3. Deru Dan Debu Di Desa Kecil

1

________________________________________________

Malam semakin larut ketika sebuah suara geraman lirih menggema di kejauhan.

   Keyz menatap langit dia takjub dengan pemandangan yang sangat berbeda dengan malam-malam sebelumnya yang dia habiskan di dalam Gua Bercahaya. Di atas langit malam, menggantung dua buah bulan, satu berwarna merah dan satu berwarna biru. Kedua cahaya itu menciptakan cahaya ungu menyinari bumi.

   Angin malam kembali berhembus. Membawa aroma kematian. Keyz dengan mata sehitam langit malam menerawang jauh ke arah Mountain Ring. Ia merasakan ada hawa kehadiran yang sangat dia kenal. Naga.

   Perlahan namun pasti, sebuah bayangan hitam datang mendekat. Tubuhnya menyatu dengan malam. Sayapnya mengepak di udara, membelah udara. Matanya menyala merah, dan dia menatap. Keyz.....

   Dia adalah Dragon Disaster. Mahluk mitologi dari dunianya, penghancur peradaban di dunia lama Keyz. Kini, dia muncul di dunia baru Keyz. Apakah dia akan membawa kehancuran lagi?

   "Tidak...." Geram Keyz, suaranya pelan, hanya bisa di dengar olehnya sendiri. "Ini tidak mungkin. Aku seharusnya sudah membunuh Kadal Hitam itu."

   Suasana menjadi tenang saat fajar menyingsing. Cahaya baru muncul di hari kedua Keyz keluar dari kegelapan Gua.

2

_________________________________________________

Pagi hari, suasana langsung heboh ketika Tim muncul dengan sebuah pistol baru. "Wahahaha. Lihat Keyz. Pistol plasma berbahan bakar mata hari. Tak terbatas, dan...."

—Zep. Zep. Zep—

   Tim menembakkan pistolnya ke udara. Peluru yang di tembakan bukan sebuah proyektil, melainkan cahaya yang sangat panas yang bisa melelahkan sebuah batu. "Keren kan?"

   "Entah lah, aku tidak mengerti dengan begituan." Jawab Keyz sedingin embun pagi.

   "Ayolah, kamu kok tidak ada romantis romantisnya sih? Apakah hidupmu sebegitu suramnya?" Tim kecewa karena barang ciptaannya gagal menarik teman barunya.

   "Selama ini aku hidup sendirian di dalam Gua. Aku lupa apa itu arti kehidupan, dan teknologi yang sering kamu ucapkan. Aku tidak mengerti. Aku hanya mengenal pertarungan dan.... Bertahan hidup."

   Tim menahan nafasnya. Dia tidak mengetahui masa lalu Keyz. Kelam dan penderitaan kehidupannya. "Yah... Maaf, aku terlalu bersemangat. Aku hanya, yaah. Hanya ingin di akui. Di sini maupun di Tartarian, aku sama sekali tidak pernah di akui. Semua ciptaan ku di anggap sampah dan. Atau lebih mengerikan. Membahayakan....."

   Tim menatap Keyz, wajahnya di tutupi masker hitam pemberiannya, jaket hitam pemberiannya, celana hitam pemberiannya. Dan... Dia terharu, itu semua adalah barang ciptaannya. Setidaknya, Tim merasa senang barang ciptaannya ada yang bermanfaat bagi orang lain.

   "Mana pedang pendek pemberian Baf?" Tanya Tim.

   "Aku tak sengaja menghancurkan nya. Maaf." Jawab Keyz.

   "Astaga. Kenapa kamu dikit dikit minta maaf?"

   "Entahlah. Aku merasa bahwa aku memang harus meminta maaf. Aku tidak bisa menjaga barang yang diberikan kepada ku dengan baik."

   "Kamu bisa bilang ke kami. Dan kami akan menyiapkan pedang baru. Dunia ini berbahaya, banyak mons...."

   "Aku menemukan sebuah pedang lain. Dan sepertinya itu tidak perlu. Terimakasih sudah mengingatkan aku tentang bahaya di sekitar ku."

   "Aaaaarrrrkkk!!! Kenapa kamu ini sekaku ini sih?" Tim mengacak-acak rambutnya sendiri, menjambak nya, lompat-lompat dan... Sudahlah, lanjut saja. "Aku jadi bingung harus ngomong apa."

   "Maaf...."

   "Aaaah terserah lah. Setelah ini, apa yang akan kamu lakukan?"

   "Entahlah."

   Tim langsung memejamkan matanya. Menghela nafas panjang. "Aku tidak bisa membiarkan mu hidup sendirian di dunia ini, Keyz. Kamu masih terlalu polos. Disini, selain Monster, banyak hal yang bisa jadi lebih berbahaya...... Kehidupan itu sendiri."

3

_________________________________________________

Lim menyiapkan sarapan pagi dengan menu spesial. Daging panggang dan sop sayur bumbu rempah.

   Semua orang terlihat bahagia saat menyantap makanan ini. Tapi, di belakang semua orang, tak ada satupun orang yang menyadari. Keyz menitikkan air mata saat memakan masakan Lim. Baginya, makanan ini terlalu asing di lidahnya. Terlalu berbeda. Biasanya dia hanya makan daging mentah, minum darah dan apapun yang menjijikan di mata orang lain. Keyz menyadari ada sesuatu yang menetes dari matanya, langsung menyeka nya sebelum ada yang menyadarinya.

   "Apa pemimpin karavan ini ada di tempat?" Seseorang berteriak dari luar perkemahan.

   Baf mendongak lalu menatap Tim, lalu berkata. "Bisa kamu lihat siapa yang menganggu sarapan kita?"

   "Hei. Perutku masih berteriak minta diisi." Protes *T**im*.

   "Biar aku saja yang melihat." Keyz berdiri, tampa menunggu jawaban, dia langsung menuju gerbang perkemahan.

   "Anak baru yang bersemangat." Baf melanjutkan sarapannya. "Lihat, dia sudah menyelesaikan sarapan paginya."

   "Kyaaaahhhh. Sebegitu enak kah masakan kyuuuh?" Lim memegang kedua pipinya malu-malu. Tim dan Baf menatap hina dia.

   "Ini masakan paling tidak layak untuk di makan." Kata Baf.

   "Hambar.... Dagingnya alot. Gosong pula." Protes Tim.

   "Haaaa!!! Kalian kan tinggal makan? Kenapa masih protes saja?" Bentak Lim.

   Dan kita tinggalkan saja perdebatan mereka. Kita ikuti langkah kakinya Keyz.

4

_________________________________________________

"Apakah kamu pemimpin karavan ini?" Seorang petani sudah sangat tua lengkap dengan cangkulnya berdiri di luar pagar perkemahan yang belum di buka.

   "Bukan. Aku hanya kebetulan bersama mereka. Mereka sedang sibuk, aku bisa mewakili mereka untuk menemui mu. Ada yang bisa aku bantu?" Keyz menjawab.

   "Tolong sampaikan ke pemimpinmu anak muda. Ada kejadian gawat. Ladang desa kami, di serang oleh Monster!!" Kakek tua itu bergerak heboh saat bercerita.

   "Monster kecil? Apa besar?"

   "Kecil? Besar? Yang namanya Monster kecil atau besar, mereka berbahaya!!" Seru si kakek.

   "Maaf, baik. Mereka memang berbahaya. Ada yang bisa kami bantu?"

   Si kakek menatap tajam ke arah Keyz, sedikit urat di dahinya menonjol keluar. Dia marah. "Tentu saja ada!! Kalian kan petualang, dan tugas kalian kan membasmi Monster. Seharusnya, begitu mendengar ada serangan Monster kalian langsung pergi dan menanganinya."

   "Baik. Aku akan pergi. Bisa antar aku kesana? Aku baru dua hari di sini. Aku tidak tahu jalan."

   "Dengan tubuh kurus mu begini?" Si kakek menghela nafas panjang. "Baiklah, Quest ini aku berikan kepadamu. Toh, kalau kamu gagal, aku bisa minta tolong kepada yang lainnya."

   Keyz mengikuti langkah kaki sang kakek.

   Sedangkan Baf dan yang lainnya masih sibuk berdebat mengenai masakan Lim yang sebenarnya memang tidak enak.

5

_________________________________________________

Desa itu sangat kecil hanya ada sekitar sepuluh rumah yang beratapkan jerami. Ada sungai membentuk huruf S meliuk di tengah-tengah Desa. Ada pohon-pohon aneh, berdaun warna pink dan berbuah seperti apel. Ladang yang di maksud oleh si kakek, berada di arah berlawanan Keyz berada.

"Sejak dua hari yang lalu." si kakek mulai berbicara lagi setelah diam sejak meninggalkan perkemahan. "Banyak Broar liar masuk dan merusak ladang."

"Broar?" Keyz mengulangi.

"Monster mirip babi hutan, tapi sebesar sapi. Memiliki dua taring dari bawah. Berbulu coklat dan garis hitam melintang di badannya." Kakek diam sejenak. mengambil nafas. "Desa ini hanya di huni oleh lansia. Para pemuda dan pemudi nya sudah pindah ke Sad Town."

"Sad Town?" Keyz mengulangi. Si kakek melirik Keyz heran.

"Kamu tidak tahu Sad Town? Itu ibukota Kerajaan Mirage Exceed. Kamu datang dari mana anak muda? Padahal di bajumu ada lambang kerajaan itu!"

"Aku...." Keyz diam sejenak, bimbang karena dia tidak ingat dari mana dia berasal. Yang dia ingat hanyalah Gua Bercahaya. "Aku tidak tahu... Aku tidak ingat apa-apa sebelum datang ke sini."

"Oh... Pantas, kamu seperti orang yang ling-lung."

Saat sampai di gerbang Desa. Gerbang itu di jaga oleh dua kesatria yang juga sudah Kakek renta, membawa tombak dan tameng kayu sederhana sebagai alat pertahanan diri.

"Pak Kades..." Kata Si Kiri. "Anda membawa bala bantuan seperti ini?" Dia memperhatikan Keyz dari ujung rambut hingga ujung kaki.

"Dia terlihat lemah." Sahut Si Kanan.

"Paling tidak, ada yang mau membantu kita. Kesatria Sad Town tutup mata dengan keadaan kita. Dan, hanya dia saja petualangan yang bisa aku temui."

"Woiiiii...... Keyz....." suara teriakkan belakang kakek dan Keyz. Tim sedang melayang di udara menggunakan alat aneh di punggungnya. Dia juga membawa alat aneh lainnya di tangannya.

Beberapa saat kemudian ia sudah mendarat di samping Keyz. "Kamu tiba-tiba saja ilang. Bikin cemas saja."

"Ah, aku lupa pamit sama kalian." Jawab Keyz dingin. "Kenapa kamu bisa tau aku ada di sini? Dan alat apa yang bisa membuat melayang di udara?"

"Aha?!!" Mata Tim langsung berbinar-binar. "Ini Jetpack. Yah, semacam sayap buatan. Aku bisa menemukan mu di sini karena lata pelacak ini. Di tubuhmu ada semacam Chip kecil yang terhubung ke komputer ku lalu ....."

Keyz mengalihkan perhatian. Ada suara menderu dan debu mengepul dari arah ladang. "Monster itu mulai menyerang."

Terpopuler

Comments

Hanz

Hanz

cahaya matahari apa matahari nya? /Smug/

2025-04-11

1

Selena Gwen

Selena Gwen

gaya penulisannya ringan. enak di baca.

2025-05-06

1

Hanz

Hanz

ok. untuk sementara ceritanya ok.

2025-04-11

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!