Bismillahirrahmanirrahim
...
Author Pov (pukul 15.00)
...
Saat pelajaran usai Daren langsung bergegas ke parkiran untuk mengambil mobilnya. Lalu ia melajukan mobilnya keluar area sekolah. Seperti biasa, Daren tidak pulang terlebih dahulu, ia akan berkeliling terlebih dahulu sambil melihat manusia-manusia berlalu lalang dari dalam mobil sedannya.
Biasanya setelah puas melihat-lihat, ia akan langsung pulang ke rumahnya. Tapi tidak untuk kali ini, Daren sedikit tertarik berlama-lama bercengkrama di dalam mobilnya. Dan entah kenapa pula keinginan membunuhnya malah bangkit hari ini, Ia pun terus melihat satu persatu manusia yang lewat didepan mobilnya sambil tersenyum miring.
"Akkh siapa ya kira-kira yang bakal jadi korban gue hari ini ? Sejauh ini belum ada yang klop dihati gue" Daren bergumam.
Lalu tiba-tiba seorang wanita melintas didepan mobil Daren.
"Wahh cocok nih kayaknya, cantik lagi, hahaha gadis manis saatnya ucapkan selamat tinggal pada dunia sayang." Daren tertawa jahat sambil keluar dari mobil.
"Bukhh" Daren sengaja menubrakkan tubuhnya ke targetnya, lalu dengan secepat kilat ia mengambil barang milik gadis tersebut.
"Eehh sorry sorry, gue nggak sengaja, lo nggak papa kan?" tanya Daren sok perhatian.
"I..i..ia gue nggak papa kok," sambil menepuk-nepuk tubuhnya sendiri.
"Tapi tas guuu..wahh ganteng banget ni cowok." batin si cewek.
"Kenapa ? Eh kayaknya tas lo rusak deh, gue jadi nggak enak, atau gimana ya, emmm gini aja deh, gue boleh minta nomor lo nggak? Bukan apa-apa, nanti malam kalau lo nggak ada acara, gue rencana mau ngajak lo ke toko tas buat ngegantiin tu tas lo yang rusak" ucap Daren panjang lebar.
"Emm oke deh, nih nomornya, nanti gue kirim alamat rumah gue ke lo ya, oia kenalin gue Karin."
"Gue, Daren."
"Ya sudah kalau gitu gue pulang dulu ya, nanti kalau jadi kabari aja gue, oke?"
"Siip oke dehh, byee Daren"
Skipp 19.30 wib.
"Yeaahh akhirnya yang gue tunggu-tunggu datang juga, siap-siap lah Karin, ajal menunggumu." hahaha (ketawa jahat)
"Ternyata mudah banget ngibulin tu cewek, nggak perlu pakai penjepit rambut segala buat datang kesana, cukup dengan iming-imingi tas mahal, udah kerayu."
"Oke come Daren, kita beraksi!!"
Setelah mendapat sms dari Karin yang mengatakan kalau dia ada waktu kosong malam ini, Daren pun langsung bergegas otw kerumah Karin.
Sesampainya disana, mereka langsung pergi belanja untuk membeli tas.
Pukul 22.30
Setelah membeli tas sesuai keinginan Karin, akhirnya mereka pulang, namun ditengah perjalanan, "Emm Karin, kayaknya minyak mobil gue habis deh."
"Hah serius lo ren? terus gimana dong?" jawab Karin panik.
"Emm gini saja, kan ini bentar lagi nyampe rumah lo, lagian kan tinggal ngelewati beberapa simpang lagi, gimana kalau mulai dari sini kita jalan saja?" tawar Daren.
"Hah jalan?" tanya Karin memastikan.
"Iya jalan. Gimana? mau nggak? lagian lo tenang saja, nggak usah takut, kan ada gue yang bakal jagain lo." ujar Daren memastikan.
"Emm ya sudah deh, gue mau" ucap Karin terpaksa.
"Good Girl." Daren tertawa dalam hati.
"Eh kok lewat Gg ini ren? kan disini sepi, gue takut" ucap Karin mulai keringat dingin.
"Udah lo tenang saja, kan ada gue." Daren merangkul Karin.
Mendapat perlakuan manis, Karin malah tersenyum malu, "ya sudah deh kalau gitu." jawab Karin tersenyum malu.
"Meskipun gue takut tapi nggak papa deh, selagi ada si cogan Daren mah no problem!" batin Karin terkikik.
Saat mereka sedang asik-asik mengobrol sampailah mereka ditengah gang yang benar-benar minim penerangan dan kabarnya disini memang jarang sekali ada orang yang melintas.
"Karin"
"Iya?"
"Itu di hidung lo ada apaan tuh?" Daren mendekatkan wajahnya ke wajah Karin, semakin Daren mendekat, Karin terus saja mundur sampai akhirnya ia benar-benar mentok didinding.
"Ap-app-appa? Kenapa hidung gue?" tanya Karin gugup.
"Ini ada itu Daren mendekatkan perlahan tangannya kearah hidung Karin, tapi "Aakkhhh, Ap ppa yyyang lllo llallakukukkuii in rrreenn??"
"Hah? Lo nggak liat gue lagi nyekik lo? bego banget sih" jawab Daren ketus.
"Ggguuue tttaahuuu, tapppi apappa sssallaah gguue rrrenn?" tanya Karin terbata.
"Salah lo nggak ada, gue yang salah, karna tiba-tiba aja gue pingin gebunuh lo." hahahaha
"Ddaaassssaar lllo ppspspiikkoopaatt !!!" umpat Karin tersenggal.
"Cih berisik lo!!!" Daren balas mengumpat.
"Kkraakk!!" Daren langsung saja memutar kepala Karin kebelakang tampa ampuun.
"Aaaaaaaaaaakk" jerit seseorang.
"Deghhh" Daren terdiam
"Berisik!!!" teriak Daren sambil melayangkan tangannya kepada orang yang berteriak tadi.
"Aaaaaaakkk," teriak seseorang tersebut.
"Clara??" tanya Daren sambil posisi tangan tertahan diudara.
"Apppappa yang barusan lo lakuin? k-ke kenapa lo bunuh dia? jangan-jangan lo psycho" Clara langsung menutup mulutnya tak percaya.
"Cihh, kalau iya kenapa? Masalah buat lo? Mending sekarang tutup mulut lo!! Atau jangan-jangan lo mau senasib kayak gadis itu?" tanya Daren sinis.
"Ya eng enggaklah, yakali aja gue mau, mmending ggue pu pulang saja kalau gitu." ucap Clara terbata, lalu mencoba putar balik.
"Eittss sabarr dulu dong," Daren menahan tangan Clara dengan mencengkramnya kuat.
"AAAUHHKK ssaakiitt reenn, Stoop!!" Clara meringis.
"Sakit ya? apa stop? oke mudah saja, gue akan lepasin lo asal lo nggak nyebarin identitas gue ke se-Danuarta! Dan kalau lo berani nyebarin nya, jangan salahin gue kalau gue bakal ngelakuin hal yang enggak bakal lo bayangin, DEAL?"
Clara terdiam sejenak "Oke deal!" ucap Clara dengan wajah yang sudah memucat. Lalu ia langsung pergi karena hendak meninggalkan Daren.
"Eits tunggu dong, kabur mulu, sabar dulu kenapa sih, ada satu lagi nih, mulai hari ini lo milik gue!! Titik!" ucap Daren tegas.
"GUE NGGAK MAU!!" tolak Clara mentah-mentah, namun sedetik kemudian, dia merutuki perbuatannya sendiri.
"Astaga Clara, kalau dia ngamuk karena lo bentak gimana?" cicit Clara dalam hati.
"Bodo amat! pokonya kalau lo nggak ngikutin kata gue, nasib lo bakalan sama kayak gadis tadi," Daren menatap tajam Clara.
"Akkhh oke oke, gue setuju" ucap Clara cepat sambil berlari kerumahnya yang tinggal melewati satu gang saja.
Clara benar-benar sangat ketakutan, meskipun dia sudah berusaha tenang, tetap saja, wajahnya kini sangat pucat, dan seluruh badannya bergetar hebat.
"Anjirr hampir saja gue dalam masalah! emang kampret tu anak, tapi nggak papa, akhirnya gue nemuin cara juga buat nutupin mulut tu dia," gumam Daren tertawa jahat.
••••
Thanks buat yang sudah baca, dan makasih juga buat yang udah coment, see you next chapter ♥
•••
salam hangat
suci nazifah
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments
Aprilia Amanda
buset setan. bunuh orang kek bunuh semut aja lu ren😂
2022-05-27
0
Thall
Membayangkan dan memikirkan, "Si Korban merasa sakit luar biasa dulu ga sih?"🤣
2020-10-28
4
HannyaAdaKegelapan
keren thor kepalanya diputer👏
2020-10-19
5