5

Hari ini adalah hari dimana Arthur dan Amanda akan menikah dan mengucapkan janji pernikahan didepan pendeta

Amanda duduk diruang pengantin dan sudah selesai didandani, dia mengambil ponselnya dan menelpon Olive

" Hallo Amanda kamu dimana? " tanya Olive dengan cepat

" Maaf Olive aku hari ini izin tidak datang ya"

" Kenapa? "

" Ada masalah yang penting dan aku tidak bisa menceritakan nya" Terdengar helaan nafas dari seberang telpon

" Baiklah, untuk hari ini saja kan? "

" Aku rasa tidak, beri aku waktu tiga hari"

" Kenapa sangat lama? " Kata Olive dengan sedikit kesal

" Maaf" Kata Amanda merasa bersalah

" Baiklah, hanya tiga hari tidak lebih "

" Terimakasih Olive "

" Baiklah, ada pelanggan yang datang, sampai jumpa "

" Sampai jumpa " Amanda mematikan ponselnya

" Kamu pasti bahagia kan? " Amanda mengangkat kepalanya saat mendengar suara seseorang, melihat itu wajah Amanda berubah dingin dan berbalik menatap cermin, dia malas untuk meladeni kakak beradik yang menyebalkan

" Hei wanita bodoh! Aku bicara sama kamu! " Sella kesal Amanda mengabaikan nya dan menarik gaun Amanda hingga Amanda sedikit terdorong kebelakang, Amanda menjadi kesal dan berdiri dan membalas mendorong Sella hingga wanita itu terduduk dilantai

" Kamu! " Kata Poppy marah saat melihat adiknya didorong oleh Amanda, dia membantu Sella berdiri kemudian lansung menampar Amanda

Plakkk

Amanda kaget, karena tamparan itu terjadi secara mendadak, dia tidak menduga Poppy akan menampar nya dengan sangat kuat, Amanda menyentuh pipinya yang terasa hangat karena tamparan yang keras dari kakak tirinya

Amanda menatap tajam Poppy dan Sella, Sella yang merasa kesal karena Amanda menatap tajam kearah nya kembali akan menampar Amanda tapi sebelum tangan itu sampai di pipi Amanda, Amanda lebih dulu menampar nya

Plakk

Mata Poppy dan Sella keluar saat Amanda berani menampar

" Jal*ng! " Sella benar-benar marah dan mendekati Amanda, dia mencoba untuk menarik rambut Amanda tapi Amanda berhasil menghindar, Sella kesal melihat nya

" Kakak kenapa kamu diam saja, bantu aku untuk memberi pelajaran pada wanita bodoh ini " Poppy mengangguk dan membantu adiknya, Amanda tahu dia tidak akan menang melawan kedua orang tersebut tapi dia harus berani

" Kamu memang wanita yang licik, kamu sudah behasil mengambil calon suamiku" Kata Sella dengan melepas sepatu hak tingginya, dia menatap tajam Amanda yang tampak gugup di depannya

" Kakak pegangi dia"  Poppy dengan cepat menangkap tangan Amanda, Amanda menolak dan mendorong Poppy hingga wanita itu terjatuh

" Akhh... " Poppy meringis sambil memegangi perut nya

" Kakak " Kata Sella menghampiri Poppy yang kesakitan

" Wanita bodoh apa yang sudah kamu lakukan pada kakakku " Amanda terdiam, dia tidak bermaksud untuk melukai Poppy

" Ada apa ini? " Amanda dan Sella menatap Arthur yang masuk kedalam ruangan tersebut

" Tuan tolong kakak saya, dia sedang hamil dan wanita gila ini mendorong nya" kata Sella menunjuk Amanda, Sella mulai menagis dan menatap sedih Poppy yang kesakitan, Arthur yang melihat itu mendekati kedua orang tersebut

" Tunggu disini" Arthur mengeluarkan ponsel nya dan menelepon asistennya

" Sebentar lagi bawahan ku akan datang" kata Arthur dengan memasukkan ponselnya kedalam saku

" Terimakasih Tuan... Hiks... Hiks.. " Sella menagis dengan keras berusaha menarik simpati Arthur, Arthur yang melihat Sella tampak sangat sedih menatap Amanda yang hanya diam tanpa ekpresi, Arthur mendekati Amanda

" Apa kamu mempunyai masalah hingga mendorong wanita hamil!" Amanda menatap Arthur dengam dingin tidak ingin menjawab, tak berapa lama berberapa pria masuk dan membantu Poppy untuk ke rumah sakit

Setelah hanya tinggal Arthur dan Amanda disana, Arthur menarik Amanda dan membawa wanita itu kedepan cermin

" Kamu lihat, jika anak dalam kandungan wanita itu terjadi apa-apa, kamu yang bersalah " kata Arthur dengan menunjuk pantulan diri Amanda dibalik cermin, Setelah mengatakan hal tersebut Arthur keluar dari ruangan tersebut

Amanda yang dari tadi menahan perasaannya mulai menangis

" Aku tidak bermaksud untuk melukai nya, itu karena mereka ingin  menyakiti ku.... "

" Aku hanya ingin melindungi diriku"

Amanda terduduk dan menangis dengan keras sambil memeluk lututnya hingga gaun pernikahan yang dia kenangkan basah karena air mata

**

Arthur berdiri didepan altar, pria itu tidak menyangka kalau Amanda mampu untuk menyakiti wanita lain apalagi itu adalah wanita yang sedang hamil

Arthur menegakkan badannya saat dia melihat Amanda datang dengan didampingi oleh Tony, tidak ada senyum dibibir wanita itu sehingga membuat perasaan Arthur tidak nyaman

" Apa aku berbicara terlalu keras padanya? "

Amanda sudah sampai didepan Arthur dan Tony turun dari altar, tangan mereka saling bertautan dengan mata Arthur menatap dalam Amanda yang tampak datar

setelah pengucapan sumpah pernikahan

" Silahkan pengantin pria mencium pengantin wanitanya" Arthur mendekat dan mencium bibir Amanda hanya berberapa detik saja karena Amanda menarik dirinya hingga ciuman tersebut terlepas, Arthur dan Amanda berpandangan dalam diam hingga tepuk tangan menyadarkan mereka

**

Acara sudah selesai, sekarang Arthur dan Amanda sedang berada di dalam mobil

" Kita akan tinggal bersama Mama" Arthur memulai pembicaraan setelah mereka tidak berbicara sama sekali di acara pernikahan mereka

" Aku minta maaf" Kata Arthur saat Amanda hanya diam saja

" Aku tahu, aku berbicara terlalu keras padamu pagi tadi" Lanjut Arthur, Amanda menatap Arthur dan tersenyum kecil

" Tidak masalah "

" Aku kira kamu marah padaku karena kamu hanya diam saja dari tadi "

" Aku tidak marah"

" Jadi siapa mereka? "

"Mereka kakak tiriku "

" Huh? "

" Mereka berniat menyakitiku dan aku tidak sengaja mendorongnya"

" Aku sungguh minta maaf karena aku terlalu kaget saat itu"

" Aku tahu, bahkan jika mereka ingin menuntut ku, aku bersedia menerima konsekuensi nya" Arthur langsung menatap tajam Amanda mendengar nya

" Apa kamu ingin menjadikanku duda disaat belum ada satu hari pernikahan kita! " Kata Arthur dengan kesal, Amanda tertawa pelan mendengar nya

" Seperti nya kamu harus mencari wanita lain untuk mengantikan peran ku"

" Kamu ini memang bodoh, sekarang kamu itu istri dari Arthur Roberto Smith, bahkan jika kamu telah melakukan tindakkan pembunuhan aku masih bisa melindungi mu"

" Benarkah?! " Kata Amanda tidak percaya

" Tidak! Aku yang akan membunuhmu sebagian gantinya"

" Hahahhah" Amanda tertawa dengan kencang sambil memukul bahu Arthur

" Kenapa kamu tertawa? Aku serius dengan perkataan ku" Mendengar itu malah membuat tawa Amanda semakin keras, Arthur menjadi kesal dan menari Amanda hingga wajah mereka menjadi sangat dekat

Cup

Arthur mencium Amanda dan melumatkan beberapa kali sebelum dia menarik diri nya

Arthur menatap Amanda yang hanya diam saja

" Kenapa? mau lagi? " Amanda tersadar dan mendorong Arthur menjauh

" Apa yang kamu lakukan? " Tanya Amanda kesal

" Kamu menarik diri saat aku baru mencium mu beberapa detik saat diatas altar"

" Itu karena ku kesal padamu "

" Tapi tadi kamu bilang tidak marah padaku" Amanda terdiam, dia memang sedikit marah pada pria itu, Amanda memilih tidak menjawab dan mengalihkan matanya keluar jendela

" Diantara dua wanita itu yang mana yang telah di pilih kakekku waktu itu? " Tanya Arthur

" Wanita yang berbaju gaun tosca " Jawab Amanda

" Dia lumayan cantik" Amanda langsung menatap Arthur saat mendengar hal itu

" dia Memang lebih cantik dariku, maaf mengecewakan mu" Kata Amanda dengan kembali menatap keluar jendela

" Apa dia kesal karena kau memuji wanita lain? " Kata Arthur didalam hati sambil menatap Amanda dengan tersenyum lebar

**

**Maaf lama🙏

Aku akan update setiap hari mulai besok

Terimakasih 😘**

" Kenapa? "

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***