Salju Pertama

"Apa urusan yang lebih penting dari pesta suamimu, Helena?" tanya Tania setelah berhasil keluar dari gedung.

Keduanya tengah menyusuri tepi jalan, mengikuti ke mana kaki melangkah. Helena mendongak, menatap langit mendung tanpa bintang. Awan-awan hitam menggumpal berhias di atas sana. Angin berhembus lebih dingin dari biasanya.

"Tidak ada. Aku hanya ingin pergi saja dari sana," jawab Helena sembari memeluk dirinya sendiri.

"Helena, bukankah Ferdinan dan ibunya tidak mengizinkanmu bertemu denganku?" Tania kembali bertanya sembari memperhatikan riak wajah Helena yang lain dari biasanya.

"Ya, kau benar, tapi sekarang aku tidak peduli. Aku hanya ingin menjadi diriku sendiri tanpa diatur orang lain sekalipun suami dan mertuaku." Ia tersenyum, benar-benar senyum yang murni tanpa paksaan.

Tania merasa bersyukur sahabatnya kembali seperti dulu. Menjadi seorang gadis yang tangguh yang tidak pernah tunduk kepada cinta.

"Aku senang kau berubah. Akhirnya Helena ku kembali." Tania memeluk Helena penuh syukur.

Ada serpihan kaca tipis di matanya yang bisa terberai kapan saja. Ia mengurai pelukan, melanjutkan langkah bergandengan tangan. Keduanya duduk di bangku taman, menatap lampu-lampu yang berpijar terang. Ada banyak pasangan yang sedang menikmati waktu berdua mereka.

"Langit terlihat mendung, apakah akan turun hujan?" Tania menyadari suhu semakin menurun, angin terasa dingin menusuk hingga menyentuh sumsum.

"Bukan. Sebentar lagi salju akan turun, salju pertama akan turun malam ini," jawab Helena lirih sembari menatap langit kelam.

Tania ikut mendongak, ada rasa tak percaya di hatinya mendengar jawaban Helena.

"Benarkah? Apa kau sudah menjadi seorang peramal setelah satu tahun kita tidak bertemu?" goda Tania sembari tertawa cekikikan.

Bukan peramal, tapi pada kehidupanku yang dulu di malam ini semua kesedihanku dimulai. Di bawah guyuran salju, mereka mengusirku. Kemudian memaksa ku mengadopsi Julian. Bahkan, aku dengan tega mengusir seorang anak laki-laki yang berusaha menolongku. Ah, apakah aku akan bertemu dengannya lagi?

"Helena! Helena, kau baik-baik saja?" tegur Tania membuat Helena terhenyak dari lamunan. Ia mengusap matanya yang tiba-tiba basah karena ingatan di masa silam.

"Tidak apa-apa. Aku baik-baik saja," ucap Helena tersenyum dipaksa.

Tania yang tahu penderitaan sahabatnya itu, memeluk tubuh Helena. Menyalurkan ketenangan, mengusir gelisah yang memenuhi hatinya.

"Kau sudah menderita selama ini hidup bersama Ferdinan. Mulai saat ini, kau harus hidup bahagia, Helena," ucap Tania lirih di telinga Helena.

Wanita itu mengangguk, mengusap tangan Tania yang melingkar di dadanya. Keduanya saling berpelukan, menumpahkan kerinduan.

"Aku akan membeli kopi untuk menghangatkan tubuh kita. Kau tunggu di sini saja," ucap Tania setelah mengurai pelukan.

Helena mengangguk, dan membiarkan sahabatnya pergi ke kedai yang berada di seberang jalan taman. Ia duduk termenung, menatap langit yang mulai berubah. Angin berdesir menyentuh kulit, memaksa Helena menoleh ke belakang tubuh.

Di sana, seorang laki-laki dalam balutan jas warna hitam, berjalan diiringi beberapa orang dengan pakaian yang sama.

"Temukan secepatnya! Aku ingin kalian menemukannya malam ini juga!" titah laki-laki itu, suaranya terdengar tegas dan berwibawa. Membuat hati Helena bergetar.

"Siapa laki-laki itu? Mengapa aku tidak memiliki ingatan tentangnya sama sekali? Atau kami belum pernah bertemu di kehidupan sebelumnya?" Helena bergumam sambil mengingat-ingat sosok misterius itu.

Dia menoleh dan bersitatap dengan Helena, sontak kedua mata Helena membelalak terkejut karena pertemuan tak terduga itu. Namun, laki-laki tadi terlihat dingin dan ketus, tatapan matanya tajam menyalang. Ia melengos dan pergi begitu saja di bawah tatapan mata Helena.

"Aku benar-benar tidak mengenalnya," gumam Helena lagi masih mencoba untuk mengingat-ingat wajah itu.

Ia termenung, hanyut dalam ingatan masa lalu. Mengorek semua memori berharap akan menemukan kepingan cerita tentang sosok itu. Nihil, wajah itu tak pernah muncul dalam ingatan.

Sesuatu yang jatuh mengenai kepalanya membuat Helena mendongak. Butiran-butiran putih berjatuhan dari langit, salju benar-benar turun malam itu. Ia menadahkan tangan, membiarkan salju menjatuhi telapaknya.

Aku ingat, di saat inilah anak itu muncul dan menolongku. Jika kali ini dia pun ada, aku akan mengambilnya sebagai anakku. Bukan Julian.

Helena memejamkan mata, menikmati butiran-butiran salju yang menghujani tubuhnya. Namun, tiba-tiba rasa sakit itu muncul kembali, menghujam jantungnya.

"Argh! Rasa sakit ini kembali muncul!" Ia bergumam lirih sembari menahan nyeri di dada.

Tiba-tiba seseorang berdiri di depannya dengan memegang payung, menghalau salju yang turun menjatuhi kepalanya. Helena mendongak, ia melihat senyum tulus di bibir seorang anak kecil yang berpakaian lusuh.

Ah, ini dia! Dia benar-benar datang padaku!

Helena terhanyut, memeluk anak laki-laki itu sambil menangis. Sosok yang dulu seharusnya dia tolong. Ingatan Helena kembali berputar, saat jasadnya dibuang ke tepi sungai, dia belum mati dan masih sempat melihat wajah itu. Wajah anak yang diusirnya, dia menolong Helena memberinya air sebelum benar-benar mati.

Maafkan aku, maafkan aku. Aku akan membalas kebaikanmu di masa lalu.

Helena berjanji di dalam hati, akan menjadikan anak itu sebagai seseorang yang sukses di masa depan. Bukan Julian, tapi Keano yang akan dia pilih menjadi anak angkatnya. Helena akan membawa anak itu pulang bersamanya dan melawan keinginan mereka semua.

Terpopuler

Comments

Vay

Vay

💜💜💛💛
ayoo mulai dari awal ..lawan semuanya ...

2025-05-14

1

Cicih Sophiana

Cicih Sophiana

semangat Helena

2025-07-02

0

vj'z tri

vj'z tri

Thor cerita mu selalu membekas selalu ada pesan yang tersirat ,bukan hanya sekedar cerita 🥳🥳🥳🥳🥳🥳🥳🎉🎉🎉🎉🎉🎉

2025-05-16

2

lihat semua
Episodes
1 Kembali Dari Kematian
2 Pesta Perayaan
3 Pertemuan
4 Rayuan
5 Salju Pertama
6 Keano
7 Kembali Ke Rumah
8 Menolak
9 Curiga
10 Keputusan
11 Rayuan Ferdinan
12 Ancaman Helena
13 Aturan
14 Pembelaan
15 Rencana Helena
16 Ketahuan
17 Saling Menuding
18 Hukuman
19 Ibu Mertua
20 Kejam?
21 Aset Yang Hilang
22 Siapa Tuan Muda?
23 Mengontrol
24 Penolakan Lagi
25 Sosok Misterius
26 Harus Julian
27 Diusir
28 Pencarian
29 Mengancam
30 Perlawanan Keano
31 Cemburu?
32 Tak Berhak
33 Julian Iri
34 Balasan
35 Melawan Itu Menyenangkan
36 Tak Ada Harga Diri
37 Mengambil Alih
38 Ancaman Helena
39 Brankas Rahasia
40 Berhasil
41 Pesta Keluarga Yongky
42 Kehadiran Helena
43 Teman Masa Kecil
44 Pengusiran
45 Mata-mata
46 Ingatan Helena
47 Pertimbangan
48 Mencuri
49 Kosong
50 Terbongkar
51 Angkuh
52 Kebenaran
53 Kekalahan Ferdinan
54 Saatnya Keano Tahu
55 Tempat Itu
56 Negoisasi
57 Pulang
58 Menyelamatkan Ayah
59 Menerima
60 Anak Kurang Beruntung?
61 Menyesal
62 Bertemu Paman
63 Keadaan Helena
64 Keluarga Yoga?
65 Peringatan
66 Konspirasi?
67 Lusiana
68 Jebakan
69 Keadaan Revan
70 Milikku!
71 Ferdinan Bebas
72 Lusiana
73 Menikahlah Denganku
74 Setuju?
75 Gosip
76 Julian dan Keano
77 Dendam Lama
78 Hampir Saja
79 Tugas
Episodes

Updated 79 Episodes

1
Kembali Dari Kematian
2
Pesta Perayaan
3
Pertemuan
4
Rayuan
5
Salju Pertama
6
Keano
7
Kembali Ke Rumah
8
Menolak
9
Curiga
10
Keputusan
11
Rayuan Ferdinan
12
Ancaman Helena
13
Aturan
14
Pembelaan
15
Rencana Helena
16
Ketahuan
17
Saling Menuding
18
Hukuman
19
Ibu Mertua
20
Kejam?
21
Aset Yang Hilang
22
Siapa Tuan Muda?
23
Mengontrol
24
Penolakan Lagi
25
Sosok Misterius
26
Harus Julian
27
Diusir
28
Pencarian
29
Mengancam
30
Perlawanan Keano
31
Cemburu?
32
Tak Berhak
33
Julian Iri
34
Balasan
35
Melawan Itu Menyenangkan
36
Tak Ada Harga Diri
37
Mengambil Alih
38
Ancaman Helena
39
Brankas Rahasia
40
Berhasil
41
Pesta Keluarga Yongky
42
Kehadiran Helena
43
Teman Masa Kecil
44
Pengusiran
45
Mata-mata
46
Ingatan Helena
47
Pertimbangan
48
Mencuri
49
Kosong
50
Terbongkar
51
Angkuh
52
Kebenaran
53
Kekalahan Ferdinan
54
Saatnya Keano Tahu
55
Tempat Itu
56
Negoisasi
57
Pulang
58
Menyelamatkan Ayah
59
Menerima
60
Anak Kurang Beruntung?
61
Menyesal
62
Bertemu Paman
63
Keadaan Helena
64
Keluarga Yoga?
65
Peringatan
66
Konspirasi?
67
Lusiana
68
Jebakan
69
Keadaan Revan
70
Milikku!
71
Ferdinan Bebas
72
Lusiana
73
Menikahlah Denganku
74
Setuju?
75
Gosip
76
Julian dan Keano
77
Dendam Lama
78
Hampir Saja
79
Tugas

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!