Bab 5

"Baru kali ini aku menemui perempuan yang menolak cucu ku" Ucap nenek irina

"Kenapa perasaan ku sedikit terluka yah" Gumam mama aila

"Bahkan perempuan modelan begini saja menolaknya, apa kelakuan ku dimasa lalu benar-benar menjadi karma untuk kalix ya?!" Celetuk papa vano yang entah sejak kapan berdiri di belakang kalix

"PAAA!!!" Protes kalix

Papa vano menghela nafas "Maafin papa ya boy, papa rasa ini memang karma dari kelakuan papa di masa lalu. Haa bagaimana ini" Lirihnya

Naka yang mendengar ucapan papa vano kini tak kuasa menahan tawanya lagi. Namun ia dengan cepat menghentikan tawanya saat melihat kalix menatapnya tajam

Kalix berdiri dari duduknya lalu menarik riel keluar rumah

'Aw aw aw bisa pelan-pelan ga sih pak, sakit tau" Gerutunya

Kalix melepas tangan riel dengan sedikit kasar lalu berkacak pinggang sambil menatap riel tajam

"Berani sekali kamu menjatuhkan harga diri saya di depan nenek dan kedua orang tua saya"

Riel tidak menanggapi ucapan kalix, ia masih sibuk mengusap pergelangan tangan nya yang sakit akibat cengkraman tangan kalix

"Kamu dengar saya tidak!!" Sentak nya

"Pak bos ini kenapa sih marah-marah terus sama saya. Dan saya tidak merasa menjatuhkan harga diri pak kalix. Saya hanya mengatakan fakta, jika bapak inj memang bukan tipe ideal saya" Kesal nya

"Ohh atau jangan-jangan pak bos kecewa ya karena saya menolak pak bos" Goda nya sembari menatap kalix dengan senyuman genitnya

"Selain penampilan mu yang tidak wajar ternyata tingkat kepedean mu juga tidak wajar" Ketus kalix

Riel menyelipkan rambutnya di daun telinganya "Pak mengaku saja, pak bos ini suka sama saya kan. Mengingat ciuman semalam s-"

"Tutup mulut kamu" Sela nya cepat sambil menatap riel tajam

Riel tertawa kecil melihat wajah tegang kalix, melihat ekspresi wajah kalix membuat riel semakin ingin menggoda atasannya itu

"Pak bos, apa pak bos ingat apa yang pak bos katakan setelah mencium saya?!"

"Kamu pikir saya akan mempercayai omong kosong kamu itu, beberapa menit yang lalu kamu sendiri yang bilang kalau saya langsung pingsan setelah kamu memukul kepala saya" Menatap riel tajam

Riel terkekeh "Pak bos percaya? Jika saya mengatakan yang sebenarnya, pak bos pasti akan lebih malu lagi" Tersenyum mengejek

"Jadi ciuman rasanya seperti ini?! Aku suka, sangat suka. Bibir mu manis dariella, aku suka"

"Pak bos bilang seperti itu sebelum akhirnya pak bos hilang kesadaran" Melipat kedua tangannya di depan dada

" Jadi dapat disimpulkan jika saya adalah ciuman pertama pak bos, iya kan?!" Goda nya

"Semalam pak kalix menggebu-gebu banget cium saya, saya bisa ngerasain kalau bapak ini suka sama saya" Ucapnya membuat kalix terperangah

"Apa mungkin karena saya sering menggoda bapak yah?! Jadi pak kalix kepincut sama saya. Aduhh padahal saya hanya bercanda saja"

"Maaf ya pak, saya hanya bercanda jadi jangan baper. Ahh satu lagi, anggap saja kita impas karena saya pun menikmati ciuman semalam, kalau begitu saya permisi"

Riel membungkuk sopan pada kalix lalu mengedipkan matanya genit dan sedikit mengibaskan rambutnya kearah kalix dan berlalu pergi sambil tertawa puas, riel sangat puas melihat wajah kesal kalix. Hitung-hitung sebagai pengganti rasa kesal dihatinya karena kalix mencuri ciuman pertama nya

Sedangkan kalix wajahnya tampak memerah menahan kekesalan nya

"DARIELLA!!!!" Pekiknya geram

.

.

"Kal" Panggil naka membuat kalix sontak menoleh dan menatapnya tajam "U-uncle vano manggil lo" Gugupnya

Kalix berjalan masuk kedalam rumah sambil menatap naka tajam "Kali ini lo selamat" ucapnya ketus

Naka menghela nafas lega "Untung yee, kalau ngga ya habis gue" Gumamnya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!