Mine [Haechan Harem][BXB]
#3 삼
Kini keduanya, Nana dan Echan tengah berjalan berdua.
Nana yang berniat mengantarkan Echan pulang ke rumah.
Namun kini pandangan Nana tampak sedikit bingung, bingung saat menatap si pendek di sampingnya yang tengah murung.
Nana¹⁴th
Jangan menyuruhku untuk bertanya dua kali.
echan¹³th
Buku echan... Tadi terjatuh, dan sekarang... Echan tidak tau di mana bukunya.
Nana¹⁴th
tak apa, ini juga salah kami karena tidak segera membawamu menjauh.
Hingga tak lama suara Nana membuat echan menoleh.
Nana¹⁴th
Kau suka membaca buku?
echan¹³th
Eoh? Iya!! Echan suka! Apalagi buku kancil dan buaya, wah... Itu seruuu
Nana¹⁴th
Akan ku belikan buku kartun untukmu.
Pintu tertutup, pandangannya yang semula biasa menjadi tajam.
Ayah Na
Ini urusanku. Aku ayahmu.
Nana¹⁴th
Ya, ayah yang mempekerjakan anaknya dengan buruk.
Nana¹⁴th
Tapi tak apa, ku anggap dosa ini berada padamu.
Nana¹⁴th
Kau yang ajarkan sifat itu padaku.
Ayah Na
Masuk ke kamarmu, sekarang!!
Nana¹⁴th
tanpa kau suruh pun aku akan ke sana.
Ayah Na
Sialan! Anak itu semakin membangkang.
Ayah Na
Cih, sama seperti ibunya.
Papa Park
Bagaimana tugasmu?
Papa Park
Sudah kau obati?
Papa Park
Hm, bebersih lah. Masih banyak tugas yang akan kau jalani kedepannya.
Jie tak menjawab, hanya melangkahkan kakinya menuju kamarnya.
Papa Park menatap nanar punggung putra tunggalnya yang semakin menjauh, sebenarnya bukan keinginannya untuk menjerumuskan sang anak untuk mengikuti jejaknya. Tapi ia tak ada pilihan lain, semua itu untuk kehidupan. Dimana semuanya yang penuh akan kekuasaan.
Ia peduli, peduli akan kondisi sang anak. Ia tunjukkan itu meski samar, biarkan anak itu berpikir ia tak memperdulikan apalagi menyayangi.
Papa Park
Andai mama mu masih ada. Pasti ada yang mendidikmu dengan baik, bukan didikan seperti papa.
Dari kejauhan, seluruhnya tersembunyi. Tatapan matanya datar, ia mendengarkan semuanya dengan seksama.
Jie¹⁴th
Cih, kau lah pembunuh itu. Mama pasti tidak akan tiada jika bukan karena musuh-musuh laknatmu.
Menggertakkan giginya, ia tau sang papa menyayanginya. Tapi begitulah, tak ada pilihan. Semuanya lebih mementingkan kekuasan terlebih keunggulan dalam teknik perusahaan maupun bisnis bawah.
Nampak kedua bersaudara tengah menikmati jajanan yang di belinya.
Pakaian mereka serba hitam, tak menapik bahwa mereka membawa senjata. Tapi mereka disana bukan untuk melakukan tugas kejahatan. Mereka hanya sekedar menghibur diri.
Masker hitam yang bertengger di dagu, kaca mata hitam yang menutup mata keduanya, serta topi bucket di kepala.
Berbagai makanan semuanya mereka coba.
Selagi tidak dalam pengawasan, kali ini mereka bebas melakukan apapun.
makeu¹⁵th
Ini enak, kau mau?
Nono¹⁴th
Aku punya sendiri. Hyung, beli minuman itu. Aku haus.
makeu¹⁵th
Cih, kurangi kemalasan mu itu.
makeu¹⁵th
Pantas saja Nana dan Jie selalu menatapmu tajam saat menjalankan tugas.
Nono¹⁴th
Bukan hanya aku, kau kan juga.
makeu¹⁵th
Tapi tenagaku selalu terbutuhkan, bukan sepertimu beban.
Nono¹⁴th
Akh... Sakit sekali ucapanmu *dengan drama memegang dadanya yang seolah dihunus
makeu¹⁵th
Besok kita ada latihan menembak dan bela diri lagi.
Nono¹⁴th
Aku malas untuk yang itu. Tidak bisakah hanya menyuruh anak buah lain bekerja? Kenapa kita juga harus saat melakukan tugas.
Nono¹⁴th
harusnya kita ini bos
makeu¹⁵th
Singkirkan dulu si tua bongkotanmu itu.
Nono¹⁴th
Sialan itu juga ayahmu!
makeu¹⁵th
Aku mau beli kebab lagi. Kau mau?
Nono¹⁴th
Ya, itu dua. Yang daging.
Comments
Jii
nampaknya nono dan makeu asik sekali yaaaa
2025-04-26
1