benar saja dugaan nissa, ia di tuduh saskia habis habisan.
saskia aurelia.
" gara gara elo, gue di putusin sama thoriq" saskia menatap tajam anissa.
anissa meylani
" bukan nya bilang terimakasih malah marah marah, kalaupun thoriq mutusin elo bukan gue yang nyuruh, tapi dia yang ga punya hati." jawab nya santai.
saskia aurelia.
" halah bilang aja lo suka kan sama thoriq, maka nya lo nyuruh dia putusin pacar nya." sarkas nya sinis.
anissa meylani
" se penting apa sih tu cowok, sampai gue harus menyukai nya." delik nissa.
dua wanita itu berdebat alot hanya karena satu cowok. dan yang sedang mereka ributkan sedang ngantin.
Raisa fitriani
" thoriq gue cariin, tahu nya malah asik makan disini." Tutur raisa yang mencari keberadaan thoriq.
Throriq adigantara.
" ada apa sa, gue lagi makan, jangan di ganggu!" Ucap nya sambil menyeruput minuman nya.
Raisa fitriani
" itu saskia sama anissa ribut, gara gara elo tahu!" delik raisa dengan nada kesal.
uhuk uhuk..
mendengar anissa berantem dengan saskia membuat thoriq tersedak minuman nya sendiri.
Throriq adigantara.
" Jangan bercanda deh sa, ngak lucu banget." sanggah nya lalu mengelap mulut nya dengan tissu.
Raisa fitriani
" gue serius thoriq, makanya lo liat sendiri sana." cebik nya dengan nada kesal.
karena penasaran dengan perkataan raisa thoriq pun meninggalkan kantin.
setelah tiba di tempat yang di maksud, ia melongo karena perdebatan itu bukan di lerai malah di tonton.
Throriq adigantara.
"Bubar ngapain sih pada nontonin orang ribut bukan nya di lerai." Ujar thoriq. membuat semua yang ada disana menjadi bubar.
anissa dan saskia masih saling bersitatap permusuhan.
Throriq adigantara.
" kalian berdua ngeributin apa sih!" Tanya thoriq penasaran.
🗣 diem
karena situasi tidak mendukung akhir nya thoriq diam saja.
anissa meylani
" yuk sa, kita balik aja, males gue lama lama disini." Ajak tiara pada raisa.
Raisa pun mengekori langkah anissa, meninggalkan thoriq dan saskia berdua.
thoriq ingin mengejar anissa, tapi tangan nya di cekal oleh saskia.
saskia aurelia.
" tunggu!" memegang tangan thoriq.
Throriq adigantara.
" apa? lepasin tangan gue," Ia menatap tajam saskia.
saskia aurelia.
" gue ngak mau putus sama lo thor, please jangan putusin gue." saskia memelas berharap tthoriq iba pada nya.
Throriq adigantara.
" keputusan gue udah bulat, dan ngak bisa di ganggu gugat faham!" Ucap nya tegas.
saskia aurelia.
" apa gara gara cewek jutek itu lo mutusin gue." Tutur nya yang tak terima.
Throriq adigantara.
" kalau iya kenapa emang? masalah!" Ungkap nya datar.
Thoriq meninggalkan saskia dan mengejar anissa, ia ingin lebih dekat dengan anissa.
Sementara anissa dan raisa kini melanjutkan langkah nya.
Raisa fitriani
" Bener kan gue bilang, hari ini itu udah seperti hari patah hati, tapi cuma saskia aja yang berani labrak kamu." cerocos raisa.
anissa meylani
" itu karena saskia bodoh, bukan nya bersyukur di putusin malah menye menye"
Raisa fitriani
" siap siap aja kamu nis, setelah ini pasti thoriq makin getol gangguin kamu" raisa mengingatkan nissa.
anissa meylani
" maybe(?) kita lihat sampai mana perjuangan thoriq adigantara menaklukan cewek jutek." Ucap nya santai.
mereka pun terus berjalan sambil mengobrol tentang mata kuliah pagi, yang anissa takutin bukan thoriq tapi papa nya. karena papa nya sudah mengulti diri nya.
setelah mata kuliah selesai.
anissa tidak nebeng pada raisa, tidak minta jemput pada aldo, tidak juga meladeni thoriq yang ingin mengantar nya pulang. kali ni ia ingin jalan jalan dulu sebelum pulang.
Namun ketika ia sedang berjalan, netra nya tak sengaja melirik perempuan yang sedang bermain ponsel. anissa sudah tidak heran jika mendapati orang orang bermain ponsel ketika di perjalanan.
namun ia melihat sebuah motor seperti kebut kebutan, sementara wanita itu tidak menyadari keberadaan motor tersebut.
anissa meylani
" heyy awasss!!!" pekik nya.
namun seperti nya ia tak mendengar suara anissa, alhasil anissa harus berlari untuk menyelamatkan wanita tersebut.
sesaat wanita itu tersadar karena mendengar suara motor yang melengking. namun yang terjadi....
BRUKK
shittt....
suara desitan motor yang oleng di sertai suara orang yang terjatuh.
devina mayang (mommy)
" astaga, hampir aja terluka, syukurlah selamat." Lalu ia menoleh pada yang menyelamatkan dirinya.
Sementara anissa pingsan karena sedikit membentur aspal.
devina mayang (mommy)
" dia terluka"
devina mayang (mommy)
" nak, bangun na, ini tante kamu bisa dengar suara tante kan!" devina menepuk nepuk pipi anissa.
Sementara si pengendara yang hampir menabrak itu, meringis ia membuka helm fullface nya. lalu menoleh pada korban yang hampir ia tabrak.
🗣 ibu ngak pp bu.
devina mayang (mommy)
menoleh
devina mayang (mommy)
" ngak pp gundul mu, ngak lihat apa ada wanita yang terbaring lemah" Jawab nya kesal. ia kembali menepuk pipi anissa.
🗣 kita bawa ke rumah sakit aja bu, takut nya luka nya parah.
devina mayang (mommy)
" benar juga, kenapa aku tak kepikiran,sebaik nya aku menelpon ambulan." gumam nya.
akhirnya devina menghubungi ambulan rumah sakit terdekat, sementara di dekat nya si penabrak pun mendapati lecet di tangan nya. beruntung kepala nya terlindungi helm fullface nya.
Di rumah sakit.
setelah ambulan tiba, devina pun membawa anissa dan satu orang lagi ke rs.
namun ia mendapati sebuah ponsel berbunyi.
derrt
dertt
devina yang melihat ponsel anissa berbunyi tampak ragu untuk mengangkat telpon nya.
devina mayang (mommy)
" Tapi aku harus bertanggung jawab, semoga mereka bisa berlapang dada." monolog nya.
mengangkat telpon
sinta pratiwi(mama)
📞 hallo nissa, kamu dimana? kenapa belum pulang.
devina mayang (mommy)
📞 hallo
sinta pratiwi(mama)
mendengar suara asing.
📞 hallo ini siapa? anissa nya dimana.
devina mayang (mommy)
📞 maaf sebelumnya nya, ini saya devina, pemilik hp ini kecelakaan dan sekarang ada di rs.
Hening
devina mayang (mommy)
📞 apa anda mendengar saya?
sinta pratiwi(mama)
setelah diam beberapa saat, akhir nya sinta kembali bersuara.
📞 di rumah sakit mana?
devina memberitahu rumah sakit tempat anissa di rawat. setelah mendengar alamat nya sinta pun menghubungi bagas dan aldo.
Comments
CantStopWontstop
Membekas di hati
2025-04-21
0