"Kamu berdiri dulu di sana, aku mau mengukurmu."
Zira menarik lengan Ziko, dan pria itu hanya mengikuti saja.
"Buka jasmu."
"Untuk apa aku membuka jasku, huh. Kamu mau mencabuliku ya."
"Hahaha lawaknya, siapa yang mau mencabuli dirimu, huh." Jawab Zira ketus.
Kevin tertawa
" Diam." Mereka berdua serentak membentak Kevin secara bersamaan.
Pria itu langsung diam dengan ekspresi yang masih menahan tawa.
"Hei tuan, kamu itu kampungan atau apa sih, bagaimana aku bisa mengukur badanmu kalau kamu menggunakan ini, huh." Sambil menunjuk jas Ziko.
"Memangnya kenapa kalau aku pake jas?"
Zira memijit dahinya karena dia bingung mau menjelaskan kepada orang kaya di depannya.
"Begini tuan muda Ziko yang terhormat, kalau aku mengukurmu pake jas, nanti hasilnya bisa beda loh."
Akhirnya Ziko membuka jasnya, dia sudah paham dengan maksud wanita di depannya.
Zira mengukur semuanya dengan teliti, Ziko hanya memperhatikan wanita cantik di depannya.
"Kamu belum menjelaskan apa maksudnya ucapan mu tadi di loby?"
"Apa? masih di bahas lagi." Jawab Zira cepat.
Dia bingung kenapa masih di bahas. Zira memukul dahinya pelan.
"Iya, kenapa? apa kamu tidak mau menjelaskan kepadaku?"
"Hahaha, tuan tuan aku tadi itu hanya bercanda saja. Aku menyebut nama mamamu tapi kamu tetap tidak mau mendengarkanku. Jadi aku ucapkan saja omongan nyeleneh seperti itu." Sambil terus mengukur.
"Kamu mau buat malu aku, ya?"
"Ya enggaklah, mana mungkin aku punya kuasa dan daya untuk membuat malu orang kaya seperti dirimu tuan." Ucap Zira sambil menekan intonasinya.
"Baiklah sudah selesai."
"Sudah ya, cepat juga ya." Ucap tuan muda pelan.
"Memangnya kamu mau berapa lama tuan?" Sambil Merapikan semua peralatannya.
"Baiklah aku mau pulang, terima kasih tuan muda atas waktu makanannya dan obatnya." Ucap Zira sambil tersenyum manis.
Sebelum keluar, di depan pintu.
"Tuan muda, jangan suka marah nanti ketampananmu hilang. Hahaha."
"Kamu!"
Zira langsung kabur menghindari amukan singa jantan itu. Dia tertawa dan keluar dengan hati yang senang karena tugasnya telah selesai. Dia langsung menuju butik untuk menyerahkan semuanya kepada Lina.
Ternyata waktu sudah menunjukkan pukul 4 sore. Zira menyerahkan semuanya kepada asistennya. Lina sudah mengerti dan menganggukkan kepalanya mengikuti perintah bosnya
Kalo di perhatikan dia lucu juga dan imut.
Ziko melamun sambil tersenyum memikirkan kejadian siang tadi. Dia tersadar setelah dengar bunyi dering ponselnya.
"Yes mama."
"Apa Zira sudah ke sana?"
"Ya sudah, kenapa?"
"Oh syukurlah, mama kira kamu akan berbuat menakutkan kepadanya."
"Asal mama tau saja, nona yang mama kirim itu mempunyai cara untuk bisa berbicara kepadaku.
" Oh ya?"
Ternyata dia bisa juga mengendalikan anakku.
"Baiklah sayang, mama tunggu di rumah untuk makan malam ya."
"Hemmmmm."
Ziko mengerjakan pekerjaan yang sempat tertunda, walaupun pikirannya masih terus terbayang dengan kelakuan Zira tapi dia tetap menyelesaikannya.
Pintu ruanganmya terbuka. Ada suara kebisingan dari luar ruangan.
"Kamu jangan masuk." Ucap sekertaris Ziko.
Tapi Sisil sudah masuk ke dalam ruangan presiden direktur.
"Ada apa ini? siapa yang mengijinkanmu datang ke sini?" Bentak Ziko.
"Tidak ada sayang, aku kangen sama kamu."
Sisil memegang lengan Ziko dengan manja. tapi Ziko menghentakkan tangan Sisil dengan kasar.
"Aw kamu kenapa kasar sayang."
"Asal kamu tau! Aku bisa berbuat lebih kasar dari ini, sambil menunjuk kekuasaannya kepada Sisil."
"hello readers ini adalah novel pertama author mohon maaf jika ada typo atau pun kesalahan lainnya, like episode favorit kalian dukungan kalian sangat berarti bagi author , terimakasih "
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 456 Episodes
Comments
☠ Atin 🍒𝐙⃝🦜
Ada yang ngaku ngaku pacarnya yah😂😂😂
2024-06-24
0
Rika Ika
.
2023-06-26
2
Esyid Maulidah
slalu ad cwe ganjen iwh
2023-06-02
0