Menyerang empat vampir, tapi aku terlempar jauh karena ku pukulan salah satu vampir. Darah
keluar dari mulutku, tapi tidak dapat menghentikan diriku untuk membalas
perbuatan mereka pada dua temanku. Berdiri dan kembali menyerang, tapi entah
kenapa dalam kesempatan yang sempit sekali mereka melarikan diri. Mereka pergi
dan secepatnya kudekati dua sahabatku itu.
Yoong
mendekati dan memeriksa keadaan mereka, “ Ini semua salahmu, kenapa kamu sampai
ditawan mereka?.”
“Kenapa
kamu menyalahkanku?”,
“Memang
ini salahmu, aku sudah bilang padamu untuk menjauh bukan?,” tatapnya tajam.
“Dasar
pria egois!”,
“Sudah,
sudah jangan bertengkar. Bagaimana keadaan Zimma dan Miguel, Yoong?,” tanya
Lee.
“Tidak
baik, aku takut untuk mengatakan ini. Mereka kehilangan kesadaran,” jawab
Yoong.
Kupegang
tangan Zimma dan Miguel, lalu mengalirkan penyembuhan pada mereka. Hal itu tidak
pernah disadari oleh yang lain. Setelah itu aku berdiri dan pergi menjauh dari
mereka tanpa sepatah kata. Pergi dari sana, pulang menuju apartemen.
Tak
beberapa lama setelah kepergian Alika, dan Yoong, Lee, serta Kim ingin membawa
Miguel dan Zimma ke rumah sakit. Tiba-tiba saja mereka sadar dan dapat berdiri.
“Apa
yang terjadi? Apa kalian baik-baik saja? Dimana vampir-vampir menjengkelkan
itu?,”tanya Zimma.
“Hah,
iya. Aku sedikit merasa aneh tadi,”sambung Miguel.
Yoong,
Lee dan Kim menaruh rasa haru, lalu mereka memeluk erat dua sahabatnya.
“Kalian
kenapa?,”tanya Zimma,
“Ya,
heran deh,”sambung Miguel.
“Kami
pikir kami akan kehilangan kalian berdua setelah kejadian ini,”ucap Lee.
“Memang
apa yang terjadi pada kami?,”tanya Miguel.
“Aku
rasa tubuh kalian ada beberapa yang patah dan kondisi tak sadarkan diri, koma”,
“Tak
mungkin, kami baik-baik saja”,
Miguel
dan Zimma menunjukan diri mereka baik-baik saja dengan cara melompat-lompat.
Melihat hal ini mereka percaya bahwa dua sahabatnya baik-baik saja tapi ini
adalah sebuah keajaiban.
***
Apartemen
Tanima, kembali memandang jendela luar tepat mengarah pada apartemen Orchid.
Aku kembali melihat pria yang kemarin dan aku mencoba untuk tidak kaget, tetapi
saat aku melihat ke lantai 3 tepat di atas kamar pria itu. Aku melihat seorang
pria yang tak asing bagiku dan membuatku kaget. Aku benar-benar tidak percaya
dia ada disana atau aku hanya kepikiran dia?. Secepatnya aku menjauh dari
jendela dan memutuskan untuk tidur saja. “ Mungkin aku lelah atau kepikiran
dia? Atau…hahaha…tidur sajalah,”gumanku memutuskan.
***
Roman
telah berada di Apartemen Orchid nomor 32 lantai 3 dimana dari sana ia dapat
melihat lantai 2 Apartemen Tanima. Ia terus berusaha mencari keberadaan Alika
yang dikatakan Martha bahwa dia ada disana. Tapi sudah 30 menit Roman
memandangi apartemen itu tak juga menemukannya.
***
Pagi
hari, semua orang digemparkan akan keberadaan orang yang dinantikan
kehadirannya. Ada banyak wartawan telah menunggu orang itu membuka pintu, ya
kejadian itu ada di Apartemen Orchid lantai 3 tetapi mereka tidak tahu kamar
nomor berapa. Oleh sebab itu mereka semua menunggu di tangga darurat, depan
lift dan jalan menuju kamar.
Roman
yang mendapatkan kabar bahwa keberadaannya telah diketahui oleh wartawan pun
perlahan-lahan membuka pintu dan melihat mereka yang sedang menunggu. Roman tak
kehabisan akal saat ini, ia menghubungi kepala apartemen ini untuk meminta
bantuan.
Tak
beberapa lama kemudian seorang pria datang dengan pakaian serba tertutup,
petugas pembersih kamar. Ia masuk ke kamar Roman. Orang itu ternyata adalah
kepala apartemen ini. Secepatnya Roman mengganti pakaiannya dengan pakaian pria
itu, memasukan pakaian lain ke kantong plastic sampah yang bersih. Sementara
kepala apartemen berganti pakaian selayaknya penampilan Roman.
“Saya
minta maaf atas ketidaknyamananya selama Tuan tinggal disini”,
“Ya,
terima kasih telah membantuku juga. Tolong berjalan ke lantai atas dan
berlari lah lalu bersembunyi”,
“Baik
Tuan, akan saya laksanakan”,
Roman
berjalan keluar tanpa dicurigai oleh wartawan, ketika itu juga secara bersamaan
kepala apartemen berjalan lalu berlari ke lantai atas. Hal itu membuat wartawan
curiga dan berlari menyusulnya. Mereka berteriak bahwa Roman sedang berlari ke
lantai atas. Roman yang mendengar hal itu hanya tersenyum manis.
Setelah
berhasil menghindari wartawan, Roman mengganti pakaiannya dan mengenakan mantel
hitam serta masker wajah hitam agar tidak dikenali banyak orang. Roman berjalan
dengan santai mencari Alika. Dari kejauhan Roman melihat seseorang yang tak
asing baginya. Ia pun berjalan mendekati orang tersebut.
*Alika
Seperti
hari biasa, aku mencari sarapan di café dekat sini. Menikmati teh hangat dan kue
sebagai sarapan pagi. Tetapi tiba-tiba seorang pria mendekat, dia duduk di
kursi depanku.
“Hay,
bagaimana kabarmu?”,
Aku
bingung tiba-tiba saja pria ini langsung menyapaku, kenal juga nggak.
“Kamu
lupa ya sama aku?”,
“ Bawel
nih cowok, siapa sih dia? Kenal juga nggak,”gumanku dalam hati.
Roman
yang mendengar ucapan Alika hanya tersenyum manis, ia dapat mendengar ucapan
gadis itu sekarang meski dalam hati sebab Martha telah memberikan cincin ini
padanya.
“ Aku
kemari untuk mencarimu”,
“Namamu
siapa ya? Aku gak kenal sama kamu tau!”seruku.
“R…O…M…A…N…Roman”,
Aku
kaget seketika itu juga mendengar jawabannya, “ Duh….dia ada didepanku. Aku
harus gimana?”
“Jangan
khawatir aku gak akan maksa kamu kok, aku datang untuk kamu”,
“Kenapa
kamu keluar dari Buniv?”,
“Aku
datang untukmu, aku menerimamu apa adanya. Aku sungguh mencintaimu”,
“Tapi
aku gak percaya cinta, Roman”,
“Maka
aku akan membuat kamu percaya pada cinta”,
“Heh,
aku tak tidak pernah percaya sampai kapan pun”,
“Kenapa?”,
“Sebab
rasa sakit itu sudah sangat sakit”,
“Kamu
mencintai Romeo?”,
“Tidak,
dia adalah milik Alecia selamanya”,
“Itu
tak benar, aku tahu yang sebenarnya. Tapi jika kamu mengijinkan aku dan
memberikan kesempatan lagi. Aku janji tidak akan menyia-nyiakanmu”,
“Heh,
aku tidak seperti yang kamu harapkan. Aku tidak mengenalmu bahkan Romeo. Aku
tidak menyukai kalian, jadi buat apa kamu berharap padaku”,
“Sebab
tidak ada satupun wanita yang dapat mengisi hatiku, kecuali dirimu. Aku dapat
merasakannya jika di dekatmu”,
“Hah,
cinta lagi. Aku kan sudah bilang, aku gak mengerti tentang cinta”,
“Maka
aku akan membuatmu mengerti apa itu cinta”,
“Kau
tahu Roman, aku hidup sendirian di dunia ini. Jadi aku tidak memerlukan cinta
seperti orang yang telah membunuh ibuku dan memanfaatkan hal itu hanya untuk
gadis yang tidak tahu rasa terima kasih”,
“Aku
sangat berterima kasih padamu, karena ibumu dia hidup kembali meski aku tidak
memilikinya tapi aku bisa memilikimu”,
Berjalan
menjauh dari Roman, tapi nampaknya pria itu malah mengikuti kepergianku.
“Alika,
berikan aku kesempatan untuk mengisi hatimu. Sekali saja!,”mohonya. Roman
menghalangi jalanku, lalu berlutut di depanku hingga semua orang mengalihkan
pandangannya pada kami berdua.
“Baiklah,
aku berikan kesempatan untuk terakhir kalinya,”jawabku.
Pria itu kembali berdiri dan memeluk erat diriku.
Semua orang yang melihat bertepuk tangan. Aku membenci keramaian, akhirnya
pergi dari sana dan menarik tangan Roman untuk berlari. Aku berhenti berlari di
sebuah taman yang cukup sepi lalu mencari kursi kosong untuk duduk. Setelah
menemukannya, aku duduk begitu juga dengan Roman. Ia duduk disampingku. Saat
ini perasaanku benar-benar kacau setelah mengatakan untuk memberikan kesempatan
padanya untuk mengisi hatiku yang kosong.
“Apa
kamu sungguh-sungguh memberikan aku kesempatan itu, Al?”,
“Tidak,
aku tidak sungguh-sungguh”, pergi meninggalkannya begitu saja. Sementara Roman
hanya mengamati kepergian gadis itu. Sepanjang perjalanan aku hanya menundukan
kepala saja. Tapi entah mengapa air mataku tak dapat dibendung lagi.
“
Aku….aku tidak bisa. Aku hanya gadis biasa, lagi pula aku tak pantas dengan
siapapun di dunia ini. Kenapa Roman memohon padaku? Aku bahkan tak pernah mengenalnya
bahkan aku tak pernah mencintai Romeo. Aneh! Dia tahu yang sebenarnya? Apa itu
benar? Aku tak pernah cerita pada siapapun”gumanku dalam hati.
***
Roman
duduk di bangku taman sendirian, lalu dirinya didatangi oleh beberapa pria yang
berpakaian rapi mengajaknya pergi dari sana. Roman merasakan apa yang dirasakan
Alika sekarang. Sebuah mobil warna hitam nan mewah telah menunggu tak jauh dari
sana, Roman masuk ke mobil lalu seorang pria menutupnya dari luar. Mobil
berjalan pelan.
“Kita
ke kantor, aku akan menjawab pertanyaan pers disana”,
“Baik
Tuan Roman!”.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 343 Episodes
Comments
사키라
bukanya alika punya sihir to, kok engak di pakai
2021-12-21
0
Zahra Arista Ramadhani
yuhuuu..ceritanya udh mulai dipahami lagi..udh seperti episode² awal☺️🧚
trimakasih author
2020-12-21
2
Mutiara Citra Lestari
roman nya sma aku aja><
2020-12-17
2