Bab 2 - Meet Up

Bab 2 - Meet up 

Keesokan harinya ….

Jam alarm terus berdering dengan sangat kencang, mata Risa masih terpejam tapi tubuhnya bergerak perlahan ke tepi ranjang, tangannya berusaha mencari jam alarm itu yang sejak tadi berusaha membangunkannya.

“aku masih mengantuk!“ ucapnya pelan, setelah itu dalam satu pukulan tangan jam alarm itu mati. Tak ada gangguan lagi, Risa ingin melanjutkan tidurnya, dia masih merasa sangat lelah.

Semalam dia sampai di apartemen cukup larut, jika diingat-ingat Risa mungkin baru tidur tiga jam.

“Risa--” 

“Risa!!!!“

“Risa, mau sampai kapan kamu tidur? cepat bangun!“ Kim Keira terus berteriak, dia menggedor pintu kamar Risa secara berulang kali. “kamu lupa, jika kita ada meeting pagi ini!“

“Risa!!”

“sepuluh menit lagi, please!“ teriak Risa dalam kamarnya.

“sepuluh menit lagi, dan kamu akan kehilangan pekerjaanmu“ Teriak Kim Keira sekali lagi.

Risa mengibaskan selimut yang menutupi tubuhnya, bangun dari tempat tidurnya dengan malas membuka pintu kamarnya. “tunggu 5 menit lagi, aku akan bersiap-siap dulu”

Mulut Keira terbuka lebar, melihat Risa yang baru saja bangun, lima menit lagi? Bahkan Risa belum mandi, sementara mereka harus berangkat sepuluh menit lagi, sebelum jalanan kota Seoul terserang kemacetan.

Risa dan Keira memang sudah tinggal bersama sejak lima bulan lalu, Risa baru saja menyelesaikan pendidikannya di universitas di Seoul enam bulan yang lalu, kebetulan Keira adalah teman kakaknya, karena saran kakaknya Risa tinggal bersamanya, karena tempat tinggal kakaknya Risa sangat jauh jika dia harus menempuhnya setiap hari.

Karena dari itu ayahnya Risa harus merelakan putrinya untuk tinggal bersama Keira, lagi pula sejak kuliah Risa sudah tinggal sendiri di Seoul, ayahnya tidak terlalu khawatir karena putrinya bisa menjaga diri dengan baik.

“Kim Keira Ri, ayo!!!“

Song Risa Ahn, mengambil tas barunya yang baru dibeli minggu kemarin, lalu mengambil heels berwarna merah maroon senada dengan rok tipisnya yang dia pakai.

“untukmu” ucap Keira, dia menyerahkan sandwiches yang dia buat tadi.

“kita pakai mobilku”

“baiklah”

“bagaimana kemarin dengan Tuan Alex?“

“kita mendapatkan kontraknya, meski aku harus mendapatkan masalah kemarin“

Wajah Song Risa menekuk mengingat kejadian kemarin, bagaimana pria itu menyalahkannya atas apa yang terjadi pada Kevin.

Risa hampir lupa dengan Kevin, apakan anak itu baik-baik saja? Hatinya tersentuh mendengar penuturan Kevin, anak itu sepertinya begitu merindukan ibunya. Bagi Risa, Kevin anak yang menyenangkan terlepas begitu menyebalkan ayahnya. “menyebalkan, karena ada orang arrogant, yang terus menyalahkanku karena anaknya jatuh sakit”

“Siapa?“ tanya Keira santai seolah permasalahan yang Risa hadapi kemarin adalah permasalahan biasa saja.

Kening Risa mengerut, ‘siapa?’ Risa bahkan tidak tahu nama pria itu yang memarahinya kemarin.

“aku tidak tahu” ucap Risa, dia mengunyah sandwich yang ada di tangannya. “anaknya bernama Kevin, dia menganggap jika aku adalah Ibunya.”

Keira hampir saja menginjak rem karena kaget.

“kamu? Ibunya?“ Setelah gelak tawa Kim Keira menggema. "usiamu baru 21 tahun, menikah saja kamu belum“

“berhentilah menertawakan ku, kendarai saja mobilmu dengan benar, aku tidak mau mati konyol karenamu” Risa menatapnya tajam dan dingin, tapi Cinta malah semakin tertawa.

**********

sesampainya di Grup Kyuong, tempat dimana Risa baru saja bekerja beberapa bulan yang lalu.

“yang benar saja?” Keira menggeram kesal, “bertemu dengan Jung Lian Cho? Bukankah sudah cukup bertemu dengan Tuan Alex kemarin!“

Keira hampir saja menghancurkan meja atasannya, amarahnya hampir memuncak mendengar penuturan dari managernya atau biasa dipanggil Tuan Kyuong.

“ayolah Keira, aku tahu kalian bisa melakukan presentasi ini, kemarin kamu dan Risa bahkan sudah berhasil membuat Tuan Alex menandatangani dokumen itu”

“masih ada anggota tim yang lain?“ Keira mendesah frustasi.

“sudahlah Keira dibandingkan terus mengeluh, lebih baik kita lakukan saja“ ujar Risa, atasannya akan terus memaksa mereka jika tidak mau, Risa sudah mengenalnya dengan jelas sifat Tuan Kyuong itu.

Geraman kesal Keira hanya membuat Tuan Kyoung atau nama lengkapnya Lee Su Kyoung, semakin menyunggingkan senyum kemenangan. “lihat! Bahkan Risa sudah setuju, pergilah segera!“

Jika saja He-In masuk hari ini, tentu saja Risa dan Keira tidak perlu melakukan presentasi mengenai tender pembangunan hotel Grup Jung, perusahaan yang bergerak dibidang konstruksi, perusahaan raksasa yang mempunyai pengaruh besar di Seoul, tapi perusahaan tempat Risa bekerja begitu memperhatikan kesejahteraan karyawannya.

**********

Yang bisa menghentikan Lian dari segala kegilaan terhadap pekerjaan hanya Kevin, hanya puteranya semata wayangnya yang mampu membuatnya melupakan segala kepentingannya.

“Kevin!!“ Lian mengusap pelan dahi anaknya. “ayah pergi dulu bekerja, kamu harus cepat sembuh dan istirahatlah dengan baik“

"Ibu dimana?“ suara Kevin masih terdengar serak tapi cukup jelas.

“Ibu harus mengambil beberapa pakaian di rumahnya, dia akan kembali sore nanti” ucap Lian,  yang tidak peduli jika harus berbohong asalkan puteranya bahagia.

“benarkah? Kalau begitu aku akan menunggu Ibu disini, ibu-kan tidak tahu rumah kita” mata Kevin menatap lekat wajah Lian, guratan luka jelas tersirat di wajah Lian.

“ya, Ibu pasti kembali sore nanti” pria itu mengecup pelan surai Kevin.

“Ahn Shin“ 

Lian menempelkan benda tipis persegi itu tepat di telinganya, dia harus segera menyelesaikan masalah ini secepat mungkin. “tolong bantu aku melacak keberadaan seseorang, temui aku di kantor 30 menit lagi”

“baiklah” suara di seberang sana terdengar lebih santai berbeda dengan ketengangan yang melingkupi Lian, Setelah menelpon Anh Shin, Lian segera melangkahkan kakinya ke area parkir rumah sakit, sopir sudah menunggunya di dalam mobilnya.

“hari ini Tuan, harus menghadiri lelang pembangunan hotel terbaru, di gangnam” ucap sang supir itu setelah dia menyalakan mesin mobil.

“baiklah, kita berangkat“ Jung Lian Cho, dia bukan pria yang dengan mudah terbawa emosi, suasana keseharian akan cenderung tenang tidak menggebu-gebu dan dia bisa begitu pandai menyembunyikan sejuta ekspresi dibalik wajah datar dan dinginnya.

Tapi kemarin, di hadapan gadis itu dia tidak mampu mengontrol emosinya hanya karena wajahnya gadis itu benar-benar mirip dengan mendiang istrinya, bahkan Kevin yang hanya melihatnya ibunya dari foto bisa langsung mengenal kemiripan gadis itu.

Suara sepatu pantofel itu menggema, beberapa karyawan yang lewat menunduk memberi hormat pada pria itu “dimana lelangnya?“

“di lantai 16 Tuan Jung, semua peserta lelang sudah berkumpul“

Sebut saja dunia ini terlalu sempit, atau tuhan terlalu cepat mempertemukan mereka kembali, Jung Lian tidak mampu menyembunyikan raut keterkejutannya di wajahnya saat mendapati gadis itu menjadi perwakilan salah satu perusahaan yang akan mengikuti lelang itu.

Jung Lian Cho, duduk ditempat yang sudah disediakan untuk dirinya, dia bahkan tidak perlu bersusah payah membuka acara lelang ini ketika salah satu pegawainya sudah melakukan itu, matanya sibuk menatap gadis itu, dia membuka beberapa dokumen di depannya.

Song Risa Ahn, gadis berusia 21 tahun perwakilan dari Grup Kyoung, dalam diam Jung Lian menyerap segala informasi yang disuguhkan di depannya, setelah ini dia harus menemui gadis itu.

*********

Setelah penat dengan acara lelang yang begitu melelahkan, masalah baru menghampiri kehidupan Risa.

“jelaskan sesuatu padaku?“ Kim Keira menatap tajam, menarik Risa kedalam toilet wanita adalah satu-satunya cara cepat mewawancarai sahabatnya.

Risa menggigit tangannya “dia--dia pria arogan yang menyebalkan itu”

“apa?“

“Ya, dia pria menuduhku menculik anaknya kemarin dan memanggilku ’Ibu'”

“dan sekarang dia menyuruhku menemuinya di ruangnya” ucap Risa, dia sampai mengigit jari tangan karena terlalu gelisah. “apa yang harus kulakukan Keira?“

Risa berusaha menyembunyikan ketakutannya, kemarin dia punya sedikit keberanian karena tidak tahu siapa yang dia hadapi sekarang? Tapi sekarang bahkan untuk menatap wajahnya saja Risa begitu takut.

Jung Lian Cho, pria itu berusia 27 tahun tapi masih terlihat pria yang berusia 21 tahun, mulut Risa bahkan tidak berhenti terbuka saat Kim Keira menceritakan biografi singkat Jung Lian, pria itu termasuk kedalam 100 orang berpengaruh di dunia. bukan hal yang aneh mengingat Grup Jung adalah perusahaan besar yang mempunyai peran penting di korea selatan atau Seoul.

“temui dia sekarang, sebelum kamu mendapatkan masalah!!“

Tangan Risa mengeluarkan keringat dingin, detak jantungnya tak beraturan seperti biasanya, gadis berambut coklat yang menunggu di depan ruangan Lian menyuruhnya masuk, dalam langkah anggun gadis yang mengenakan blazer hitam itu menuntun Risa masuk kedalam ruangan Tuan Jung Lian.

“duduklah“ 

setelah menyuruh Risa duduk diatas sofa, perempuan itu meninggalkan Risa dalam sejuta kebingungan. Risa menatap sekeliling ruangan yang cukup luas ini, tidak ini bahkan cukup bisa dikatakan cukup luas untuk dihuni seorang diri.

“Song Risa Ahn?” Ucapan itu mengejutkan kesadaran Risa, matanya menatap pria yang baru saja masuk.

“kurasa pertemuan kita kemarin tidak terlalu baik” 

Lian melangkah mendekati sofa, dia duduk tepat di depan Risa. “kamu tahu, aku bukan pria yang senang berbasa-basi, kamu ingat kemarin bagaimana putraku kemarin memanggilmu 'Ibu’“

‘Ya, itu semua karena kebohongan bodohmu‘ ucap Risa dalam hatinya.

“aku hanya ingin kamu berpura-pura menjadi ibu Kevin, sampai aku bisa menjelaskan kepadanya tentang kepergian ibunya selama kamu berpura-pura menjadi ibunya Kevin”

“kamu gila!“ ucap Risa tajam, “aku tidak akan mau”

“kamu harus mau, ini salahmu karena muncul dihadapan Kevin, salahmu juga karena memiliki wajah yang mirip dengan mendiang istriku”

“aku tidak mau, aku sudah memiliki seorang kekasih dan tinggal bersamamu akan membuatnya cemburu lagipula kita tidak saling mengenal“

“kamu tidak memiliki pacar dan aku sudah cukup mengenalmu, kamu anak kedua dari tiga bersaudara dari keluarga Song, sebagian keluargamu tinggal di Daegu bukan?“ ucap Lian tajam, pria itu berdiri melangkah kakinya ke arah Risa.

“kamu sangat suka dengan warna biru, pernah berpacaran satu kali dengan atlet sepak bola di universitas Seoul, Apalagi?“ Lian berpura-pura memasang wajah ingin tahu sementara Risa diam membeku, “apakah aku perlu menyebutkan ukuran pakaian dalammu agar kamu merasa bahwa aku sudah mengenalmu?“

“kamu pria gila!!!“ ucap Risa dengan tajam.

Tinggal bersama Jung Lian? Kepala Song Risa berdenyut mendengar penjelasan Jung Lian, walaupun semua ini demi Kevin tapi jika dipikir lagi Risa tidak punya kesempatan menolak lebih dari lima puluh persen.

Kehidupan Lian bukanlah urusan dirinya, begitu pula dengan kehidupan Kevin, Risa tidak punya pengaruh apapun untuk kehidupan mereka berdua dan seharusnya dengan senyum mengembang Risa bisa menolaknya permintaan, ralat mungkin itu termasuk perintah.

Tapi lihat sekarang, Risa tak lebih seperti tikus yang ketakutan berada di sarang ular, keringatnya menetes tepat di pipinya, Lian berdiri dihadapannya mempersempit jarak diantara keduanya.

“jadi bagaimana?”

“Aku menolaknya“

semoga saja Lian tak mendengar getar dalam suaranya. “itu sudah jelas jawabannya, kamu bisa mencari orang lain. Aku yakin akan banyak perempuan mengantri hanya untuk menjadi ibu dari anakmu”

“Tidak” ucapan Lian membuat alis Risa terangkat, sejak awal pria itu di depannya memang pemaksa.

Risa bahkan tidak habis pikir bagaimana Lian mengetahui segala hal tentangnya, padahal baru kemarin bertemu, sudah jelas pria itu pasti menyelidiki asal-usulnya Risa, tapi untuk apa?

“jadi mana yang akan kamu pilih?“ tanya Lian lagi, seharusnya Risa bisa membuat ini mudah hanya dengan mengatakan 'ya' sejak awal.

“kamu tidak membiarkan aku untuk memilih“ Risa menjerit frustasi.

“aku sudah memberikanmu pilihan, bukan?”

“tidak, kamu hanya mengatakan, ‘kamu bisa menjadi ibu dari Kevin dan tinggal bersamaku, atau menjadi Ibu Kevin meski kamu bukan tipe perempuanku yang ingin aku ajak tinggal bersama tapi demi Kevin aku akan menekan egoisku’ “

Risa mendengus kesal, harga dirinya sedikit terluka saat beberapa saat lalu Lian berucap seperti itu. ”coba jelaskan dimana aku bisa memilih?”

“gadis bodoh, itu justru sebuah pilihan!“

“hahahaha--pilihan yang menyuruhku untuk tetap tinggal bersamamu?“ Risa terus berucap seraya tertawa mengejek, Lian mengangguk membenarkan, dia mengamati setiap ekspresi wajah Risa.

“kita cari win win solution?“

“tidak, win win solution itu pasti hanya menguntungkanmu” ucap Risa dengan tegas.

“kamu boleh meminta apapun yang kamu mau”

“aku tidak membutuhkan apapun, hidupku sudah cukup terpenuhi semuanya, aku tidak membutuhkan apapun darimu” Risa berbicara dengan begitu percaya dirinya.

"kamu harus mau“ ucap Lian tegas, Risa harus mau melakukan ini demi Kevin, dan Lian tak ingin melihat anaknya bersedih.

“dia sedang menunggumu sekarang dirumah sakit, Kevin takut kamu tidak kembali”

Risa termenung, dia teringat janjinya yang tak akan meninggalkan Kevin, anak itu terlihat begitu menyayangi Risa, Kevin tak ingin kehilangan ibunya lagi.

“temuilah dia sore ini, aku bilang kamu akan kembali sore nanti” suara Lian kali ini terdengar lebih lembut.

“baiklah demi kevin, tapi aku mempunyai beberapa syarat, aku akan memikirkannya lebih dahulu” Risa berpikir tak ada salahnya membantu kevin, ini demi kevin bukan demi pria sombong arrogant.

“baiklah akan kuturuti semua keinginanmu”

“kamu tidak akan menolaknya bukan? Bagaimana jika aku minta seluruh hartamu, atau sebagian saham-mu, lalu aku akan menjualnya”

Risa mencoba berpikiran picik, padahal dia sama sekali tidak pernah ingin hal-hal seperti ini, Risa hanya meniru salah satu drama dia nonton, seharusnya pria itu marah dan membatalkan kesepakatan seperti yang ada didalam drama.

“kamu tidak akan bisa melakukannya, menggertakku saja kamu tidak bisa apalagi memaksaku“ sudut bibir Lian terangkat, dia mendekatkan wajahnya pada wajah Risa, wajah gadis itu merona.

“Lihat, baruku dekati kamu sudah gugup seperti ini, bagaimana bisa gadis bodoh sepertimu memaksaku”

Risa menggerutu sebelum akhirnya dia punya kekuatan untuk mendorong Lian, “aku akan menulis list paling atas, jika kamu tidak boleh memanggilku bodoh!“ wajah Risa menunjukan ketidaksukaannya saat Lian terlalu sering memanggilnya bodoh,

“kelinci bodoh“ bisik Lian tepat di telinga Risa, pria itu berhasil memblokir pergerakan Risa dalam kungkungan lengan panjangnya.

“sepertinya itu cocok, aku melihat sesuatu dibawah sana bergambar kelinci berwarna biru”

di telinga Risa suara Lian lebih terdengar seperti desahan, pikiran Risa masih mencerna ucapan Lian.

’kelinci’ berwarna biru? Kelinci berwarna biru? Dalam sekejap Risa merapatkan kedua kakinya

“kamu pria mesum!!“

Seharusnya Risa memarahi Lian, paling tidak memukul kepala Lian, yang dilakukannya malah menyembunyikan wajahnya di dada Lian, pria terkejut kaget saat kepala Risa bersandar di dada bidangnya.

“kamu mempermalukanku, seharusnya sebagai pria baik kamu tidak perlu mengatakan padaku“ Risa merengek malu, wajahnya masih disembunyikan di dada Lian, “kalau sudah begini aku pasti akan terus mengingat kejadian ini terus menerus, dan merasa kalau aku adalah memang gadis bodoh”

“kamu terlalu berlebihan, tapi pada akhirnya kamu mengakui kalau kamu adalah gadis bodoh”

tanpa Risa sadari bibir Lian tersenyum tipis.

“kau memanggilku bodoh lagi!“ 

Lian mengacak rambut Risa saat akan menginggalkan sofa, dia begitu berusaha mengurangi kecanggungan yang terjadi di antara mereka.

Takdir tidak pernah bisa ditebak, Lian tidak pernah menyangka jika dia akan berhubungan dengan Risa, orang asing yang terasa begitu dekat, semuanya seperti sudah direncanakan tuhan, Pertemuan kevin dengan Risa tidak pernah disangka, tapi tuhan dengan begitu ajaibnya mempertemukan mereka seolah terikat sejak lahir.

********

”Apa?“ Teriak Keira, dia begitu terkejut mendengar apa yang baru saja sahabatnya sampaikan.

“kamu bisa membuatku tuli, Keira!“ geram Risa, dia mengaduk-aduk lemon tea miliknya dengan malas, setelah selesai dengan segala urusan di kantor Grup Jung, Risa mengajaknya ke cafe agar Risa bisa menceritakan semuanya.

“kamu--” Keira mengendus tak percaya, “tinggal bersama Tuan Lian? apa yang akan kamu katakan pada ayahmu?“

“karena itu aku butuh bantuanmu, aku akan tetap mengaku tinggal bersama dirimu, kamu tidak boleh memberitahukan pada siapapun, termasuk kakakku”

“apa kamu gila?“

“hanya itu satu-satunya jalan, meskipun aku menolaknya dia akan tetap memaksaku“

“aku semakin tidak mengerti ini semua, bagaimana kamu bisa memiliki wajah yang mirip dengan mendiang istrinya”

“entahlah” Risa menggelengkan tidak yakin, “yang jelas ini semua membuatku terjebak dengan pria arogan itu”

“aku harus kerumah sakit setelah ini” ucap Risa, dia kembali meminum lemon tea miliknya.

“lalu apa yang akan aku katakan pada Tuan Kyoung?“ tanya Keira bingung.

“apa saja terserah kamu” Risa beranjak dari kursinya. “aku pergi dulu“

“hei! Risa berhenti, aku harus berkata apa?“ Keira terus meneriaki Risa, sementara Risa hanya memasang senyum lebar yang menurut Keira begitu menyebalkan.

Terpopuler

Comments

mojang banten

mojang banten

bagus thor aku suka..dan mulai seru

2021-02-28

0

❄️ sin rui ❄️

❄️ sin rui ❄️

thor dari pada song risa, lebih bagus kim risa, lebih cocok

2021-01-08

0

istri ke-2 tuan Saga 🥰♥️♥️

istri ke-2 tuan Saga 🥰♥️♥️

kayaknya Risa terlalu muda lah, masak 21tahun udah bagus gitu kerja nya kuliah aja 3 tahun minimal🤔🤔

2020-09-01

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Seesaw
2 Bab 2 - Meet Up
3 Bab 3 - Life To Jung
4 Bab 4 - Who You?
5 Bab 5 - Passion Man
6 Bab 6 - Problem Heart
7 Bab 7 - Wedding Tuan Lee
8 Bab 8 - Be Mine!
9 Bab 9 - Why Meet?
10 Bab 10 - Shadow
11 Bab 11 - The Best gift ever
12 Bab 12 - Heartbeat
13 Bab 13 - So, I love you
14 Bab 14 - Love Maze
15 Bab 15 - As Soon possible
16 Bab 16 - Rest Of My Life
17 Bab 17 - Sweet Night
18 Bab 18 - Honeymoon
19 Bab 19 - Honeymoon ll
20 Bab 20 - The Gift
21 Bab 21 - The Next Jung
22 Bab 22 - 17 years later
23 KnpBab 23 - A plan Wedding
24 Bab 24 - Vacation in japan
25 Bab 25 - Something Meet Up
26 Bab 26 - One Memory
27 Bab 27 - Bitter Reality
28 Bab 28 - Attempted Suicide
29 Bab 29 - One Sided Love
30 Bab 30 - Dreaming
31 Bab 31 - The Winter
32 Bab 32 - Present Love
33 Bab 33 - Im Wondering
34 Bab 34 - Doctor Han
35 Bab 35 - Hurt and tears
36 Bab 36 - Unappreciated Effort
37 Bab 37 - Be Happy?
38 Bab 38 - How Could I know?
39 Bab 39 - I Will Not Agree
40 Bab 40 - Bandara Incheon
41 Bab 41 - Part With you
42 Bab 42 - Im Jealous
43 Bab 43 - Who is he?
44 Bab 44 - Bookstore
45 Bab 45 - Flashback
46 Bab 46 - Flashback ll
47 Bab 47 - Comeback to Seoul
48 Bab 48 - Counting the days
49 Bab 49 - I'am Happy
50 Bab 50 - My Wedding
51 Bab 51 - Family Meet up
52 Bab 52 - Night to nothing
53 Bab 53 - problem life
54 Bab 54 - bad dreaming
55 Bab 55 - problem wedding
56 Bab 56 - Will you meery me?
57 Bab 57 - Remember always to be happy
58 Bab 58 - Let Go
59 Bab 59 - Still with you
60 Bab 60 - For You
61 Bab 61 - My Ceo Jung
62 Bab 62 - My Doctor Lisa
63 Bab 63 - Danger to me
64 Bab 64 - Group Kim
65 Bab 65 - pesta family
66 Bab 66 - I Miss You
67 Bab 67 - New Project
68 Bab 68 - The My Life
69 Bab 69 - Jeju
70 Bab 70 - Im Sorry
71 Bab 71 - Swiss
72 Bab 72 - Help Me
73 Bab 73 - Feeling Bad
74 Bab 74 - Cristal Snow
75 Bab 75 - Tell Me!
76 Bab 76 - Baby?
77 Bab 77 - Please, comeback!
78 Bab 78 - My Ceo
79 Bab 79 - My Doctor
80 Bab 80 - My Ceo
81 Bab 81 - My Doctor
82 Bab 82 - My Ceo
83 Bab 83 - My Doctor
84 Bab 84 - My Ceo
85 Bab 85 - My Doctor
86 - IMPL S2 - [ Bab 01 : To Life ]
87 - IMPL S2 - [ Bab 02 : The Day ]
88 - IMPL S2 - [ Bab 03 : Still ]
Episodes

Updated 88 Episodes

1
Bab 1 - Seesaw
2
Bab 2 - Meet Up
3
Bab 3 - Life To Jung
4
Bab 4 - Who You?
5
Bab 5 - Passion Man
6
Bab 6 - Problem Heart
7
Bab 7 - Wedding Tuan Lee
8
Bab 8 - Be Mine!
9
Bab 9 - Why Meet?
10
Bab 10 - Shadow
11
Bab 11 - The Best gift ever
12
Bab 12 - Heartbeat
13
Bab 13 - So, I love you
14
Bab 14 - Love Maze
15
Bab 15 - As Soon possible
16
Bab 16 - Rest Of My Life
17
Bab 17 - Sweet Night
18
Bab 18 - Honeymoon
19
Bab 19 - Honeymoon ll
20
Bab 20 - The Gift
21
Bab 21 - The Next Jung
22
Bab 22 - 17 years later
23
KnpBab 23 - A plan Wedding
24
Bab 24 - Vacation in japan
25
Bab 25 - Something Meet Up
26
Bab 26 - One Memory
27
Bab 27 - Bitter Reality
28
Bab 28 - Attempted Suicide
29
Bab 29 - One Sided Love
30
Bab 30 - Dreaming
31
Bab 31 - The Winter
32
Bab 32 - Present Love
33
Bab 33 - Im Wondering
34
Bab 34 - Doctor Han
35
Bab 35 - Hurt and tears
36
Bab 36 - Unappreciated Effort
37
Bab 37 - Be Happy?
38
Bab 38 - How Could I know?
39
Bab 39 - I Will Not Agree
40
Bab 40 - Bandara Incheon
41
Bab 41 - Part With you
42
Bab 42 - Im Jealous
43
Bab 43 - Who is he?
44
Bab 44 - Bookstore
45
Bab 45 - Flashback
46
Bab 46 - Flashback ll
47
Bab 47 - Comeback to Seoul
48
Bab 48 - Counting the days
49
Bab 49 - I'am Happy
50
Bab 50 - My Wedding
51
Bab 51 - Family Meet up
52
Bab 52 - Night to nothing
53
Bab 53 - problem life
54
Bab 54 - bad dreaming
55
Bab 55 - problem wedding
56
Bab 56 - Will you meery me?
57
Bab 57 - Remember always to be happy
58
Bab 58 - Let Go
59
Bab 59 - Still with you
60
Bab 60 - For You
61
Bab 61 - My Ceo Jung
62
Bab 62 - My Doctor Lisa
63
Bab 63 - Danger to me
64
Bab 64 - Group Kim
65
Bab 65 - pesta family
66
Bab 66 - I Miss You
67
Bab 67 - New Project
68
Bab 68 - The My Life
69
Bab 69 - Jeju
70
Bab 70 - Im Sorry
71
Bab 71 - Swiss
72
Bab 72 - Help Me
73
Bab 73 - Feeling Bad
74
Bab 74 - Cristal Snow
75
Bab 75 - Tell Me!
76
Bab 76 - Baby?
77
Bab 77 - Please, comeback!
78
Bab 78 - My Ceo
79
Bab 79 - My Doctor
80
Bab 80 - My Ceo
81
Bab 81 - My Doctor
82
Bab 82 - My Ceo
83
Bab 83 - My Doctor
84
Bab 84 - My Ceo
85
Bab 85 - My Doctor
86
- IMPL S2 - [ Bab 01 : To Life ]
87
- IMPL S2 - [ Bab 02 : The Day ]
88
- IMPL S2 - [ Bab 03 : Still ]

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!