Episode 12

Hari ini adalah hari libur, menyenangkan sekali dan juga hari perayaan ulang tahun dua pria. Roman dan Romeo akan mengadakan kembali pesta ulang tahun bersama teman-teman di VA. Semua orang menyiapkan diri sebaik mungkin hanya untuk hadir di acara itu. Saat selesai merias diri, tiba-tiba seseorang mengetuk pintu. Berjalan dan membuka pintu, kulihat tamu itu adalah Netta.

“Hay, Al. Apakah kau hari ini sibuk?” tanyanya,

“Tidak, ada apa?”,

“Aku mau mengajakmu ke toko jalan-jalan sebentar membeli kado. Apa kamu mau menemaniku?”,

“Ya, baiklah hanya untuk hari ini boleh. Kupikir aku juga perlu mencuci mata”,

“Kau perlu bersiap-siap?”,

“Ya, sebentar ya!”, menutup pintu kembali dan mengambil dompet, memasukan dompet ke dalam tas. Lalu siap pergi bersama Netta.

Berjalan beriringan bersama Netta, mencari taksi bersamanya. Begitu dapat kami langsung masuk, Netta meminta sopir taksi untuk diantarkan ke sebuah toko pernak-pernik lalu berucap padaku, “ Kamu cantik banget malam itu, tapi kenapa kamu datang bersama

Erega? Dia itu jahat!”,

“Erega jahat? Dia baik kok, sekarang dia adalah temanku. Terima kasih atas pujiannya, kamu juga cantik!”,

“Oya, kamu sudah belum minta di ramal pada Rasi? Aku sudah, dan maukah kamu mendengar ramalan tentangku. Aku sungguh tak percaya Rasi akan mengatakan hal terbaik padaku”,

“Apa? Katakan padaku?”,

“Dia bilang, aku akan memiliki kekasih yang baik. Kehidupan yang baik, tapi ada kehidupan yang tak pernah lepas dari masalah. Dia bilang dalam waktu dekat aku akan memiliki pacar!”,

“Benarkah?”,

“Ya benar, aku memang sudah punya pacar sebenarnya!”,

“Siapa? Pasti VA”,

“Ya, benar. Tebak siapa?”,

“Aku pikir kamu cocok dengan seorang pria, kalau tidak salah depannya Steven”,

“Ya benar sekali, kok kamu bisa tahu?”,

“Hah, bukankah kamu yang cerita padaku. Hah, tapi kenapa Rasi katakan dalam waktu dekat kau punya pacar? Kau bohong ya padaku?”,

“Hah, tidak. Aku sungguh-sungguh”,

Tak beberapa lama kemudian kami telah tiba di toko tujuan, Netta pun membayar ongkos taksi pada sopir. Aku keluar dari taksi, dan berjalan mendekati Netta.

“Aku akan menemui pemiliknya, jadi silahkan melihat-lihat dulu”ucap Netta. Begitu memasuki toko, aku dan Netta berpisah. Aku berjalan melihat-lihat sementara Netta mengunjungi pemilik toko.

*Netta

Berjalan mendekati seorang kasir dan berucap “ Selamat pagi, Arcella. Aku perlu bantuanmu sekarang!”,

“Hay, Netta. Lama tidak ketemu, kau kemana saja?”,

“Aku di VA, bagaimana kabarmu?”,

“Baik, kamu sekarang terlihat lebih cantik. Aku titip ucapan selamat ulang tahun untuk Roman dan Romeo ya. Kau bawa teman ya kali ini? Siapa namanya?”,

“Ya akan kusampaikan, dia namanya Alika. Mahasiswa baru di Buniv, dan juga temanku. Anak angkat Martha”,

“Oh, Martha sekarang punya anak angkat. Wah dia benar-benar berubah”,

“Ya, tapi masalahnya sekarang adalah ramalan Rasi yang mengerikan”,

“Ramalan Rasi? Dia datang ke acara ulang tahun atau gerhana bulan?”,

“Dua-duanya”,

“Em, baiklah. Apa yang bisa kubantu?”,

“Akan ada manusia terkutuk yang menyingkirkan klan kita, pemberontakan dan ketidakpercayaan. Aku ingin kau membantu kami mencari manusia itu sebelum terlambat”,

“Baiklah, tapi bagaimana caranya? Manusia ada ribuan, jutaan, miliar dan lebih…”,

“Kudengar ada sedikit bocoran, manusia itu ada di Buniv atau bahkan VA”,

“Em, kau menduga temanmu adalah manusia itu?”,

“Tidak, dia baik. Dia bukan manusia yang seperti itu”,

“Baiklah, kau ingin membeli kado apa untuk kedua temanmu?”,

“ Apa kau punya ramuan atau semacamnya untuk kejujuran. Aku akan mengadakan jamuan minum teh sebelum pesta dimulai hanya untuk VA”,

“Sayang, sayangnya minuman itu tidak ada. Tapi aku akan membantumu menyelesaikan masalah ini”,

“Terima kasih, Arcella”,

Arcella melihat Alika mendekat, ia pun merubah topic pembicaraan “ Jadi, kamu akan

membeli apa? Jika masih bingung lihat-lihat saja dulu”,

*Alika

Mendekati Netta yang sedang bicara dengan temannya, “ Maaf jika aku mengganggu, harga boneka kecil ini berapa? Boneka beruang putih ini cantik”,

“ Harganya hanya 20 ribu untukmu”,

“Ya aku beli, Netta apa kamu sudah membeli sesuatu?”,

“Em, sedang kupikirkan. Aku akan berkeliling sebentar”,

“Ya baiklah, aku akan menunggumu disini”,

Netta berkeliling, kini hanya ada aku dan teman Netta ini.

“Maaf, aku mungkin lancing untuk bicara padamu. Tapi apakah kau punya sesuatu yang ajaib.

Apakah kau punya buku ajaib? Menulis sesuatu tanpa diketahui oleh orang lain”,

“Em, tidak ada buku seperti itu. Ini adalah toko kado, tidak ada barang ajaib yang dijual disini”,

“Aku akan membayarnya dengan bunga kemudaan, hanya satu kelopak bunga itu pun jika kau mau. Aku tidak memaksa tapi aku rasa kau memerlukannya”,

“Maaf aku benar-benar tidak menjual barang seperti yang kau minta”,

“Baiklah, tapi jika kau berubah pikiran berikan aku barang yang kuminta dan sebagai imbalannya kau akan mendapatkan apa yang kau minta. Berikan buku itu saat acara ulang tahun dua vampire, jika lewat dari itu aku tak akan memintanya lagi padamu. Bunga itu hanya bisa diberikan oleh satu orang kan?”,

Netta datang dengan membawa dua benda dan meletakkannya di meja kasir, “ Tolong kemas barang ini terpisah”,

Arcella pun mengemas dua benda itu secara terpisah, kemasan yang bagus dan menarik begitu juga dengan boneka yang kubeli. Setelah itu Netta membayar kedua kado tersebut, begitu juga diriku. Lalu kami pergi dari sana.

Sementara itu, Arcella mulai terpikir akan tawaran Alika. Bunga kemudaan adalah bunga mawar biru yang memiliki cahaya di malam hari. Bagi vampire bunga itu adalah darah pengganti darah manusia dan bagi penyihir itu adalah sumber kekuatan kemudaan bagi diri mereka, bagi hybrid itu adalah obat luka yang sangat langka dan memiliki kelebihan lainnya.

“ Dimana anak itu bisa mendapatkan bunga kemudaan? Apa dia sungguh-sungguh memilikinya? Bunga itu sangat langka, bukan bunga mawar biru biasa”guman Arcella.

***

Kemudian kami pergi menuju sebuah café, bangunan café memiliki dua tingkat ini. Kupikir disini aku tidak akan melihat Romeo dan Alecia, tapi ternyata mereka telah ada di sana bersama yang lain. Mereka memesan ruang VIP, meja panjang dengan kursi melingkarinya. Aku duduk di samping Netta.

“Maaf aku terlambat, temanku boleh duduk disini kan?” ucap Netta, mereka semua pun saling memandang satu sama lain. Aku merasa tak enak untuk bergabung dengan mereka berucap “ Mungkin lain kali kita akan bergabung. Maaf, aku harus menelpon seseorang dulu”,

“Baiklah, silahkan Alika”jawab Netta, Berdiri dan membawa barang milikku berjalan menuju lantai satu, dan mulai berpura-pura menelpon seseorang sambil berjalan pergi dari sana.

***

Sementara itu, Netta dan anggota VA memulai perbincangan. Saat itulah jendela dan pintu ditutup rapat-rapat.

“Roman, Romeo. Arcella mengucapkan selamat ulang tahun untuk kalian berdua. Dia akan datang ke acara ulang tahun kalian nanti”ucap Netta,

“Jadi tadi kamu terlambat karena ke toko kado Arcella?”tanya Romeo,

“Ya, membeli beberapa barang. Bukankah perbincangannya baru dimulai sekarang?”,

“Baiklah,……”,

***

Sementara itu, di keberadaan Martha dan Jim Wa.

“Sekarang aku merasakan kesedihan pada anak itu! Dia sedih sekali, dia kehilangan sesuatu yang berharga dan menunggu janji. Dia kehilangan janji itu dan lagi…”,

“Martha, berhentilah merasakan dan membaca pikirannya. Tapi kita bisa membantunya untuk tidak sedih”,

“Tapi entah bagaimana cara membantunya. Dia kehilangan seorang kekasih yang lama, dia sedih. Dia menangis!”,

“ Martha, lakukan apapun untuk membuat dia kembali bahagia. Bukankah itu yang telah kau lakukan untuknya selama ini. Semasa SMA dia di bully tapi kini kau berusaha untuk tidak membuatnya di bully. Kau melindunginya, kau telah menjadi ibu yang sangat baik”,

“Terima kasih, Jim Wa”,

***

*Alika

Berjalan dan terus berjalan pulang ke asrama Buniv. Tak perlu melihat ke belakang seperti yang telah kulakukan sebelumnya, ini sama seperti aku melihat ke bahagiannya beberapa tahun silam menikahi dengan gadis lain. Aku ingat dia bertunangan dengan Alecia yang dia pikir bahwa gadis itu adalah aku.

“Ingatkah kau pada seorang gadis yang tinggal di tengah hutan sendirian, lalu kau datang untuknya menjadi seorang kekasih. Lalu pergi karena masalah kerajaan. Kau berjanji padaku untuk kembali dan bersamaku selamanya tapi….apa yang kudapatkan sekarang? Kau pergi selamanya….itukah arti janjimu padaku? Atau mungkin aku harus mengutukmu dengan kekasihmu itu? Mengutuk segala keturunanmu? Aku melihat dan mendengarmu!”.