Pain [BL/BXB] Chapter 4

Malam harinya

Jeff sudah pulang dari pekerjaan nya dan seperti biasa mengunci pintu utama

Liam

Ngomong ngomong.. Aku sudah memasak

Liam

Kali ini.. Aku yakin kau pasti menyukainya //senyum

Liam

Karena aku membuat pasta, kesukaanmu

Jeff

Baiklah.

Di dapur

Jeff

//makan

Liam

B-bagaimana.. Apakah enak?

Jeff

Baik.. Tapi sangat buruk

Jeff

Kau menghancurkan makanan kesukaanku, aku jadi muak //berdiri

Jeff

Memasak makanan simple saja tidak bisa, memang tidak berguna

Jeff

Aku bahkan tidak bisa makan dengan benar di rumah ini, aku membenci rumah ini karena kau //berjalan pergi

Liam pun menangis dalam diam

Sekali lagi, dia gagal

Liam membuang semua masakan nya dengan berat hati, masakan yang sudah dia buat dengan susah paya dan usaha

Dan dia hanya mendapat komentar menyakitkan dari suaminya sendiri

Dan di pikiran nya muncul ide gila..

Dia berencana untuk pergi dari rumah itu

Di trotoar

Liam

//terengah engah

Liam

Akhirnya.. //berjalan menuju stasiun

Liam berhasil lari dari rumah

Tapi Jeff tentu saja tidak akan membiarkan itu terjadi, dia tidak akan melepaskan Liam dengan mudah tanpa mengejar nya..

Di stasiun

Stasiun itu sepi karena memang ini hampir tengah malam

Dia melihat jadwal kereta nya, tidak akan ada kereta yang berhenti di stasiun pada saat jam segini

Liam

Bagaimana ini..

Liam

Apa aku naik bis saja ya.. //menghela nafas

Liam

Tapi.. Aku sudah sejauh ini, dan stasiun bus stop dari stasiun kereta ini juga sangat jauh..

Liam

Aku.. Tidak bisa menahan nya lagi..

Liam merasakan benda tajam di lehernya

Jeff

Bergerak sedikit lagi, aku akan menghancurkan laring mu

Liam

//kaget

Liam

J-Jeff..

Di basement

Jeff melempar liam ke sana, ke basement gelap yang penuh dengan debu

Jeff

Kau beruntung aku tidak menghancurkan kepalamu

Brak!

Pintu basement ditutup

Hanya ada lampu remang remang yang menerangi basement gelap itu

Liam

//menangis

Liam

Jeff.. Lepaskan aku..

Liam

Kumohon..

Liam terus menangis putus asa, karena baseme itu benar benar tertutup

Tidak ada celah sedikitpun untuknya kabur, hanya ada pintu utama yang dikunci dari luar, benar benar tertutup

Tanpa makanan, tanpa air, dan tanpa cahaya dari luar