Pagi, aku dan Netta bersama-sama menuju sekolah. Orang-orang mulai berbisik-bisik. Kemudian salah satu dari mereka mendekati Netta dan berucap “ Netta, aku dan teman-teman mau minta tolong. Apa kamu mau membantu kami?”,
“Apa yang bisa kubantu?”,
“Besok adalah ulang tahun Romeo, kami mau memberi kado untuknya bisakah kau mengantarkan kado itu padanya?”,
“Pertanyaan dan minta bantuan yang bagus, kenapa kalian ngak kasih ke dia langsung?”,
“ E, kami ragu dan kau tahu dia agak sulit ditemui”,
“Hah, apa susahnya. Bukankah dia akan kemari hari ini, dia akan mengawasi kalian ulangan. Tenang aja lah….”,
“Benarkah?”,
“Ya, pria itu yang akan menjadi pengawas kalian dan semoga beruntung”,
Kemudian aku dan Netta melanjutkan perjalanan. Lalu berpisah, Netta menemui teman-temannya sementara aku pergi ke taman untuk membaca buku.
***
Sementara itu, anggota VA datang. Kedatangan mereka telah membuat heboh kampus ini. Kedatangan mereka pula seperti dalam drama korea. Tapi tentunya mereka ramah pada semua orang. Gadis-gadis menyapa Romeo,
“Kak Romeo, apa ulang tahunnya akan di rayakan?”, tanya salah satu dari mereka.
“Ya, tentu saja. Besok adalah ulang tahunku, aku akan merayakannya dengan keluarga lebih dulu baru bersama teman-teman dan orang seperti kalian. Malam besok ada gerhana bulan, jadi aku tidak mau melewatkan hal ini. Sebaiknya saat itu kalian menyaksikan gerhana bulan juga yang terjadi satu tahun sekali bersama keluarga kalian berhubung itu adalah malam minggu pasti akan jadi malam yang menyenangkan”jawab Romeo,
“Ya benar, aku setuju jika kau mengatakan hal itu”,
“Ya, aku juga!”
“Baiklah, sepertinya aku harus ke ruang kepala sekolah dulu. Aku dan yang lain akan mengadakan rapat pengawas ulangan sebentar. Aku harap kita akan bertemu lagi nanti di waktu ujian”kata Romeo. Lalu Romeo dan yang lainnya pergi ke ruang kepala sekolah.
*Ruang Kepala Sekolah
Kedatangan VA disambut hangat oleh kepala sekolah, Jim Wa.
“ Selamat pagi, Pak Jim Wa”ucap mereka serentak,
“Pagi, VA!”,
“Jadi apa yang bisa kami lakukan untuk ujian hari ini?”tanya Romeo,
“ Aku sudah menuliskan di kertas kecil yang berisi kelas yang akan kalian awasi. Aku ingin kalian mengawasi mereka dengan benar dan jangan sampai ada kecurangan. Pastikan mereka benar-benar mengerjakan ujian
ini”,
“Baik, Pak Jim Wa”jawab Romeo,
Kemudian mereka mengambil kertas secara bergiliran, setelah itu pergi kecuali Alecia yang ingin berbicara dengan Jim Wa.
“Ayah, bisakah ayah mengeluarkan Alika dari kampus ini untukku?”,
“Alika! Alika murid baru?”,
“Iya ayah, siapa lagi kalau bukan dia”,
“Memang ada apa dengannya?”,
“Aku tidak suka dengannya”,
“Tidak suka? Kenapa?”,
“Romeo, Akira dan Roman selalu membicarakan gadis itu”,
“Kau cemburu? Sudahlah, tak usah cemburu. Bukankah kau adalah gadis yang selama ini dicari Romeo. Jadi untuk apa cemburu bukankah hatinya akan tetap milikmu. Kau adalah gadis yang selama ini dicarinya”,
“ Hah, Yah. Sebenarnya aku hanya ragu, aku ragu sekali setelah gadis itu datang. Dia mirip denganku, dan teman-teman pun tak bisa membaca pikirannya. Aku merasa, aku bukanlah gadis itu setelah Alika datang. Aku ragu sekali!”,
“Hah, sudahlah. Nanti saat gerhana bulan datang, itu semua akan di buktikan. Kau tak perlu ragu, aku yakin kau adalah gadis itu”,
“Ya Ayah, akan kucoba untuk tak ragu. Aku pergi, selamat pagi Yah!”,
“Pagi juga Alecia”,
***
Kkriiiiingggg…Kkriiiiiiing…….Kkriiiiiiiiinggggg….
Bel berbunyi, dan semua orang mulai menuju kelas masing-masing. Semua orang menunggu pengawas datang. Mereka tak sabar siapa yang akan mengawasi mereka hingga ada saja murid yang mengintip di jendela melihat ke luar.
Anggota VA pun mulai berjalan menuju ruang kelas masing-masing. Melihat anggota VA datang, semua murid mulai duduk di kursi masing-masing dengan tenang. Mereka tak menyangka jika di depan mereka adalah idola mereka. Hari yang menyenangkan bagi sebagian orang. VA yang mengawasi kelasku adalah Romeo.
Ujian pun di mulai, anggota VA membagikan kertas soal dan jawaban. Setelah selesai, mereka duduk di kursi dan berucap “ Jawablah sesuka hati kalian tapi aku harap kalian jujur. Karena kejujuran adalah salah satu tipe cewekku”ucapnya yang membuat cwek-cwek tersenyum.
Tak beberapa lama kemudian, bel pun berbunyi lagi.
“ Kerjakan ulangan kalian hari ini. Aku akan duduk disini saja dan mengamati kalian. Jika kalian mencintai anggota VA maka berjuanglah. Kami akan sangat menyenangi orang-orang yang jujur dan bersemangat”ucapnya.
Kemudian teman-teman pun mulai mengerjakan begitu juga dengan diriku. Sungguh kelas yang menyenangkan kali ini, aku melihat teman-teman yang serius menjawab soal ulangan. Aku bahkan tak mengerti mengapa mereka begitu semangat. Aku bingung karena aku tak tertarik dengan ucapan pria itu.
Romeo terus mengawasi kami ulangan, dia hanya duduk dan melihat. Tapi sebenarnya dia membaca pikiran kami yang terkadang membuatnya tersenyum karena menyimpan tawa. Membaca pikiran seseorang yang lucu adalah hal menarik dan membuat tertawa geli.
“Aku akan berusaha mendapat nilai terbaik agar aku mendapat pujian dari Romeo. Oh, Remeo. Kau tampan sekali!”,
“Jangan sampai aku kalah, dan nilaiku jelek atau dapat peringkat kedua. Aku tidak mau Steven kecewa padaku. Aku tidak mau!”,
“Hah, baiklah akan kulakukan yang terbaik untuk Friska. Dia sungguh cantik!”,
“Tak akan kubiarkan siapapun untuk mendapat pujian, aku akan membuktikan bahwa aku lah yang terbaik!”,
“Tak masalah bagiku, siapun yang mendapat nilai terbaik. Setidaknya nilaiku sederhana saja. Mungkin dengan begitu Alecia akan bangga padaku karena aku jujur untuknya. Perasaan cintaku hanya untuk Alecia
tersayang!”,
“Hah, andai saja aku bisa tidur dengan Friska. Uh, dia sungguh cantik. Hah, andai saja dia bisa diajakin malam mingguan. Hah….muachhh”,
“Dia tampan, tampan sekali! Kapan ya aku punya cwok kayak dia yang super tampan…Haha…bisa gagal focus nih kalau pengawasnya setampan ini. Gimana mau menjawab soal-soal ini!”,
Romeo tersenyum manis lalu dirinya mengamati gadis yang duduk di samping jendela. Ia tak bisa membaca pikirannya, tapi ia tetap mencoba membaca pikiran gadis itu. Karena tak bisa, akhirnya mendekati gadis
itu. Mengamati jawaban gadis itu, tentu saja itu yang akan ia lakukan. Tapi tanpa sengaja hal itu membuat kesal yang lainnya.
“ Anak baru itu, berani-beraninya mengambil Romeo dariku. Awas ya!”, kesal.
***
Jam istirahat tiba, aku berjalan menuju taman. Duduk sendirian sambil membuka buku. Tapi tiba-tiba saja Akira datang dan duduk disampingku.
“Hey, kenapa kamu sendirian disini?”,
“Kenapa? Kamu sendiri mengapa datang kemari sendirian?”
“Itu, ya karena…..kau tak akan mengerti jika kujelaskan”,
“Memang serumit itu ya untuk dijelaskan?”,
“Tidak juga, tapi aku boleh duduk disini kan? Dan kau tak akan berteriak kan jika aku duduk disini?”,
“Berteriak? Tentu saja tidak. Kau boleh kok duduk disini”,
“ Oya, kudengar kamu satu kamar dengan Netta. Kamu ngak takut dengan Netta kan?”,
“Tidak, aku tidak takut. Memang Netta itu kenapa harus jadi ditakutkan?”,
“Tidak ada yang ditakutkan kok dengan Netta itu, cuman apa kau tak pernah merasa yang aneh pada teman sekamarmu itu?”,
“Tidak ada, dia orang baik dan perhatian. Tapi dia bilang dia adalah vampire, hah bagiku itu hanya sandiwara dan lelucon yang menarik”,
“Kau tak serius dengan ucapan temanmu itu ya?”,
“Tidak, lagi pula jika ia sungguhan aku tidak takut”,
“Sungguh?”,
“Ya, tentu saja karena dia temanku”
“Al, jika boleh aku mau minta tolong padamu. Apa kamu bisa membantuku?”,
“Minta tolong apa?”,
“ Katakan yang sebenarnya siapa dirimu, kau tahu VA tidak bisa membaca pikiranmu. Jadi VA tidak bisa mengawasimu. Kudengar juga kamu dan Alecia datang ke kastil drakula itu ya?”,
“Ya, kami datang. Aku datang karena sesuatu berbicara padaku di telinga. Sesuatu itu membawaku ke sana dan melihat Alecia terluka melawan drakula itu. Hh..tapi anehnya anak itu malah mengadu pada VA tentang diriku. Aku menyembunyikan kejadian aslinya dan dia membongkar siapa aku. Payah!”,
“Jadi apa benar kau itu adalah penyihir?”,
“Tidak, aku bukan penyihir. Aku manusia, hanya saja memiliki kelebihan. Tapi kenapa tiba-tiba kamu tanyakan semua ini? Atau aku yang berlebihan menjawab?”,
“ Aku rasa kamu, tapi tak masalah. Aku selalu siap mendengarkan ucapanmu”,
“Kenapa pula kamu bersedia mendengarkan hal yang tak berguna ini? Lagi pula aku ngak akan ikut campur lagi urusan anak itu meski kami terlihat kembar”,
“Ya, jika itu jalan terbaik kalian berdua”,
Berdiri dan pergi meninggalkan Akira tanpa sepatah kata lagi. Akira tersenyum manis melihat gadis itu pergi.
Kedatangan di kelas mendadak mendapat tatapan tajam dari teman perempuan.
“Kau….berani sekali kau mendekati Akira! Aku tidak terima!”,
“Kau juga mendekati Romeo, maumu apa sih anak baru?”,
“Jika kau mendekati mereka tanpa alasan, akan kuberi pelajaran kau pulang sekolah nanti!”,
“Jadi katakan apa maumu? Berikan kami alasan kau dekat dengan mereka?”,
Aku hampir setengah ketakutan melihat ekspresi mereka yang mengancam diriku, tapi aku harus tetap tenang saja, “ Tenang lah, Romeo itu hanya mengawasi ujian kita kok. Dia sebenarnya tidak mengawasiku tetapi mengawasi kalian semua meski dia dekat denganku”,
“Hah, alasan saja. Kamu bohong!”,
“Jangan coba-coba berbohong ya! Jika kamu bohong, lihat saja akibatnya!”
“Aku tidak bohong, pria memang begitu. Lagi pula aku ngak fans kok sama Romeo”,
“Gimana dengan Akira?”,
“Dia hanya menanyakan tentang Netta tadi. Dia mengkhawatirkan Netta, ia takut Netta sakit karena jika Netta sakit jumlah VA akan berkurang”,
Tiba-tiba anak laki-laki yang ngefans dengan Netta mendengar Netta di khawatirkan Akira mendekat dan berucap “ Apa Netta sakit?”,
“Tidak, dia baik-baik aja kok”,
“Uh syukurlah”,
Anak perempuan pun mulai menarik anak laki-laki menjauh dariku, “ Pergi, kami mau bicara dengan Al!”,
Anak laki-laki pun menjauh karena digerumbuni anak perempuan yang kalah jumlahnya. “ Lalu Akira bicara apa denganmu lagi? Kau mencoba caper ya?”,
“Ngak kok, aku jawab sejujurnya. Dia hanya menyakan tentang Netta dan Alecia”,
“Hah, sudahlah. Awas aja ya sampai-sampai kamu merebut Akira dari kami!”,
“Dan jangan merebut Romeo”,
“Jangan merebut Roman”,
“Jangan merebut Ethan”,
“Jangan merebut Steven”,
“Hah, banyak sekali permintaan gadis-gadis ini. Tapi aku harus tetap mendengarkan permintaan mereka sebelum nyawaku melayang. Hah, sebenarnya mereka ini anak kuliah atau anak SMA ya?”gumanku dalam hati. Setelah puas berbicara mereka pergi meninggalkanku. Aku sedikit legah ketika mereka pergi. Aku tak terpikirkan jika dekat dengan VA akan jadi begini. Apa ketampanan pria itu bisa membuat wanita mati karena patah hati ya? Seharusnya jika mereka ngefans kan tidak seharusnya melarang aku seperti ini. Aku hanya teman biasa kok!.
*Sisi lain
Sebelum Alika datang, Alecia telah mempengaruhi teman-teman sekelas Alika menggunakan kekuatannya. Hingga kejadian seperti itu menimpa Alika. Alecia puas sekali mendengar jawaban dari Alika. Tapi Alecia akan tetap mengawasi Alika dan menjauhkan Alika dari VA terutama Romeo.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 343 Episodes
Comments
Puspita Ayu siwitri
Alecia minta digaplok
2021-09-06
0
Viyana Lestari
harus nya biarkan saja alecia mayi di makan drakula.
2021-02-19
1
Erna Wati
wah ternyata alecia jahat ya...
2021-01-09
0