#2 minggu kemudian
Hujan rintik-rintik seolah alam ikut bersedih karena beberapa menit lagi Safitri akan berpisah dengan orang-orang yang dicintainya. Hari ini adalah hari di mana Safitri harus berangkat untuk mengikuti pendidikan calon Polwan dikota G dengan beberapa calon lainnya yang sudah terpilih dengan diantar keluarga & orang tercinta dibandara. Banyak orang-orang terkasih safitri yang ikut mengantar kepergiannya hari ini, seperti kedua orangtuanya, mas Min dengan mbak Nunik yang tidak lain adalah istri mas Min beserta anak mereka Revi, Ega sahabat Safitri dengan Aril kekasihnya, Marwan, ULI, Dila, ODI, serta masih banyak yang lainnya terkecuali mas Har & istrinya yang saat ini sedang tidak bisa mengambil cuti. Tepat disebelah Safitri duduk pria tampan dengan erat selalu menggenggam satu tangannya seolah enggan melepas kepergiannya, pria tersebut memandang lekat setiap inci wajah Safitri, bahkan sesekali pria itu mencium lembut tangannya, pria tersebut adalah pria yang telah resmi menjadi kekasihnya. Safitri sangat mengerti perasaan yang kini dirasakan Bripka Abimana karena saat ini ia juga merasakan hal yang sama juga, ia menyerahkan semua takdir yang ia miliki saat ini kepada sang Pencipta karena dirinya yakin jika memang jodoh meskipun terpisah pasti akan bersatu jua.
Tak terasa setelah menunggu satu jam akhirnya penerbangan pesawat yang akan dinaiki Safitri & beberapa calon Polisi atau Polwan akan berangkat, ia pun segera berpamitan. Safitri memeluk erat kedua orang tuanya & mencium pipi kanan kiri serta keningnya, setelah itu ia memeluk kakaknya beserta kakak ipar & keponakannya, ia juga memeluk Ega sahabatnya, menyalami teman-temannya, setelah itu giliran ia berpamitan kepada kekasih hatinya.
Ia hanya memandang lekat Bripka Abimana serta memegang kedua tangannya, mata mereka saling beradu, bahkan ia gak sepatah kata pun bisa mengucapkan kata-kata, sebagai manusia biasa ada sedikit rasa takut kehilangan dihatinya meskipun ia sudah berusaha menyerahkan takdirnya kepada sang Pencipta.
" Dek jaga kesehatanmu ya di sana " (kata Abimana lirih)
" iya bang, abang juga jaga kesehatan disini ya " (kata Safitri)
" belajar yang benar ya di sana jangan main-main, ini perintah sebagai calon atasanmu & calon suamimu " (kata abimana)
" siap komandan " (kata safitri dengan gaya hormat & tersenyum)
" boleh peluk " (kata Abimana)
Setelah mengangguk-angguk kepalanya tanda setuju tubuhnya pun langsung dipeluk erat oleh Bripka Abimana, ada rasa nyaman yang dia dapatkan seolah-olah ingin terus berada dalam dekapan Bripka Abimana. Meskipun hari ini adalah hari perpisahannya dengan orang terkasih nya tetapi hari ini merupakan hari bahagianya untuk menyongsong masa depannya. Walaupun saat itu sebenarnya ia sangat bersedih, hatinya begitu nyeri seperti teriris.
#*Bripka Abimana Prasetiya
Pikirannya melayang kemana-mana pasalnya Bripka Abimana harus berpisah dengan kekasihnya, saat ini mereka berdua hanya beradu pandang sambil berpegangan tangan.
" Dek jaga kesehatanmu ya di sana " (kata Abimana lirih)
" iya bang, abang juga jaga kesehatan disini ya " (kata Safitri)
" belajar yang benar ya di sana jangan main-main, ini perintah sebagai calon atasanmu & calon suamimu " (kata abimana)
" siap komandan " (kata safitri dengan gaya hormat & tersenyum)
" boleh peluk " (kata Abimana)
Dirinya memeluk erat kekasihnya serasa tak ingin melepaskan.
" ingat janji ya bang, tunggu aku pulang" (kata safitri yang masih dalam pelukannya)
Abimana mulai melepaskan pelukannya karena mendengar kata-kata kekasihnya.
" percaya sama abang ya sayang, abang bakal tunggu Ade , i love u "(kata Abimana sambil menatap mata teduh Safitri)
Terpancar senyum di wajah wanita pujaannya membuat hatinya sedikit ada kesejukan, ia mencium kening Safitri dengan lembut sebelum melepaskan genggamannya, setalah itu Safitri berlalu pergi bersama rombongannya meninggalkan dirinya.
" sampai jumpa 7bulan lagi" (gumam Abimana dalam hati sambil tersenyum)
#* SAFITRI
Safitri melenggang pergi sambil melambaikan tangan & melemparkan senyum manisnya kepada orang-orang terkasihnya. Saat ini ia telah berada di dalam kabin pesawat & duduk disebelah Widia, ini adalah pengalamannya untuk pertama kali menaiki pesawat.
" Fit gue ko dek dekan ya? " (kata Widia)
" sama gue juga, ini pertama kali gue naik pesawat" (kata Safitri)
" hahaha, iya sama " (kata Widia)
" Bismillah aja lah Wid, semoga sampai dengan selamat " (kata Safitri)
" ya Tuhan Fit lo malah bikin gue takut, ini naik pesawat aja seolah-olah kaya diambang pintu kematian ya, segitu kolotnya kita, hahahaha " (kata Widia)
" hahahaha, namanya juga orang kampung, lo pegang deh tangan gue keringat dingin " (kata Safitri)
" ha, iya sama Fit, ya Allah lancarkan perjalanan kami ya Allah "(kata Widia sambil menggenggam tangan Safitri)
Tak terasa pesawat yang Safitri naiki telah terbang tinggi menembus awan, terlihat awan-awan putih berserak disisi luar jendela. Terbayang dalam lamunan Safitri pada momen satu minggu yang lalu saat orang tuanya mengadakan syukuran untuknya, saat itu rumah begitu ramai dengan kehadiran salah satu sahabatnya serta teman-temannya & tidak lupa pula Bripka Abimana pria yang telah menjadi pacarnya, pada saat itu mereka semua bercengkrama membaur jadi satu begitu juga orang tuanya yang tak ingin melewatkan kebersamaan dengan Safitri saat itu, lamunan pun membuyar saat Widia menyikut nya dengan pelan.
" lo gak denger gue ngomong yah dari tadi " (kata Widia manyun)
" mm , apa ???? "( kata Safitri agak kaget)
" ckk, ternyata bener lo gak denger gue ngomong apa, padahal dari tadi gue ngomong panjang lebar, tapi lo gak dengerin gue!!!! " ( kata Widia terhenti sambil Menyilang Kan tangannya ), " lo bener-bener deh Bambang gak denger gue, pasti lo lagi mikirin pacar lo kan????, baru juga 20menit pisah udah kepikiran aja, dasar anak perawan kalo lagi kasmaran gak ingat waktu " (lanjut Widia menggoda Safitri sambil tersenyum memperlihatkan sederetan giginya)
" hahaha, asem sejak kapan nama gue Bambang, lagian sapa yang mikirin pacar coba sotoy lo mentang-mentang jomblo " (jawab Safitri balas mengolok sambil tersenyum)
" sejak barusan gara-gara lo gak denger gue ngomong nama lo berubah jadi bambang " (kata Widia) " menang deh lo kalo sudah bawa-bawa status, awas lo ya gue aduin lo ama tukang ojek di gang deket rumah gue udah nge hina status jomblo gue " (kata Widia bercanda)
" dih apaan ngadu tukang ojek, emang gebetan lo tukang ojek Wid?, hahahaha " (kata Safitri tertawa)
" iya gebetan gue mang Antok umurnya 42 anaknya 3 istrinya namanya mbak Jum, mang Antok emang tukang ojek tapi gue cinta mati sama dia, dia pria idaman gue, puas lo"(kata Widia bercanda)
" lah selera lo yang udah mau jadi kakek-kakek Wid, lo mah jadi pelakor yang agak bagusan dikit dong yang digoda masa iya tukang ojek, yang lebih elit dikit lah levelnya diatas tukang ojek, kuli panggul pasar kek misalnya atau gak tukang rongsokan, hahahaha " (kata Safitri masih bercanda)
" jahat lo, itu bukan diatas levelnya dari tukang ojek tapi malah dibawahnya, ngasi saran kadang ada benernya juga,besok gue cari tukang rongsokan yang sudah beristri kalo gitu, hahaha " (balas Widia lagi)
Sebentar lagi pesawat yang mereka naiki akan mendarat sekitar setengah jam lagi untuk transit dikota C, dikota C nanti juga akan ada beberapa calon polisi atau polwan yang akan menaiki pesawat dengan tujuan yang sama dengan mereka. Pesawat pun mulai merendah untuk mendarat saat sudah benar-benar mendarat & pintu pun sudah terbuka Safitri & Widia keluar bergandengan sambil menunggu teman-teman calon polisi lainnya beserta para instruktur & komandan, waktu transit sekitar 1jam lagi, Safitri & 12 calon polisi atau polwan lainnya sudah diarea transit pesawat yang akan mereka naiki untuk selanjutnya, disana sudah ada calon polwan atau polisi dari kota C yang diantar seperti safitri tadi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 300 Episodes
Comments
elviana
jangan d ulang ulang donk...trs kalo cerita jangan d pisah pisah...kayak safitri sendiri abi sendiri
2020-11-28
1
Irma Yuanita
ngulang nya jgn kepanjangan Thor... 🙏
2020-04-16
3
Nina Puji Handayani
wah klo bneran ketemu bs CLBK nih
2020-04-11
5