kemunculan sosok mengerikan

"Jaga bicaramu!" Kakek harto langsung membentak anaknya yang tidak sopan ini.

Di bentak oleh ayahnya mahardika tampak menggertakan giginya.

"Silahkan duduk tuan Aji, maafkan saya yang tidak bisa mendidik putra saya.." ucap kakek harto.

Wisopati menganggukan kepalanya dan duduk di sana.

Terlihat beberapa pelayan yang langsung datang dan melayani satu kelompok kecil namun eksklusif.

Wisopati berucap, "dari mana kalian bisa mengetahui namaku?" Tanya wisopati yang sedikit penasaran.

Kakek harto terlihat memasang ekspresi lalu dengan wajah sungkan dia menjawab, "saya yang menyuruh cucu saya untuk mencari tahu siapa anda... sehingga saya tahu siapa nama anda.."

Wisopati menganggukan kepalanya secara perlahan, kemudian wisopati mengambil sebuah potongan daging dengan garpu kemudian memasukan ke dalam mulutnya. Siapa sangka wisopati sedikit terkejut karena rasa daging yang enak meskipun tidak mengandung kekuatan ghaib apapun.

"Enak!" Ucap wisopati dengan jujur.

Siapa sangka pada saat ini nyonya julia memasang ekspresi sinis, "apakah kamu tidak pernah memakan steak?" Tanya nyonya julia.

"Julia, jangan tidak sopan terhadap tuan Aji." Harto langsung menyahut dengan ekspresi geram.

Nyonya julia kemudian terdiam, namun ekspresinya masih menujukan ekspresi kesal.

Namun wisopati tampak tidak terganggu dengan ini semua, wisopati makan dengan sangat lahap.

***

sementara itu di lantai satu...

"Silahkan tuan muda..." para pelayan cantik dan tampan segera melayani meja yang di tempati oleh roan dan teman-temannya.

Di meja ini tampak semua orang sangat menikmati suasana restoran ini, kecuali satu orang yaitu tuan muda roan.

Roan masih menggertakan giginya dengan geram, dia benar-benar tidak menyangka bahwa dia di permalukan seperti ini di depan umum.

Sebagai seseorang yang memiliki ego yang sangat tinggi mustahil roan tidak menyimpan dendam.

"Tuan muda roan, mengapa anda terlihat tidak menikmati hidangan ini?" Tanya tima salah satu temannya roan.

Teman tuan muda roan yang lainnya ikut menyahut, yaitu heri, "tuan muda roan, saya tahu anda tidak senang dengab orang udik yang pada saat ini ada di lantai 2, namun masih banyak waktu untuk menghajarnya di kemudian hari ."

"Benar itu, tuan muda roan. Tenang saja!"

"Keparat!" Alih-alih menjadi tenang tuan muda roan malah mengutuk, "kalau malam hari ini aku tidak melihat bajingan itu di pukuli, aku tidak akan pernah bisa tidur dengan nyenyak." Ucap tuan muda roan..

"Namun bagaimana caranya, tuan? Para penjaga yang ada di sini tidak akan membiarkan kita ke lantai 2, dan penjaga yang melindungi anda juga tidak akan pernah bisa memaksa untuk masuk ke lantai 2." Ucap yuke, salah satu teman tuan muda roan yang lainnya.

Salah satu teman tuan muda roan yang lainnya ikut menimpali. "Terlebih lagi nona muda niken dan keluarganya mengundang bocah itu sebagai tamu kehormatan."

Siapa sangka pada saat ini roan menyeringai, "aku tahu! Kebetulan sekaoi keluargaku menyewa seorang penjaga baru. Akan aku panggil dia dan akan aku pastikan bocah itu akan di pukuli malam hari ini!" Tuan muda roan ini benar-benar sudah di butakan dengan dendamnya yang membuat dia benar-benar nekad saat ini.

Kembali ke lantai dua.....

Suasana benar-benar kaku pada saat ini, tidak ada satu obrolan pun yang terjadi.

Mentok kakek harto yang berucap, "tuan Aji, apakah anda ingin tambah? Kalau iya akan saya pesankan lagi."

"Tuan Aji, konon katanya bebek bakar di restoran ini sangat enak. Tidak kalah dengan daging sapi di tempat ini, apakah tuan Aji mau mencicipinya?"

Kakek harto benar-benar nampak menjilat di depan pemuda rendahan ini..

Mahardika dan julia menggertakan giginya, mereka merasa malu karena melihat ayah mereka menjilat pemuda yang tidak jelas asal-usulnya dan hanya bisa makan seperti ini!

Bahkan niken juga ikut malu pada saat ini, kakek yang sangat dia hormati harus menjilat pemuda ini sampai seperti itu.

Siapa sangka baik mahardika, kakek harto, nyonya julia, dan niken terlihat menegang ketika merasakan sebuah aura yang sangat mengerikan muncul dari lantai bawah, tepatnya pintu utama.

"Apa yang terjadi?" Tanya tuan mahardika dengan ekspresi gelap.

Bahkan kakek harto juga berekspresi sama, "sepertinya ada sosok mengerikan yang datang ke tempat ini"

"Kita harus pergi, sepertinya kekuatan ini adalah kekuatan yang tidak bisa kita tandingi!" Ucap nyonya julia.

"Mengapa aku merasakan hawa haus darah yang sangat kuat?" Tanya niken.

Semua orang kemudian menoleh ke arah wisopati, hingga detik ini wisopati masih memakan bebek goreng yang di masak dengan sangat luar biasa.

"Tuan Aji, sepertinya ada orang dengan niat jahat yang datang ke tempat ini. Sebaiknya kita segera pergi." Ucap kakek harto.

Namun siapa sangka, wisopati masih diam dia melanjutkan makannya dengan sangat santai.

Pintu ruangan terbuka, menampilkan para penjaga yang terlihat berdarah-darah.

"Se..segeralah pergi dari tempat ini, yang datang bukanlah orang sembarangan! Kami yakin yang bisa menghentikan orang itu cuma manajer restoran!"

"Namun sayang sekali, manajer restoran masih dalam perjalanan."

"Tolong, segera pergi dari ruangan ini!"

Baik tuan mahardika, nyonya julia, kakek harto, dan niken semuanya tampak sangat tegang.

Kalau musuh yabg datang ini hanya bisa di tangani oleh manajer restoran, berarti ada satu hal yang mereka sadari, mereka semua tidak akan pernah bisa menang melawan sosok ini!

"Kakek, ayo pergi dari tempat ini!" Ucap niken.

"Ayah sudah tidak ada waktu, para penjaga restoran bilang hanya manajer restoran yang bisa menghentikan dia. Kita semua tidak akan pernah bisa menang!" Ucap tuan mahardika yang mencoba mengajak kakek harto pergi.

Kakek harto sebenarnya sangat menyadari situasi bahaya ini, namun dia masih ragu mau pergi atau tidak.

Siapa sangka jerit demi jeritan terdengar sangat keras dari luar pintu utama, lebih tepatnya dari para penjaga yang berusaha memblokade sosok yang datang kali ini.

"Hahahaha! Mana bajingan itu, suruh dia kekuar dan hadapi paman wongso!" Ucap tuan muda roan yang membawa seorang pria paruh baya kurus, namun memancarkan aura haus darah yang sangat menyengat.

Hingga akhirnya mereka berdua tiba di ruangan tempat di mana wisopati dan yang lainnya berada.

"Tidak, kita sudah terlambat!" Ucap tuan mahardika.

"Bagaimana ini kakek, kita sudah terlambat."

Di saat semua orang yang ada di tempat ini panik, siapa sangka wisopati masih makan bebeknya dengan lahap.

Baik tuan mahardika dan yang lainnya mengutuk pemuda sampah ini.

"Hehe, itu dia paman wongso. Tolong bantu aku patahkan seluruh tulangnya!" Teriak tuan muda roan dengab ganas sambil menujuk wisopati yang sedang makan.

"Roan, mengapa kamu membawa orang mengerikan ke sini, apakah kamu ingin mendeklarasikan perang dengan kami dan pemilik tempat ini?!" Tanya niken.

Roan menoleh ke arah niken dan yang lainnya.

"Hmm..." roan bergumam saat melihat semua anggota inti keluarga kakek harto ada di sini.

"Nona muda niken. Aku benar-benar penasaran mengapa anda menghormati pemuda sampah ini di banding aku..."

"Oh. Kamu adalah roan, aku kenal ayahmu, lebih baik kamu mundur atau kita berselisih..." tanya mahardika.

"Paman, mereka banyak bicara. Bisakah anda membuat mereka diam?!" Tanya roan pada wongso.

"Hahaha! Sangat mudah tuan muda roan!"

"DIAM!" Bentak pria mengerikan bernama wongso ini, membuat semua anggota keluarga kakek harto terhuyung-huyung san jatuh ke lantai.

Semua orang panik, namun mereka tidak bisa mengucapkan apapun.

Namun tidak dengan wisopati dia masih dengan sangat lahap memakan bebek bakar yang sebelum ini di pesan kakek harto.

"Bajingan!" Teriak roan dengan marah ketika melihat wisopati yang santai, "paman, cepat hancurkan seluruh tulangnya dan buat dia berlutut di hadapanku!"

Wongso menyeringai ke arah wisopati, kemudian kakinya langsung menendang meja yang di gunakan wisopati makan.

Membuat meja itu terhempas dan sekaligus memporak-porandakan isi di atas meja tersebut.

"Mengapa kamu masih santai-santai saja, bung? Apakah kamu tidak sadar, setelah ini tulangmu akan patah semua.

Terpopuler

Comments

FiaNasa

FiaNasa

bagi mereka Wongso mungkin sangat sakti & ditakuti,,tp bagi wisopati Wongso kek lalat mau nemplok 😀

2025-06-13

0

Was pray

Was pray

wisapati ndableg, cuma urusan perut yv ada diotaknya

2025-06-11

1

Aqlul /aqlan

Aqlul /aqlan

joss lanjut

2025-06-11

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!