Episode 4

Bismillahirrahmanirrahim...

••••

Pukul 06.30 pagi

"Mamaah!!!!"

"Clara berangkat dulu ya!! Assalamm..."

"Daren? Lo nga ngapain dirumah g-gu gue?" tanya Clara gugup.

"Ya jemput lo lah," jawab Daren

"Tapi kan gue nggak minta jemput, terus lo tau rumah gue dari mana?" tanya Clara mulai panik.

"Hemm lo lupa ya gue ini siapa? lagian kan gue yang pengen jemput, toh lo kan pacarnya gue, jadi gue berhak dong ngantar jemputin lo." ujar Daren.

"Ihh dasar psikopat sintiiing!!!, emangnya kapan gue bilang kalau gue mau jadi pacar lo??" Clara memukul lengan Daren.

"Oow lo nggak mau ya jadi pacar gue??" tanya Daren sinis.

"Lo nggak ingat kejadian tadi malem?" tambah Daren.

"Clara? ada apa ini, kok heboh banget kayaknya tadi mama denger dari dalam? terus ini siapa? kok ada tamu tapi nggak di ajak kedalam?" tanya mama lembut.

"Assalamu'alaikum tantee, perkenalkan, nama saya Daren, pacarnya Clara." ucap Daren. Clara yang mendengar nada bicara Daren seketika ingin muntah.

"Pacar? Waduh Clara kok nggak bilang mama sih kalau kamu punya pacar? mana ni bocah kasep pisan," puji mama Indah.

"Ihh kasep dari mana coba, lagian mama kepo deh, ya sudah Clara sama Daren pergi ke sekolah dulu, bye-byee ma!!" sambil mencium tangan mama.

"Permisi dulu tante, saya izin bawa Claranya ya tan." Daren ikut mencium tangan mama Clara.

"Iya kalian berdua hati-hati, tante titip Clara ya nak!!" teriak mama, karena mereka sudah berada diluar gerbang rumah.

Skip di Mobil ..

"Ra!"

"Apa!!?" jawab Clara tak kalah ngegas.

"Pokoknya gue nggak mau, kalau indentitas gue kebongkar," ucap Daren tegas.

"Iya iyaa!! Ribet amat sih!! Lagian tenang saja, nggak bakal gue bongkar kok, karna gue masih sayang sama nyawa gue!"

"Sayang nyawa? Lah mending sayangin gue aja." Daren tersenyum miring.

"Apaan sih, nggak jelas banget lo, kalau bukan karena ancaman lo, gue nggak bakal mau jadi pacar lo!!"

"Oh yaa?? ha elah paling bentar lagi lo bakalan klepek-klepek juga sama gue." jawab Daren pd.

"Cih yakali gue klepek-klepek sama psikopat kayak lo! OGAH!! WLEEEKK!!!" ejek Clara.

Sesampainya si sekolah ..

"Eits bentar jangan keluar dulu." ucap Daren.

"Apaan sih? Lagian lo mau apa lagi, gue mau keluar nih." balas Clara.

"Kita keluarnya harus bareng-bareng." sambil keluar dan membukakan pintu Clara.

"Ih apaan sih, nanti mereka ngira kalau kita ada apa apa lagi," rungut Clara kesal.

"Yaaa kan kita emang ada apa-apa, lo cewek gue, ya sudah ayo buruan keluar!" tegas Daren.

"Dasar Psikopat!" ejak Clara pelan yang masih bisa didengar oleh Daren.

"Biarin!" balas Daren tersenyum.

••••

"Wah wah wahhh kayaknya ada yang baru jadian nihh"

"Pj pj pj." teriak Dicky yang di ikuti anak lainnya.

"Tenang bisa diatur." ucap Daren dengan gaya sombong.

"Yeeeeeessss makan gratisss hahahaha." teriak mereka serentak. Sedangkan Clara hanya bisa memaki dalam hati saja.

Dilain sisi Dian menarik Clara untuk duduk disampingnya.

"Eh lo beneran jadian sama Daren ra?" tanya Dian kepo.

"ENGG.... maksud gue engg enggak salah lagi yan", hehe jawab Clara hambar.

"Wah kalau gitu mulai sekarang lo harus hati hati sama genknya si Siska ra, karna lo tau sendiri kan, kalau Siska itu ngebet banget pengen jadi pacarya Daren dari kelas 1 SMA" ujar Dian panjang lebar.

"Mmm lo tenang saja, gue bisa jaga diri kok" jawab Clara sok tegar.

"Bagus deh, jadi gue nggak perlu khawatir banget sama nasib lo, hehehee, just kidding baby" jawab Dian.

"Anjir apaan sih nggak jelas deh yan," ejek Clara. Lalu mereka tertawa bersama.

••••

Pukul 09.45 (bel istirahat berbunyi)

"Ayoo kita ke kantin gaees!" teriak Dicky heboh.

"Ayooooo!" balas kaum pria tak kalah heboh.

"Anjiir kalian kalau soal gratisan aja langsung heboh, ya sudah ayok kekantin sekarang, biar gue yang bayar." teriak Daren.

"Dian ayok lo harus ikut juga, iya nggak dik?" tanya daren.

"Bener yang dibilang Daren, lo juga harus ikut, kan lo temannya Clara."

"Udah nggak usah banyak mikir, mending sekarang kita ke kantin, gue lapar nih." ucap Daren sambil memegang tangan Clara.

"Yuk yan, apa lo mau gue gandeng juga kayak mereka?" goda Dicky.

"Ih apaan sih dik, gue bisa jalan sendiri kok." balas Dian malu-malu ndak jelas.

"Lah kok pipinya merah yan?" tanya Dicky semakin menggoda Dian sambil berjalan disamping Dian.

"Mana, enggak kok." jawab Dian sambil menangkup malu kedua pipinya.

"Hahahha Dian Dian, lo lucu juga ya ternyata." gumam Dicky sendiri karna ditinggal pergi.

Sedangkan suasana panas sedang melanda Siska cs.

"Nah kan sis, gue bilang juga apa, tu anak baru pasti bakal ngerebut Daren dari lo, belum juga tiga hari dia disini, sudah jadian saja sama si Daren, lah elo yang sudah suka dari kelas satu nggak juga jadi-jadian." ucap Yola panjang lebar.

Mendengar ucapan Yola, sontak Tania menjitak kepala Yola, "Ih lo kok malah ngatain Siska sih?"

"Tau nih, lo ngeledek gue?" tanya Siska berkacak pinggang.

"Loh kan gue ngomong fakta." Yola membela diri.

"Iiihh emang dasar ya Yola oneeeng" ejek Tania gregetaaann.

"Ya sudah mending kita cabut saja gays, makin stres gue disini." ajak Siska sambil keluar kelas.

"Ih salah gue apaan coba? Kan gue ngomong apa adanya, eh eh tungguiin woii!!!" teriak Yola.

••••

Selesai makan

"Daren, gue mau ngomong bentar sama lo" ajak Clara.

"Ceileeeh mentang mentang baru jadian, pinginnya ber duan muluu," ejek Dicky.

"Oh iya dong, kita memang pinginnya berduan selalu, ya kan sayang?" ucap Daren mengedipkan sebelah matanya ke Clara. Sedangkan Clara hanya pura pura tersenyum sambil bergumam dalam hati "aduh ni psikopat emang licik bener otaknya."

"Ya sudah kita duluan ya." ajak Clara cepat.

•••

Belakang sekolah

"Oke, sekarang kita sudah berdua, jadi lo mau ngomong apa?" tanya Daren sambil memojokkan Clara ke dinding.

"L..lo mau ngapain?" tanya Clara gugup.

"Nggak ngapa ngapain, gue cuma pingin deket-deket lo saja." jawab Daren tersenyum miring.

"Cih nggak usah modus deh." Clara mendorong tubuh Daren.

Oke langsung saja, gue cuma mau bilang, "Lo tau kan kalau Siska itu suka banget sama lo, dan sekarang berita kalau kita pacaran itu sudah kesebar kesemua kelas, dan gue nggak mau kalau gue nantinya sampai barurusan sama dia gara-gara perjanjian bodoh ini!" jelas Clara panjang lebar.

"Ooh jadi itu masalahnya, lo tenang saja, itu biar gue yang urus, yang harus lo lakuin cuma diam, dan jangan sampai identitas gue kebongkar, deal?" ucap Daren sambil mengangkat jari kelingkingnya kearah Clara.

"Hufffh oke deal!" balas Clara lalu pergi meninggalkan Daren sendiri.

••••

Hai semua, maaf lama update, oia makasih buat yang udah baca dan coment, see you next chapter gaes :')

••••

salam hangat

suci nazifah

Terpopuler

Comments

Hana Safira

Hana Safira

apakah si Clara juga seorang sikopat, karena nggk ada traumanya ketemu Daren karena kalau orang normal pasti ketakutan

2022-10-20

0

saidah mashuri

saidah mashuri

karakter si deren kurang dingin dan misterius 😈👹

2020-10-13

2

❁︎⃞⃟ʂ𝕬𝖋⃟⃟⃟⃟🌺 ᴀᷟmdani🎯™

❁︎⃞⃟ʂ𝕬𝖋⃟⃟⃟⃟🌺 ᴀᷟmdani🎯™

kenapa sih thorr..hrs pake kata "loe..gue.. " jadi ga fokus.knp ga pake bhs indonesia yg baik & benar ditambahi kata2 yg serius & ada serem2nya dikit...

2020-06-17

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!