Episode 2

.
.
seseorang dengan gelar psikiater itu, tengah membaca beberapa lembaran dokumen ditangannya. hari sudah mulai gelap, namun satu pasiennya ini selalu datang paling lambat dari jam pulang kerja dokter psikiater.
Kim Boem
Kim Boem
hahhhh..
Jeon Jungkook
Jeon Jungkook
ada apa dengan hasil tesnya hyung?
Kim Boem
Kim Boem
tidak ada perubahan
Kim Boem
Kim Boem
dokter psikolog mengatakan, kau sangat nakal dan tidak penurut
Jeon Jungkook
Jeon Jungkook
hah? yang benar saja hyung.. jangan bercanda
Kim Boem
Kim Boem
hasilnya masih sama bocah!
Kim Boem
Kim Boem
jadi hyung akan meresepkan obat yang sama.
Jungkook nampak termenung, sebelum dirinya mengajukan sebuah permintaan pada kim boem.
Jeon Jungkook
Jeon Jungkook
bisa kah hyung tambahkan dosis pada obatnya?
Jeon Jungkook
Jeon Jungkook
akhir akhir ini aku lebih sering gelisah hyung, mimpi mimpi itu benar-benar mengganggu pikiranku.
Kim Boem
Kim Boem
(menatap jungkook dengan perasaan iba)
Kim Boem
Kim Boem
baiklah, nanti hyung naikan sedikit dosisnya. tapi ingat untuk jangan terlalu sering menggunakan obat itu
Jeon Jungkook
Jeon Jungkook
terimakasih hyung
Kim Boem
Kim Boem
ya, sekarang pulanglah
kim boem pun mulai merapikan tas nya lalu bersiap untuk pulang, begitu pula dengan jungkook yang setia menunggu kim boem.
jungkook mengajak kim boem untuk pulang bersama nya
di perjalanan mereka juga membicarakan beberapa hal, keduanya memang sangat dekat. karena kim boem lah yang berhasil membuat jungkook lebih tenang seperti saat ini.
jungkook memang sedari umur 12thn sudah mendapatkan perawatan dari seorang psikolog, karena trauma yang ia dapatkan dari kejadian 20thn lalu.
Jeon Jungkook
Jeon Jungkook
Hyung mainlah ke rumah
Jeon Jungkook
Jeon Jungkook
Sudah lama kau tidak ke rumahku
Kim Boem
Kim Boem
Belakangan ini aku sangat sibuk Jeon
Kim Boem
Kim Boem
Nanti kapan kapan aku akan mampir
Jeon Jungkook
Jeon Jungkook
Baiklah
Kim Boem
Kim Boem
Bagaimana dengan pekerjaanmu?
Jeon Jungkook
Jeon Jungkook
(menghela nafas)
Jeon Jungkook
Jeon Jungkook
Seperti yang ku katakan tadi, aku akhir akhir ini lebih sering gelisah
Jeon Jungkook
Jeon Jungkook
Itu cukup menganggu pekerjaanku
Kim Boem
Kim Boem
(menepuk pundak Jungkook)
Kim Boem
Kim Boem
Lakukanlah hal yang membuatmu senang
Jeon Jungkook
Jeon Jungkook
(hanya mengangguk mengiyakan)
.
hari sudah kembali pagi
jimin kembali datang ke rumah jungkook dengan beberapa gerutunya
Park Jimin
Park Jimin
dia jika tidak membuat ku kesal sehari apa tidak merasa hidup! huh (gerutunya)
Jeon Jungkook
Jeon Jungkook
jangan komat kamit sendiri jim
Jeon Jungkook
Jeon Jungkook
aku takut melihatnya
ejek jungkook dengan ketawa yang mengejek, sementara jimin yang mendengarnya melototkan mata sipitnya
Park Jimin
Park Jimin
kau...!! menyebalkan sekali, dimana mobilmu? kenapa memintaku untuk menjemputmu?
Jeon Jungkook
Jeon Jungkook
maaf maaf, mobilku sedang di servis
Park Jimin
Park Jimin
kau kan bisa naik mobil lainnya, pakek acara minta dijemput. Kalau tidak mau jemput tidak berangkat kerja!
Park Jimin
Park Jimin
dasar menyebalkan!
Jeon Jungkook
Jeon Jungkook
(terkekeh gemas)
Jeon Jungkook
Jeon Jungkook
aku sedang malas menyetir jim
Park Jimin
Park Jimin
kau bisa naik bus saja kalau begitu (gerutunya)
Jeon Jungkook
Jeon Jungkook
aku punya kau kenapa harus naik bus hahaha
Park Jimin
Park Jimin
haissh.. membuatku kesal saja.
jimin berjalan keluar lebih dulu, sementara jungkook masih tertawa kecil dibelakangnya
jimin memang seperti itu, meski tempramen nya jelek dan mudah kesal, tapi tingkah nya sangat menghibur.
.
di dalam mobil
Jeon Jungkook
Jeon Jungkook
jim
Park Jimin
Park Jimin
hm?
Jeon Jungkook
Jeon Jungkook
antar aku ketempat lain dulu
jimin yang mendengar ucapan jungkook langsung menoleh sinis dengan tatapan tajamnya
Park Jimin
Park Jimin
kau...!! jangan membuatku semakin kesal ya jungkook.
Park Jimin
Park Jimin
dikantor itu banyak sekali pekerjaan, jangan mencari pekerjaan lain haishh!
Park Jimin
Park Jimin
(kembali fokus menyetir)
Jungkook nampak menghelaikan nafasnya, kemudian menunjukkan wajah melasnya.
Jeon Jungkook
Jeon Jungkook
hahhh...
Jeon Jungkook
Jeon Jungkook
padahal aku ingin membelikan mu sesuatu
jimin yang mendengarnya langsung mengerem mendadak
Park Jimin
Park Jimin
benarkah?(berbinar)
Park Jimin
Park Jimin
kau ingin membelikanku ap-
Jeon Jungkook
Jeon Jungkook
tidak jadi.
Jeon Jungkook
Jeon Jungkook
kau menolak mengantarku
jimin yang ucapannya terpotong oleh jungkook pun kembali merasa kesal
Jungkook senyum senyum sendiri melihat ekspresi Jimin
Park Jimin
Park Jimin
haishhh...
Park Jimin
Park Jimin
okelah okelah, aku antarkan
dengan perasaan sedikit kesal, jimin mengubah arah mobilnya menuju tempat yang diminta oleh jungkook
Park Jimin
Park Jimin
jika bukan bos, sudah ku tendang kau keluar dari mobilku. (side eyes)
Jeon Jungkook
Jeon Jungkook
(terkekeh)
setelah menempuh perjalanan 15menit, mereka sampai di depan toko alat musik.
jimin dan jungkook memasuki toko itu
Kim Namjoon
Kim Namjoon
selamat dat-
Kim Namjoon
Kim Namjoon
jungkook
Jeon Jungkook
Jeon Jungkook
hai joon
Kim Namjoon
Kim Namjoon
Untuk apa kau kemari, sudah ku katakan aku tidak berminat dengan tawaran mu
Park Jimin
Park Jimin
heh?! kurang ajar sekali kau, kami ini pelanggan ya
Park Jimin
Park Jimin
kenapa-
belum sempat kembali mengoceh, mulut jimin dibungkam oleh tangan besar jungkook
Jeon Jungkook
Jeon Jungkook
husttt diamlah jim, sana sana kau pilih sesuatu untuk dibeli
Jeon Jungkook
Jeon Jungkook
(mendorong jimin menjauh)
jiminpun dengan malas melihat lihat lihat beberapa barang ditoko itu.
sementara jungkook kembali berbicara dengan namjoon
Jeon Jungkook
Jeon Jungkook
maaf ya, mulutnya memang seperti itu hehe
Kim Namjoon
Kim Namjoon
hmmm sudah biasa
Kim Namjoon
Kim Namjoon
lalu, apa tujuanmu kemari?
Jeon Jungkook
Jeon Jungkook
ayolah joon, kau temanku semasa sekolah menengah atas, satu satunya.
Kim Namjoon
Kim Namjoon
aku sudah bilang, aku tidak berminat bekerja denganmu, apalagi dengan bisnis gelapmu itu.
Jeon Jungkook
Jeon Jungkook
tidak tidak, kau bisa bekerja dikantorku saja
Jeon Jungkook
Jeon Jungkook
membantu pekerjaan Jimin, dia sering mengomel karena terlalu banyak pekerjaan
Kim Namjoon
Kim Namjoon
tapi kook
Jeon Jungkook
Jeon Jungkook
lagi pula dari yang aku tahu toko mu sudah lewat dari masa sewa bukan? kau bisa bekerja denganku, kau sangat pintar joon. sangat disayangkan dengan bakatmu itu jika terus bertahan disini
namjoon nampak berfikir
memang benar apa yang dikatakan temannya ini, tapi namjoon masih bimbang dengan tawaran jungkook
Kim Namjoon
Kim Namjoon
akan aku pikirkan lagi, terimakasih sudah peduli denganku
Jeon Jungkook
Jeon Jungkook
jangan berkata seperti itu, dulu jika tidak ada kau, mungkin aku harus bersekolah dirumah dan melewatkan masa mudaku.
ya, dulu jungkook dengan depresi nya membuat dia sulit mendapatkan teman, dirinya juga sering dibully. pada saat sekolah menengah atas, dirinya sempat memutuskan untuk bersekolah dari rumah, namun namjoon yang saat itu menjadi murid pindahan justru menjadi teman pertama jungkook yang membuat jungkook merasa memiliki seorang teman yang bisa dia percaya.
Kim Namjoon
Kim Namjoon
kenapa kau membawanya ke toko ku sih
namjoon berucap agak kesal ke temannya itu
Jeon Jungkook
Jeon Jungkook
keke, biar toko mu ramai
Kim Namjoon
Kim Namjoon
ramai apanya, suara dia yang cerewet itu bisa membuat semua barang barang ku rusak
Park Jimin
Park Jimin
hehhh!! aku dengar ya joon! (ucapnya dari kejauhan)
Kim Namjoon
Kim Namjoon
kamu ini berisik jim, lebih berisik dari suara drum saat dimainkan
jungkook terlihat tertawa puas mendengar ucapan namjoon
sementara itu jimin sedikit berlari kecil menuju kearah namjoon. tahu apa yang akan dilakukan jimin, namjoon pun menarik jungkook sebagai tamengnya
Jeon Jungkook
Jeon Jungkook
hei hei hei apa apaan kau joon, kau yang membuat nya murka, hadapilah sendiri (gerutu jk)
Park Jimin
Park Jimin
(datang membawa uku lele yang siap ia pukul kan ke dua orang yang sejak tadi mengejeknya)
Park Jimin
Park Jimin
kesini kau joon!
namjoon terus berputar putar dengan tubuh jungkook sebagai tamengnya. jungkook pun ikut menenangkan jimin
meski begitu setelahnya jungkook tertawa bahagia melihat tingkah kedua temannya ini
.
kini jimin dan jungkook sudah berada di dalam mobil menuju kantor
Park Jimin
Park Jimin
hisss aku kesal sekali dengan dia!
Park Jimin
Park Jimin
kalau dia tidak mau bergabung ya sudah, cari orang lain saja. bisa bisa aku punya riwayat darah tinggi nanti
Jeon Jungkook
Jeon Jungkook
dia pasti mau menerimanya
Jeon Jungkook
Jeon Jungkook
lagi pula kau tidak boleh terlalu kesal dengannya, kalian akan menjadi rekan kerja nanti hahaha
jimin yang kesal mendengar tawa jungkook, mengambil botol mineral yang airnya tinggal seperempat botol dan memukulkannya ke pundak jungkook dengan kesal
jungkook menatap jimin dengan tersenyum kemudian fokus melihat jalan. dalam fikirnya saat ini mungkin, andai dirinya tidak mempunyai beberapa teman seperti mereka, mungkin jungkook masih terpuruk sampai saat ini, dan akan bersikap dingin ke semua orang. namun tuhan masih baik padanya, sampai mengirimkan beberapa orang random itu padanya.
meski begitu, jungkook tetap memiliki dendam pada hatinya, dan bersumpah tidak akan melepaskan orang itu, orang yang sudah menghancurkan kaka nya.
.
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!