Tesya,Intan dan Lia sudah duduk di resto buat makan siang sambil menunggu pak Kevin, mereka ngobrol ngalor ngidul bahkan kadang tertawa lepas. Tesya paling muda diantara mereka tapi mereka bisa menjalin persahabatan yang indah.
Ehem ....ehem suara deheman Kevin menggagetkan ketiganya. Mereka bertiga yang tadinya ramai langsung diam tak ada sepatah katapun keliuar dari mulutnya.
" Kenapa diam bukannya tadi asik ngobrol ya,tanya Kevin."
" Habis pak bos ngagetin sih datangnya ga pakai salam apa gimana gitu, kata Lia."
" Boleh saya duduk disini,tanya Kevin?"
" Silakan pak jawab Intan."
Kemudian Kevin dan Arda bergabung dengan mereka. Suasana yang semula ramai kini berubah hening, mereka merasa sungkan kalau bercanda di depan bosnya.
" Lia, lusa dateng ga ke reuni akbar,tanya Arda memecah keheningan."
" Datanglah pak Arda, sayang kalau ga datang kesempatan buat ketemu teman seangkatan ketemu jajaran para mantan,jawabnya."
"Eh busyet ada barisan para mantan juga datang ke reuni,cela Intan."
"Emang kita dulu satu sekolah ya Li,tanya Kevin penasaran."
"Iya pak cuma beda tahunnya aja.Bapak lulus dari sana saya baru masuk,jawab Lia."
" Kok elu tahu Da, Lia lulusan dari sana,tanya Kevin heran."
" Makanya bro sama karyawan itu jangan jutek - jutek sesekali ngobrolkan ga dosa, kerja mulu sih yang dipikirin,ujar Arda."
Mereka tertawa mendengar ucapan Arda. Terkecuali Tesya yang hanya tersenyum menampakan lesung pipit di pipinya. Kevinpun terpesona melihat senyumnya itu.Kecanggungan antara mereka kini sirna seperti tak ada batasan antara bos dan karyawan.
" Eh iya Sya kok besok cuti emang mau kemana? tanya Intan penasaraan."
" Kepo amat sih jadi orang,jawab Tesya."
" Biasa aja dong jawabnya ga usah pakai ngegas,gerutu Intan."
" Elu kali yang pakai ngegas, dengerin ya Tan aku cuti karena ada acara keluarga yang ga bisa di tinggalin."
" Emang kamu udah berkeluarga ya Sya,tanya Lia."
" Aduh Lia kambuh lagi kan lemotnya,cerocos Intan.
Dan dimulailah pertarungan antara Lia dan Intan. Melihat itu Kevin tertawa terbahak,hal yang paling jarang dilakukan.Suara tawanya membuat yang lain ikut tertawa.
Selesai makan mereka kembali lagi ke ruangan masing - masing.Kevin kembali lagi ke meja kerjanya ia merasa bahagia bisa lebih dekat dengan Tesya walaupun hanya sesaat.
" Semoga di lain waktu ada kesempatan buat lebih dekat dengan Tesya,kata Kevin dalam hati."
Tiba - tiba Arda masuk dan membuyarkan lamunannya.
" Elo kenapa bro ,gue perhatiin dari tadi senyam - senyum sendiri kesambet jin kasmaran ya, goda Arda."
" Ah elo Da ,ganggu orang lagi seneng aja, lagian mana ada jin kasmaran. Kalau jinnya elo percaya gue, kata Kevin."
"Dasar garing elo,ledek Arda lagi."
" Bodoh amat ,biarin garing dari pada elu lembek,Kevin balas meledek."
Walaupun sering berantem Kevin beruntung punya teman seperti Arda, yang selalu ada pas ia butuh begitu pula sebalikknya,Arda pun beruntung bisa bekerja di perusahaan yang sangat bonavit,karena ia tahu ga mudah buat masuk kesana.
Jam menunjukan waktunya pulang kerja,seluruh karyawan satu persatu meninggalkan meja kerjanya. Intan dan Lia juga mulai berjanjak dari kursinya meninggalkan Tesya yang masih setia dengan meja dan layar komputernya.
" Ga pulang Sya,tanya Lia?"
" Bentar lagi laporannya belum selesai kan besok aku udah cuti,kalau kalian mau pulang duluan aja ga papa,jawabnya."
Intan dan Lia pergi meninggalkan Tesya yang masih bekerja. Tesya merasa itu masih tanggung jawabnya, jadi ia harus menyelesaikannya terlebih dahulu sebelum cuti. Tak ada salahnya buat pulang terlambat karena besok pasti ada kerjaan lagi kasihan rekan kerjanya kalau harus menghendel pekerjaanya juga.
Saat Kevin hendak meninggalkan ruangannya,ia melihat Tesya masih di dalam ruangan kerjanya . Dan Kevin pun berjalan menghampirinya.
" Kok belum pulang Sya,tanya Kevin yang mengagetkannya."
" Belum pak sebentar lagi,selesaiin laporan ini dulu udah nanggung kalau mau di tinggal. Bapak sendiri kok baru pulang?kata Tesya."
"Iya kebetulan tadi ada meeting dadakan jadi terlambat keluarnya,jelas Kevin."
" Kok tidak sama pak Arda,tanya Tesya lagi."
" Tadi Arda sudah duluan katanya buru - buru mau pergi ke bengkel."
Kevin yang duduk di dekat meja Tesya membuatnya tak bisa konsentrasi dengan pekerjaannya.Kevin sendiri tak kalah gugup ketika tidak sengaja mata mereka saling beradu.
" Maaf pak,saya sudah selesai bapak mau pulang atau masih mau disini,ajak Tesya."
Kevin dan Tesya berjalan bersama dan berpisah di parkiran. Hari ini Tesya memang tidak membawa mobil karena di pakai keluarganya keluar kota. Khusus hari ini ia harus menggunakan transportasi umum.Ketika Tesya menunggu taksi, datang Kevin dan mengajak pulang bersama.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 179 Episodes
Comments