"kami sudah mendengar kejadiannya, bagaimana bisa Daddy masih membiarkan makhluk itu tinggal di sisi mommy"ucap anak berusia 6 tahun.
"benar Daddy,dia telah mencelakai mommy"ucap kembaran anak berusia 6 tahun.
"kalian tidak sopan,Alvaska,Areksa"ucap anak berusia 12 tahun.
"mereka yah,ternyata aku benar-benar kembali ke masalalu.kita bertemu lagi bang Daren,Kak Al,kak Ar.Mungkin ini waktu bagi ku untuk membongkar apa yang ku lewatkan di masa lalu." batin Eve.
"selamat sore Daddy,maaf membuat rusuh.Bagaimana keadaan mommy??"ucap Daren.
"mommy kalian sedang koma"ucap Damian.
"ohh apakah karena melahirkan adik kami itu?huff sayang sekali, seandainya dia tidak membuat mommy kenapa-kenapa dia akan menjadi wanita yang bahagia, tampak nya hidupnya kini berada di ujung tanduk"ucap Daren santai sambil tersenyum lembut kepada Eve yang ada di gendongan Kane.
"huff ternyata ini kata-kata yang kudapatkan saat itu,malang sekali nasib ku" batin Eve.
-
-
-
Tiga hari kemudian Damian murka karena velin tak kunjung bangun dari komanya.
"bunuh bayi itu"ucap Damian dingin.
"ta-tapi tuan"ucap dokter.
"bunuh,aku tidak sudi melihatnya"ucap Damian.
"huff ternyata aku memang di takdir kan untuk di benci,baiklah kali ini aku tidak akan mengharapkan kasih sayang kalian" batin Eve.
Tok
Tok
Cklek
Bruk
Seorang pelayan wanita masuk dan langsung bersujud di lantai.
"Tuan,mohon kasihanilah nyawa nona kecil"ucap pelayan itu.
"bibi Amelia" batin Eve.
"Amelia kau tau sedang memohon dengan siapa??"ucap Damian dengan dingin.
"ma-maaf atas kelancangan saya tuan.Jika tuan tidak menginginkan nona kecil,izinkan saya merawatnya.saya berjanji tidak membuat dia muncul di mansion utama"ucap Amelia.
"hey,dia itu anak pembawa sial,meskipun kamu menghidupkannya di paviliun pelayan tetap saja makhluk itu akan berkeliaran"ucap Areksa.
"ahh aku rasa tidak apa-apa pelayan itu menghidupkan makhluk kotor itu,kalau dia sudah bisa berkeliaran mungkin kita patahkan saja kakinya"ucap Alvaska.
"cih,kalau begitu bawa lah,kalau aku sampai melihat makhluk itu siap-siap kamu akan memunguti tubuhnya yang tergeletak di genangan berwarna merah"ucap Damian dingin.
"huh, sesuai dengan yang kau inginkan tuan Damian" batin Eve.
"ba-baik tuan, terimakasih.mari nona"ucap pelayan itu lalu bangkit berdiri dan mengambil alih bayi mungil itu dari gendongan sang dokter.
"wahay tuan Damian,tuan muda Daren,tuan muda Alvaska,tuan muda Areksa.Aku tidak akan mengharapkan apapun dari kalian,aku kali ini berjuang demi mommy ku, kalau mommy menolak kehadiran ku maka aku akan pergi membawa bibi Amelia" batin Eve sebelum ia di bawa pergi oleh Amelia.
**********
4 tahun kemudian Eve tumbuh menjadi gadis kecil yang cantik dan imut.
di dalam hutan yang tampak remang-remang itu seorang gadis kecil sedang bergerak gesit.
hutan itu dinamakan hutan kematian karena di sana banyak serigala yang di lepaskan Damian untuk memakan musuh-musuh nya.
jika dulu ia pasti sudah bertemu dengan saudara-saudara nya dan mendapat cacian,tapi di kehidupan ini Eve berdiam di lingkungan paviliun dan mengasah beladiri nya sejak setahun yang lalu secara diam-diam.
Bahkan dia juga berhasil menaklukkan serigala-serigala Yang ada di dalam hutan itu.
Dan beberapa bulan yang lalu Eve mempelajari berbagai buku medis yang ia baca di perpustakaan mansion saat menyelinap pada malam hari.
"sepertinya sudah saatnya aku menyelamatkan mommy,aku tidak bisa berdiam diri"gumam Eve.
"nona Eve,kamu dimana sayang??"ucap Amelia mencari keberadaan Eve.
"bibi Amelia"gumam Eve lalu dengan cepat masuk melalui lobang kecil pada tembok 4 meter tingginya.
"aku harus memperhatikan penampilan ku"ucap Eve sambil membersihkan bajunya dari debu tanah.
Setelah itu ia berlari menuju arah suara Amelia.
"Bibi,Eve di sini"ucap Eve yang berlari sambil melambaikan tangannya.
Amelia merasa lega saat melihat gadis kecil itu,ia berlari dan memeluk gadis kecil itu.
"nona Eve dari mana saja??bibi mencari mu sedari tadi"ucap Amelia.
"maafkan aku bibi,tapi Eve hanya menangkap kupu-kupu di taman belakang paviliun"ucap Eve.
Di usia Eve yang menginjak 4 tahun Eve sudah fasih berbicara,jadi tidak ada candel-candelnya.
"haha baiklah, lainkali katakan pada bibi kalau kamu kemana-mana yah,agar bibi tidak khawatir.oh iya bibi sekedar mengingatkan jangan pergi ke mansion utama tempat bibi berkerja yah,di sana seram banget"ucap Amelia.
"hum,Eve mengerti"ucap Eve.
"anak yah pintar,sayang sekali mereka membenci mu nak.Semoga saja nyonya cepat siuman"gumam Amelia lirih namun dapat di tangkap oleh indra pendengaran Eve.
"bibi,Eve minta maaf"ucap Eve.
"ehh??kamu minta maaf kenapa sayang??"ucap Amelia.
"Eve sering menyusahkan bibi.Bibi nanti setelah Eve tidak berhasil maka Eve akan membawa bibi pergi"ucap Eve yang membuat Amelia merasa bingung.
-
-
saat tengah malam Eve terbangun dan tak mendapati bibi Amelia di sampingnya.
"dimana bibi?"gumam Eve sambil turun dari kasur dan mengambil jubah hitam yang ia jahit sendiri.
Ia memakainya lalu pergi keluar dari kamar dan mencari keberadaa Amelia.
Namun,ia tidak menemukan Amelia di lingkungan paviliun.
Eve berhenti dan menatap bangunan megah itu.
"apakah bibi di sana??dasar orang-orang bodoh itu menyusahkan hidup bibi"ucap Eve
Lalu ia memakai tudung jubahnya lalu berlari menuju ke mansion utama dan menyelinap dari banyak kamera pengawas dan penjaga.
Saat sedang asik berjalan di koridor gelap tiba-tiba...
"wah wah,apakah ini kumbang hitam bertudung??"ucapnya.
"suara itu...." batin Eve.
Grepp
Eve merasa tubuhnya di angkat.
"ternyata keamanan mansion itu kendor sehingga bisa di masuki kumbang menjijikan ini"ucap Areksa.
"apa kau makhluk kecil yang membuat mommy ku koma sampai saat ini?mari kita lihat seperti apa wajah menjijikan mu itu"ucap Areksa sambil membuka tudung Eve.
Saat tudung hitam itu terbuka tampak rambut hitam bergelombang yang indah di tambah wajah imut dan cantik dari gadis itu miliki.
Areksa melebarkan matanya saat melihat Eve yang sangat imut dan mirip dengan mommy nya.
dimatanya terpantul gambaran gadis kecil itu yang memikatnya.
"turunkan aku,aku tidak ada masalah dengan mu"ucap Eve datar.
"huhahah kau kira kau siapa yang berani memerintah kan aku??anak pembawa sial"ucap Areksa.
"terserah kau ingin menyebut diri ku siapa,turunkan aku atau aku akan bertindak menyakiti mu"ucap Eve.
"ohh ternyata kau berani juga,kau tidak tau siapa aku?"ucap Areksa.
"memang kamu siapa?dan aku tidak ingin mengetahui bajingan seperti mu"ucap Eve datar.
TBC
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments