyala, dia adalah iblis. Makhluk yang benar-benar harus kami hindari.

Ini tidak mungkin... Kobayashi-san…

" Kobayashi-san!!. "

" Larilah… Amagiri-kun… " Katanya dengan mata yang sayu yang hampir menangis itu.

" Makanan… " setelah mengatakan hal itu iblis tersebut membuka mulutnya lebar-lebar dan saat itu juga Kobayashi-san memuntahkan bola cahaya berwarna biru yang berukuran sedang dari dalam tubuhnya. Dan dengan sekali lahap iblis tersebut menelan bola cahaya biru tersebut.

Apa itu… jiwanya? Tidak, ini semua bohong, Kobayashi-san… dia… dia... Ini tidak mungkin.

" Makanan… " Dia pun menoleh ke arahku dengan mata merah menyala tersebut.

Seketika tubuh Kobayashi-san terbakar dan hanya memberikan luka bakar saja sampai tidak membuat tubuhnya hangus. Itu adalah salah satu kemampuan dari iblis dan hanya cara itu para iblis memakan jiwa manusia.

Tapi sekarang aku tidak punya waktu untuk memikirkan hal itu, yang terpenting sekarang adalah aku harus membawa tubuh Kobayashi-san dan pergi dari tempat ini. Tapi sepertinya aku akan diincar olehnya, jalan satu-satunya adalah pergi ke rumah dan meminjam salah satu senjata keluarga Amagiri.

Tapi melihat aku mempunyai hubungan yang tidak baik dengan keluarga ku sendiri hanya meminjam salah satu senjata dirumah mungkin akan sulit.

" Ini masih kurang… beri aku jiwa kalian!!!. " Katanya disertai raungan yang begitu besar.

" Sial… "

" Tidak... Hina-chan… ini bohongkan… "

Aku pun menoleh ke sumber suara yang penuh dengan kesedihan itu dan mendapati Nishimura-san yang sedang berada di belakang ku dengan berjalan sempoyongan melihat teman baiknya yang jiwanya telah dimakan oleh iblis.

" Nishimura-san… kenapa kau bisa ada disini?. " Kataku dengan wajah terkejut.

" Ini salah… seharusnya tidak jadi seperti ini… " Katanya dengan menutup mulut seperti sedang menyesal akan sesuatu.

" Manusia… manusia… berikan jiwamu itu… "

Kami pun merasakan hawa membunuh dari iblis itu dan aku pun mulai waspada dengan pergerakan dari sang iblis tersebut. Aku merasakannya… sesuatu dari dalam tanah ini... Ada yang bergerak.

Dan dengan cepat aku pun menarik lengan Nishimura-san dan langsung melompat ke belakang bersama dengan Nishimura-san.

Dan apa yang aku rasakan memang benar terjadi, sebuah ekor yang ujungnya runcing keluar dari dalam tanah tepat berada di bawah Nishimura-san tadi.

" Tidak!!! Kenapa!!! Kenapa!!! Kenapa harus ada salah satu dari mereka!!! Sial!!! Aku akan membunuh kalian semua wahai manusia yang menyembah dewa sialan!!!. " Dia pun mulai melakukan ancang-ancang untuk berlari ke arah kami berdua.

" Sial… maafkan aku Nishimura-san, aku tidak dapat melindungi mu dan Kobayashi-san. " Aku pun memeluk Nishimura-san dengan erat setelah berkata seperti itu kepadanya.

" Manusia!!!. " Katanya dengan amukan keras darinya.

" KAI!!!. "

Suara yang begitu keras terdengar sampai ke telinga ku sama halnya suara dari iblis tadi, tapi bukankah itu mantra pelepasan? Jangan - jangan pasukan pemburu iblis.

Aku pun menoleh ke iblis yang hampir memakan kami berdua namun tidak diduga saat ini ada rantai yang mengikat kedua tangannya. Dia pun mencoba melepaskan rantai itu menggunakan kekuatan yang dimilikinya saat ini, tenaga seorang iblis tidak bisa diremehkan namun mantra pelepasan juga tidak boleh diremehkan, katanya mantra tersebut bisa mengekang iblis selama berjam-jam dan itu tergantung kerumitan dari pelafalan mantra tersebut.

" Amagiri-kun, apa yang sedang terjadi?. " Katanya dengan melihat ke arah iblis yang sedang terantai tersebut.

" Tenang saja, pemburu iblis telah datang. " Kataku yang masih memeluknya.

Saat aku berkata seperti itu, tiba - tiba dihadapan kami terdapat 5 orang yang turun dari atas dan membelakangi kami berdua. Mereka memakai baju pemburu iblis dengan warna dasar hitam berlengan panjang dengan ada corak berwarna merah di masing - masing pundak mereka serta celana kain mereka yang panjang berwarna hitam.

Tapi salah satu dari mereka adalah perempuan, dia memakai baju yang berbeda, pakaian dasarnya sama yang dikenakan oleh empat orang lainnya tapi perutnya terekpos dan memperlihatkan kulit putihnya.

Bawahannya memakai sebuah rok panjang seperti kimono sebagai dasarannya.

" Kalian berdua, nampaknya kalian tidak kenapa - napa, Fuji, Kota, bawa mereka pergi dari sini. " Katanya dengan menoleh kebelakang ke arah kami berdua.

" Baik. " Jawab dari kedua laki - laki yang berada di sampingnya.

" Ayo kita pergi dari sini. "

" Tidak… aku tidak mau, Kobayashi-san masih ada disana, aku tidak akan pergi. " Kataku dengan menolak uluran tangan darinya.

" Amagiri-kun… "

" Ini jadi masalah, Kaichou dia sepertinya ingin melihat pembersihannya langsung, apa dia diperbolehkan untuk melihatnya?. " Katanya dengan menggaruk rambut belakangnya.

Tunggu, ada sesuatu yang salah dengan ucapan orang ini, tapi aku tidak terlalu memikirkannya, yang terpenting aku diperbolehkan duduk disini sampai iblis itu dibersihkan.

" Terserah mereka, Michelle, Kota, Fuji, Kaji, lakukan pembersihan sekarang, aku akan menahan mantra pengikat ini. " Katanya dengan mengeratkan kedua tangannya seperti sedang berdoa.

" Baik. " Jawab mereka bersamaan.

Dan dengan cepatnya mereka tiba di dekat iblis itu, mereka mengelilingi iblis itu dan menempatkan sebuah kertas mantra di tanah tempat mereka berpijak.

" Wahai roh jahat penghuni dunia bawah, mereka yang mengusik kehidupan dan ketenangan para manusia. " Ucap mereka bersamaan.

Sebuah cahaya putih muncul di kertas mantra itu serta lingkaran dengan corak seperti rantai mengelilingi kertas tersebut, rantai tersebut menyerang ke arah iblis dan membuat iblis itu terkurung di sebuah cahaya berbentuk persegi.

" Mereka yang memakan jiwa para manusia tanpa pandang bulu, jiwa mu telah ternoda dan pantas untuk dihukum, wahai sang dewa - dewi agung, berikanlah hukuman seberat-beratnya kepada jiwa yang ternoda ini dengan sebuah penghakiman mu. " Lanjut mereka.

" Judge!!!. "

Sebuah palu besar berwarna putih dengan corak begitu indahnya menghancurkan persegi yang berisi iblis tadi, dan sebuah dentuman keras serta hempasan angin menjalar ke arah kami semua.

Aku pun memeluk Nishimura-san sekali lagi, agar dia tidak terhempas jauh dari tempat kami. Sedangkan mereka berlima bisa menahan hempasan itu dengan santainya.

Apa mereka pasukan elit pemburu iblis? Jika memang benar mereka adalah pasukan elite, maka aku tidak perlu terkejut dengan pembersihan yang mereka lakukan tadi. Kekuatan mereka terlalu besar.

" Pembersihan selesai. " Kata perempuan yang memimpin mereka berempat tadi.

Setelah tersadar dari kekaguman ku tadi, aku langsung berlari menuju ke Kobayashi-san yang tergeletak di sekitar iblis tadi.

" Kobayashi-san, hei… Kobayashi-san, buka matamu... "

" Hei bocah… pergilah, kami harus membawa mayat itu ke keluarganya. " Kata seorang laki-laki yang rambutnya berwarna merah jabrik dengan plester di atas hidungnya.

" Tidak… aku ingin bersama dengannya sebentar lagi. " Kataku dengan memeluk erat tubuh Kobayashi-san tanpa adanya sebuah kehidupan di dalamnya itu.

" Kaichou, bagaimana ini?. " Kali ini yang berbicara adalah seorang laki-laki memakai kacamata dengan rambut lurus pendek berwarna hijau.

" Ambil paksa, kita harus menyelesaikan tugas kita, Fuji. "

" Baik. " Kata laki-laki berambut merah yang ada di depanku.

Aku pun ditendang dengan kuat olehnya, aku terpental jauh dari tubuh Kobayashi-san dan menabrak dinding gedung belakang sekolah. Darah keluar dari mulutku dan terbatuk karena kuatnya tendangan miliknya itu, tubuhku serta lenganku terasa mati rasa. Kenapa aku bisa selemah ini? Gumamku pelan.

" Sial... "

" Ingat ini bocah… kau tidak bisa apa - apa saat ini, kau hanya jadi penghalang bagi kami pemburu iblis, jangan jadi pahlawan jika kau tidak bisa melindungi seseorang, kami pasukan iblis bekerja seperti ini untuk kalian umat manusia. " Katanya dengan nada seriusnya itu.

" Kita pergi, bawa gadis itu ke keluarganya, kalau tidak salah namanya Hina Kobayashi, kita pergi sambil menanyakan tentang keluarga Kobayashi yang ada di distrik Amakawa ke kantor pusat. " Lanjutnya lalu pergi dengan melompat ke atas gedung sekolah kami.

" Baik. " Jawab mereka dan seketika mereka mengikuti perempuan yang mereka sebut Kaichou tadi.

Aku hanya bisa duduk tanpa bisa melakukan apapun saat ini, sekujur tubuhku sangat sakit akibat tendangan yang diberikan oleh laki - laki yang bernama Fuji itu.

Mengingat Kobayashi-san jiwanya telah termakan oleh iblis, aku kesal dengan diriku sendiri bahwa aku tidak bisa melindungi nya walaupun aku punya kekuatan untuk menyelamatkannya tadi.

" Sial… aku memang yang terburuk… "

" Amagiri-kun… " Nishimura-san yang tadi hanya bisa diam dan mengamati saja mendekat ke arahku dan berakhir memegang pundak ku.

" Apa kau bisa berdiri?. " Tanya nya dengan nada ramahnya itu.

Mendengarnya saja sudah membuatku kesal, kenapa dia masih bersikap baik kepadaku? Kepada orang yang tidak bisa menyelamatkan teman baiknya itu?.

" Aku memang yang terburuk… ya kan? Nishimura-san. " Kataku dengan mengepalkan tangan ku dengan erat meskipun tangan ku saat ini sedang kesakitan.

" Tidak… mau bagaimana lagi kan? Itu iblis, kita tidak bisa melakukan apapun tentangnya. "

" Aku!!!. " Aku pun langsung meninggikan nada suaraku dan menatap langsung ke arah Nishimura-san dengan linang air mata di pelipis mataku.

" Apa kau tahu!? Aku punya kekuatan…. Aku punya kekuatan untuk menyelamatkannya!! Tapi entah kenapa!! tubuhku menolak untuk menyelamatkannya, aku memang yang terburuk!!! Aku tidak bisa menyelamatkan teman mu yang berharga itu!!. " Dan di akhir kata, aku pun mulai menangis.

PLAKK!!

" Dasar bodoh!!. " Nishimura-san menamparku.

" Hina-chan… Hina-chan sangat mencintai mu, apa kau tahu itu!? Kenapa kau tidak menyadarinya HAH!? Begitu menyakitkan melihat kedekatan kalian berdua apa kau tahu?. " Lanjutnya dengan isak tangis yang menyertainya.

" Bagiku melihatnya bahagia itu sudah cukup, tapi… apa kau tahu? Dia punya impian… suatu saat dia juga ingin melindungi mu sama seperti kau melindunginya, dia sangat mencintai mu… dia… dia… "

Aku tidak tahu itu semua, orang yang dekat dengan ku selama ini, aku tidak menyadari perasaannya saat itu. Dia benar-benar menyukai orang seperti diriku, ini benar-benar menyakitkan.

" Maafkan aku Hina-chan… tapi laki - laki bodoh ini, harus tahu bagaimana perasaan mu itu. "

Setelah berkata seperti itu, Nishimura-san mengambil sebuah surat berwarna merah muda dari sakunya dan di surat tersebut terdapat lambang cinta yang menjadi hiasannya. Dia pun langsung memberikan ku surat yang telah terbuka itu menandakan bahwa Nishimura-san telah melihat isi surat tersebut pertama kali.

Aku pun mengambil surat itu dan mengeluarkan secarik kertas dari dalamnya, Nishimura-san pun berdiri dan berkata.

" Bagi dirinya, kau adalah seorang pahlawan, sejujurnya aku sangat iri dengan itu, sampai jumpa aku harus berada di dekat Hina-chan disaat terakhirnya... " Katanya sebelum pergi meninggalkan ku sendiri di tempat ini.

Aku pun membaca isi dari surat tersebut, di setiap tulisannya menceritakan awal kami bertemu dan berakhir menghabiskan waktu bersama-sama. Apa baginya ini surat cinta? Dia benar-benar berbeda dari perempuan yang lain pada umumnya.

Namun di akhir dari surat itu disana tertulis sesuatu yang membuatku membacanya dengan serius, dan mencoba memahami apa yang dia tulis disana, membacanya sudah membuat dadaku terasa sesak.

" Kau… benar - benar orang yang bodoh ya… sial… seandainya kau masih hidup… mungkin besok kita sudah resmi menjadi sepasang kekasih. " Kataku dengan menggenggam kertas itu dengan kuat.

" Kobayashi-san… lihatlah dari atas sana… aku akan menjadi seseorang yang kau impikan, kau benar-benar telah menggerakkan hati si payah ini. "

Aku pun berdiri dan memeriksa apa kondisi tubuh ku sudah membaik atau belum, saat aku tahu tubuhku sudah pulih aku pun langsung berlari ke luar sekolah SMA ini.

Jalan demi jalan aku berlari dan terus berlari, dengan perasaan yang menggelora ini, aku akan menunjukkan kepada Kobayashi-san, bahwa aku bisa menjadi seseorang yang ditulis Kobayashi-san di kertas ini.

" Untuk Amagiri-kun, kau adalah seseorang yang sangat berharga bagiku, sebenarnya aku ingin melindungi mu sama seperti kau melindungi ku. Tapi sepertinya itu sangat mustahil kan? Aku sudah tahu keluarga mu bukanlah keluarga biasa, kalau tidak salah keluarga mu turun temurun menjadi seorang pemburu iblis bukan? Aku tidak tahu kenapa kau memilih sekolah biasa bukan malah memilih akademi pemburu iblis di pusat kota. Tapi aku sangat bersyukur bisa bertemu dengan mu, kau telah memberikan ku arti sebuah kebahagiaan, aku senang dapat menyukai seorang yang hebat seperti mu, jika kau melihat surat ini mungkin kau akan pergi dan meninggalkan sekolah kita dan pindah ke akademi pemburu iblis, itu sedikit membuatku sedih, tapi jika itu benar maka aku akan selalu mendukung mu, karena kau tahu? Kau adalah pahlawan ku… maka dari itu aku ingin kau menyelamatkan orang-orang sama seperti kau menyelamatkan aku, entah kenapa ini seperti surat perpisahan, iya kan? Yuuto-kun. "

Isi surat itu… akan aku ingat selama sisa hidup ku ini, aku akan berjuang keras demi mu Kobayashi-san dan demi mewujudkan apa yang kau inginkan. Dan di akhir dari surat itu, aku jadi semakin yakin bahwa aku telah mencintainya.

" Aku ingin bersamamu… dan saling mencintai satu sama lain, berjalan layaknya sepasang kekasih, saling bergandengan tangan, berciuman dan melakukan apa yang harus dilakukan jika sudah menjadi sepasang kekasih. Aku ingin melakukan hal itu semua dengan mu…. Oleh karena itu maukah kau… menjadi seorang yang berharga bagiku?. "

Maka dari itu!!, aku tidak akan lari lagi. Aku akan tetap mengingatnya… keinginan mu akan aku kabulkan!!.

Aku pun sampai di kediaman Amagiri dan berlari menuju ruang tengah yang dimana seluruh keluarga Amagiri selalu menghabiskan waktu mereka disana selama sore hari. Aku pun membuka pintu demi pintu dan berakhir di hadapan mereka yang sedang melihat ku dengan herannya.

" Yuuto… kenapa dengan mu? Apa telah terjadi sesuatu?. " Kata ayah ku dengan sedikit khawatir.

" Ayah… ibu… dan juga kakek… "

" Pergilah dari hadapan ku Yuuto, kau tidak mau meneruskan apa yang menjadi kewajiban dari keluarga Amagiri maka kau tidak berhak berada di sini. " Kata kakek ku setelah melihat diriku.

" Tolong... " Aku bersujud kepada mereka semua.

" Aku ingin menjadi lebih kuat!! Dan menyelamatkan banyak orang!! Akhirnya aku tersadar… pemburu iblis bukanlah suatu pekerjaan yang dimana kita ingin di akui oleh banyak orang, tapi menjadi pemburu iblis berarti kita harus melindungi orang yang kita sayangi, aku akan menjadi pemburu iblis untuk melindungi mereka semua!. " Kataku dengan lantang dihadapan mereka semua.

Walaupun tidak melihat wajah mereka, ibuku sepertinya sedang menangis karena mendengar ucapan ku tapi tidak untuk ayah dan kakek. Seharusnya alasan itu sedikit simpel dan juga alasan seperti itu sudah ada banyak yang memakainya tapi baru kali ini aku memahami apa maksud dari hal itu.

Beberapa detik kemudian kakek ku angkat bicara.

" Ichiro… kau benar - benar anak yang sedikit bodoh rupanya, tapi sepertinya kau berhasil menjawab semua ekspetasi mu sendiri. "

" Ya... Aku percaya kepada anakku sendiri. "

" Yuuto… seorang pemburu iblis selalu memiliki tujuan masing - masing, aku telah memaksakan dirimu untuk menjadi seorang pemburu iblis dan tidak memahami bagaimana perasaan mu saat itu, tapi ayahmu memang benar. Pada saat itu kau belum memiliki sebuah tujuan untuk menjadi seorang pemburu iblis, maka dari itu ayahmu menuruti apa yang kau mau. " Katanya.

Aku pun kembali duduk dan menghadap ke arah kakek yang ternyata saat ini berada di depan ku, dia melipat tangannya dan menganggukkan kepalanya dan menatap ke arahku.

" Karena kau telah memiliki sebuah tujuan, maka kau berhak menjadi bagian dari keluarga Amagiri lagi, jadilah pemburu iblis yang kuat, bolehkah aku mendengar apa tujuan mu itu?. "

" Ya! Tujuanku adalah… melindungi orang - orang yang mereka sayangi dari semua iblis! Dan menjadi pahlawan untuk mereka semuanya!. "

Meskipun tujuan ku kekanakan, aku akan tetap melakukannya. Terima kasih telah menyadarkan ku Kobayashi-san, aku akan menjadi kuat dan melindungi semua orang dari para iblis!.

" Ichiro… berikan dia pedang keluarga Amagiri, aku yakin kau Yuuto dan Ryuusei, akan menjadi kebanggaan keluarga Amagiri di kemudian hari. "

" Yuuto, mulai besok kau akan belajar di akademi pemburu iblis, kami menantikan prestasi yang akan kau dapatkan di masa depan nanti. " Kata ayahku tanpa memandang ku.

" Baik!!, Aku Yuuto Amagiri, akan berjanji untuk setia menjadi seorang pemburu iblis!!. "

Pada hari ini, aku… Yuuto Amagiri, akan belajar menjadi seorang pemburu iblis dan melindungi banyak orang. Kobayashi-san… tidak, Hina... Terima kasih karena telah memberikan ku alasan untuk bertarung. Terima kasih karena sudah berada di dekatku selama ini, kau memang teman masa kecil yang merepotkan.

Tapi Hina....

Aku juga mencintaimu, dan perasaan ini bukanlah kebohongan belaka, lihatlah aku dari atas sana dan bergembiralah saat aku menjadi pelindung bagi semua orang. Karena itu adalah janji setia ku kepada mu.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!