Bab.4

 Setiba di hutan, Fili memanfaatkan situasi untuk masuk ke ruangan penyimpanan tersebut, untuk mengambil beberapa bahan makanan dan daging untuk anak anak nya. Dia tau pasti orang orang di rumah nya sudah, menahan lapar.

Fili melihat kondisi ruangan penyimpanan yang masih berada di level 1. jadi barang barang nya masih terlihat sangat sedikit. dia harus meningkatkan toko di ruangan tersebut, Agar kelak kehidupan nya, di jaman ini menjadi wanita kaya raya.

 Fili mengambil beras, tepung, dan garam untuk kebutuhan di rumah nya. Dan mengambil jeratan untuk menangkap kelinci yang tadi dilihat nya.

 "Sudah cukup, sebaiknya aku keluar, sebelum ada orang yang melihat." ucap nya sambil berjalan menuju ke lereng perbatasan lereng hutan tersebut.

Dia pun memasang jeratan untuk para bintang seperti babi hutan, kelinci dan rusa yang kemungkinan akan menguntungkan nanti nya.

Dengan hati hati, dia menentukan letak nya, dan memasang umpan Agar buruan nya tertangkap.

"Udah cukup, sebaiknya aku menunggu saja. aku harus menanam bibit buah, untuk di panen nanti nya." ucap nya sambil masuk kembali ke ruangan penyimpanan. Rencana nya nanti, dia akan menanam jenis buah dan sayur, agar tak dicurigai orang orang.

Setelah keluar, dia melihat jebakan nya terlebih dahulu, dan melihat babi hutan yang masih terlihat kecil terperangkap di sana. Senyum nya begitu cerah, dan langsung berjalan menuju ke tali tersebut.

"Oink..oink..oink..

Suara anak babi itu begitu ketakutan melihat nya, tapi bagi Fili, itu adalah sebuah keberuntungan. Dengan begini dia akan menghasilkan uang.

"Babi kecil, aku akan memasak mu hari ini, maafkan aku ya." ucap nya sambil mengambil kayu, dan mengikat kaki kaki babi itu di sana, agar mudah di bawak.

Para penduduk sekitar yang melihat nya kaget, wanita itu berhasil menangkap hasil buruan. Ini adalah pekerjaan yang biasa di lakukan oleh para pria. Tapi melihat keluarga coksu yang berhasil menangkap anak babi itu, membuat mereka begitu iri.

Daging di jaman itu, sangat susah di dapatkan. Mereka hanya makan sayur sayuran liar yang tumbuh tak jauh dari hutan. karena di desa Hawai, sebagian penduduk hanya seorang petani kecil yang menggantungkan hidupnya ke hasil panen sayur yang mereka tanam.

"menantu coksu, kau sungguh hebat, berhasil menangkap babi hutan." puji beberapa wanita yang duduk sambil menyulam.

 Biasanya hasil sulam mereka, akan dijual di pasar, dan menjadi tambahan ekonomi keluarga.

"Terima kasih bibi. Aku permisi dulu" ucap nya secara singkat.

 Mereka begitu iri melihat hasil buruan menantu coksu, andai suami Mereka juga bisa di andalkan. pasti akan bisa makan daging setiap harinya.

 "cih, sombong sekali Fili kepada kita, andaikan dia membagi daging babi itu kepada kita, pasti sangat menyenangkan. tapi dia begitu pelit." ucap wanita itu yang menatap tak suka kepada Fili yang sudah menjauh dari pandangan nya.

 "Sudahlah, jangan berkhayal terlalu tinggi. menantu coksu sangat kejam, apalagi dia telah menyakiti anak dan nenek tua re."

"Bener, tapi aku melihat dia seperti nya mulai berubah."

 "Itu tak mungkin, sebab dia kan membenci keluarga coksu, karena telah membeli nya dan menikahi nya dengan anak bungsu keluarga coksu. Apalagi pernikahan itu terjadi begitu cepat. Kalau aku menjadi Fili, juga merasa marah, di usia yang masih terlalu muda, sudah menjadi seorang janda."

"Sudahlah, sebaiknya kita selesaikan tugas menyulam itu. Biar cepat di jual ke pasar besok."

mereka mulai melanjutkan aktivitas nya. Sedangkan wanita yang tak lain bibi song, merasa tak puas dengan perkataan mereka. Dia tak menyukai keluarga coksu sejak lama. Dia ingin para warga membenci keluarga coksu, dan mengucilkan Mereka.

 "Aku harus bisa membuat mereka berada di pihak ku!" ucap nya dengan tersenyum licik.

Fili berjalan melewati pintu belakang, tapi saat ingin membuka pintu, hampir saja tubuh nya terpukul oleh nenek re yang sedang memegang tongkat kayu, hendak memukul seseorang yang menyelinap dari arah belakang.

 "Ibu, kenapa ingin memukul ku?" ucap Fili bernafas lega.

"Menantu, kenapa kau berjalan melewati pintu belakang, aku hampir saja memukul mu. Aku mengira ada pencuri yang masuk."

"Ibu, aku Fili, bukan pencuri, sebaiknya turunkan tongkat mu itu." ucap Fili sambil mengelus dada nya yang sudah berdebar. Kalau tidak kepala nya sudah benjol. Untunglah dia selamat.

"Eh, babi kecil." ucap nenek re yang kaget dengan babi itu yang sudah lemas di bawah tanah.

"Ibu, aku akan memasak daging hari ini, tolong bantuin potong babi itu ya. Aku masih takut memotong hewan."

"dari mana kau mendapatkan nya menantu?"

 "Ibu, aku menjerat nya di hutan tadi. Kita akan makan daging hari ini."

 Nenek re berkaca kaca mendengar nya, dia merasa Dewi sedang begitu baik dengan nya, membuat menantu nya telah berubah menjadi lebih baik.

dengan cekatan, fili memotong babi itu menjadi bagian kecil kecil, sehingga membuat Fili begitu senang. Dia sudah menyiapkan bumbu untuk membuat babi itu semakin enak saat dimakan.

Nenek re begitu senang, akhirnya dia bisa makan daging sepuasnya. masakan spesial yang di masak oleh Fili membuat hidung mereka merasa sangat tak sabar untuk mencicipi nya. Terutama si kembar yang menahan diri untuk tak melakukan kesalahan hari ini, agar tak di pukuli oleh ibu tirinya itu.

 Fili masih sibuk menyiapkan makanan hari ini, dengan perasaan senang nya. rencana nya nanti akan menanam beberapa bibit buah dan sayur, untuk dijual dan bisa mencukupi kebutuhan keluarga ini.

 "Nenek, apa yang wanita itu buat?" tanya sander yang begitu penasaran.

 "Ibu mu sedang menyiapkan makanan, apa sander sudah begitu lapar?" tanya nenek re sambil mengelus rambut bocah itu.

"Sander lapar nenek, tapi apa wanita itu mau memberikan kita Makanan. Aku masih takut nek." ucap nya dengan pelan. Tapi Fili mendengar nya, karena indra Pendengaran nya tiba tiba menjadi tajam.

 "Ibu mu sudah berubah nak, jangan khawatir, dia akan memberikan kalian berdua Makan enak hari ini."

"Nenek, apakah bener wanita itu telah berubah, bagai mana kalau nanti hanya sandiwara nya saja?" ucap sander yang masih belum terlalu percaya.

Fili merasa begitu bersalah kepada kedua anak itu, pasti mereka mengalami trauma kepada perlakuan Fili yang asli.

"Fili, kau adalah ibu yang kejam. Bagaimana bisa kau menyiksa anak anak kecil itu." gumam nya sambil terus menatap daging babi yang sudah di oleh menjadi babi kecap.

Tentu saja diam diam tadi, dia mengambil kecap di ruang penyimpanan, dan beberapa bumbu masakan agar terlihat gurih dan lezat saat di santap nanti nya.

Terpopuler

Comments

Erna Masliana

Erna Masliana

bukannya akan aneh kan perginya ke hutan kenapa tiba-tiba dapat beras dan tepung.. kenapa gak hasil buruan saja hewan atau sayuran atau tanaman obat

2025-07-28

0

Shinta Dewiana

Shinta Dewiana

kasian nya tu bocah jadi trauma...

2025-07-24

1

Atoen Bumz Bums

Atoen Bumz Bums

di hutan apa nggak ada ubi kan bisa sekalian cari ubi

2025-08-01

0

lihat semua
Episodes
1 Bab.1 kecelakaan
2 Bab.2
3 Bab.3
4 Bab.4
5 Bab.5
6 Bab.6
7 Bab.7
8 Bab.8
9 Bab.9
10 Bab.10
11 Bab.11 asal usul
12 Bab.12
13 Bab.13 ke kota yang.
14 Bab.14
15 Bab.15
16 Bab.16
17 Bab.17 membeli kain.
18 Bab.18 perampok
19 Bab.19 kecemasan nenek tua re
20 Bab.20 Perselisihan.
21 Bab.21
22 Bab.22 Harimau kecil
23 Bab.23 berdagang kembali
24 Bab.24
25 Bab.25
26 Bab.26 perhitungan toko buah Zen
27 Bab.27
28 Bab.28
29 Bab.29 serangan Lala
30 Bab.30
31 Bab.31
32 Bab.32 kilas balik.
33 Bab.33 rapat pemutusan hubungan keluarga.
34 Bab.34
35 BAB.35 menanam kembali bibit pohon
36 Bab.36
37 Bab.37
38 Bab.38
39 Bab.39
40 Bab.40 nasib sial song
41 Bab.41
42 Bab.42
43 Bab.43
44 Bab.44
45 Bab.45
46 Bab.46
47 Bab.47 penangkapan wanita di desa
48 Bab.48
49 Bab.49
50 Bab.50
51 Bab.51 menolong dua anak kecil
52 Bab.52
53 Bab.53 pangeran tidur
54 Bab.54
55 Bab.55 serangan balasan untuk Zen.
56 Bab.56
57 BAB.57 bakat perampok
58 Bab.58 istana story
59 Bab.59 masih tentang istana
60 Bab.60 tentang akademi
61 Bab.61 bertemu dengan guru besar
62 Bab.62
63 Bab.63
64 Bab.64
65 Bab.65
66 Bab.66
67 Bab.67
68 Bab.68
69 Bab.69
70 Bab.70
71 Bab.71
72 Bab.72 kejam nya anak anak re
73 Bab.73
74 Bab.74 berita baik dan berita buruk.
75 Bab.75
76 Bab.76 mengungkapkan jati diri yang sebenarnya.
77 Bab.77 diterima
78 Bab.78
79 Bab.79 di rampok
80 Bab.80
81 Bab.81
82 Bab.82
83 Bab.83
84 Bab.84
85 Bab.85
86 Bab.86
87 Bab.87
88 Bab.88
89 Bab.89 sampai di rumah
90 Bab.90 membeli kuda
91 Bab.91
92 Bab.92
93 Bab.93 istana
94 Bab.94
95 Bab.95 pesta pernikahan
96 Bab.96 ingat kembali
97 Bab.97
98 Bab.98
99 Bab.99
100 Bab.100
101 Bab.101
102 Bab.102
103 Bab.103
104 Bab.104 Berakhir
105 Bab.105
106 Bab.106 ajakan lamaran.
107 Bab.107
108 Bab.108
109 Bab.109
110 Bab.110 menjadi seorang junzu( putri daerah)
111 BAB.111
112 Bab.112
113 Bab.113
114 Bab.114
115 Bab.115
116 Bab.116
117 Bab.117
118 Bab.118 hari pertama membuka toko kosmetik.
119 Bab.119
120 Bab.120
121 Bab.121
122 Bab.122
123 Bab.123 empat kubu
124 Bab.124
125 Bab.125 naik tahta
126 Bab.126 perencanaan ide membuat kereta api
127 Bab.127
128 Bab.128
129 Bab.129
130 Bab.130
131 Bab.131
132 Bab.132
133 Bab.133
134 Bab.134
135 Bab.135
136 Bab.136 end
Episodes

Updated 136 Episodes

1
Bab.1 kecelakaan
2
Bab.2
3
Bab.3
4
Bab.4
5
Bab.5
6
Bab.6
7
Bab.7
8
Bab.8
9
Bab.9
10
Bab.10
11
Bab.11 asal usul
12
Bab.12
13
Bab.13 ke kota yang.
14
Bab.14
15
Bab.15
16
Bab.16
17
Bab.17 membeli kain.
18
Bab.18 perampok
19
Bab.19 kecemasan nenek tua re
20
Bab.20 Perselisihan.
21
Bab.21
22
Bab.22 Harimau kecil
23
Bab.23 berdagang kembali
24
Bab.24
25
Bab.25
26
Bab.26 perhitungan toko buah Zen
27
Bab.27
28
Bab.28
29
Bab.29 serangan Lala
30
Bab.30
31
Bab.31
32
Bab.32 kilas balik.
33
Bab.33 rapat pemutusan hubungan keluarga.
34
Bab.34
35
BAB.35 menanam kembali bibit pohon
36
Bab.36
37
Bab.37
38
Bab.38
39
Bab.39
40
Bab.40 nasib sial song
41
Bab.41
42
Bab.42
43
Bab.43
44
Bab.44
45
Bab.45
46
Bab.46
47
Bab.47 penangkapan wanita di desa
48
Bab.48
49
Bab.49
50
Bab.50
51
Bab.51 menolong dua anak kecil
52
Bab.52
53
Bab.53 pangeran tidur
54
Bab.54
55
Bab.55 serangan balasan untuk Zen.
56
Bab.56
57
BAB.57 bakat perampok
58
Bab.58 istana story
59
Bab.59 masih tentang istana
60
Bab.60 tentang akademi
61
Bab.61 bertemu dengan guru besar
62
Bab.62
63
Bab.63
64
Bab.64
65
Bab.65
66
Bab.66
67
Bab.67
68
Bab.68
69
Bab.69
70
Bab.70
71
Bab.71
72
Bab.72 kejam nya anak anak re
73
Bab.73
74
Bab.74 berita baik dan berita buruk.
75
Bab.75
76
Bab.76 mengungkapkan jati diri yang sebenarnya.
77
Bab.77 diterima
78
Bab.78
79
Bab.79 di rampok
80
Bab.80
81
Bab.81
82
Bab.82
83
Bab.83
84
Bab.84
85
Bab.85
86
Bab.86
87
Bab.87
88
Bab.88
89
Bab.89 sampai di rumah
90
Bab.90 membeli kuda
91
Bab.91
92
Bab.92
93
Bab.93 istana
94
Bab.94
95
Bab.95 pesta pernikahan
96
Bab.96 ingat kembali
97
Bab.97
98
Bab.98
99
Bab.99
100
Bab.100
101
Bab.101
102
Bab.102
103
Bab.103
104
Bab.104 Berakhir
105
Bab.105
106
Bab.106 ajakan lamaran.
107
Bab.107
108
Bab.108
109
Bab.109
110
Bab.110 menjadi seorang junzu( putri daerah)
111
BAB.111
112
Bab.112
113
Bab.113
114
Bab.114
115
Bab.115
116
Bab.116
117
Bab.117
118
Bab.118 hari pertama membuka toko kosmetik.
119
Bab.119
120
Bab.120
121
Bab.121
122
Bab.122
123
Bab.123 empat kubu
124
Bab.124
125
Bab.125 naik tahta
126
Bab.126 perencanaan ide membuat kereta api
127
Bab.127
128
Bab.128
129
Bab.129
130
Bab.130
131
Bab.131
132
Bab.132
133
Bab.133
134
Bab.134
135
Bab.135
136
Bab.136 end

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!