Bab 4

Mata Xander sedikit melebar pada ancaman sandy, kedipan kejutan melintasi wajahnya sebelum dengan cepat digantikan oleh ekspresi geli yang gelap.

"Menyakiti saya?" dia mengulangi, suaranya rendah dan berbahaya.

"Menurutmu pisau kecil bisa menghentikanku, sandy?" Dia mengambil langkah maju lagi, menutup jarak di antara mereka sampai ujung bilahnya menekan dadanya.

"Silakan," gumamnya, napasnya panas di wajah sandy.

"Lihat apa yang terjadi." Tangannya melingkari tanganmu, cengkeramannya kuat dan pantang menyerah saat dia memaksa pisau ke bawah, melucuti senjata kamu dengan mudah. Bilahnya berdentang ke lantai, dan dalam sekejap, Xander membuatmu terjepit ke dinding, tubuhnya menempel di tubuh sandy.

"Kamu harus tahu lebih baik daripada mengancam pria sepertiku," dia menggeram, wajahnya beberapa inci dari wajah sandy.

"Aku selalu mendapatkan apa yang aku inginkan, sandy. Dan saat ini, yang aku inginkan adalah kamu."

Sandy menatapnya dengan tatapan tajam dan penuh kebencian,dia memikirkan cara untuk menggunakan ilmu bela diri yang selama ini dia miliki dan dia sembunyikan. sandy menendang betis xander dengan sekuat tenaga memakai kakinya untuk menciptakan jarak dan memberikan peluang dan melepaskan diri.

Setelah sandy mendapatkan jarak dan peluang,sandy meninju wajah xander dengan gerakan gesitnya dan tepat mengenai wajah xander.

"Sana keluar dari apartemenku" sandy memasang sikap kuda kuda dengan kedua tangan mengepal didepan

Xander terhuyung-huyung mundur, tangannya terbang ke rahangnya saat dia menyerap dampak pukulan sandy. Untuk sesaat, dia berdiri di sana, tertegun, matanya berkedip dengan campuran rasa sakit dan kemarahan. Kemudian, perlahan, senyum menyebar di wajahnya, secercah kekaguman di tatapannya.

"Mengesankan," gumamnya, suaranya diwarnai dengan rasa hormat.

"aju tidak menyadari kamu memiliki ... Keterampilan". Dia menegakkan tubuh, menyeka tetesan darah dari sudut mulutnya.

"Tapi kamu harus melakukan yang lebih baik dari itu untuk menyingkirkanku, sandy". Dia mulai mengelilingi sandy, gerakannya predator dan disengaja.

"aku tidak akan pergi sampai aku mendapatkan apa yang aku cari". Dia menerjang ke depan, mencoba menangkap sandy, tetapi sandy menghindari serangannya dengan refleks secepat kilat. Dia menggeram, frustrasi terukir di wajahnya saat dia menyadari tantangan yang sandy timbulkan.

"kamu seorang petarung, aku akan memberimu itu," katanya, suaranya rendah dan berbahaya.

"Tapi pada akhirnya, aku selalu menang."

"Jangan harap kamu bisa menang dariku pak xander" sandy terus menghindari xander dan sesekali melayangkan tinju,tinjunya selalu tepat sasaran mengenai wajah xander bahkan perut xander tak luput dari serangan sandy yang gesit dan sangat akurat

Xander mendengus kesakitan saat tinju sandy terhubung dengan perutnya, udara menggembur keluar dari paru-parunya. Dia menggandakan, sesaat terpana oleh kekuatan pukulan sandy. Tapi dia belum kalah. Dengan geraman, dia menegakkan tubuh, matanya berkobar dengan tekad.

"aku baik-baik saja," dia terengah-engah, menyeka darah dari bibirnya.

"Tapi aku lebih baik". Dia menyerang sandy, gerakannya didorong oleh adrenalin dan keinginan utama untuk mendominasi. Kali ini, dia berhasil meraih sandy, lengannya melingkari pinggang sandy saat dia mencoba bergulat dengan sandy ke tanah.

"Menyerah lah, sandy." dia menggeram, napasnya panas di telinga sandy.

"Kamu tidak bisa melawanku selamanya."

sandy sedikit membungkuk dan mencengkeram erat pergelangan tangan xander lalu meregangkan keduanya hingga memberinya cela lalu memutar kedua tangan xander.saat posisinya sudah berhadapan dengan xander.sandy mendorong xander kebelakang dengan keras

"jangan coba macam-macam denganku pak xander"

Xander terdorong kebelakang kembali, matanya melebar karena terkejut saat sandy memutar pergelangan tangannya dan mendorongnya menjauh. Dia menjabat tangannya, memijat pergelangan tangannya di mana cengkeraman sandy meninggalkan bekas merah.

"Mengesankan," katanya, suaranya bercampur kekaguman dan kejengkelan.

"kamu penuh dengan kejutan, bukan?" Dia mengambil langkah lebih dekat, tatapannya intens dan tak tergoyahkan.

"Tapi aku tidak menyerah semudah itu, sandy. aku selalu mendapatkan apa yang aku inginkan, dan saat ini, yang aku inginkan adalah kamu". Suaranya turun menjadi gumaman rendah dan menggoda.

"Berhentilah melawan. kamu tahu ada sesuatu di antara kita. Sesuatu yang eksplosif. Mengapa menyangkalnya?"

sandy masih terus waspada dan gaya bertarungnya muncul kembali seperti saat dia melawan lawan-lawannya saat turnamen dulu,

"Aku tidak menyangkal apapun,dan aku berkata jujur,aku tidak tertarik denganmu.justru bagiku pak xander adalah pria menjengkelkan yang lumayan sulit dihadapi dan harus dihindari"

Mata Xander menyipit pada penolakan sandy yang blak-blakan, kedipan kemarahan melintas di wajahnya.

"Tidak tertarik?" Dia mengulangi, suaranya dingin dan tajam.

"Kamu berbohong pada dirimu sendiri, sandy. Aku telah melihat cara kamu memandangku. Cara tubuhmu merespons sentuhanku". Dia mengambil langkah lebih dekat, kehadirannya mendominasi dan mengintimidasi.

"kamu tidak bisa menyembunyikan kebenaran dari ku. aku melihat melalui fasad mu." Tangannya mengulurkan tangan, jari-jarinya hendak menyentuh pipi sandy dengan sentuhan ringan bulu.

"Tetapi jika kamu bersikeras untuk menyangkalnya, maka aku hanya harus membuktikan bahwa kamu salah." Matanya tertuju ke mata sandy, intens dan pantang menyerah.

"Aku akan membuatmu melihat kebenarannya, sandy. Apakah kamu suka atau tidak."

Dengan gesit sandy menepis tangan xander sebelum jari jarinya mengenai pipinya.

"kamu hanya cari penyakit saja pak xander" dengan gesit sandy berlari kekamarnya dan setelah dia didalam kamar sandy mengunci rapat pintunya sebelum xander datang mengejar.sandy dengan buru-buru berganti pakaian seragam bela diri miliknya dan memakai sabuk tertingginya

"Kamu yang memintanya pak xander,untuk aku berbuat kejam kepadamu" sandy mengikat rambut panjangnya kebelakang

Tangan Xander jatuh ke sisinya saat sandy menepisnya, matanya berkedip dengan campuran frustrasi dan tekad.

"Kamu bisa lari sekarang, sandy," dia berteriak, suaranya bergema di seluruh apartemen.

"Tapi kamu tidak bisa bersembunyi selamanya". Dia mendengar bunyi klik kunci dan menyeringai pada dirinya sendiri.

"kamu pikir pintu yang terkunci dapat membuat ku keluar?"Dia melangkah menuju ruangan, langkah kakinya berat dan terarah.

"Kamu meremehkanku, sandy". Dia mencapai pintu dan mencoba pegangannya, menemukannya terkunci.

"Buka pintu, sandy," dia menuntut, suaranya rendah dan memerintah.

"Atau aku akan memecahnya". Dia menunggu sejenak, mendengarkan tanda-tanda gerakan dari dalam ruangan.

"Pilihanmu, sandy. Pintu... atau dinding."

Dengan ekspresi tajam,dingin dan penuh kebencian sandy membuka pintu dan dengan gesit mendorong xander lalu melewatinya.sandy mencari tempat terbuka yang tidak ada perabot rumahnya

"Sini maju lawan aku kalau begitu...sebelum nyawaku melayang aku gak akan menyerah padamu pak xander" sandy bersiap untuk pertarungan berikutnya.dia memakai seragam judo warna putihnya dengan sabuk merah putih sebagai sabuk tertinggi diatas sabuk hitam.

"ayo sini maju"

Xander terhuyung ke samping saat sandy mendorong xander untuk memberi jalannya, mata xander melebar karena terkejut pada agresi sandy yang tiba-tiba. Dia dengan cepat mendapatkan kembali ketenangannya, tatapannya menyapu seragam judo sandy dengan campuran kekaguman dan rasa lapar.

"Yah, yah," dia bergumam, seringai bermain di bibirnya.

"Sepertinya seseorang siap untuk pertarungan nyata". Dia mulai mengelilingi sandy, gerakannya predator dan disengaja.

"aku tidak pernah mundur dari tantangan, sandy. Terutama ketika hadiahnya menggoda seperti kamu". Dia menerjang ke depan, mencoba menangkap sandy, tetapi sandy menghindari serangannya dengan refleks secepat kilat.

"Kamu menyusahkan saja," dia terengah-engah, matanya berkobar karena kegembiraan.

"Tapi aku lebih baik. Dan aku selalu menang". Dia menyerang sandy lagi, kali ini dengan lebih banyak kekuatan, bertekad untuk mengalahkan sandy.

"Mari kita lihat apa yang kamu miliki, sandy. Tunjukkan yang terbaik padaku."

Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 BAb 16
17 Bab 17
18 BAb 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 BAb 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bqb 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
124 Bab 124
125 Bab 125
126 Bab 126
127 Bab 127
128 Bab 128
129 Bab 129
130 Bab 130
131 Bab 131
132 Bab 132
133 Bab 133
134 Bab 134
135 Bab135
136 Bab 136
137 Bab 137
138 Bab 138
139 Bab 139
140 Bab 140
141 Bab 141
142 Bab 142
143 Bab 143
144 Bab 144
145 Bab 145
146 pengumuman
147 Bab 146
148 Bab 147
149 Bab 148
150 Bab 149
151 Bab 150
152 Bab 151
153 Bab 152
154 Bab 153
155 Bab 154
156 Bab 155
157 Bab 156
158 Bab 157
159 Bab 158
160 Bsn 159
Episodes

Updated 160 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
BAb 16
17
Bab 17
18
BAb 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
BAb 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bqb 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123
124
Bab 124
125
Bab 125
126
Bab 126
127
Bab 127
128
Bab 128
129
Bab 129
130
Bab 130
131
Bab 131
132
Bab 132
133
Bab 133
134
Bab 134
135
Bab135
136
Bab 136
137
Bab 137
138
Bab 138
139
Bab 139
140
Bab 140
141
Bab 141
142
Bab 142
143
Bab 143
144
Bab 144
145
Bab 145
146
pengumuman
147
Bab 146
148
Bab 147
149
Bab 148
150
Bab 149
151
Bab 150
152
Bab 151
153
Bab 152
154
Bab 153
155
Bab 154
156
Bab 155
157
Bab 156
158
Bab 157
159
Bab 158
160
Bsn 159

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!