Bab 4

Assalamu'alaikum jangan lupa like dan komen ya ☺☺

Selamat membaca😊😊

###

Alicah terlihat sedang Berkumpul bersama temannya di sebuah cafe yang terkenal dengan viu yang indah dan rasa masakannya yang enak.

"Alicah Lo kapan Mau kerja?" Tanya Winda pada sang sahabat. Winda sejak selasai kuliah memang sudah Bekerja. Ia membuka sebuah butik. Ya, Ia dan Alicah tidak memilih jurusan yang sama saat kuliah. Winda memilih jurusan desiner sedangkan Alicah memilih Bisnis.

Alicah yang mendengar pertanyaan dari Winda mengangkat kedua bahunya tanda tidak tahu. "Gue belum mau kerja Win. Gue masih mau bersenang-senang, gak mau mikirin kerjaan dulu." Jawab Alicah sambil memakan Steak yang ia pesan.

"Gini nih kalau Anak tunggal Kaya raya. Mau kerja atau enggak duit ngalir aja terus." Sahabat Alicah bernama Lily menimpali dengan nada candaan.

Lily adalah Sahabat Alicah yang ia kenal sejak dibangku kuliah Lily bekerja di Perusahaan di bidang takstil.

"Gue heran de sama lo Al, Hidup Lo udah enak banget tau. Udah Kaya, Anak Tunggal, Tapi lo masih aja gagal move on dari cowok Brengsek itu." Ungkap lily.

Alicah Yang mendengar ucapan Lily jadi badmood seketika. Ia paling tidak suka diingatkan dengan mantannya itu. "Ly, Lo bisakan jangan Ungkit-ungkit dia. Gue kan jadi ingat dia lagi." Alicah mengingat kembali kisahnya cinta masa kuliahnya dengan seorang cowok jurusan kedokteran yang putus akibat diselingkuhi.

"Lagian Lo sih mau banget dibodohin sama dia." Balas Lily lagi. Alicah manyun seketika sedangkan Winda sedari tadi memilih tertawa yang menyebabkan Alicah tambah badmood saja.

"gue pulang duluan. Nyokap gue dah nyuruh pulang nih." Lily mendapat pesan dari Nyokapnya untuk pulang karena ada hal yang mendesak.

"Ihhh.. gk asik banget sih Lo. Kan kita udah lama gak jumpa, masa cuma bentaran doang." Alicah tambah manyun.

Lily tertawa melihat temannya itu. "Kan masih ada hari esok. Gue janji bakal kumpul lagi sama lo kalau gue gak sibuk. Gue pamit dulu by..." Setelah cipika-cipika bersama Alicah dan Winda Lily melangkah keluar dari Cafe.

"Win kita pulang aja deh. gue juga udah mals disini lama-lama." Alicah sudah mulai bosan berada di cafe.

"Ayuk, Lo langsung ke rumah atau ke mana dulu?" Tanya Winda.

"Gue sebernarnya pengen ke Mall dulu. Lo pengennya gimana?" Tanya Alicah Balik.

"Gue juga lagi males ke Rumah, mending kita nge mall aja dulu."

"Ayok." Alicah dan Winda keluar Cafe menuju Mobil Winda. Alicah tadi dijemput oleh Winda dan tidak membawa bodyguard juga.

Saat akan memasuki Mobil tiba-tiba ada seseorang yang menghentikannya. "Nona Muda, Saya ditugaskan oleh Tuan untuk menjemput anda." Ucap Pria yang menghadang Alicah. Dan dia Adalah Pandu. Pandu ditugaskan oleh Danu untuk menjemput putrinya agar tidak pergi kelayapan lagi.

"Bilangin sama Papa, Gue mau ke Mall dulu. Nanti gue pulang sendiri." Ketus Alicah. Entah kenapa sejak pertama kali melihat Pandu saat dikenalkan sang Papa ia tidak suka melihat Pandu. Dia juga tidak tau entah kenapa.

"Tapi Nona, Tuan melarang anda Terlalu lama di luar." Jelas Pandu dengan Wajah datarnya. Melihat wajah datar yang ditampilkan Pandu menambah kekesalan Alicah saja.

"Lo gak ngerti bahasa manusia ya. Gue bilang belum mau pulang." Suara bentakan Alicah membuat perhatian orang tertuju padanya.

"Jika Nona tidak mau saya akan adukan pada Tuan sekarang juga." Ancam Pandu sambil mengambil handphone di Kantong celananya.

"Alicah, udah kita pulang aja. lain kali aja kita ke mallnya." Lerai Winda sambil mengusap bahu Alicah untuk meredakan emosi sang sahabat.

"Ck. menganggu kesenangan orang aja."

"Gue duluan ya Win." Pamitnya lalu melangkah pergi menuju mobil yang ditunjuk Pandu. Melihat Nona mudanya yang melangkah ke arah mobil Pandu berpamitan pada Winda.

"Kami duluan Nona." Pamit Pandu lalu melangkahkan kakinya mendahului Alicah untuk membukakan Pintu.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***