Eps. 4 — Lebih Dekat

Yue Qiao menyadari perubahan raut Shan Lao sesudah mendengar kisah ayah Zhi Tian, gadis itu segera menangkap apa yang dipikirkan pemuda tersebut.

"Mungkinkah anda ingin pergi dari pulau ini dan pulang ke tempat tinggal anda lagi?"

Shan Lao mengangguk tanpa berniat menutupi niatnya. "Benar tetapi tidak untuk sekarang. Nanti setelah tubuhku benar-benar pulih sepenuhnya."

Yue Qiao menggeleng. "Kurasa itu sangat mustahil Saudara Shan?"

"Hm, mustahil? Kenapa demikian."

Yue Qiao lalu menjelaskan bahwa dalam radius ratusan bahkan ribuan kilometer dari pulau ini tidak ditemukan apapun selain lautan yang tidak berujung.

Penduduk desa di pulau ini sudah lama ingin menjumpai daratan lain dengan berlayar sejauh mungkin namun hingga sekarang tidak pernah ada yang berhasil melakukannya.

Shan Lao terdiam, ia sebenarnya sudah menduga jarak pulau ini dengan daratan yang ia tinggali berjarak sangat jauh namun ia tidak menduga akan sampai sejauh itu.

"Terimakasih Nona Yue, aku akan mengingat informasi yang anda sampaikan..." Shan Lao menjelaskan bahwa ia akan berusaha mencari solusi terkait perkara ini.

Yue Qiao lalu berpamitan karena ingin pergi ke desa untuk mengambil roti lagi, Yue Qiao sadar Shan Lao maupun Zhi Tian belum kenyang dengan makanan yang ia bawa sebelumnya.

Shan Lao adalah tipikal manusia yang sulit berhutang budi pada orang lain, ia merasa tidak enak hati jika menerima kebaikan Yue Qiao begitu saja tanpa membalasnya.

"Jika koin perak tidak berguna ditempat ini, apa yang harus aku tukar untuk bisa membayar roti-roti tadi?"

"Ah itu tidak perlu... Sudah kukatakan aku memberikan ini karena murni keinginanku." Yue Qiao menolak.

Biarpun berkata demikian, Shan Lao tetap memaksa ingin membalas kebaikan gadis itu hingga akhirnya Yue Qiao memilih yang mengalah.

Yue Qiao menatap Shan Lao dari atas sampai bawah, ia ragu apakah pria itu mempunyai barang yang diinginkannya.

"Katakan saja... Meski aku terlihat tidak memiliki apapun tetapi sebenarnya ada banyak barang berharga yang aku bawa." Shan Lao batuk pelan karena menyadari tatapan gadis tersebut.

"Ehm, kalau begitu apakah anda punya pisau. Saat ini pisau sudah cukup langka di desa dan mempunyai nilai yang tinggi di sana."

Shan Lao mengangguk, ia kemudian mengeluarkan tiga buah pisau dibalik jubahnya.

"Kau membawa pisau dibalik pakaianmu, bukankah itu berbahaya?" Yue Qiao terlihat terkejut cara Shan Lao mengambil pisaunya.

"Aku seorang nelayan, pisau adalah salah satu alat penting jadi aku menaruh di pakaianku untuk berjaga-jaga."

Yue Qiao lalu membuka sarung yang menutupi pisau itu, ia cukup terkejut ketika melihat kualitas dari pisau yang diberikan Shan Lao.

"Ini... Aku tidak pernah melihat pisau dengan kualitas sebagus ini?" Yue Qiao terpana.

"Oh, Nona Yue memiliki wawasan yang luas terhadap senjata."

"Tentu saja, karena orang tuaku adalah seorang pandai besi yang membuatkan alat-alat berburu di pulau ini. Membuat pisau merupakan salah satunya."

Yue Qiao memeriksa tiga pisau lainnya dan kualitas mereka hampir sama, sebagai putri dari pengrajin alat-alat, Yue Qiao menyadari pisau pemberian Shan Lao memiliki nilai yang sangat tinggi di desa.

"Aku berikan tiga pisau itu padamu, anggap saja sebagai bayaran atas roti yang anda berikan." Shan Lao berharap pisau itu sepadan dengan roti yang Yue Qiao bawa.

"Roti-roti tadi tidak bisa disandingkan dengan pisau-pisau ini, tetapi aku akan memberikan banyak roti dan makanan agar harganya setimpal."

Yue Qiao tidak bisa menolak pisau pemberian Shan Lao karena ingin menunjukkan pisau itu ke ayahnya. Disisi lain, sebagai bayarannya Yue Qiao berjanji akan membawakan banyak makanan enak kesini.

Setelah berkata demikian, Yue Qiao kemudian berpamitan dan pergi dari gubuk Zhi Tian.

"Hm, gadis itu benar-benar memiliki hati yang baik, jarang sekali aku melihat ada wanita yang memiliki karakter sepertinya..." Shan Lao mengelus dagunya sambil menatap kepergian Yue Qiao yang semakin menjauh.

Sebagai seseorang yang telah mengarungi beberapa penjuru dunia, Shan Lao sadar sikap Yue Qiao merupakan sesuatu yang langka dijumpai di dunianya yang dipenuhi keserakahan dan kerakusan.

Shan Lao kemudian kembali ke gubuk sambil menunggu kedatangan Yue Qiao kembali.

***

Lima hari berlalu, Shan Lao sudah mulai terbiasa tinggal di gubuk Zhi Tian. Selama periode tersebut, Shan Lao fokus memulihkan kondisi kesehatannya dengan mengonsumsi tanaman-tanaman obat yang ia bawa.

Tanaman-tanaman itu Shan Lao simpan di sebuah cincin yang disebut cincin ruang.

Cincin ruang merupakan merupakan alat penyimpanan bagi para kultivator, ia bisa menyimpan benda apapun ke dalamnya tanpa memandang ukuran, bentuk, dan jumlah.

Dengan mengonsumsi tanaman obat, kondisi Shan Lao terus membaik seiring berjalannya waktu. Kali ini bahkan pemuda itu sudah bisa beraktivitas seperti biasa meski tetap dengan stamina yang cukup terbatas.

"Paman-paman lihat, hari ini aku mendapatkan lobster!" Zhi Tian tiba-tiba masuk ke gubuk dengan ditangannya terdapat lobster yang berukuran cukup besar.

Shan Lao yang baru menyerap khasiat tanaman obat segera menghampiri bocah itu.

"Hm, kau mendapatkannya lagi..." Shan Lao cukup terkejut.

"Apakah, apakah paman bisa membuat masakan lobster rebus itu lagi?!" Tanya Zhi Tian dengan penuh harap.

Shan Lao tersenyum. "Tentu, aku akan memasaknya untukmu sekarang."

Shan Lao tertawa kecil melihat begitu antusiasnya Zhi Tian, semenjak dua hari lalu ia memang membuat masakan lobster rebus untuk bocah itu namun tidak menduga ia akan ketagihan dan memintanya lagi dan lagi.

Zhi Tian bukan kali pertama mendapatkan lobster ini, dulu juga ia sering menemukannya namun selalu dibuang kembali ke laut tetapi semenjak Shan Lao memberitahu bahwa lobster bisa dimakan, Zhi Tian jadi lebih sering mencarinya dibandingkan kerang.

Disisi lain Shan Lao juga ternyata memiliki keahlian tinggi dalam ilmu memasak, Yue Qiao sendiri pernah mencoba masakannya dan memuji rasa masakan pemuda tersebut.

Shan Lao kemudian mulai memasak lobster tersebut, kebetulan dirumah Zhi Tian terdapat alat-alat memasak yang dulu dipakai ibunya.

Dengan bumbu yang ia punya dicincin ruang, Shan Lao memasakkan lobster panggang untuk Zhi Tian.

"Oh, anda memasak lagi Saudara Shan?" Yue Qiao baru saja tiba di gubuk Zhi Tian sambil membawa beberapa makanan.

Yue Qiao selalu ke gubuk Zhi Tian setiap hari membuat hubungan Shan Lao dan gadis itu menjadi lebih akrab. Setiap makanan yang Yue Qiao bawa akan dibayar oleh Shan Lao berupa pisau atau alat-alat lainnya.

"Tian baru saja mendapatkan lobster, jadi aku memasakkan makanan untuknya." Jelas Shan Lao.

"Apa bibi juga mau, masakan Paman sangat enak loh..." Zhi Tian yang sedang duduk jongkok didekat perapian, baru menyadari keberadaan Yue Qiao.

Yue Qiao tertawa kecil lalu mengelus kepala Zhi Tian. "Tidak terimakasih, Bibi sudah makan sebelumnya."

Ketika lobster rebus itu sudah matang, hanya Zhi Tian yang memakannya sementara Shan Lao hanya mengambil sedikit agar bocah itu bisa makan dengan kenyang.

"Saudara Shan, apa kau jadi pergi ke desaku hari ini?" Tanya Yue Qiao memastikan.

Shan Lao menangguk. "Ya, selagi hari masih terang aku ingin pergi ke sana."

Terpopuler

Comments

Ani Sumarni

Ani Sumarni

Berharap besar semoga Mata Zhi Tian
Ada Harapan bisa di sembuhkan

2025-08-18

0

Nanik S

Nanik S

Lanjutkan

2025-07-12

0

BOIEL-POINT .........

BOIEL-POINT .........

very niCe Thor ........

2025-06-28

0

lihat semua
Episodes
1 Eps. 1 — Zhi Tian
2 Eps. 2 — Pulau Terpencil
3 Eps. 3 — Bibi Yue
4 Eps. 4 — Lebih Dekat
5 Eps. 5 — Desa Tengah Pulau
6 Eps. 6 — Keinginan Zhi Tian
7 Eps. 7 — Transplantasi Mata
8 Eps. 8 — Kepintaran Zhi Tian
9 Eps. 9 — Teknik Tendangan
10 Eps. 10 — Seorang Kultivator
11 Eps. 11 — Menyerap Qi
12 Eps. 12 — Benang Qi
13 Eps. 13 — Tingkatan Kultivator
14 Eps. 14 — Penyerangan Desa
15 Eps. 15 — Lemparan Sumpit
16 Eps. 16 — Identitas Zhi Tian
17 Eps. 17 — Luka Dalam
18 Eps. 18 —Penempaan Fisik
19 Eps. 19 — Membuka Meridian
20 Eps. 20 — Kecemasan Zhi Tian
21 Eps. 21 — Perasaan Shan Lao
22 Eps. 22 — Teknik Sihir
23 Eps. 23 — Jenis-Jenis Sihir
24 Eps. 24 — Pusaka
25 Eps. 25 — Raja Siluman
26 Eps. 26 — Garis Waktu
27 Eps. 27 — Latihan Terakhir
28 Eps. 28 — Permata Siluman
29 Eps. 29 — Burung Api
30 Eps. 30 — Dua Ratu
31 Eps. 31 — Binatang Roh
32 Eps. 32 — Membuat Kontrak
33 Eps. 33 — Formasi Sihir
34 Eps. 34 — Benua Daratan Feniks
35 Eps. 35 — Kepergian (Arc. 0 — End)
36 Eps. 36 — Lautan Lepas
37 Eps. 37 — Menjumpai Daratan
38 Eps. 38 — Desa Pelabuhan
39 Eps. 39 — Gerombolan Hiu
40 Eps. 40 — Kota Kiba
41 Eps. 41 — Tingkatan Petualang
42 Eps. 42 — Kultivator Medis
43 Eps. 43 — Menjalankan Sebuah Misi
44 Eps. 44 — Misi Khusus
45 Eps. 45 — Jenis-Jenis Kultivator
46 Eps. 46 — Yan Juan
47 Eps. 47 — Potensi Yan Juan
48 Eps. 48 — Sifat Lain Manusia
49 Eps. 49 — Yan Juan Menghadang
50 Eps. 50 — Sihir Kertas
51 Eps. 51 — Zhi Tian Beraksi
52 Eps. 52 — Aura Energi
53 Eps. 53 — Pedang Naga Halilintar
54 Eps. 54 — Petir Ungu
55 Eps. 55 — Melanjutkan Perjalanan (Arc. 1 — End)
56 Eps. 56 — Istana Kerajaan
57 Eps. 57 — Penjelasan
58 Eps. 58 — Demam Es
59 Eps. 59 — Meracik Obat
Episodes

Updated 59 Episodes

1
Eps. 1 — Zhi Tian
2
Eps. 2 — Pulau Terpencil
3
Eps. 3 — Bibi Yue
4
Eps. 4 — Lebih Dekat
5
Eps. 5 — Desa Tengah Pulau
6
Eps. 6 — Keinginan Zhi Tian
7
Eps. 7 — Transplantasi Mata
8
Eps. 8 — Kepintaran Zhi Tian
9
Eps. 9 — Teknik Tendangan
10
Eps. 10 — Seorang Kultivator
11
Eps. 11 — Menyerap Qi
12
Eps. 12 — Benang Qi
13
Eps. 13 — Tingkatan Kultivator
14
Eps. 14 — Penyerangan Desa
15
Eps. 15 — Lemparan Sumpit
16
Eps. 16 — Identitas Zhi Tian
17
Eps. 17 — Luka Dalam
18
Eps. 18 —Penempaan Fisik
19
Eps. 19 — Membuka Meridian
20
Eps. 20 — Kecemasan Zhi Tian
21
Eps. 21 — Perasaan Shan Lao
22
Eps. 22 — Teknik Sihir
23
Eps. 23 — Jenis-Jenis Sihir
24
Eps. 24 — Pusaka
25
Eps. 25 — Raja Siluman
26
Eps. 26 — Garis Waktu
27
Eps. 27 — Latihan Terakhir
28
Eps. 28 — Permata Siluman
29
Eps. 29 — Burung Api
30
Eps. 30 — Dua Ratu
31
Eps. 31 — Binatang Roh
32
Eps. 32 — Membuat Kontrak
33
Eps. 33 — Formasi Sihir
34
Eps. 34 — Benua Daratan Feniks
35
Eps. 35 — Kepergian (Arc. 0 — End)
36
Eps. 36 — Lautan Lepas
37
Eps. 37 — Menjumpai Daratan
38
Eps. 38 — Desa Pelabuhan
39
Eps. 39 — Gerombolan Hiu
40
Eps. 40 — Kota Kiba
41
Eps. 41 — Tingkatan Petualang
42
Eps. 42 — Kultivator Medis
43
Eps. 43 — Menjalankan Sebuah Misi
44
Eps. 44 — Misi Khusus
45
Eps. 45 — Jenis-Jenis Kultivator
46
Eps. 46 — Yan Juan
47
Eps. 47 — Potensi Yan Juan
48
Eps. 48 — Sifat Lain Manusia
49
Eps. 49 — Yan Juan Menghadang
50
Eps. 50 — Sihir Kertas
51
Eps. 51 — Zhi Tian Beraksi
52
Eps. 52 — Aura Energi
53
Eps. 53 — Pedang Naga Halilintar
54
Eps. 54 — Petir Ungu
55
Eps. 55 — Melanjutkan Perjalanan (Arc. 1 — End)
56
Eps. 56 — Istana Kerajaan
57
Eps. 57 — Penjelasan
58
Eps. 58 — Demam Es
59
Eps. 59 — Meracik Obat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!