5

"Malam harinya di rumah keluarga Mahendra.

Raga duduk sambil meneguk segelas wine putih mahalnya.

Tiba tiba Saga datang menghampirinya kemudian ikut menuangkan wine ke dalam gelasnya dan meneguknya sedikit demi sedikit.

" Pa, kenapa mama pergi meninggalkan kita? " Tanya Saga tiba tiba yang membuat Raga menoleh kepadanya.

" Kenapa kamu masih menanyakan pertanyaan itu? " Jawab Raga dengan senyum menyeringai.

Saga menarik nafas panjang dan meletakkan gelasnya di atas meja " Saga cuma mau memastikan kalau wanita memang hanya membuat kita menderita ".

J

Raga tersenyum dan menegakkan posisi duduknya kemudian meraih ponselnya untuk menghubungi seseorang di seberang.

Tak butuh waktu lama ada yang mengetuk pintu dari luar.

Asisten rumah tangga membukakan pintunya, dan pasti itu membuat Saga melotot tajam begitu melihat siapa yang datang.

" Pa, untuk apa mereka kemari! " Tanya Saga saat melihat ada 3 wanita cantik dengan pakaian yang seksi nyaris memperlihatkan semua asetnya.

" Hahaha, anakku Saga, papa akan memberitahumu satu hal, memang benar wanita hanya membuat kita menderita tapi terkadang kita juga butuh wanita untuk memberikan kita kenikmatan" Jawab Raga dengan senyum tipisnya.

Dan ketiga wanita itupun berjalan ke arah mereka berdua.

" Tuan Mahendra, siapakah di antara kalian yang harus kami layani? "

" Kalian berdua ikut denganku dan yang satu bersama putraku" Jawab Raga yang membuat Saga mengangkat kedua alisnya kemudian beranjak dari tempat duduknya.

" Baiklah tuan" Ucap salah satu wanita panggilan itu kemudian mengajak satu temannya untuk berjalan mengikuti Raga menuju kamarnya.

Saga berdiri dengan berkacak pinggang melihat papanya berjalan masuk ke kamar seolah ingin meluapkan rasa benci, marah dan jijik dengan perbuatan papanya itu.

Kemudian seorang wanita yang bertugas melayani Saga berjalan mendekat dan dengan berani memeluknya dari belakang.

Saga terperanjat dan melepaskan dengan paksa pelukan wanita itu kemudian memutar tubuhnya dan mencengkram dagu wanita itu dengan satu tangannya " Jangan berani kamu menyentuhku tanpa seijinku! ".

" T- tapi tuan ini adalah tugasku membahagiakanmu? " Jawab wanita itu.

" Masih berani kamu menjawabnya! Sekarang pergilah atau aku habisi kamu! " Ucap Saga sambil melemparkan cengkramannya dengan kasar membuat wanita itu menangis ketakutan.

" O iya ini bayaranmu, ingat jangan pernah perlihatkan lagi wajahmu di hadapanku! " Ucap Saga sambil melemparkan beberapa jumlah uang kepada wanita itu kemudian melangkah pergi menuju ke kamarnya.

Saga memang pemuda yang haus kasih sayang dan senang dengan kehidupan bebas bahkan sering juga melakukan zina dengan wanita yang dikehendakinya. Tapi hati dan perasaannya seakan telah membeku dan mati rasa bersamaan dengan luka dan rasa sakit karena perpisahan kedua orang tuanya.

Bahkan semenjak kepergian ibunya yang sudah hampir 15 tahun yang lalu, semenjak itu papanya tidak pernah lagi mau memberinya kasih sayang layaknya seorang ayah. Dia sibuk dengan pekerjaannya dan para wanita jalang untuk memuaskan ranjangnya.

Semenjak itu pula Saga menganggap wanita hanyalah boneka dan alat pemuas nafsu yang tidak punya perasaan.

Tak lama berselang, Najwa datang dari kampusnya dan melihat keadaan rumah yang sepi.

Dia duduk di sofa sambil membuka jaket dan sepatunya kemudian bibi datang untuk memberikan teh hangat untuk majikannya itu karena tahu kebiasaan Najwa di saat pulang dari kampusnya.

( Sejak kecil Najwa tinggal bersama keluarga Raga karena Saga berada di luar Negeri lalu Raga mengadopsinya dan membesarkannya untuk mengisi kekosongan)

" Bi, yang lain ke mana? Kok sepi? " Tanya Najwa sambil meraih teh dari tangan bibi dan menyeruputnya perlahan.

" Ehm, Bibi tidak tahu non" Jawab bibi berbohong karena tidak mau mendapatkan masalah.

Najwa terdiam sejenak kemudian menarik nafas panjang " Baiklah bi, kalau bibi mau pulang, pulang saja bi. Terimakasih teh hangatnya ya ?

" Baik non"

Najwa menarik nafas dalam-dalam kemudian berjalan menuju kamarnya, tapi suara erangan wanita yang bersahutan dengan erangan laki laki terdengar dari dalam kamar tamu. Matanya melebar dan hati keponya mulai bergejolak, dilihatnya kanan kiri, setelah aman dia pun mendekati pintu tersebut dan mulai menempelkan sebelah telinganya di sana.

" Ach ach , terus tuan ach ach " Suara wanita yang terdengar lebih dari satu orang itu sangat jelas dan cukup membuat Najwa geli hingga cekikikan sendiri. Ditambah suara hentakan dua benda lunak yang juga angkat jelas mampu membuat imajinasinya terbang bebas " Hahhh kok seperti itu suaranya, ih serem amat" Gumamnya sendiri.

Saat sedang menikmati suara suara aneh dari dalam kamar tiba tiba sebuah tangan hangat menjewer telinganya dan membuatnya meringis sambil menutupi mulutnya dengan kedua tangannya.

" Apa yang kamu lakukan di sini!" Suara berat itu cukup familiar.

" A-ampun kak" Jawab Najwa sambil meringis dan berjalan menjauhi kamar itu.

" Ih kak Saga sakit tau"

" Lagian ngapain kamu di situ?"

" Kakak tidak dengar?"

" Dengar apa?"

" Suara rintihan kenikmatan yang mampu memabukkan dan memberikan rasa hangat dan surga dunia"

Saga memijit pelipisnya kemudian melipat kedua tangannya di dadanya dengan tatapan tajam hingga menembus dasar hati yang paling dalam " Sudah bicaranya? Sekarang pergi ke kamarmu kunci pintu dan awas berani mendengarkannya lagi"

"Berarti mengintip boleh?"

Saga geram dan mengerutkan rahangnya yang membuat Najwa berlari ke kamarnya dengan senyum lebar.

Terpopuler

Comments

Elisabeth Ratna Susanti

Elisabeth Ratna Susanti

cewek kalau udah melotot tajam pasti bikin cowok tak berkutik 😆

2025-06-10

1

Cakrawala

Cakrawala

Saga modus kah?

2025-06-05

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!