Karena sangat penasaran Valo bangkit dari tempat duduknya. Matanya terus menatap ke arah pasar, letak pasar itu hanya di sebrang jalan dari tempat mereka . Ia bergegas menyebrang dan sampailah di depan pasar yang sepi dan terlihat tua.
Wati menyadari ada yang tak beres dengan Valo , ia segera menarik tangan Queen.
"Ada apa, Wat? " Queen menunduk ke arah Wati.
Wati menunjuk ke arah Valo, "Itu Valo ... gak tau dia mau kemana," Ucapnya.
"Dih katanya penakut tapi kok malah keluyuran." Ujar Queen. "Ya udah lu sini dulu biar gua yang susulin dia. "
Queen segera menyusul Valo. Sedang yang lain tak menyadari jika Valo sudah berada di sebrang jalan karena mereka tengah mendiskusikan masalah mobil jemputan dan yang lain asik memainkan ponsel mereka.
Mata Queen mengikuti Valo dari belakang, ia mendapati Valo sudah jauh berjalan masuk ke dalam pasar.
Sementara Valo masih saja mencari bayangan hitam tadi, matanya menatap ke kanan dan ke kiri dan hanya nampak kedai-kedai kosong terbengkalai.
Ia melihat sesosok orang tengah duduk jongkok di atas gerai daging, Valo tak bisa melihatnya dengan jelas karena orang itu membelakangi nya. Valo mendekat perlahan agar tak menimbulkan suara. Orang itu seperti sedang memakan sesuatu tangannya memasukkan sesuatu ke dalam mulutnya dengan cepat seperti orang yang tengah kelaparan.
"Permisi... " Kata Valo lirih.
Sosok itu tiba-tiba berhenti, tiba-tiba berbalik dengan cepat dan melotot menatap Valo .
Akhhh!! " Valo berteriak dengan kencang.
Mata Valo melotot saat melihat sosok nenek tua yang sangat menyeramkan.Matanya yang menyala menatap tajam ke arahnya seakan tak menyukai keberadaannya.
Rambutnya yang putih dan kusut tergerai di sekitar wajahnya, Darah segar mengalir dari mulutnya yang menganga. Sedang tangannya tengah megang gumpalan daging segar.Sosok itu mengenakan kain putih yang sekarang menjadi merah karena percikan darah dari tangan dan mulutnya.
Valo terpaku dan jatuh terduduk, tubuhnya bergetar karena sangat ketakutan. Teriakan Valo seakan menggema ke seluruh penjuru tempat itu membuat semua kaget.
"Valo! " Teriak Queen sambil berlari ke arah Valo.
Yang lain pun kaget mendengar teriakan itu. Terlebih mendengar Queen meneriakkan nama Valo.Sontak Daffa, Arjuna , Arin Dan Fahri menyusul Queen.
"Baskoro lu temenin Wati bentar ya!" Teriak Arin sambil berlari .
Baskoro mengangguk.
Saat mereka sampai di tempat Valo, mereka melihat Valo sedang terduduk, ia membenamkan wajahnya di antara kedua lututnya. Tubuhnya bergetar menahan rasa takut.
Queen menepuk pundak Valo. " Ada apa an, sial bikin orang jantungan! "
Valo masih tak berani mengangkat kepalanya, ia hanya menunjuk ke arah gerai yang ada di depannya.
"I... itu! ad...ada setan! " Ucapnya terbata-bata.
Queen dan yang lain segera melihat ke arah tangan Valo namun tak ada apapun di sana, hanya ada gerai kosong.
"Apa an, kagak ada apa-apa itu. " Sahut Queen lagi.
"Lagian ngapain sih lu, di sini! " Tanya Arin sedikit kesal.
Valo perlahan mengangkat kepalanya, matanya menyipit saat melihat ke gerai itu. Namun ia kaget sosok yang di lihatnya benar-benar tidak ada. Bahkan darah segar yang berceceran di gerai itu pun tidak ada. Valo mengusap-usap matanya sekali lagi namun tetap tidak ada.
Valo menunjuk ke arah gerai, "Di sana... di sana tadi ada sosok nenek tua lagi makan daging mentah! serem banget. "
Sekali lagi mereka menatap ke arah yang di tunjuk Valo, namun mereka memang tak melihat apapun.
"Jangan ngaco lu! udah ayo balik. Halusinasi lu aja itu! Udah jelas-jejas kagak ada siapa-siapa! "Ketus Fahri. " Kebanyakan nonton film horor ni anak. " Fahri berjalan terlebih dulu.
"Udah-udah, ayo balik! lagian gua udah bilang tadi jangan berpencar, nah lu malah kelayapan di mari! " Omel Arin, ia menatap Valo dengan heran.
"Tapi sumpah, tadi itu ada! " Ia mencoba menjelaskan lagi.
Yang lain tak percaya dan berjalan lebih dulu.Daffa segera meraih tangan Valo dan membantunya berdiri. "Udah , ayo balik. Kasian Wati ama Baskoro nungguin kita. "
Mata Valo menyisir lagi ke tempat gerai yang tadi, namun memang tak ada siapapun selain mereka di tempat ini , Valo menelan salivanya ia merasa ngeri.
"Apa hanya perasaanku saja , ya? " Ucapnya lirih.
Mereka segera kembali ke tempat Baskoro dan wati sambil ngedumel. Valo yang masih ketakutan mendekap lengan Daffa dengan erat, sesekali Daffa menepis merasa geli. Queen yang berjalan di samping Valo menepuk pundaknya memberikan isyarat bahwa semua baik-baik saja.
Tak lama, dua mobil yang menjemput mereka tiba, seorang laki-laki paruh baya dengan umur sekitar 40-an turun dari dalam mobil. Senyum merekah di wajahnya, terlihat sangat bersahaja dan ramah. Badannya yang tinggi dan tegap membuatnya terlihat gagah di usia tersebut.
Queen dan yang lain segera berdiri menghampirinya, Daffa berjalan di belakang Wati memastikan dia baik-baik saja. Sesekali ia memegang keningnya memastikan demam Wati tidak semakin parah.
Baskoro menghampiri sopir itu, "Kenapa lama sekali, pak?" Tanyanya, sambil berjabatan tangan dengan hangat.
"Sepurane yo... Tadi mobilnya tiba-tiba macet di tengah jalan,jadi agak lama jemputnya," Jawab Pak Parno dengan senyum yang ramah.
"Oh... nggeh-nggeh, mboten nopo-nopo,"
"Ayo semua, kenalkan ini pak Parno yang akan mengantar kita ke desa Menoreh," kata Baskoro sambil memperkenalkan Pak Parno kepada yang lain.
Mereka segera mendekat dan bersalaman sambil mengenalkan diri mereka dengan ramah.
"Yo wes ayo pada masuk, nanti keburu malam."Ajak Pak Parno .
Sekali lagi Arin memegang kening Wati, "Beneran lu udah gak apa-apa?" Sambil memperbaiki jaket yang Wati kenakan dengan penuh perhatian.
Wati mengangguk pelan. "Queen jaga dia baek-baek, tanggung jawab lu itu," kata Arin dengan nada yang serius.
"Siap...!"
Queen, Baghawati, Arjuna, dan Fahri naik mobil satunya, sedangkan yang lain ikut mobil Pak Parno. Arjuna duduk di antara Queen dan Wati, sedangkan Fahri duduk di depan dengan sopir. Sepanjang perjalanan, mereka bersenda gurau dan tertawa.
Fahri mengeluarkan ponsel dan merekam di sepanjang perjalanan, "Emangnya keliatan, dasar aneh," Celetuk Queen.
Namun Fahri malah mengarahkan kamera ponselnya ke arah Queen. "Kelihatan lah, malah jelas banget."
Queen menghalangi sorot kamera menggunakan tangannya, "Jangan rese lu... gua bogem baru rasa lu!"
Arjuna dan Wati hanya tertawa melihat kelakuan mereka berdua.Tiba-tiba, dari arah luar ada seorang wanita berlari kencang ke arah mobilnya, menempel pada kaca mobil di sebelah Wati membuat Wati menjerit histeris.
"Awas, Balek-balek! Mengko koe biso mati!" Teriak wanita berpakaian lusuh serta rambutnya yang acak-acakan.
"Ajeng! Ajeng!"
Ia mengejar mobil mereka, karena jalanan yang berlobang dan berbatu hingga membuat mobil tak bisa melaju dengan kencang.Wati memeluk Arjuna dengan erat, ia masih teriak histeris karena kaget.
Tak lama wanita itu hilang di kegelapan malam, "Sudah... orang itu sudah pergi Wati, lu gak papa ,kan?" Tanya Arjuna, ia mengusap pundak Wati dengan lembut.
"Anjing! Bikin kaget aja. Lu gak papa ,Wat?" Tanya Fahri memastikan, suaranya yang keras membuat Wati tersenyum lemah.
"Apa an sih... rese banget. Siapa sih itu tadi ,pak?" Tanya Fahri pada sopir yang juga ikut kaget.
Ia menggeleng sambil berkonsentrasi menyetir, "Saya juga gak tau siapa wanita itu, padahal saya sering lewat sini tapi gak pernah liat wanita itu. Tapi kayaknya dia orang gila den. "
"Terus apa arti ucapannya tadi, pak?" Tanya Queen dengan penasaran, matanya yang tajam menatap sopir dengan harapan mendapatkan jawaban yang jelas.
"Aduh, saya juga kurang paham non, soalnya gak terlalu jelas. Takut saya nanti salah ngomong," Ia mengusap-usap tengkuknya dengan gugup, sepertinya ia tidak ingin membuat kesalahan.
"Tadi yang terakhir kayak manggil Ajeng, Ajeng... ya gak sih," Kata Fahri dengan nada yang penasaran.
"Iya, siapa itu?" Sahut Queen, matanya yang tajam menatap mereka dengan harapan mendapatkan jawaban.
"Ajeng itu nama mbah buyut gue..." Sahut Wati, suaranya yang lembut membuat mereka bertiga melotot ke arah Wati dengan tak percaya.
"Serius lo... beneran itu nama mbah buyut lo! Kok bisa kebetulan gini ya!" Ujar Arjuna . Ia menggaruk-garuk kepalanya yang tak gatal.
...****************...
BERSAMBUNG....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
𝐕⃝⃟🏴☠️𝙉ᗩƁᓵᘂልᴳᴿ🐅
keren kak,, semangat berkarya nya
2025-04-25
2
⧗⃟ᷢʷ𝙵𝚑𝚊𝚗𝚒𝚊🦂🌻͜͡ᴀs
ibuk mampir yi. wahh beneran di rombak ya.. lebih seru yi
2025-04-18
1
🌟Bintang✨
Keren ...
2025-05-02
0