Bulan terakhir Kevin di luar kota, hubungannya dengan Rasti sedikit ada konflik karena kesibukan keduanya. Jarangnya bertemu dan kurangnya komunikasi menyebabkan pertengkaran keduanya.
" Bro,kapan balik kesini pusing aku hadapi klien klienmu,kata Arda di telpon."
" Ini juga udah kelar kok urusan disini,kangen sama aku toh, ledek Kevin."
" Idih amit amit kangen sama elo,jelek jelek gini masih normal kali. Eh iya Bro kemarin gue lihat Rasti jalan sama Sakti."
" Iya aku tahu kok kemarin udah bilang,katanya mau ngerjain tugas gitu."
" Apa elo ga curiga,kan tahu Sakti orangnya gimana. Pulang aja dulu buat mastiin kok aku khawatir sama Rasti."
" Dasar Arda fillingnya kaya emak -emak, tapi iya jugasih.Besok gue pulang jemput di Bandara ya jangan sampai lupa."
" Oke siap bos,kata Arda mengakhiri telponnya."
Hati Kevin jadi campur aduk mendengar kabar dari Arda l, walaupun sebenarnya Rasti udah bilang kalau mau pergi dengan Sakti.
"Ah emang aku harus cepat pulang buat mastiin sendiri sebelum terlambat,kata Kevin dalam hati."
Keesokan harinya Kevin bergagas menuju bandara.Semalampun Rasti kembali meminta ijin untuk mengerjakan tugas bareng Sakti. Kevin semakin tak sabar ingin mencari tahu ada apa dengan mereka.
Di bandara tampak Arda sedang duduk santai menunggu sahabat sekaligus bosnya itu.Saat sedang asik memainkan game di handphonenya bahunya di pegang seseorang.
"Eh kamu Ras,ngapain ada disini? tanya Arda penasaran."
" Aku mau ke Solo ada acara keluarga disana.Kamu sendiri ngapain disini?Rasti balik bertanya."
Arda binggung mau jawab apa,kalau ia kasih tahu mau jemput Kevin pasti rencananya bakal gagal, tapi kalau bohong ia tak punya alasan lain.
" Eh aku mau nganter berkas berkas ini buat Kevin jawab Arda bohong . Wah sekalian mau ketemu Kevin ya Ras kan dia di Solo juga."
" Ga, Da disana cuma dua hari aja lagian kasian kalau ganggu kerjaan Kevin,jawab Rasti."
Mendengar itu Arda binggung bagaimana caranya biar bisa mengikuti Rasti sampai ke Solo, sedangkan dia tak ada tiket buat kesana.Ia berlarian mencari seseoarang yang tiket dan jam terbangnya sama dengan Rasti buat ia tukar dengan tiket baru.Saat ia mulai putus asa dari kejauhan tampak seseorang yang dia kenal.
" Ngapain ngosngosan gitu sih Da,tanya Ridho?"
Ridho adalah teman SMAnya dulu teman Kevin juga.
" Elo Dho,aku lagi nyari tiket ke Solo untuk penerbangan pertama ada hal mendesak nih,kata Arda."
" Kebetulan banget sih Da ini aku ada dua tiket sebenarnya tadi mau ada kerjaan di sana bareng asistanku tapi dia milih naik kereta jadi tiket yang satu mubadzir kan,terang Ridho.
Ridho memberikan satu tiket itu ke Arda dan Arda meneluarkan beberapa lembar uang buat menggantinya.
" Ga usah di ganti Da pakai aja lagian kalau ga di pakai sayang kan."
Sementara itu Kevin sudah terlanjur berada di dalam pesawat, ia tak tahu berapa banyak pesan yang telah dikirim sama Arda.
Setibanya di kota S, Kevin menyalakan handphonnya dan langsung membaca pesan yang telah dikirim oleh Arda,ia terkejut saat membacanya.Kemudian ia membeli tiket untuk kembali ke Solo.
Di Solo Arda mengikuti setiap gerak gerik Rasti. Mulai dari keluar bandara sampai tiba di hotel. Ternyata Rasti menginap di hotel keluarga Kevin yang baru saja openning.Arda semakin tak percaya kalau disana Rasti bertemu dengan Sakti.
" Gila si Rasti, Kevin itu kurang apa coba sama dia. Soal body oke tampang ga kalah sama oppa oppa Korea, duit jangan tanya ga bakal habis 7 turunan masih di selingkuhin juga sadis bener,gumam Arda."
Arda mulai panik karena Kevin dari tadi ga kunjung datang.
" Aduh , si Kevin lama amat sih, apa dia ga khawatir . Aku aja yang orang lain sampai gemes lihatnya kok dia malah santai. Itu si Rasti juga **** banget ada cowok yang mampu menjaga kehormatan dan ke sucianya kok malah selingkuh pakai chek in segala lagi, kata hati Arda yang menronta ronta karena jengkel."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 179 Episodes
Comments