Love From Childhood

Love From Childhood

BAB 1

Dhea Putri Sari bukanlah gadis cantik dan anggun juga tidak suka berdandan seperti kebanyakan gadis lain diluar sana. Ia hebat dalam bidang ilmu bela diri taekwondo. Dan selalu menjuarai disetiap turnamen yang ia ikuti.

Ia gadis yang sederhana dan berpenampilan seadanya. Ia terlahir dari keluarga biasa-biasa saja. Hidup dengan apa adanya. Tapi jangan salah. Walaupun ia seperti cowok, tapi ia pandai memasak, selalu mandiri dan pekerja keras.

Walaupun orang tuanya mampu untuk membiayai sekolahnya. Namun, ia lebih suka untuk tidak merepotkan mereka dan bekerja menghasilkan uang sendiri.

Berbeda dengan cowok yang bernama Aksa Patria. Cowok tampan yang terlahir dari keluarga konglomerat. Memiliki otak yang cerdas dan IQ-nya yang tinggi.

Ia sangat populer dikalangan para wanita. Saking tampannya, hanya dengan satu kali kedipan mata saja para cewek bisa mabuk kepayang karenanya. Ia memiliki sikap percaya diri yang sangat tinggi dan juga sedikit angkuh.

Yah, walau begitu. Ia bukan sosok lelaki yang berkepribadian dinging seperti yang digambarkan di flm-flm yang ada. Ia sangat hangat dan menyenangkan.

Dan dia adalah sahabat dekat Dhea sejak kecil. Mereka telah bersama selama 14 tahun. Dari kecil hingga sekarang mereka terus bersama-sama. Orang-orang menyebut mereka dua sejoli legendaris.

Glek.. Glek.. Glek...

Dhea meneguk habis air mineral dalam botol dengan satu kali tegukan. Ia merasa sangat lelah setelah berlatih taekwondo. Karena hari ini ada jadwal latihan, jadi setelah kelas usai Dhea ikut kelas latihan.

"Lo makin hebat aja!" puji Aksa yang sedari tadi menunggunya dan memperhatikannya.

"Lo lagi muji gue atau lagi menghina gue?" sahut Dhea.

"Wahh.. Sepertinya IQ lo itu benar-benar dibawah rata-rata," balas Aksa sambil mendorong kepala Dhea dengan telunjuknya. Lalu menggeleng pelan.

Tanpa ada aba-aba atau diduga Dhea langsung memukul belakang kepala Aksa dengan sangat keras. Hingga Aksa pun tidak bisa berkata atau berucap lagi.

"Apa Lo bilang?" sahut Dhea dengan mata tajamnya menatap Aksa.

Aksa melirik dan tersenyum takut padanya. "Lupakan saja," balas Aksa sambil menggaruk belakang kepalanya yang dipukul.

"Wah.. Dia benar-benar menyeramkan!" bisiknya bergidik takut.

Walau Aksa sudah terbiasa dengan sikap kasar Dhea. Tapi ia tetap merasa takut jikalau Dhea marah. Uhh!! Membuatnya merinding seolah bertemu dengan hantu. Bahkan lebih menyeramkan dari hantu. Mungkin! Pikir Aksa.

"Udah yo! Kita pulang! Udah sore juga!" ajak Dhea bangkit dan menggendong ranselnya.

Aksa ikut bangkit dan berjalan berdampingan dengan Dhea. Yah, setidaknya mereka tidak pernah saling meninggalkan dan selalu pulang bersama.

"Sa?"

"Hmm?"

"Malam ini gue libur kerja."

"Lalu?"

"Lalu?! Lo gak ingat janji lo?" sahut Dhea tampak kesal.

"Janji apaan?" balas Aksa membuat Dhea semakin kesal dan geram. Lagi-lagi tanpa aba-aba Dhea melesatkan tendangan mengarah pada tulang kering kaki Aksa.

Namun, Aksa sudah menduga Dhea akan melakukan serangan dadakan itu. Dengan sigap ia menghindari tendangan dari Dhea. Namun, hal itu malah membuat pertahanan Dhea jadi oleng dan hampir saja terjatuh.

Tapi dengan tangkas Aksa menangkap tubuh Dhea hingga jatuh dalam pelukannya. Kedua mata mereka saling beradu dan bertatapan. Aksa tersenyum dan membuat garis indah diwajahnya.

"Gue sudah tahu lo akan melakukan itu! Gimana? Gue hebat bukan? Bisa menghindari serangan dari lo?" ucap Aksa sambil mencubit hidung kecil milik Dhea.

"Ahh!! Sakit tahu!" balas Dhea meringis dan melepaskan diri dari pelukan Aksa dan cubitan di hidungnya. Dhea meraba hidungnya yang memerah seperti hidung badut.

"Hei! Awas lo yah!" seru Dhea lagi-lagi mencoba memukul Aksa. Namun, Aksa kini bisa membaca serangan yang akan dilesatkan oleh Dhea. Sehingga ia terus saja lolos dan menghindari setiap serangannya.

Aksa kabur dan berlari menjauh dari Dhea. Namun, Dhea yang masih geram dan kesal mengejar Aksa. Hadeuh kayak drama india saja. Maen kejar-kejaran, he.

Bruukkk!! Aksa menabrak seorang gadis cantik bertubuh langsing dan juga terlihat sangat imut. Gadis itu jatuh karena terdorong keras oleh tubuh Aksa. Beberapa buku yang ia peluk berjatuhan dan berserakan dijalan.

"Maaf! Kamu tidak papah?" ucap Aksa berjongkok dan membantu gadis itu merapihkan buku-bukunya.

"Mm.. Aku baik-baik saja."

Dhea yang melihat pemandangan itu merasa kesal dan cemburu. Entah kenapa dadanya terasa sesak dan sakit melihat Aksa yang bersikap lembut dan manis pada gadis itu. Dan yang lebih kesalnya lagi, Dhea mengenal gadis itu.

Dia adalah Jessi Cameela gadis tercantik disekolah. Dia adalah siperingkat kedua setelah Aksa. Ratu dikalangan para lelaki. Sungguh nasib yang buruk bertemu dengan Jessi. Pikir Dhea.

"Terimakasih, sudah membantuku," ucap Jessi dengan lembut dan anggun. Benar-benar sangat bertolak belakang dengan sikap Dhea.

"Tidak papah. Aku juga yang salah, karena tidak memperhatikan jalan," balas Aksa lembut tersenyum manis.

"Ciih.. Aku? Apa itu?" umpat Dhea merasa kesal sekali. Rasanya ingin menarik pergi Aksa dengan paksa saat ini juga.

"Oh iyah, Sa. Kebetulan sekali, tadinya aku mau kerumah kamu."

"Kerumahku? Untuk apa?"

"Aku kesulitan dalam memecahkan soal matematika yang baru saja diterangkan tadi disekolah. Aku masih belum mengerti. Bisakah kamu mengajariku?" pinta Jessi menunjukkan sikap imutnya pada Aksa.

Sejenak Aksa memang luluh oleh sikap manis dari Jessi. Tapi, ia juga sangat ingat, kalau ia berjanji akan mengajak Dhea nonton saat Dhea libur bekerja.

"Mm.. Gimana yah? Masalahnya aku.." belum sempat Aksa menyelesaikan kalimatnya Dhea menyambar dan menyela dengan tegas.

"Aksa gak bisa! Dia sudah punya janji denganku. Jadi, lain kali saja yah? Ratu cantik!" seru Dhea memasang senyum terpaksa diwajahnya.

"Begitu yah. Yasudah. Kalau besok sepulang sekolah, kamu pasti bisa, kan?" pinta Jessi terkekeh ingin belajar bersama dengan Aksa.

"Ngenyel banget sih nih cewek. Kalau cowok udah gue hajar dah!" gumam Dhea geram sekali.

Aksa terlihat sangat bingung memberikan jawaban pada Dhea. Apalagi setelah melihat tatapan tajam dari Dhea. Aeh! Menakutkan sekali.

Tapi ia juga tidak bisa menolak Jessi yang meminta dengan begitu manis padanya. Ah masa bodo dah! Kalau urusan Dhea nanti saja. Memangnya apa hak Dhea melarang Aksa untuk belajar bersama dengan siapa?

"Baiklah. Besok sepulang sekolah kita belajar bersama," balas Aksa.

"Baiklah. Besok aku akan menunggu kamu di pintu gerbang sekolah. Kalau begitu sampai bertemu besok. Dah!" balas Jessi tampak sangat manis dimata Aksa.

Cowok mana yang tidak akan tergoda oleh senyum manis dari Jessi. Entah kenapa Dhea merasa sangat gerah dan panas. Dadanya terasa dibakar oleh api yang sangat besar.

"Ciihh.. Modus ajah! Bilang aja tuh cewek pengen deketin lo. Pake so so-an ingin belajar bareng segala!"

"Yah, beginilah nasib jadi cowok tampan," sambar Aksa dengan pedenya.

"Uwee!!" Dhea rasanya ingin muntah mendengarnya. "Pede banget sih loh! Tampang aja yang bagus. Tapi sampai sekarang, masih aja jomblo!"

"Eh! Gue jomblo karena pilihan gue sendiri. Cewek pada ngantri ingin jadi pacar gue!"

"Terus kenapa lo gak pacarin ajah tuh cewek-cewek genit itu?"

"Yah karena mereka bukan tipe aku! Emangnya kamu, mana ada cowok yang mau sama kamu!" seru Aksa secara tidak langsung menghina karakter Dhea.

Dhea mendengus kesal. "Ok kalau gitu kita taruhan! Jika dalam satu minggu ini gue gak bisa macarin cowok, gue akan nurutin semua perkataan lo selama satu bulan! Dan jika dalam satu minggu ternyata gue berhasil punya pacar, lo harus traktir gue selama satu bulan! Gimana?" geram Dhea menantang Aksa.

"Ok! Itu setimpal. Deal!" balas Aksa menerima tantangan dari dan berjabat tangan sebagai tanda kesepakatan mereka dalam taruhan yang Dhea buat.

Kuharap gak ada cowok yang mau sama lo, Dhea. Kecuali hanya gue yang mampu menerima lo apa adanya. Batin Aksa.

Andai lo tahu sa. Gue hanya ingin lo yang jadi pacar gue. Tapi karena kita sudah sepakat, gue bakal buktiin sama lo, kalau gue mampu menarik hati cowok lain. Batin Dhea.

Terpopuler

Comments

Rustina Mulyawati

Rustina Mulyawati

Tolonglah kasih krisan nya.. Tulisan saya sama jalan ceritanya gimana🙄🙄

Tapi bukan berarti saya akan down yah. Gk paph sih kalau gak ada yang suka sama cerita saya. Saya akan tetap Up ceritanya. Sambil belajar juga.

2020-01-08

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!