Wisopati benar-benar ingin tertawa dengan keras, namun sebisa mungkin ia tahan.
"Apa aku tidak salah lihat?" Tanya wisopati dalam hatinya, dia benar-benar tidak menyangka akan di tantang oleh keroco-keroco ini.
Benar-benar sangat lucu sekali.
Roan benar-benar marah, karena melihat rendahan ini menahan tawa ketika akan menghadapi anak buahnya.
"Keparat, beraninya kamu menertawai anak buahku!" Teriak roan begitu marah.
"Mengapa tidak? Kamu begitu lucu." Ucap wisopati dengan begitu jujur pada roan.
"Bajingan, sekarang pukuli bajingan itu dan buang ke tempat sampah!" Teriak roan memerintahkan anak buahnya untuk bergerak.
Bugh!
Bugh!
Bugh!
Setiap orang terkena tendangan di dada dan setiap orang langsung tumbang begitu saja, membuat semua orang yang ada di tempat ini melongo.
"Apa yang terjadi?" Jelas roan tidak percaya dengan apa yang dia lihat, dia melihat anak buahnya yang berbadan kekar bagaikan terminator kalah dalam 1 kali tendangan!
Wisopati berjalan mendekat ke arah roan, seketika roan mundur beberapa langkah kebelakang.
Sambil menelan ludah ketakutan roan berucap, "jangan mendekat, ini perintah, jangan mendekqt!"
"Apakah kamu tidak tahu siapa aku? Aku adalah tuan muda roan, kalau kamu menyentuhku sedikit saja, konsekuensi yang sangat mengerikan akan menimpamu!"
"Dasar keparat, sudah aku bilang jangan mendekat!"
Wisopati memandangi roan dari dekat, betapa lucunya melihat manusia yang ketakutan seperti roan ini.
Tangab wisopati terangkat di udara dia ingin memukul roan. Namun sebelum wisopati melakukan hal itu beberapa penjaga restoran keluar.
"Hentikan! Jangan ada pukul dia, di sini tidak boleh ada perkelahian!"
"Apa yang terjadi? Apakah lupa di sini tidak boleh ada pekelahian sedikitpun." Ucap penjaga yang ada di sana.
Alhasil pada saat ini wisopati mengurungkan niatnha.
Wisopati berjalan meninggalkan roan yang ketakutan itu dan dia mengeluarkan sebuah undangan kemudian menyerahkannya kepada para penjaga ini.
Para penjaga jelas kaget dengan undangan yang di berikan oleh wisopati.
"Undangan jamuan khusus, astaga!" Para penjaga itu terkejut dengan undangan yang di berika oleh wisopati.
"Tidak, itu palsu!" Siapa sangka roan masih berteriak dari samping.
"Hah? Apa?" Jelas pada saat ini penjaga restoran bingung dengan ucapan roan.
"Lihat tampilan dari pria ini, bagaimana mungkin seorang gembel seperti dia bisa mendapatkan undangan resmi untuk masuk ke dalam? Dia hanya menemukan di jalan." Teriak roan dengan lantang.
Seketika itu semua penjaga restoran memandangi wisopati dengan alis naik turun.
Mereka mulai percaya dengan apa yang di ucapkan oleh tuan muda roan ini.
"Tidakkah kalian sendiri curiga? Apakah kalian sudah pernah melihat orang yang datang ke tempat ini menggunakan pakaian biasa?" Roan terus memanasi penjaga yang ada di restoran inj.
"Benar juga..." jelas para penjaga di sini percaya dengan paa yang di ucapkan roan, mereka semua langsung mencurigai wisopati.
Memang tampilan wisopati ini sangat mencurigakan, dia kurus dan tidak terawat dengan pakaian seadanya. Memangnya siapa juga yang tidak percaya.
"Kamu mencurigakan! Kamu ikut kami kepos!" Ucap salah satu penjaga.
"Mampus kamu!" Seringai roan dalam hatinya. "Kamu harus tahu, mereka ini adalah penjaga khusu berurusan dengan mereka artinya kematian untukmu!"
"Hahaha!" Roan benar-benar tertawa puas.
Sementara itu wisopati tersenyum tipis, "sepertinya aku harus mematahkan kaki semua orang terlebih dahulu sebagai peringatan." Ucap wisopati.
Namun sebelum wisopati bergerak untuk melakukannya, tiba-tiba dari dalam restoran keluar wanita yang sangat cantik dan menawan.
"Hah?!" Semua orang kecuali wisopati langsung terpana dengan kecantikannya.
"No...nona muda niken?!" Roan terlihat tersentak kaget melihat wanita itu.
Salah satu teman roan berucap, "apakah aku baru saja melihat nona muda niken yang terkenal itu.."
"Astaga aku benar-benar tidak menyangka bisa melihat nona muda niken."
Siapa sangkat strata sosial niken sangat bagus, sampai-sampai para remaja ini kenal dengan dirinya.
"Sialan, beraninya kamu tidak membungkuk di depan nona muda niken, apakah kamh tahu dia adalah sosok yangs angat berpengaruh di kota malang!"
"Benar, beraninya oeang seperti kamu tidak menghormati nona muda niken, dasar keparat!"
Semua orang kembali mencelah wisopati.
Namun wisopati hanya diam saat ini.
Siapa sangka kejdaina beirkutnya benar-benar membuka mata semua orang, nona muda niken membungkukan badannya di depan wisopati kemudian berucap, "kamu sudah di tunggu kakek, mohon untuk masuk."
"Haaahhhh?!" Semua orang melongo ketika melihat pemandangan di sana. Niken kembali menegakan badannya kemudian dia melirik undangan yanga ad di tangan salah satu penjaga.
"Mengapa kalian masih mempersulit dia untuk masuk? Dia adalah tamu kakekku!"
"Ma..maafkan kami nona." Tentu saja para penjaga yang ada di sini mulai ketakutan, mereka benar-benar tidak menyangka undangan yang ada di tangan orang ini adalah asli.
Niken kembali menatap wisopati, "silahkan masuk..."
Wisopati masuk dengan mata yang melirik monyet-monyet bodoh ini. Kemudian wisopati berucap, "satu kesempatan untuk kalian, setelah ini kalua kaoian berani menampakan wajah di hadapanku, maka aku akan membuat kalian tidak bisa berjalan." Ucap wisopati yang langsung berjalan masuk.
"Entah siapa kamu, tapi awas saja!" Hcap tuan muda roan.
***
Sementara wisopati berjalan menuju lantai 2 bersama niken, di mana di lantai ini tidak semua orang bisa masuk ke sini.
Akhirnya mereka tiba juga di dalam ruangan di mana di ruangan ini sudah datang kakek harto dan anggota keluarganya.
Yaitu tuan mahardika, anak kakek harto. Nyonya julia istri mahardika.
Mereka bertiga langsung menoleh ke arah wisopati ketika wisopati memasuki ruangan ini. namun di antara ketiga orang ini hanya kakek harto yang berdiri memberikan salam.
"Selamat datang, tuan Aji." Sapa kakek harto dengan sangat sopan.
Mahardika menggertakan giginya dia menggebrak meja, "ayah mengapa ayah harus repot-repot mengundang kita semua hanya untuk bertemu dengan pecundang ini!"
Tuan mahardika sendiri geram, dia sudah menunggu lama sekali namun ternyata yang muncul adalah seorang pria dengan pakaian jelek dan tidak layak di bawa kejamuan mewah seperti ini.
Tuan mahardika merasa ini adalah sebuah penghinaan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 23 Episodes
Comments
Was pray
heran katanya wisopati dari golongan putih, tapi kok arogan!??apalagi ketika menjawab ajakan kakek harto untuk diangkat jadi muridnya, jawabannya sangat merendahkan orang lain
2025-06-11
1
Aqlul /aqlan
wah cerita baru ya thor...moga lancar up-nya tpi jangan sampai ninggalin yg sebelah ya thorr..tamatkan dulu...
lnjut..
2025-06-11
1