Kesayangan Tuan Mafia BUKIT KEMBAR

•••

Pagi Hari Nya

Di Sebuah Perumahan Yang Memasuki Sebuah Gang Sempit Di Desa Bukit Kembar, Alisa Dia Gadis Itu Sedang Tertidur Di Ranjang Namun Terbangun Ketika Mentari Pagi Menyilaukan Pandangan Alisa

Kedua Ternak Di Lepaskan, Kamu Bisa Melihat Kuda Yang Melingkari Area Pemukiman Rumah Dari Alisa Helenata, Tampak Rumah Yang Begitu Besar Nan Megah, Ya Biasa Nya Kamu Mendengar Desa Terpencil Akan Jarang Memiliki Bangunan-Bangunan Yang Elit Seperti Perumahan Alisa, Namun Kamu Salah Sangka Karena Perumahan Itu Juga Sudah Ada Turun Temurun Dari Nenek Moyang Alisa.. Ciri Khas Itu Yang Membedakan Keluarga Ini Sedikit Di Sanjung Di Kota Bukit Kembar, Tak Juga Karena Kekayaan Mereka, Warga Sekitar Juga Memuji Sikap Kedermawa'an Yang Mereka Punya

Ibu Alea Memasak Di Dapur Dan Adiwinata Menyeduh Kopi Nya Di Pinggiran Kolam Ikan

𝗛𝗨𝗠𝗔𝗡

Bibi Dimana Alisa.. [ Seorang Gadis Datang ]

𝗔𝗟𝗘𝗔 𝗪𝗜𝗝𝗔𝗬𝗔 𝗗𝗜𝗡𝗜𝗡𝗚𝗥𝗔𝗧

Seperti Nya Dia Belum Bangun, Nak.. Coba Bangun Kan Sekarang

𝗛𝗨𝗠𝗔𝗡

Baiklah, [ Pergi Menuju Ruangan ]

𝐓𝐨𝐤 𝐭𝐨𝐤 𝐓𝐨𝐤𝐤...

𝗔𝗟𝗜𝗦𝗔 𝗛𝗔𝗟𝗘𝗡𝗔𝗧𝗔

Siapa? [ Celoteh Nya Sambil Menyisir Rambut Panjang Hitam Yang Tergerai ]

𝗛𝗨𝗠𝗔𝗡

Clara.. Alisa Bibi Memanggil Mu Sekarang Untuk Sarapan Bersama, Apa Kau Sudah Bangun?

𝗔𝗟𝗜𝗦𝗔 𝗛𝗔𝗟𝗘𝗡𝗔𝗧𝗔

Iya Aku Sudah Bangun..

𝗛𝗨𝗠𝗔𝗡

Apa Aku Boleh Masuk

𝗔𝗟𝗜𝗦𝗔 𝗛𝗔𝗟𝗘𝗡𝗔𝗧𝗔

Tentu Saja

𝗖𝗟𝗔𝗥𝗔 𝗔𝗟𝗘𝗫𝗔𝗡𝗗𝗘𝗥

Haii.. [ Tersenyum Manis ]

𝗔𝗟𝗜𝗦𝗔 𝗛𝗔𝗟𝗘𝗡𝗔𝗧𝗔

Ada Apa Clara Datang Pagi Sekali Kemari, Eum.. Kau Sudah Sarapan Belum

𝗖𝗟𝗔𝗥𝗔 𝗔𝗟𝗘𝗫𝗔𝗡𝗗𝗘𝗥

Belum, Aku Juga Akan langsung Pergi Setelah Ini Alisa.. Ah Iya Apa Kau Mau Menikmati Pagi Ini Dengan Kuda Di Sekitar Desa?

Alisa Menggeleng

𝗔𝗟𝗜𝗦𝗔 𝗛𝗔𝗟𝗘𝗡𝗔𝗧𝗔

Kau Tahu Aku Tidak Pandai Menaiki Kuda.. Jangan Mengejek Ku Seperti Itu Dengan Nada Halus Clara~ [ Mendengus ]

𝗖𝗟𝗔𝗥𝗔 𝗔𝗟𝗘𝗫𝗔𝗡𝗗𝗘𝗥

Sudahlah Cepat Keluar Dari Kamar Mu, Aku Akan Pamit Pulang Juga Kepada Bibi Dan Paman Di Bawah Sana.. [ Terkekeh Sambil Mengandeng Lengan Alisa Menuju Bawah ]

Sementara Ini Di Desa Sedang Di Adakan Sebuah Acara Yang Terkesan Sedikit Penting Di Pandang Mata, Wajar... Ini Pertama Kali Nya Di Desa Seorang Turis Yang Memimpin Acara

𝗥𝗧 𝗕𝗨𝗞𝗜𝗧 𝗞𝗘𝗠𝗕𝗔𝗥

Ambil Beberapa Alat Untuk Mengangkut Barang Yang Mungkin Dirasa Kamu Berat, [ Sambung Nya Sambil Mengecat Dinding Area Sekitar Dan Membantu Warga Nya ]

𝗧𝗢𝗡𝗜 𝗪𝗔𝗥𝗚𝗔 𝗕𝗨𝗞𝗜𝗧 𝗞𝗘𝗠𝗕

Oke Pak, Siap

𝗔𝗗𝗜𝗦𝗧𝗜 𝗪𝗔𝗥𝗚𝗔

[ Mendekati Dinding Info ]

𝗝𝗢𝗦𝗘𝗩 𝗪𝗔𝗥𝗚𝗔 𝗕𝗨𝗞𝗜𝗧 𝗞𝗘𝗠

Sebuah Agensi Besar Kata Nya, Membuat Acara Seperti Pencarian Jodoh.. [ Mengeritkan Pandangan ]

𝗔𝗗𝗜𝗦𝗧𝗜 𝗪𝗔𝗥𝗚𝗔

[ Melirik Josev ] Aku Baru Kali Ini Melihat Acara Yang Seperti Ini Di Kampung Kita.. Aku Merasa Tertarik Dengan Saimbara Nya

𝗝𝗢𝗦𝗘𝗩 𝗪𝗔𝗥𝗚𝗔 𝗕𝗨𝗞𝗜𝗧 𝗞𝗘𝗠

Semoga Ber Hasil!

Sementara Itu Clara Yang Menuju Arah Pulang Pun Tak Sengaja Melihat Kerumunan, Dia Menghampiri Degan Rasa Penasaran Tentu Nya

Dia Membaca Dengan Seksama Papan Informasi Di Depan Mata.. Terkejut Dan Tertarik Maka Munculah Rasa Penasaran Di Benak Nya

𝗖𝗟𝗔𝗥𝗔 𝗔𝗟𝗘𝗫𝗔𝗡𝗗𝗘𝗥

Di Mulai Pukul Sepuluh Pagi.. [ Berbicara Dalam Batin ]

𝗥𝗜𝗖𝗞𝗬 𝗪𝗘𝗝𝗜𝗡𝗧𝗔𝗥𝗔

Pak Saya Sudah Menyelesaikan Nya Dari Pusat Agensi, Acara Nya Sebagai Pembuka Awal Saya Serahkan Pada Mu.. Nanti Setelah Pukul 9;30 Rekan Saya Akan Datang Ke Sini [ Pamit Setelah Memberi Uang Muka ]

𝗥𝗧 𝗕𝗨𝗞𝗜𝗧 𝗞𝗘𝗠𝗕𝗔𝗥

Baik Tuan Ricky, Semoga Perjalanan Anda Berjalan Dengan Lancar Sampai Di Pusat Kota, Terimakasih..

Alat Penyabung Di Tes, Panggung Yang Sederhana Di Kokoh Kan, Dan Sajian Makanan Di Atas Meja Kini Sudah Tersusun Rapi Semua Nya Beres

𝗩𝗜𝗟𝗜𝗔𝗡

Kau Sudah Cek Oli, Mesin, Atau Semuanya Yang Di Butuhkan Saat Perjalanan Menuju Pusat Desa? [ Bertanya ]

𝗦𝗢𝗣𝗜𝗥

Siap, Sudah Bos

𝗩𝗜𝗟𝗜𝗔𝗡

Saya Tidak Mau Kejadian Seperti Semalam Terulang Lagi, Kau Paham!

𝗦𝗢𝗣𝗜𝗥

Paham Bos

𝗩𝗜𝗟𝗜𝗔𝗡

Segera Keluarkan Mobil Dan Panaskan, Dalam 30 Menit Semuanya Sudah Beres, Kita Tinggal Berangkat. [ Meninggalkan Sopir Lois ]

Vilian Menuju Ke Sebuah Ruangan Pribadi Yang Di Penuhi Buku, Ada Laptop Dan Beberapa Komputer Disana, Namun Vilian Mengacuhkan Nya Dan Malah Memilih Merogoh Laci Besar, Dapat

𝗩𝗜𝗟𝗜𝗔𝗡

Ini Berkas Yang Aku Kerjakan Seharian Penuh Tanpa Makan Malam, Jangan Sampai Hilang [ Ketus Nya Sembari Berjalan ]

Sementara Itu Wiliam Yang Keluar Dari Kamar Tidur Nya, Memutuskan Untuk Sarapan Dan Turun Ke Bawah

Joana Pun Datang

𝗪𝗜𝗟𝗜𝗔𝗠 𝗝𝗛𝗢𝗡𝗦𝗢𝗡

Buatkan Saya Sarapan

𝗝𝗢𝗔𝗡𝗔 𝗣𝗘𝗠𝗔𝗡𝗧𝗨 𝗩𝗜𝗟𝗔

Oh, Tuan Ini Di Meja Sudah Saya Siapkan Beberapa Menu Yang Dapat Kamu Makan

Menatap Meja Makan Sejenak Dan Melihat Wajah Joana Kembali, Joana Binggung Di Mana Letak Salah Nya Karena Pandangan Intens Yang Dilontarkan Oleh Wiliam

𝗝𝗢𝗔𝗡𝗔 𝗣𝗘𝗠𝗔𝗡𝗧𝗨 𝗩𝗜𝗟𝗔

[ Bertanya Takut ] A-paa Tuan Ingin Yang La-lain

Vilian Menyambar Keheningan

𝗩𝗜𝗟𝗜𝗔𝗡

Buatkan Saja Bubur Kari Ayam, Tuan Wiliam Tidak Terbiasa Memakan Nasi Dan Sayur Di Pagi Hari.. [ Sambung Nya Melihat Joana Dengan Senyuman Lembut ]

𝗝𝗢𝗔𝗡𝗔 𝗣𝗘𝗠𝗔𝗡𝗧𝗨 𝗩𝗜𝗟𝗔

Kenapa Tidak Bicara Dari Tadi.. [ Gumam Nya Kecil Namun Dapat Di Dengar Oleh Wiliam Yang Masih Tak Jauh Dari Nya ]

𝗪𝗜𝗟𝗜𝗔𝗠 𝗝𝗛𝗢𝗡𝗦𝗢𝗡

Kau Bisa Langsung Padaku, [ Wajah Datar ]

𝗝𝗢𝗔𝗡𝗔 𝗣𝗘𝗠𝗔𝗡𝗧𝗨 𝗩𝗜𝗟𝗔

[ Menatap Wiliam Kaku ]

𝗩𝗜𝗟𝗜𝗔𝗡

[ Mendorong Tubuh Joana Dengan Lembut Menuju Arah Dapur ]

Tak..Vilian Kembali Duduk Di Hadapan Bos Nya Yang Tak Lain Iyalah Wiliam, Ia Menaruh Berkas Di Atas Meja, Wiliam Melihat Berkas Dengan Seksama Sementara Vilian Memutuskan Untuk Sarapan Sebelum Mereka Pergi Menghadiri Acara, Begitu Pula Dengan Sopir Lois Yang Ikut Bergabung

𝗩𝗜𝗟𝗜𝗔𝗡

Bos.. [ Mencocol Saus Tomat ]

𝗪𝗜𝗟𝗜𝗔𝗠 𝗝𝗛𝗢𝗡𝗦𝗢𝗡

[ Melirik ]

𝗩𝗜𝗟𝗜𝗔𝗡

Ku Dengar Tuan Ricky Sudah Sampai Di Pusat Desa Sejak Pukul 8;20 Pagi..

𝗪𝗜𝗟𝗜𝗔𝗠 𝗝𝗛𝗢𝗡𝗦𝗢𝗡

Lalu Bagaimana Kerja Nya?

𝗩𝗜𝗟𝗜𝗔𝗡

Beres Bos

𝗪𝗜𝗟𝗜𝗔𝗠 𝗝𝗛𝗢𝗡𝗦𝗢𝗡

Bagus, Setelah Kalian Selesai Sarapan Kita Langsung Pergi, Saya Akan Menunggu Kamu Diluar [ Memakan Kue Tawar ]

𝗩𝗜𝗟𝗜𝗔𝗡

Bagaimana Sarapan Anda

𝗪𝗜𝗟𝗜𝗔𝗠 𝗝𝗛𝗢𝗡𝗦𝗢𝗡

Tidak Usah, Sampaikan Pada Nya

Gleggk...

Joana Yang Datang Membawa Nampan Makanan Kesulitan Menelan Ludah Nya.. Dia Tak Sengaja Mendengar, Kebetulan Vilian Yang Sarapan Pun Meliatnya Dan Berkata

𝗩𝗜𝗟𝗜𝗔𝗡

Jangan Takut.. Tuan Hanya Menghargai Waktu Nya, Kau Tak Usah Cemas Soal Makanan Yang Sudah Kau Siapkan, Berikan Saja Pada Lois Makan [ Kata Vilian Sambil Mengusap Bibir ]

𝗦𝗢𝗣𝗜𝗥

😧😧