199 Days With Skala : Lisa Ft Jake Enhypen
199 Days with Skala
" Hujan, terima kasih atas takdirnya untuk bertemunya aku dan Mahanta Skala."
"Hari ini, aku bertemu sosok pemuda. Sorot matanya begitu lembut. Nada bicaranya terdengar datar, namun tersimpan rasa kekhawatiran di sana."
"Aku rasa dia suka hujan, berbeda jauh denganku yang sedikit membenci hujan."
"Dilain waktu... bisakah takdir mempertemukan kami lagi?"
"Setidaknya..sebagai teman–mungkin?"
Lavanya menutup buku dengan sampul berwarna baby blue. Di atasnya terdapat hiasan benda langit seperti planet dan beberapa benda lainnya.
Lavanya membuka room chat antara dirinya dan Raga.
"Maaf ya Nya. Aku minta maaf karena nggak bisa nganterin kamu."
"Sebagai permintaan maaf, gimana kalau besok kita makan es krim di tempat kesukaan kamu?"
Lavanya Sea
Gea, kamu beruntung.
Lavanya Sea
Diprioritaskan sama pacar aku sendiri.
Lavanya terkekeh miris. Ia tak lagi berharap banyak, ucapan Raga terakhir kali tak lagi yakin untuk di dengar.
Lavanya menatap pintu kamarnya yang diketuk.
Lavanya bangkit, menuju pintu dan membukanya. Menatap sosok Harry yang berdiri tepat di hadapannya sekarang.
Lavanya Sea
Ada apa yah? Ayah perlu sesuatu?
Harry Maganta
Ayah cuma mau tanya, hubungan kamu sama Raga baik-baik aja kan?
Lavanya terdiam sejenak, tatapannya pada Harry tak ia lepas sedikit pun. Ia mengangguk.
Harry Maganta
Baguslah, jangan sampai kamu putus sama Raga.
Lavanya Sea
Biarpun Raga nyakitin aku? Selingkuh misalnya?
Pertanyaan itu lolos dari mulut Lavanya tanpa ragu. Menunggu reaksi Harry yang sepertinya..
Harry Maganta
Itu biasa, laki-laki memang seperti itu. Lagi pula kalian masih pacaran kan?
Harry Maganta
Kamu nggak perlu mengekang dia.
Harry Maganta
Perusahaan ayah, masih berhutang sama keluarga Raga.
...memang tak seperti yang ia harapkan.
Karena nyatanya, Harry tak lagi memikirkannya sejak saat 'itu'.
Lavanya Sea
Iya, aku paham.
Lavanya Sea
Ayah cuma tanya itu? Nggak ada yang lain?
Harry berbalik, meninggalkan Lavanya yang menatap punggungnya dengan penuh arti.
Lavanya Sea
Nggak ada ucapan selamat tidur ya?
Gumamnya, lalu terkekeh miris.
"Selamat tidur putri kecil ayah."
"Gimana sekolah kamu hari ini?"
"Kamu baik-baik aja kan sayang?"
"Putri kecil kenapa nangis? Siapa yang nyakitin kamu? Bilang sama ayah."
Lavanya Sea
Sayangnya itu udah 10 tahun yang lalu–huft...
Lavanya Menatap sosok Raga, yang tengah duduk di atas motornya.
Lavanya Sea
Kamu jemput aku?
Raga tersenyum, kemudian turun dari motor. Menghampiri Lavanya dan mengambil tas gadis itu.
Raga Andreas
Selamat pagi tuan putri.
Lavanya tersenyum sekilas.
Lavanya berjalan ke arah motor Raga. Setelah Raga naik, ia pun naik ke motor itu. Kemudian memeluk pinggang Raga.
Raga Andreas
Hari ini kita makan es krim kesukaan kamu, aku janji–
Lavanya Sea
Jangan janji ya Ga, aku capek denger janji kamu terus.
Lavanya Sea
Kalau emang nggak bisa nggak papa, aku ngerti.
Raga terdiam. Lavanya tak pernah marah atas apa yang dia lakukan selama ini. Ia tetap tersenyum padanya setiap kali bertemu.
Raga Andreas
Kamu baik-baik aja?
Tanya Raga, pasalnya pelukan Lavanya kian mengerat di pinggang nya.
Lavanya Sea
Biarin kaya gini sebentar Ga.
Lavanya Sea
Setidaknya hanya beberapa menit, aku...capek Ga.
Raga mengusap tangan Lavanya yang ada di pinggangnya. Rasa bersalah kian bertumbuh semakin besar. Lavanya pasti dimarahi ayahnya.
Dan itu karena.... Dia yang lebih memilih menemani Gea.
Raga Andreas
Maaf. [Lirih]
Lavanya Sea
Kamu. bilang sesuatu?
Raga Andreas
Nggak, aku cuma bilang aku sayang kamu.
Raga Andreas
Kamu sayang aku aku kan Nya?
Lavanya Sea
(Sampai akhirnya, aku lebih milih ngelepas kamu nanti.)
Anya berbalik, menatap sosok perempuan berambut pirang yang berjalan menghampirinya.
Raisa Melody
Ke kelas bareng?
Raisa Melody
Nya, sorry ni ya–aku mau ngomong sesuatu tentang Raga.
Lavanya Sea
Ngomong aja Sa, kenapa emangnya?
Raisa Melody
Semalem... aku ngeliat Raga sama cewek, di pasar malam.
Lavanya menghela nafas pelan, mencoba tersenyum.
Raisa Melody
Anya, kamu nggak papa?
Lavanya Sea
Nggak papa Sa.
Lavanya menatap ke arah lain.
Lavanya Sea
Udah biasa Sa, santai ajalah.
Ekspresi Raisa berubah. Ia menyesal. Tak seharusnya ia memberitahu Lavanya.
Raisa Melody
(Kenapa orang sebaik kamu harus punya disakiti sama mereka Nya?)
Lavanya Sea
Udah, nggak usah dipikirin.
Lavanya menarik tangan Raisa, membawa gadis itu ke kelas mereka.
Raisa Melody
Eh Nya, tau nggak?
Raisa Melody
Anya! Aku kan belum ngomong!
Lavanya Sea
Oke.. oke.. ada apa Sa?
Raisa Melody
Katanya ada murid baru loh?
Raisa Melody
Cowok pula, anaknya ganteng. Katanya dia kutu buku deh, keliatan banget pinter nya.
Lavanya mengelus keningnya yang menabrak sesuatu.
???
"Kalau jalan jangan ngomong terus, lo bisa nabrak."
Alis Lavanya menukik tajam. Kesal mendengar hal itu.
Tak sampai disitu, Lavanya semakin dibuat terkejut saat cowok itu memegang keningnya tiba-tiba.
???
Cuma mastiin kalau lo nggak sakit karena hujan.
Gumam cowok itu melihat name tag yang terpasang di baju Lavanya.
Lavanya Sea
Nggak usah sok kenal. Dan sok tau!
???
Kalau gitu kita kenalan.
Cowok itu mengulurkan tangannya pada Lavanya.
Lavanya masih terdiam. Menatap pada sosok pemuda di hadapannya. Suaranya lembut, dengan sedikit senyum tipis di wajahnya.
Raisa yang melihat keduanya memekik gemas.
tanpa persetujuan Lavanya ia mengambil Tangan tangan gadis itu agar menerima uluran Cowok itu.
Mahanta tersenyum, Membenarkan letak kacamatanya.
Mahanta Skala
Senang bertemu dengan lo... Sea.
Lavanya Sea
(Jadi namanya... Skala?)
Mahanta, pergi meninggalkan mereka berdua.
Meninggalkan Lavanya dengan diamnya.
Raisa Melody
oh my god! Anya! Dia ganteng banget!
Raisa berkata heboh, memekik kesenangan seakan baru saja bertemu dengan idolanya.
Raisa Melody
Mahanta, iya kan? Itu namanya kan?
Raisa Melody
Omaga! Dia.. keren banget Anya!
Lavanya meninggalkan Raisa yang masih heboh dan masuk ke dalam kelas. Meletakkan tasnya lalu duduk menatap jendela yang langsung menyuguhkan lapangan sekolah.
"Gue cuma mau mastiin kalau lo nggak sakit karena hujan."
yg bagian lavanya ketemu Mahanta, bacanya pake lagu "surat cinta untuk starla" ya ges. biar lebih kerasa. 😉
Comments
it's me nevy 👾🍵
sumpil ga abis pikir sama bapaknya Lavanya ngorbanin perasaan anak nya sendiri demi kepentingan bisnis nya...semangat author♥️
2025-06-11
0
it's me nevy 👾🍵
wih anjay bapaknya Lavanya minta di masukin kebarak militer ni ,kang Dedi lihat nih kang dedi ,bapaknya Lavanya minta dimasukin kebarak🥰🤌
2025-06-11
0
LisaBP XBoy
buset seekor bapak siapa ini lepas?
2025-06-10
0