“ Tapi
dimana aku akan menemukan Alika?” tanya Roman,
“Dia
tinggal di Apartemen Tanima, itu adalah tempat kos yang tak jauh dari Unima.
Dia ada di nomor 25 lantai 2”jawab Martha,
“Baiklah,
aku akan pergi. Tapi apa kamu berjanji untuk tidak memberitahu hal ini pada
Romeo?”,
“Ya
tentu saja tidak, kau tahu setelah An tewas di tangannya sendiri keadaan
berubah. Dia berhasil merebut kerajaannya kembali dan memimpin dengan kejam.
Aku menyelamatkan dirimu karena satu hal. An atau Putri Anita adalah gadis yang
baik dan pernah menyelamatkanku. Aku berhutang budi padanya hingga mendengar
bahwa dia terbunuh di tangan kekasihnya sendiri. Kekasih yang lupa pada dirinya
dan janji. Apa Romeo sekarang ingat janji itu?”,
“Aku
rasa tidak, dia bahkan hanya memikirkan Alecia gadis vampire biasa itu”sambung
Rasi,
“Alecia,
gadis vampire?”,
“Ya
Roman, kami mengatakannya begitu karena aku tak yakin dia adalah An. Jika dia
adalah An, kemungkinan An akan mengambil tindakan untuk pergi dari kekasih yang
telah membunuhnya. Aku tahu gadis itu, Roman. Sebelum kamu datang ke
kehidupannya. Dia adalah sahabat baikku. Aku ingat siapa dirinya dengan jelas”
jelas Rasi,
“Aku
tidak tahu apa yang kamu rasakan saat ini Roman, tapi tahukah kamu! Aku
bukanlah ibu yang baik untuknya. Aku menjodohkanmu dengannya karena agar dia
bahagia di dunia ini”,
“Ya,
ketika dia ditinggalkan oleh Romeo. Dia sedih sekali dan terus menunggu, lalu
kau datang. Dia berusaha bahagia di depanmu, menjadi istri yang baik. Tapi kau
tak pernah menunjukan rasa cintamu padanya kan karena kamu mengingat gadis lain
yang direbut oleh Romeo? Sekarang saatnya kau memperbaiki keadaan, buat dia
bahagia maka dia akan melupakan Romeo dan memilihmu sepenuhnya sebelum Romeo
menyadari hal ini”,
“Ya
Rasi kamu benar, aku tak pernah menunjukan rasa cintaku padanya saat kami
menikah bahkan aku memperlakukannya dengan buruk hingga terbunuh”,
“Ya,
itu tak perlu kau sesalkan sekarang. Sekarang adalah waktunya untuk memperbaiki
masa lalu. Ini kesempatan baik setelah pengorbanan itu, Roman”
“Ya
benar Martha. Aku akan menyusulnya, ini pasti akan sangat menyenangkan untuk
membuatnya ingat kembali padaku”, lalu Roman pergi meninggalkan tempat itu.
Sementara Martha dan Rasi hanya tersenyum manis.
“
Martha, apa dengan begini putrimu akan merasa bahagia? Dia tampaknya tak
siap?”,
“ Ya
aku tahu ia tak siap karena usianya masih remaja dan beberapa bulan disini
pindah kampus lagi. Tapi setidaknya dengan memberitahu Roman hal yang
sebenarnya setidaknya membuat Romeo jauh dari Alika. Menjauhkan mereka berdua
dengan cepat lebih baik sebelum Romeo mengetahuinya”,
“ Romeo
ya! Hah, dia pangeran yang baik kan? Setidaknya dia tak pernah mengingkari
janji antara kerajaan kita”,
“Ya
tapi dia telah membunuh calon ratu kita! Kau tahu kan sejak kecil An diasingkan
karena kekuatannya yang begitu besar. Raja dan ratu takut kalau An sampai
terluka dan kita diminta untuk menjaganya. Kita gagal kan!”,
“Ayolah
jangan begitu, kita berhasil setidaknya membangkitkan ratu kita ini”,
“Hah,
aku ini hanyalah ratu sementara dan ratu sebenarnya adalah An. Aku bukan orang
yang suka merebut tahta orang tau”,
“Ya…ya
ada benarnya!”
****
Sementara
itu, Romeo merasa bahagia sekali karena telah menepati janji dan mendapatkan
gadis yang ia cintai kembali. Alecia pun sangat bahagia karena telah
mendapatkan Romeo sepenuhnya dan telah berhasil menyingkirkan Alika dari Buniv.
Roman
berjalan menuju VA, menuju kamar dan mengemasi barang-barang miliknya.
Menghubungi supir pribadi untuk menjemputnya di Buniv. Netta yang melihat Roman
berkemas pun mengetuk pintu kamar Roman yang terbuka. Roman menoleh ke pintu
dan melihat Netta.
“Mau
kemana Roman?” tanya Netta,
“Pergi!”,
“Ya aku
tahu kamu pergi, tapi kemana dan mengapa?”,
“Hah…Netta,
aku akan pergi untuk mengurus bisnis. Sudah waktunya kembali bukan?”,
“Em,
aku ikut denganmu ya?”,
“Ikut
denganku? Kau tak betah disini ya?”,
“Ya
sejak ada Alecia, kau tahu dia selalu membongkar yang tak seharusnya kalian
tahu. Dia juga pernah memfitnahku. Akan kulakukan apapun yang kamu minta,
sungguh!”,
“ Hah,
baiklah demi adikku tersayang. Bagaimana dengan Steven?”,
“Mungkin
dia akan ikut juga, atau bertahan disini”,
Tiba-tiba
Steven datang dan menjawab “ Aku akan ikut, tak ada gunanya terus-terus berada
di VA”,
“Hah,
baiklah. Tapi kita giliran keluarnya agar tidak ada yang tahu. Aku duluan,
nanti malam kau dan Steven keluar diam-diam”
“Em,
seperti mau merencanakan sesuatu yang besar”ucap Steven,
“Mau
keluar apa gak? Kalau yang lain tahu kita keluar, bagaimana dengan VA ini?”,
“Begini
saja, kami tak akan keluar untuk sesaat. Kami akan merekrut orang lagi”,
“Tapi
ini masih waktu liburan Steven!”bentak Netta,
“Kirim
email saja pada mereka semua, nah dengan begitu mereka akan ikut. Kita buat
persayaratannya begini saja, pertama tinggi badan, foto, penampilan, usia.
Kedua, keahlian, prestasi, dan perilaku yang baik. Mudah saja akan banyak yang
ikut”,
“Hem,
boleh juga itu. Kamu yang kirim emailnya ya Steven!”,
“Ya
baiklah tenang saja, yang ikut akan segera datang!”,
***
*Apartemen Tanima
Aku
kembali ke aparteman di sore hari sendirian, disini tak terlihat banyak orang
yang kemungkinan mereka sedang pergi berlibur. Saat aku di Unima juga menemui
hal yang sama dan hanya ada beberapa orang saja.
Membuka
pintu kamar, dan menutupnya kembali. Berbaring di kasur empuk sambil melepas
rasa lelah. Tanpa terasa aku tertidur pulas.
Pukul
07.00 malam aku terbangun, dan segera pergi ke kamar mandi. Membersihkan diri,
dan tanda bulan sabit biru di tanganku kembali terlihat karena make up yang
menutupinya telah hilang karena air.
Beberapa
menit kemudian aku telah berpakaian rapi, tapi mendadak perutku mulai
keroncongan. Aku belum makan sore ini, aku juga belum memasak bahkan tak ada
simpanan makanan di kamar ini. Akhirnya kuputuskan untuk mencari makanan di
luar. Bermake-up dan menutupi tanda bulan sabit dengan make-up, mengambil tas,
memasukan handphone ke dalam tas lalu pergi.
Di luar
apartemen pemandangannya sangat indah di malam hari, banyak lampu menghiasi jalanan
ini. Berjalan kaki mencari makanan siap saji yang ingin dicicipi. Memang di
pinggir jalan malam hari banyak yang jualan makanan tapi tak semuanya menggoda
seleraku.
Berjalan
beberapa menit akhirnya aku menemukan tempat yang pas, sebuah café dengan hiasan
lampu kelap kelip, ada meja di luar dan didalam. Ada papan yang bertulisan menu
makanan dan harga. Kulihat makanan yang dijual bervariasi dengan harga
terjangkau. Memasuki café tersebut aku sudah dapat merasakan betapa bersih dan
aroma menyegarkan dari café ini. Lalu mencari tempat duduk, aku memilih meja
yang dekat dengan jendela luar. Tak beberapa lama kemudian seorang pelayan
datang menawarkan menuju. Aku memilih nasi goreng, teh lemon, jus buah naga,
kue pie, dan puding strawberry coklat apel.
Setelah
itu pelayan itu pergi dan aku menunggu pesanan datang. Ada beberapa orang yang
juga menunggu pesanan datang serta baru datang ke café ini. Awalnya tak ada
yang aneh di café ini tetapi aku melihat ada sesuatu yang aneh terutama pada
makanan yang dihidangkan. Entah apa karena kokinya lalai atau karena pesanan
orang itu, terlihat ia memesan makanan yang masih setengah matang. Ya setengah
matang dengan masih ada darah segar disana, serta minuman warna merah seperti
darah. Saat aku melihat orang yang memesan itu adalah seorang pria, ia berbalik
melihat ke arahku dan aku hanya menundukan kepala saja. Aku beranggapan tidak
melihat hal itu tadi.
Aku tak
pernah terpikir jika pria itu datang mendekati, ia duduk tepat didepanku. Aku
gugup sekali dan takut dia marah padaku karena aku memperhatikan dirinya sejak
tadi.
“ Hay,
nampaknya kamu memperhatikanku dengan temanku sejak tadi. Ada apa? Apa kau mau
berkenalan dengan kami?” sapanya,
“
Tidak, aku tidak memperhatikanmu dengan temanmu itu”,
“Benarkah?
Namaku Rey, namamu siapa?”,
“Nama
depanku A…”,
Pelayan
datang menghidangkan pesanan di atas meja,
“Kau
sendirian disini?”,
“Ya
sendirian, ada apa memang jika sendirian?”,
“Em,
nampaknya kamu belum tahu betul ya disini. Kamu tahu tidak kalau ada beberapa
tempat yang sering dikunjungi Wolf dan
makhluk lainnya”,
“Tidak, memang wolf itu ada?”, Pria itu hanya tersenyum manis menyimpan sesuatu, aku pun mulai menyantap makanan
yang kupesan sambil menawarkan makanan itu padanya tapi ia menolak.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 343 Episodes
Comments
👑Queen🍃
sumpah puyeng aku thor bacanya...
serasa juling juling karna penempatan kata atau tandanya yg acak acakan.😱😰
2021-12-09
0
Icha Sabilla
sebagian besar udah faham
cuman tinggal masa lalu romeo, roman, dan alika saja yang masih buat saya sakit kepala hehe
semangat ya thor ceritamu bagus
aku yakin di bab selanjutnya semua akan terbongkar ❤️
2021-11-02
0
E Hukom'ay
awalnya menarik..semakin ke belakang kok
isi critanya ambur aduk..muter" lagi critanya jdi bingun
2021-09-01
0